PEMBERIAN POC MARTOB DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI LADANG (Nasturtium montanum Wall.)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Abu Akar Resam (Pteridium aquilinum Linn.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi Hijau (Brassica sinensis, L.

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Anakan Rukam ( Flacourtian Rukam ) di Persemaian

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

Pemberian Pupuk Organik Granular Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogea,l) Pada Tanah Ultisol

Pengaruh Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Terung Ungu (Solanum Melongena L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Respons Tanaman Sawi terhadap Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran pada Lahan Kering Ultisol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium Fistolosum L.)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGARUH KOMPOS KULIT BUAH KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PETSAI PADA TANAH ALUVIAL

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) MASAYU NPM.

BAB III METODE PENELITIAN

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

PENGARUH BOKASHI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum)VARIETAS LEMBAH PALU YANG DIBERIKAN ATONIK SERTA PUPUK ORGANIK CAIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PENGARUH KOMBINASI PEMBERIAN LUMPUR MANGROVE DAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea)

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis NPK Terhadap Pertumbuhan Stek Kantong Semar (Nepenthes ampullaria Jack)

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SEKAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L.) PADA TANAH PMK

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Ulangan F Tabel DB JK KT F hitung ragam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI BRIKET AZOLLA-ARANG SEKAM GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN CAISIM DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1 Desember Januari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

Transkripsi:

PEMBERIAN POC MARTOB DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI LADANG (Nasturtium montanum Wall.) Herlina Kurniawati Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang Email: herlina_kurniawati@yahoo.com Abstrak: Sawi ladang cukup digemari oleh masyarakat di Kabupaten Sekadau namun kendalanya adalah produksi yang rendah, hal ini disebabkan karena kondisi tanah yang kurang subur serta rendah bahan organik. Oleh sebab itu agar produksi meningkat perlu pemberian pupuk organik dalam hal ini adalah POC Martob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian POC Martob terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi ladang dan Dosis pemberian POC Martob yang memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman sawi ladang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dan menggunakan rancangan lingkungan dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK), faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah POC Martob yang terdiri dari enam taraf, yaitu: m0 = tidak diberi POC Martob; m1 = 1 ml POC Martob per liter air; m2 = 2 ml POC Martob per liter air; m3 = 3 ml POC Martob per liter air; m4 = 4 ml POC Martob per liter air; m5 = 5 ml POC Martob per liter air. Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada selang kepercayaan 95% dan 99%. Hasil analisa data diketahui bahwa POC Martob berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi ladang. Pemberian 5 ml POC Martob berpengaruh terhadap jumlah daun dan berat segar tanaman dengan jumlah daun rata-rata 8,44 helai daun dan berat segar rata-rata 200 gram per tanaman. Kata Kunci : POC Martob, Sawi ladang, Pertumbuhan, Hasil PENDAHULUAN Mengembangkan tanaman sawi ladang di Kabupaten Sekadau sampai saat ini hanya bersifat musiman dan sedikit sekali yang berorientasi pada pasar. Sebagian besar masyarakat terutama petani padi lahan kering menanam sawi dilakukan setelah membakar ladang dan pengelolaannya juga tidak intensif serta hanya ditanam untuk konsumsi sehari-hari saja. Jika dilihat dari keadaan lahan atau sifat tanah tanaman sawi ladang masih dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur seperti tanah PMK. Meskipun demikian agar diperoleh hasil yang optimal dan menguntungkan secara ekonomi, pengelolaan lahan yang baik perlu menjadi perhatian agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi optimal. Salah satu cara mengelola lahan yang kurang subur seperti tanah PMK adalah dengan memberikan POC Martob. Pengunaan POC Martob dapat dijadikan sebagai pengganti pupuk yang 83 PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016

berbahan dasar kimia sintetik. Penggunaan pupuk kimia sintetik dalam waktu berkepanjangan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan yang akan merusak struktur tanah serta dapat mencemari air dan menyebabkan terkikisnya bahan organik tanah. Salah satu upaya dalam mewujudkan konsep pertanian organik yang berkelanjutan adalah menggunakan pupuk organik salah satunya adalah POC Martob. Menurut Scorpio Surabaya (2009), POC Martob mampu meningkatkan produksi tanaman serta tidak memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan manusia karena bahan dasarnya terdiri dari bahan-bahan organik. Pemberian pupuk organik Martob dapat membantu bahan organik tanah yang rendah seperti pada tanah PMK karena tanah ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah rendahnya unsur hara serta tingginya timbunan Al dan Fe yang dapat meracuni tanaman serta menghambat penyerapan unsur tertentu yang sangat diperlukan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pengaruh pemberian POC Martob terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi ladang; 2) Dosis pemberian POC Martob yang memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman sawi ladang. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dan menggunakan rancangan lingkungan dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK), faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah POC Martob yang terdiri dari enam taraf, seperti berikut: m0 = tidak diberi POC Martob; m1 = 1 ml POC Martob per liter air; m2 = 2 ml POC Martob per liter air; m3 = 3 ml POC Martob per liter air; m4 = 4 ml POC Martob per liter air; m5 = 5 ml POC Martob per liter air. Satuan percobaan dalam penelitian ini terdiri dari 6 taraf POC Martob x 5 ulangan x 16 tanaman = 480 tanaman percobaan. Satuan pengamatan pada penelitian ini diambil 4 tanaman dalam tiap petak perlakuan x 6 taraf POC Martob x 5 ulangan = 120 tanaman pengamatan. Bahan dan Alat Penelitian Bahan percobaan terdiri dari: benih sawi ladang digunakan untuk bahan percobaan; POC Martob PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 84

digunakan untuk perlakuan percobaan; pupuk kandang digunakan untuk mencampur media semai; papan, paku, kayu, dan spidol digunakan untuk membuat nama perlakuan. Alat percobaan terdiri dari: parang dan cangkul digunakan untuk pembersihan dan pengolahan lahan; gergaji, palu, dan meteran digunakan untuk membuat papan perlakuan; gembor digunakan untuk menyiram tanaman; suntikan printer digunakan untuk menakar pupuk organic cair Martob. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Tapang Pulau Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Penelitian ini dimulai bulan Maret sampai Mei 2016. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Jumlah Daun Data hasil pengamatan dirata-ratakan dan kemudian dianalisis dengan sidik ragam. Hasil rerata pengamatan jumlah daun ditampilkan dalam Tabel 1. Rerata pengamatan jumlah daun selanjutnya dianalisi sidik ragam, seperti yang ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 1. Data Rerata Jumlah Daun Perlakuan Ulangan I II III IV V Jumlah Rerata m0 5,00 6,00 5,75 5,00 5,00 26,75 5,44 m1 7,00 7,25 6,25 6,50 6,00 33,00 6,50 m2 6,50 6,75 6,50 6,50 6,75 33,00 6,63 m3 8,75 7,00 6,50 6,75 7,00 36,00 6,81 m4 7,75 7,50 7,75 6,00 7,25 36,25 7,13 m5 7,00 8,25 8,25 8,75 8,50 40,75 8,44 Total 42,00 42,75 41,00 39,50 40,50 205,75 6,82 Sumber: Pengamatan, 2016 85 PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016

Tabel 2. Analisis Ragam Jumlah Daun SK DB JK KT F Hit. F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 1,07 0,27 0,66 tn 2,87 4,43 Perlakuan 5 21,74 4,35 10,67 ** 2,71 4,10 Galat 20 8,15 0,41 Total 29 30,96 kk = 9,36% Keterangan: tn = tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 5% **= berpengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 95% Hasil analisis ragam seperti yang tertera dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan POC Martob berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman sawi ladang. Hasil dari Tabel 2 kemudian dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) seperti yang terlihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Uji BNJ Pemberian POC Martob Terhadap Jumlah Daun Perlakuan Rerata Beda m0 5,44 a - m1 6,50 b 1,06 ** - m2 6,63 bc 1,19 ** 0,13 tn - m3 6,81 bc 1,38 ** 0,31 tn 0,19 tn - m4 7,13 c 1,69 ** 0,63 * 0,50 tn 0,31 tn - m5 8,44 d 3,00 ** 1,94 ** 1,81 ** 1,63 ** 1,31 ** SE = 0,13 Q 0.05 = 4,23 BNJ 0.05 = 0,54 Q 0.01 = 5,29 BNJ 0.01 = 0,68 Sumber: pengamatan, 2016 Keterangan: tn = tidak beda nyata pada selang kepercayaan 95% ** = beda nyata pada selang kepercayaan 99% PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 86

Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa pemberian 5 ml POC Martob menghasilkan jumlah daun yang terbanyak, dengan selisih rata-rata 1,31 daun dengan tanaman yang diberi 4 ml, 1,63 daun dengan tanaman yang diberi 3 ml, 1,81 daun dengan tanaman yang diberi 2 ml, 1,94 daun dengan tanaman yang diberi 1 ml, dan selisih 3,00 daun dengan tanaman yang tidak diberi POC Martob. Tanaman yang diberi 4 ml POC Martob tidak lebih banyak daunnya dibandingkan dengan tanaman yang diberi 3 ml dan 2 ml dengan selisih ratarata 0,31 dan 0,50 daun per tanaman. Demikian juga dengan tanaman yang diberi 3 ml dan 2 ml tidak berbeda secara nyata jumlah daun yang dihasilkan dengan tanaman yang diberi 1 ml, selisih rata-rata adalah 0,19 dan 0,31 serta 0,13 daun pada tanaman yang diberi 2 ml dengan tanaman yang diberi 1 ml. Tanaman yang diberi 3, 2, dan 1 ml berbeda jumlah daun yang dihasilkan dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi POC Martob. 2. Berat Segar Rata-rata hasil pengamatan pengaruh pemberian POCMartob terhadap berat segar tanaman sawi ladang diperlihatkan dalam Tabel 4. Tabel 4. Rerata Berat Segar Tanaman (g) Perlakuan Ulangan I II III IV V Jumlah Rerata m 0 22,50 30,00 23,75 21,25 25,00 122,50 25,00 m 1 32,50 32,50 35,00 33,75 37,50 171,25 34,69 m 2 57,50 62,50 65,00 61,25 62,50 308,75 62,81 m 3 115,00 125,00 120,00 112,50 150,00 622,50 126,88 m 4 170,00 162,50 175,00 175,00 200,00 882,50 178,13 m 5 195,00 200,00 187,50 200,00 212,50 995,00 200,00 Total 592,50 612,50 606,25 603,75 687,50 3102,50 104,58 Sumber: Pengamatan, 2016 Rerata hasil pengamatan seperti yang terlihat dalam Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian 5 ml POC Martob menghasilkan berat segar rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan pemberian 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml dan yang tidak diberi POC Martob. Hasil rerata dari pengamatan berat segar 87 PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016

kemudian dianalisis sidik ragamnya dengan uji F seperti yang ditampilkan dalam Tabel 5. Pemberian POC Martob Dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Tabel 5. Analisis Ragam Berat Segar Tanaman (g) SK DB JK KT F Hit. F Tabel 0.05 0.01 Ulangan 4 970,10 242,53 4,20 * 2,87 4,43 Perlakuan 5 138349,17 27669,83 478,92 ** 2,71 4,10 Galat 20 1155,52 57,78 Total 29 140474,79 kk = 7,27% Keterangan: tn = tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 5% **= berpengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 95% Hasil analisis ragam seperti yang ditampilkan dalam Tabel 5 menunjukkan bahwa POC Martob berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar tanaman. Agar diketahui perlakuan yang memberikan pengaruh sangat nyata terbaik dilakukan uji BNJ seperti disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Uji BNJ Pemberian POC Martob Terhadap Berat Segar (g) Perlakuan Rerata Beda m0 25,00 a - m1 34,69 b 9,69 ** - m2 62,81 c 37,81 ** 28,13 ** - m3 126,88 d 101,88 ** 92,19 ** 64,06 ** - m4 178,13 e 153,13 ** 143,44 ** 115,31 ** 51,25 ** - m5 200,00 f 175,00 ** 165,31 ** 137,19 ** 73,13 ** 21,88 ** SE = 1,52 Q 0.05 = 4,23 BNJ 0.05 = 6,43 Q 0.01 = 5,29 BNJ 0.01 = 8,04 Sumber: pengamatan, 2016 Keterangan: ** = beda nyata pada selang kepercayaan 99% PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 88

Hasil uji BNJ seperti yang terlihat pada Tabel 6 diketahui bahwa berat segar tanaman sawi ladang mengikuti taraf pemberian POC Martob, dimana semakin tinggi dosis yang diberikan juga disertai dengan berat segar tanaman yang semakin tinggi. Pembahasan Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian POC Martob berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun dan berat segar tanaman. Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa pemberian 5 ml POC Martob menghasilkan jumlah daun yang terbanyak dibandingkan dengan pemberian 4, 3, 2, 1, dan 0 ml. Banyaknya jumlah daun karena pemberian 5 ml POC Martob diduga berhubungan dengan semakin banyaknya jumlah unsur hara yang dapat disediakan dan diserap oleh tanaman sawi sebagai akibat semakin meningkatnya dosis POC Martob yang diberikan. Menurut Djumali dan Nurnasari (2012:1-20) bahwa dosis pupuk dengan kandungan unsur hara yang lengkap dapat mempengaruhi peubah fisiologi tanaman yang meliputi kandungan klorofil daun, bobot spesifik daun, laju fotosintesis, efisiensi cahaya mereduksi CO2, dan koefisien respirasi pemeliharaan daun. Pemberian POC Martob pada dosis 4 ml menunjukkan tidak adanya perbedaan jumlah daun yang nyata dibandingkan dengan tanaman yang diberi 3 ml, diduga pada taraf pemberian ini tanaman sawi ladang masih mengalami defisiensi (belum mencukupi) unsur hara sehingga sel-sel tanaman sawi dalam membentuk jaringan daun baru belum optimal. Hal yang serupa juga terjadi pada pemberian 3 ml POC Martob, dimana daun yang dihasilkan oleh tanaman tidak berbeda nyata atau tidak lebih banyak dari daun tanaman yang diberi 2 ml dan 1 ml. Menurut Aritonang dan Lasiwua (2011:47-54), pemberian pupuk yang tidak sesuai akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tanaman, pemberian pupuk yang melebihi kebutuhan tanaman mengakibatkan tanaman mengalami penghamabatan pertumbuhan atau mengalami keracunan, sedangkan pemberian dibawah kebutuhan tanaman akan menyebabkan pengaruh yang tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. 89PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016

Berat segar tanaman sawi ladang mengikuti taraf pemberian POC Martob, disebabkan oleh unsur-unsur N, P, dan K serta unsur-unsur lain yang terkandung di dalam POC Martob yang tersedia dan dapat diserap oleh tanaman sawi sehingga proses fotosintesis berjalan dengan lebih optimal dan fotosintat yang dihasilkan juga semakin meningkat. Hadisaputro, dkk., (2008:62-71) menyatakan bahwa pemberian pupuk N dan K dapat meningkatkan aktivitas PEP karboksilase pada daun, walaupun peran N dalam memacu aktivitas enzim fotosintesis ini lebih dominan dibanding dengan K. Selanjutnya Suwardi dan Efendi (2009:108-115) menyatakan bahwa unsur hara terutama N meningkatkan warna hijau daun, dan hal ini mempengaruhi peningkatan hasil tanaman. Berat segar tanaman yang semakin tinggi mengikuti dosis pemberian POC Martob diduga karena peran unsur hara N, P, K, serta unsur hara mikro yang terdapat di dalamnya sangat efektif dalam meningkatkan jumlah sel dalam jaringan tubuh tanaman sawi ladang, sehingga berpengaruh terhadap berat segar tanaman. Unsur P yang terkandung dalam POC Martob berperan penting dalam pembentukan dan pertumbuhan akar tanaman sawi, sehingga akar lebih mampu menyerap air dan unsur hara lebih banyak dan pada akhirnya secara keseluruhan tanaman akan tumbuh dan berkembang menjadi lebih. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pardosi, Irwanto, dan Mukhsin (2014:1-7), dalam proses fotosintesis unsur P juga berperan dalam pembentukan energi berupa ATP yang selanjutnya akan digunakan untuk translokasi fotosintat ke bagian organ tanaman yang membutuhkan. Selain itu peningkatan berat segar ini disebabkan adanya perbaikan pada sifat fisik dan kimia tanah oleh kerja POC, seperti efisiensi pupuk kimia, perbaikan aerasi tanah, peran humus dalam daya sangga dan peningkatan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Poerwowidodo (1992) menyatakan bahwa unsur hara makro dan unsur hara mikro yang terkandung dalam POC menghasilkan pengaruh yang komplek terhadap pembentukan dan produksi karbohidrat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. POC Martob berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi ladang. PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016 90

2. Pemberian 5 ml POC Martob berpengaruh terhadap jumlah daun dan berat segar tanaman dengan jumlah daun rata-rata 8,44 helai daun dan berat segar rata-rata 200 gram per tanaman. Saran 1. POC Martob dengan dosis 5 ml per liter air dapat diberikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi ladang. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan POC Martob dengan pemberian dosis yang lebih tinggi agar diketahui pertumbuhan dan hasil sawi ladang yang optima

DAFTAR PUSTAKA Aritonang AR, Lasiwua CD. 2011. Aplikasi POC Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi. Jurnal Agrisistem 7(1): 47-54. Djumali, Nurnasari E. 2012. Tanggapan Fisiologi Tanaman Tembakau Temanggung Terhadap Dosis Pupuk Nitrogen Serta Kaitannya Dengan Hasil dan Mutu Rajangan. Buletin Tanaman Tembakau, Serat dan Minyak Industri 4(1): 1-20. Gaspersz, V. 1989. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico. Hadisaputro S, Rochiman K, Mirzawan PDN, Sukarso G, dan Sugiharto B. 2008. Kajian Peran Hara Nitrogen dan Kalium Terhadap Aktivitas Phosphoenolpyruvate Carboxylase di dalam Daun Tebu Keprasan Varietas M 442-51 dan Ps 60. Jurnal Ilmu Dasar 9(1): 62-71. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Pardosi, AH., Irwanto., dan Mukhsin (2014). Respons Tanaman Sawi terhadap POC Limbah Sayuran pada Lahan Kering Ultisol. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 September 2014. Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Bandung: Angkasa. PT. Scorpio Surabaya. 2009. Pupuk Organik Martob. Surabaya: PT. Scorpio Surabaya. Suwardi dan Effendi R. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N Pada Jagung Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Prosiding Seminar Nasional Serealia, 108-115. 91PIPER No. 23 Volume 12 Oktober 2016