Rumpun Pembelajaran Interaksi Sosial
Landasan Psikologi Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Landasan Filosofis Aliran humanisme berpandangan dan mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan melahirkan tujuan pendidikan sebagai persiapan atas tugas pelayanan publik. Cicero pun menegaskan segala yang kita miliki, termasuk bakat dan keterampilan kita, harus dibagibagikan kepada orang lain demi perbaikan dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Landasan Psikologi Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Berkaitan dengan ini pendidikan dilakukan dengan berorientasi pada usaha untuk mengabdi kepada masyarakat banyak. Dalam program pendidikan, peserta didik diajar untuk menafsirkan dan memberi komentar guna memiliki kemandirian dan profesionalitas dalam mengungkapkan pandangan pribadi.
Landasan Psikologi Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Pandangan rumpun interaksi sosial berdasarkan psikologi humanistik, proses belajar mengajar ditekankan pada pentingnya hubungan interpersonal, menerima siswa sebagai seorang pribadi yang memiliki kemampuan, dan peran guru sebagai partisipan dalam proses belajar bersama.
Landasan Psikologi Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Landasan Psikologi Rumpun interaksi sosial adalah rumpun yang menitik beratkan pada hubungan antara individu dengan masyarakat atau dengan individu lainnya dan dapat bekerja secara produktif dalam masyarakat. Model ini dikembangkan berdasarkan teori belajar Gestalt atau dikenal dengan field theory
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Rumpun Interaksi Sosial Rumpun interaksi sosial ini didasarkan pada teori belajar Gestalt (field theory). Namun dalam pengembangannya dan penerapan teori belajar yang menjadi landasan rumpun model interaksi sosial adalah teori belajar sosial bukan dari teori belajar Gestalt karena berkenaan dengan lebih condongnya teori belajar Gestat pada rumpun model pemrosesan informasi yang menitikberatkan kepada insight. Konsep Utama Teori Belajar >>
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing Role Playing 1. Asumsi dan Tujuan 2. Konsep Peran 3. Sintaksis 4. Sistem Sosial 5. Prinsip Reksi 6. Sistem Pendukung 7. Aplikasi 8. Role Playing dan Kurikulum 9. Pemilihan Suatu Situasi Masalah 10.Instructional and Nurturant Effects
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing Konsep Utama Teori Belajar : 1. Pemodelan (modelling) 2.Fase Belajar 3. Belajar Vicarious 4. Pengaturan Sendiri
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Pemodelan ( Modelling) Bandura memperhatikan bahwa penganut Skinner memberi penekanan pada efek-efek dari konsekuensi pada perilaku dan tidak mengindahkan pada pemodelan. Ia merasa bahwa sebagian besar belajar yang dialami manusia tidak dibentuk dari konsekuensi, melainkan manusia belajar dari suatu model.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Fase Belajar Menurut Bandura (1977) ada empat fase belajar dari model yaitu : Fase Perhatian Fase Retensi Fase Reproduksi Fase Motivasi
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Belajar Vicarious Belajar Vicarious adalah orang yang belajar dengan melihat orang diberi reinforcement atau dihukum waktu terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing Pengaturan sendiri Konsep penting lainnya dalam belajar observasional ialah pengaturan sendiri atau selfregulation. Menurut Bandura manusia mengamati perilakunya sendiri, mempertimbangkan perilaku itu terhadap kriteria yang disusunnya sendiri, dan kemudian memberi reinforcement atau hukuman pada dirinya sendiri.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 1. Fase Perhatian Fase pertama dari belajar observasional adalah memberikan perhatian pada suatu model. Pada umumnya siswa memberikan perhatian pada model-model yang menarik, berhasil menimbulkan minat, dan populer.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 2. Fase Retensi Belajar observasional terjadi berdasarkan kontiguitas. Dua kejadian contiguous yang diperlukan adalah perhatian pada penampilan model dan penyajian simbolik dari penampilan itu dalam memori jangka panjang.(bandura 1976, hal 26)
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 3. Fase Reproduksi Fase reproduksi mengizinkan model atau instruktur untuk melihat penguasaan komponen-komponen suatu urutan perilaku oleh peserta didik. Betapa pentingnya umpan balik untuk memperbaiki dan membentuk perilaku yang diinginkan.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 4. Fase Motivasi Di dalam fase ini para siswa akan meniru suatu model sebab mereka merasa bahwa dengan berbuat demikian akan dapat meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh reinforcement.
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing Role Playing Role Playing merupakan salah satu rumpun model pembelajaran interaksi sosial. Siswa diharapkan dapat belajar melalui pengalamannya.
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing 1. Asumsi dan Tujuan Bermain peran adalah kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang dialami,melukiskan suatu masalah, melakukan tindakan,dan kemudian didiskusikan.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 2. Konsep Peran Masing-masing individu memiliki cara yang khas untuk bercerita pada orang lain, situasi, dan sasaran. Sebuah peran adalah rangkaian perasaan, kata-kata dan tindakan, ini khas dan membiasakan berhubungan dengan orang lain. (Chelser and Fox, 1966)
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing 3. Sintaksis Manfaat bermain peran tergantung pada kualitas analisis yang bagus. Shafteis memberi pendapat bahwa bermain peran merupakan sebuah aktivitas yang terdiri dari sembilan tahap.
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing 4. Sistem Sosial Dalam sistem sosial guru bertanggung jawab menganalisa tahapan dan memandu siswa untuk iswa beraktivitas kedalam setiap tahapan yang ditentukan, meskipun materi diskusi dan pelaksanaannya banyak ditentukan oleh siswa.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 5. Prinsip Reksi Guru harus menerima usul dan tanggapan siswa Guru memberikan respon yang dapat membantu siswa mengeksplor berbagai sisi dari situasi masalah, memilih dan memperlihatkan nilai alternatif dari pertunjukan Mencerminkan, menafsirkan, dan meringkas tanggapan, guru meningkatkan kesadaran para siswa dari apa yang dilihat dan dirasakan Guru perlu menekankan bahwa da jalan yang berbeda untuk memainkan peran dan perbedaan konsekuensi sebagai hasil dari apa yang telah mereka eksplor Ada jalan alternatif untuk memecahkan suatu masalah, tidak ada satupun jalan atau cara yang benar.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 6. Sistem Pendukung Dalam sistem pendukung ini yang paling utama adalah situasi masalah.yang dapat dijadikan sumber sempurna untuk situasi masalah yaitu film, roman, dan cerita pendek.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 7. Aplikasi Dengan role palying siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali diri mereka sendiri dan perasaan orang lain, dapat memperoleh perilaku baru untuk menangani situasi yang sulit.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 8. Role Playing dan Kurikulum Jenis permasalahan sosial yang dapat dikembangkan dengan menggunakan model role playing : Konflik hubungan antar pribadi, hubungan intergroup, dilema individu, permasalahan zaman. Pendalaman kurikulum dapat didasarkan pada urutan masing-masing fokus : pengembangan perasaan, pengembangan sikap, nilai-nilai, dan persepsi, pengembangan sikap dan keterampilan memecahkan masalah, pengembangan masalah pribadi.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 9. Pemilihan Suatu Situasi Masalah Faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu situasi masalahseperti umur para siswa, latar belakang budaya, kompleksitas dari situasi masalah, kepekaan dari topik, dan pengalaman siswa dalam memaikan peran.
Landasan Filosofis Rumpun Interaksi Sosial Role Playing 10. Intructional and Nurturant Effects Bermain peran dirancang secara rinci untuk perkembangan: analisis perilaku dan nilai-nilai pribadi, pengembangan strategi untuk memecahkanmasalah antar pribadi, pengembangan rasa empati terhadap oran lain.
Landasan Filosofis Model Interaksi Sosial Role Playing Sembilan Langkah Bermain Peran 1. Warm up the group 2. Pemilihan Peserta 3. Menyusun Tahapan-tahapan 4. Menyiapkan pemain peran 5. Memainkan atau memerankan 6. Mendiskusikan atau mengevaluasi 7. Memerankan kembali 8. Mendiskusikan dan mengevaluasi kembali 9. Bertukar pengalaman dan menyimpulkan
MIND MAPING Landasan Filosofis Landasan Psikologi Model Interaksi Sosial Konsep Utama Role Playing 1. Pemodelan (modelling) 2. Fase Belajar 3. Belajar Vicarious 4. Pengaturan Sendiri 1. Asumsi dan Tujuan 2. Konsep Peran 3. Sintaksis 4. Sistem Sosial 5. Prinsip Reksi 6. Sistem Pendukung 7. Aplikasi 8. Role Playing dan Kurikulum 9. Pemilihan Suatu Situasi Masalah 10. Instructional and Nurturant Effects Fase Perhatian Fase Retensi Fase Reproduksi Fase Motivasi
TERIMA KASIH