ANALISA KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI GEDUNG PERKULIAHAN 10 LANTAI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR Oleh Tomas Da Costa Belo 1 ), Didik Notosudjono 2 ), Dede Suhendi. 3) ABSTRAK Gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor adalah tersemasuk dalam jenis industri komersial yang diperuntukan sebagai salah satu sarana pendidikan yang ada di kota Bogor. Gedung ini terdiri dari 10 lantai yaitu lantai 1 untuk aula, lantai 2 kantor, lantai 3 kantin, lantai 4 sampai dengan 9 perkuliahan, lantai 10 sidang dan tempat parkir/basemant dan daya yang terpasang digedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor sebesar 377.018 watt. Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik pada gedung tersebut, mengandalkan suplai daya listrik dari PLN sebagai sumber daya listrik utama dengan kapasitas sebesar 880 KVA dan suplai daya listrik dari Generator set berkapasitas sebesar 1000 KVA sebagai sumber daya listrik cadangan serta transformator yang terpasang berkapasitas sebesar 1000 KVA. Selain memperhitungkan kebutuhan daya listrik tersebut juga harus dipertimbangkan rugi-rugi daya listrik dan turun tegangan (Drop Voltage) yang terjadi pada penghantarnya serta pemilihan dan pemakaian rating pengaman (MCCB/MCB) yang sesuai alat proteksi dari gangguan yang mungkin terjadi dan di gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor juga terpasang kapasitor bank dengan kapasitas 600 KVAr untuk memperbaiki faktor daya. Beban-beban listrik yang terpasang di gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor antara lain beban penerangan (lampu-lampu) serta beban tenaga (stop kontak, Ex fan) dan beban tenaga motormotor listrik (, Lift, eskalator dan lain-lain), yang tentunya membutuhkan suplai daya listrik yang cukup besar. Kata Kunci : Sistem Distribusi dan Perbaikkan Faktor Daya. 1. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disertai dengan pendidikan formal yang tinggi dan prasarana yang memadai. Maka dari itu didirikan sebuah perguruan tinggi yang dapat memberikan pengetahuan secara luas dan global. Sementara itu adanya peningkatan kebutuhan gedung perkuliahan yang harus dilayani terkadang bangunan lama tidak mampu lagi untuk menampung berbagai aktifitas yang harus dilakukan. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan daya guna bangunan baik itu berupa, penambahan gedung baru atau pun pembangunan gedung baru di tempat yang lebih tepat dan strategis. Bangunan ini terdiri dari beberapa lantai yang setiap lantainya terdapat ruangan perkulihan untuk proses belajar mengajar. Ada pun ruangan terdiri dari bermacam fasilitas dan alat-alat lain yang sangat diperlukan digedung perkuliahan dan disetiap ruangan membutuhkan energi listrik untuk pencahyaan dan mengaktifkan setiap fasilitas yang ada, seperti komputer, lift, dan fasilitas lainnya yang sangat bergantung pada listrik. Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka desain sistem tenaga listrik dan instalasi harus mendukung sistem seluruh gedung tersebut. Pada kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian Tugas Akhir, pada permasalahan diatas dengan judul Analisa Kebutuhan Daya Listrik di Gedung Perkuliahan 10 Universitas Pakuan Bogor. Tujuan yang ingin dicapaikan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mempelajari dan mengevaluasi kebutuhan daya di Gedung Perkuliahan Universitas Pakuan Bogor dan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1
mengetahui faktor daya listrik yang menggunakan kapasitor bank, serta menentukan jumlah kapasitor bank yang dibutuhkan. 2. TEORI DASAR 2.1 Daya Listrik Daya listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber energi seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh lampu pijar dan Heater (Pemanas), pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya. Rumus yang digunakan adalah: (http://teknikelektronika.com/pengertian-dayalistrik-rumus-cara-menghitung/) P = V x I.(2.1) Dimana: P = daya listrik (W) V = tegangan listrik (V) I = arus listrik (I) 2.2 Segitiga Daya Segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga dibawah ini : Sumber : http://ghojer.blogspot.com/2013/09/pengertian-danrumus-rumus-daya listrik.html Gambar 2.1 Segitiga Hubung antara Daya Nyata, Daya Semu dan Daya Reaktif 2.3 Kebutuhan Maksimum Sebagai beban puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu instalasi didefenisikan sebagai suatu beban (kebutuhan) yang terbesar yang terjadi selama perioda tertentu. Perioda tertentu dapat dalam sehari, sebulan, maupun setahun. Pada gambar 2.3 periodenya harian yaitu, variasi pembebanan trafo distribusi selama sehari. (Ir. Hasan Basri; 1997,11) Sumber : Ir. Hasan Basri; 1997,12 Gambar 2.1 Cara Menentukan Besaran Deman 2.4 Faktor Kebutuhan (Demand) Faktor kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum (beban puncak) terhadap total daya tersambung. Jumlah daya tersambung adalah jumlah dari daya tersambung dari seluruh beban dari setiap beban konsumen. Rumus yang digunakan adalah: (Ir. Hasan Basri; 1997,12) Faktor Kebutuhan (FK) = Kebutuhan maksimum Jumlah daya tersabung (2.2) 2.5 Faktor Diversitas (Fd) Faktor diversitas adalah perbandingan antara jumlah beban puncak dari masing-masing pelanggan dari suatu kelompok pelanggan dengan beban puncak dari kelompok pelanggan tersebut. Secara matematis faktor diversitas (Fd) dapat ditulis : (Ir. Hasana Basri; 1997,15) Faktor diversitas (Fd) = D1+D2+D3+ +Dn Atau : Fd = Dk n i=1 D i.(2.4) Dk...(2.5) Dimana: Faktor diversitas = Fd ini, nilainya lebih besar dari satu Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2
Dk = D1+2+3...+n = Beban puncak dari n kelompok beban D1 = Beban puncak (kebutuhan maks) dari masing beban i, yang terjadi tidak pada waktu bersamaan. 2.6 Faktor Kebersamaan Faktor kebersamaan (waktu) dalam perbandingan beban puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dan beban puncak dari masing-masing pelanggan dari kelompok tersebut. Jadi faktor kebersamaan Fc adalah : (Ir. Hasan Basri; 1997,16) Fc = Dk D1+D2+D3+ +Dn. (2.6) Dari defenisi diatas dapat diketahui : Fc = 1 Fd...(2.7) Dari persamaan (2.2) faktor kebutuhan (Fk) adalah: Faktor Kebutuhan (FK) = Kebutuhan maksimum Jumlah daya tersabung...(2.8) Atau : Kebutuhan maksimum = jumlah daya tersambung x Fk...(2.9) Disubtitusikan Persamaan (2.7) ke dalam persaman (2.5), maka faktor diversitas dapat juga dinayatakan sebagai berikut : (Ir. Hasan Basri; 1997,16) Fd = n TDT i x Fdd i=1 i Dk....(2.10) Dimana: TDT i aadalah jumlah daya tersambung dari suatu kelompok atau beban i. Fdd i adalah kebutuhan dari suatu kelompok atau beban I. 2.7 Faktor Kapasitas Faktor kapasitas = Beban trafo rata rata normal Kapasitas trafo terpasang...(2.11) Sedangkan untuk mengetahui beban rata-rata dalam suatu kelompok beban listrik dapat ditentukan berdasarkan definisi berikut: Beban rata rata = KWh yang digunakan dalam satu peroide Jumlah jam dalam satu periode...(2.12) 2.8 Klasifikasi Beban Seiring dengan meningkatnya pembangunan di berbagai bidang dan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan terhadap daya listrik juga meningkat tergantung dari yang bersangkutan kepadatan penduduk dan standar kehidupan. Untuk itu dalam pertimbangan akan kebutuhan daya listrik harus memperhatikan tipe beban dan sifat beban tersebut. Pada umumnya tipe-tipe beban terbagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut : (Ir. Hasan Basri; 1997, 4) Perumahan (Domestic) Komersial (Commercial) Industri (Industrial) Tabel 2.1 Faktor Faktor Karakteristik Beban Jenis Beban Domestik Komersial Industri Besar Daya (KW) 0,4 s/d > 1,5 0,5 s/d > 2 100-500 Faktor-faktor beban Faktor Kebutuha n Faktor Beban Faktor Diversit as 70-100 % 10-15 % 1,2-1,3 90-100 % 25-30 % 1,1-1,2 70-80 % 60-65 % - Sumber : Ir. Hasan Basri; 1997, 4 2.9 Suplai Daya Listrik Kapasitas suplai daya sangat tergantung pada jumlah kebutuhan daya dari beban terpasang dan kondisi beban saat beban puncak (maksimum). Kebutuhan tenaga listrik pada suatu industri harus disesuaikan dengan keadaan produktivitas perusahaan itu sendiri, yang paling penting adalah kontinuitas dan keandalan yang tinggi dalam pelayanaanya. Suplai daya terdiri dari : (http://dunia-listrik.blogspot.com) Suplai daya dari PLN. Suplai daya dari generator set (GENSET). 2.10 Generator Set (Genset) Genset merupakan peralatan yang berguna yang memasok daya listrik selama pemadaman listrik dan mencegah diskontinuitas kegiatan sehari-hari atau gangguan operasi bisnis. Generator tersedia dalam konfigurasi listrik dan fisik yang berbeda untuk digunakan dalam Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3
aplikasi yang berbeda. Sebuah genset listrik adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik diperoleh dari sumber eksternal menjadi energi listrik sebagai output. (http://gensetdiesel.blogspot.com/2013/02/sistemcara-kerja-genset-generator-set.html) 2.11 Sistem Instalasi Listrik Sistem Instalasi listrik adalah saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik setelah atau di belakang pesawat pembatas/meter milik perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan dan standar listrik yang ada. Adapun beberapa prinsip dasar dalam suatu instalasi listrik sebagai berikut: (https://www.scribd.com/doc/157802260/makalah -Tugas-Besar-Instalasi Penerangan-dan-Tenaga- Listrik-Aish-Yuli-Tatik) Keandalan Ketercapaian Ketersediaan Keindahan Keamanan Ekonomis 2.12 Panel Hubung Bagi (PHB) Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut, melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kontakkontak ke peralatan pemanfaatan listrik yang berada di dalam ruangan. 2.13 Karakteristik Beban Karakteristik beban dalam sistem kelistrikan untuk arus bolak-balik, jenis beban dapat dibagi menjadi tiga (3) bagian yaitu sebagai berikut : (http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/03/karakte ristik-beban-pada-listrik-ac.html) a) Beban Resistif (R) b) Beban Induktif (L) c) Beban Kapasitif (C) 3. SISTEM SUPLAI DAYA LISTRIK PADA GEDUNG PERKULIAHAN 10 LANTAI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR. 3.1 Sistem Suplai Daya Listrik Suplai daya listrik pada gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor yaitu disuplai dengan dua (2) sumber adalah sebagai berikut: 1. Sumber daya listrik dari PLN sebagai sumber daya utama. 2. Sumber daya listrik dari generator set sebagai sumber daya cadangan (back up). 3.2 Blok Diagram Gedung Perkuliahan 10 Universitas Pakuan Bogor Sumber : Yayasan Pakuan Siliwangi Gambar 2.1 Blok Diagram 3.3 Total Daya yang Terpasang di Gedung Perkuliahan 10 Universitas Pakuan Bogor Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4
Tabel 3.1 Kapasitas Beban yang Terpasang Secara Keseluruhan Nama Beban Penerangan (Air Conditioner) Atap Mekanikal Stop Kontak Total : 377.018 watt : 377,018 KW Sumber : Yayasan Pakuan Siliwangi 3.4 Kapasitor Bank Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitor bank yang digunakan digedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor sebanyak 1 buah unit kapasitor dengan kapasitas daya sebesar 600 KVar dengan tegangan 380/220 V tiga phasa pada frekuensi 50 Hz digunakan untuk memperbaiki cos gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor. Beban Terpasang (W) 62.718 watt 142.200 watt 66.100 watt 55.200 watt 50.800 watt Sumber : Yayasan Pakuan Siliwangi Gambar 2.2 Panel LV-MDP dan Kapasitor Bank 4. ANALISA KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI GEDUNG PERKULIAHAN 10 LANTAI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 4.1 Kebutuhan Daya Listrik Untuk mengetahui kebutuhan daya listrik pada gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor, terlebih dahulu harus mengetahui kapasitas setiap peralatan yang terpasang (penerangan, (Air Conditioner) dan beban tenaga) dan keadaan operasi masing-masing peralatan tersebut, sehingga dapat diketahui mengenai keadaan beban yang ada dilokasi antara lain : 4.1.1 Beban Terpasang Beban terpasang disini adalah kapasitas daya terpasang dari masing-masing panel listrik yang ada di gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor dan beban terpasang secara keseluruhan sebesar 377.018 watt. 4.1.2 Beban Maksimum (Puncak) Hasil perhitungan beban maksimum (D k ) yang berdasarkan persamaan 2.10 pada beban yang terpasang di gedung perkuliahan Universitas Pakuan Bogor maka dapat hasil kebutuhan daya maksimum sebesar 307.144,24 watt. 4.1.3 Beban Rata-Rata Beban rata-rata yang akan dihitung ini berdasarkan standarisasi dari faktor karakteristik beban yang dapat dilihat pada tabel 2.1 hal 21, pada faktor beban komersial diasumsikan sebesar 30% = 0,3 maka dapat dihitung beban rata-rata dari beban kebutuhan daya maksimum dari panel MDP (Main Distribution Panel), yaitu : Beban rata-rata = faktor beban x total daya maksimum = 0,3 x 377.018 = 113.105,4 watt 4.2 Analisa Beban Terpasang Untuk mengetahui seberapa besar kapasitas peralatan suplai tenaga listrik yang akan dipakai dalam hal ini adalah transformator dan generator. Dalam perhitungan dan analisa diasumsikan faktor daya sebesar 0,8 lagging. Pemakain faktor daya ini dimaksudkan untuk memperkirakan kebutuhan daya semu cukup besar, maka cos = 0,8 lagging. Transformator dan generator yang terpasang di gedung perkuliahan 10 lantai Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5
Universitas Pakuan Bogor dengan kapasitas masing-masing 1000 KVA. Besarnya keadaan beban dalam KVA = Daya aktif / 0,8 Beban terpasang = 377,018 = 471,27 KVA 0,8 Beban maksimum = 307,144 = 383,93 KVA 0,8 Beban rata-rata = 113,11 = 141.38 KVA 0,8 Dari hasil perhitungan di atas dapat dicari faktor kapasitas transformator daya serta faktor kebutuhan dengan Persamaan 2.23, hal 19 dan 2.12, hal 14 sebagai berikut : Faktor kapasitas trafo = Beban rata rata Kapasitas terpasang dari trafo 141,39 KVA = Faktor kebutuhan (FK) = 1000 KVA = 0,14 = Beban Maksimum Beban terpasang 383,93 KVA 471,27 KVA = 0,81 4.3 Analisa Kapasitas Pengaman (MCCB/MCB) Untuk menentukan besar pengaman (MCCB/MCB) dalam suatu instalasi listrik sangatlah penting. Besarnya nilai Pengaman yang digunakan sesuai besarnya arus yang mengalir. Tabel 4.1 Kapasitas Pengamanan (MCCB/MCB) Panel per lantai pada Gedung Perkuliahan 10 Universitas Pakuan Bogor Panel Beban Phasa Daya (W) Arus Beban (A) MCCB/ MCB terpasan g Penerangan R,S,T 3148 7,2 40 R 792 5,4 10 LP- S 774 5,28 10 Basemant Stop kontak R 600 4,1 10 Ex fan T 1000 7 10 LP-L1 Penerangan R,S,T 3722 8,52 40 -L1 R,S,T 36900 84,12 100 R 270 1,83 6 S 342 2,32 6 T 432 2,94 6 R 378 2,58 6 Stop kontak S 800 5,46 6 T 800 5,46 6 1 Ex fan R 200 2,37 6 S 100 1,2 6 LP-L2 Penerangan R,S,T 8535 19,45 40 -L2 R,S,T 13500 30,77 40 2 R 328 2,23 6 S 612 4,18 6 T 504 3,43 6 R 504 3,43 6 S 486 3,31 6 R 1400 9,54 6 S 1000 6,81 6 Stop Kontak T 400 2,72 6 S 1000 6,81 10 T 1200 8,18 10 Ex Fan R 300 2,04 6 S 1200 8,18 16 R 1200 8,18 16 T 1200 8,18 16 LP-L3 Penerangan R,S,T 9258 21,1 40 R 292 1,99 6 S 324 2,21 6 T 519 3,54 6 R 516 3.52 6 S 516 3.52 6 T 591 4,03 6 3 S 1000 6,81 10 Stop Kontak T 1000 6,81 10 S 1400 9,54 10 Ex Fan R 300 2,04 6 S 400 2,72 6 LP-L4 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L4 R,S,T 10800 24,61 40 R 414 2,82 6 4 S 576 3,92 6 Stop Kontak LP-L5 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L5 R,S,T 10800 24,61 40 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6
R 414 2,82 6 S 576 3,92 6 5 Stop Kontak LP-L6 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L6 R,S,T 10800 24,61 40 R 414 2,82 6 S 576 3,92 6 Stop Kontak 6 LP-L7 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L7 R,S,T 10800 24,61 40 7 R 414 2,82 6 S 576 3,92 6 Stop Kontak LP-L8 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L8 R,S,T 10800 24,61 40 R 414 2,82 6 S 576 3,92 6 8 Stop Kontak LP-L9 Penerangan R,S,T 9992 22,78 40 -L9 R,S,T 10800 24,61 40 9 R 414 2,82 6 S 576 3,92 6 Stop Kontak LP-L10 Penerangan R,S,T 7486 17,06 40 -L10 R,S,T 27000 61,54 100 R 274 1,87 6 S 486 3,31 6 T 558 3,8 6 R 468 3,19 6 10 S 1000 6,81 10 T 1400 9,54 10 Stop Kontak S 1200 8,18 10 T 1000 6,81 10 R,S,T 66100 150,65 200 Atap Lift Passenger R,S,T 30300 69,06 70 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7
Mekanikal Lift Barang R,S,T 15700 35,78 40 Gondola R,S,T 10100 23 40 Pompa Boster R,S,T 10000 22,79 40 R,S,T 55200 124,8 150 PAB R,S,T 22200 50,6 60 P Hydrant R,S,T 22200 50,6 60 P Deep Well R,S,T 10800 24,6 40 Pompa Sumpit R,S,T 10000 22,79 40 Escalator R,S,T 15000 34,19 40 Sumber : Hasil Perhitungan 4.4 Analisa Turun Tegangan (Drop Voltage) dan Rugi-Rugi Daya Listrik pada Saluran Distribusi Turun tegangan (Drop Voltage) dan rugirugi daya listrik ditentukan berdasarkan panjang dari penghantar, luas penampang penghantar dan tahanan jenis penghantar. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Besar Turun Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Listrik di Gedung Perkuliahan 10 Universitas Pakuan Bogor Panel MDP SDP- Peneran gan 1 2 3 4 5 6 7 8 Panja ng pengh antar (m) Luas penamp ang Penghan tar (mm 2 ) Arus beban (A) Drop Voltage (V) Rugirugi daya (W) % V % P 35 16 7,1 0,269 2 0,07 0,5 50 16 16,21 0,892 14,45 0,2 0,2 55 16 17,58 1,1 18,55 0,3 0,2 60 16 18.98 1,25 23,77 0,3 0,2 65 16 18,98 1,35 25,58 0,4 0,3 70 16 18,98 1,46 27,74 0,4 0,3 75 16 18,98 1,56 29,54 0,4 0,3 80 16 18,98 1,6 30,98 0,3 0,3 9 85 16 18,98 1,77 33,5 0,5 0,3 10 Escalato r P Sumpit SDP- 90 16 14,22 1,39 19,82 0,4 0,3 45 10 28,49 2,25 64,12 0,6 0,4 10 10 19 0,34 6,5 0,09 1 35 25 70 1,75 122,5 0,5 0,3 2 50 25 25,64 0,9 23 0,2 0,2 0,0 7 4 60 25 20,51 0,86 17,67 0,2 0,2 5 65 25 20,51 0,93 19,35 0,3 0,2 6 70 25 20,51 1 20,61 0,3 0,2 7 75 25 20,51 1,1 22,3 0,3 0,2 8 80 25 20,51 1,15 23,56 0,3 0,2 9 85 25 20,51 1,23 25,23 0,3 0,2 10 90 25 51,28 3,2 Atap 95 50 125,5 4,1 Mekani kal 165,6 6 520,0 8 0,9 0,6 1 0,8 50 50 104,8 1,83 192,2 0,5 0,3 Sumber : Hasil Perhitungan 4.5 Perbaikan Faktor Daya (cos ᵩ) Faktor daya (cos φ) gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor sudah cukup baik yaitu yang diasumsikan sebesar 0,8 lagging sedangkan faktor daya (cos φ) yang paling baik adalah mendekati 1 atau sebesar 0,99. Dengan mengetahui suplai daya semu (KVA) dari PLN yaitu 880 KVA, maka dapat diketahui daya aktifnya dengan persamaan 2.33, hal 67 sebagai berikut : P = KVA x Cos φ P = 880 x 0,8 = 704 KW Dengan diasumsikan bahwa cos φ awal (Q 1 ) sebesar 0,8, maka dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut : P = 704 KW Q 1 = P x tan φ 1 = 704 x tan (cos 1 0,8) = 704 x tan 36,87 = 704 x 0,75 = 528 KVAr Sedangkan untuk memperbaiki menjadi cos φ 2 = 0,99 adalah : P = 704 KW Q 2 = P x tan φ 2 = 704 x tan (cos 1 0,99) = 704 x tan 8,11 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 8
= 704 x 0,14 = 98,56 KVAr Dari perhitungan diatas maka diketahui besar kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya dengan menggunakan rumus persamaan 2.33, hal 67 sebagai berikut : Q c = Px(tan Q 1 tanq 2 ) = 704 x (0,75 0,14) = 704 x 0,61 = 429,44 KVAr Dan perhitungan diatas maka gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor dapat dipasang kapasitor berkapasitas 429,44 KVAr atau 450 KVAr sedangkan kapasitor yang terpasang di gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor perkapasitas sebesar 600 KVAr jadi kapasitor tersebut sudah mencukupi untuk memperbaiki faktor dayanya. 5. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitugan dan analisa pada panel utama (MDP) tersebut didapat : Beban terpasang = 471,27 KVA Beban maksimum = 383,93 KVA Beban rata-rata = 141,38 KVA Sedangkan untuk kapasitas daya terpasang dari transformator dan generator masing-masing sebesar 1000 KVA, sehingga kondisi kapsitas tersebut masih mencukupi dan memenuhi untuk mensuplai daya listrik pada gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor. 2. Hasil perhitungan kapasitas pengaman MCCB/MCB, didapat pemakaian rating pengaman lebih besar dari arus beban, dikarenakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penambahan beban listrik sehingga MCCB/MCB yang terpasang yaitu sesuai dengan pemasangan ideal. 3. Hasil analisa turun tegangan (Drop Voltage) dan rugi-rugi daya listrik pada gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor masih dibawa 2%, sehingga memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT.PLN (Persero) yang sebesar 2%. 4. Hasil perhitungan dan analisa perbaikan faktor daya untuk gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor dengan perbaikan faktor daya dari 0,8 lagging menjadi 0,99 dapat dipasang kapasitor berkapasitas 429,44 KVAr. 5. Hasil analisa untuk gedung perkuliahan 10 lantai Universitas Pakuan Bogor sesuai dengan perencanaan yang ideal. DAFTAR PUSTAKA 1. Hasan Basri, Sistem Distribusi Daya Listrik, ISTN (Insitut Sains dan Teknologi Nasional), Jakarta Selatan, 1997. 2. Standar Nasional Indonesia (SNI 04-0225- 2000), Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, (PUIL 2000), Jakarta, 2000. 3. http://teknikelektronika.com/pengertian-dayalistrik-rumus-cara-menghitung (Diakses pada tanggal 23 Juli 2015, 12:45 Wib) 4. http://ghojer.blogspot.com/2013/09/pengertia n-dan-rumus-rumus-daya listrik.html (Diakses pada tanggal 23 Juli 2015, 14:06 Wib) 5. http://dunia-listrik.blogspot.com (Diakses pada tanggal 25 Juli 2015, 10:56 Wib) 6. http://gensetdiesel.blogspot.com/2013/02/siste m-cara-kerja-genset-generator-set.html (Diakses pada tanggal 29 Juli 2015, 20:10 Wib) 7. https://www.academia.edu/9338443/reduksi_ arus_asut (Diakses pada tanggal 5 September 2015, 23:06 Wib) 8. https://www.scribd.com/doc/157802260/mak alah-tugas-besar-instalasi Penerangan-dan- Tenaga-Listrik-Aish-Yuli-Tatik (Diakses pada tanggal 6 September 2015,02:36 Wib) 9. http://file.upi.edu/direktori/fptk/jur._pend._te KNIK_ELEKTRO/197407162001121HASBULLAH/INSTAL ASI_LISTRIK/PEDOMAN_iNSTALASI_CAHAYA.pdf Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9
(Diakses pada tanggal 12 September 2015, 13:23 Wib) 10. http://sukamta.staff.umy.ac.id/files/2015/04/0 4_-sistem-tata-udara--Pada-bangunan- Gedung-2015.pdf (Diakses pada tanggal 12 September 2015, 16:26 Wib) 11. http://em-ridho.blogspot.com/2011/12/tugasakhir-perencanaan-panel hubung.html (Diakses pada tanggal 20 September 2015, 11:06 Wib) 12. http://www.miung.com/2013/05/pengertiandan-fungsi-mcb-miniature.html (Diakses pada tanggal 03 Oktober 2015, 15:40 Wib) 13. http://tarn2007.blogspot.com/2011/09/panelhubung-bagi-phb.html(diakses pada tanggal 03 Oktober 2015, 21:16 Wib) 14. http://img.diytrade.com/cdimg/856545/79133 62/0/1233737243/NC100H_circuit_breaker switch_mcb_rcbo.jpg (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015, 10:46 Wib) 15. www.scribd.com/doc/228423683/mccb (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015, 19:36 Wib) BIODATA PENULIS : Nama : Tomas da Costa Belo NPM : 054110006 TTL : Dili, 27-02-1988 Alamat : Metiaut Cristo Rei Dili Timor Leste Mahasiswa Teknik Tenaga Listrik Lulusan Tahun 2016, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pakuan Bogor. PEMBIMBING : 1. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc. Pembimbing I/Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor 2. Ir. Dede Suhendi, MT. Pembimbing II/Dosen dan Ketua Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 10