ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA JAKARTA TERHADAP KARTU LAYANAN PRABAYAR GSM

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PASAR PERPINDAHAN KARTU PRA BAYAR GSM DENGAN RANTAI MARKOV. (Studi Kasus Mahasiswa UNDIP Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

Market Share Operator Selular GSM Q

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kata kunci: operator telepon, prabayar, GSM, persepsi konsumen, positioning

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

ABSTRAK. Kata kunci : Atribut, Preferensi Konsumen, Conjoint Analysis, Atribut Determinan. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi sekarang ini menjadi trend di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk

PENGARUH ASPEK STIMULI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER XL DI PEDESAAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

ANALISIS PERPIDAHAN PENGGUNAAN MEREK SIMCARD DENGAN PENDEKATAN RANTAI MARKOV

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

Bab 1 Pendahuluan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

POSITIONING TELEPON SELULER GSM SISTEM PRABAYAR DI KALANGAN MAHASISWA KOTA JEMBER. Mohamad Dimyati 1

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

USULAN STRATEGI PEMASARAN KARTU SIMPATI DAN AS DI KALANGAN MAHASISWA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI MENGGUNAKAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING *

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat memiliki Handphone atau telepon genggam sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENJUALAN TELKOMSEL, INDOSAT DAN HUTCHISON 3 DI PT MATRIX CENTER GRUP

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang mempunyai kekuatan yang kuat dan memiliki keunggulan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA JAKARTA TERHADAP KARTU LAYANAN PRABAYAR GSM Ronald Sukwadi 1, Mellisa E-mail: ronaldmanutd@yahoo.com 1 ; ronald.sukwadi@atmajaya.ac.id 1 Penulis Ronald Sukwadi adalah dosen program studi Teknik Industri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Menyelesaikan program Doktor (PhD) pada Department of Industrial and Systems Engineering, Chung Yuan Christian University, Taiwan. Bidang Peminatan: Manajemen Kualitas Layanan, Manajemen Industri Abstract The global market for telecommunication industries is expanding rapidly. This situation has also increased the competition among prepaid card service providers in this sector. In order to retain the customer, the service providers must be able to identify the customer needs. In this study, conjoint analysis is applied to examine the service attributes that become the student preferences in choosing prepaid cards. Then, the cluster analysis is used to group the preferences based on the demographic aspects. The results show that the operator and signal strength are the most important service attributes for the students in Jakarta. Keywords Preference, prepaid card services, conjoint analysis, cluster analysis. 88

1. Pendahuluan Dalam beberapa dekade terakhir ini, industri telekomunikasi khususnya telepon seluler (ponsel) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat (Kristo, 2013). Di Indonesia sendiri, menurut International Telecommunication Union (ITU), sekitar 86 dari 100 orang setidaknya memiliki satu buah ponsel. Jumlah ponsel di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 250 juta buah, dengan jumlah penduduk di Indonesia mencapai 238 juta orang. Besarnya jumlah ponsel ini menunjukkan besarnya jumlah pengguna kartu layanan telepon di Indonesia. Hingga kuartal pertama tahun 2010, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkas Pos dan Informatika mencatat terdapat 178 juta pengguna kartu layanan telepon di Indonesia. Pada akhir tahun 2010, jumlah pelanggan telepon seluler di Indonesia mencapai hingga 220 juta penduduk, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 34.41% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Dengan berkembangnya industri telekomunikasi ini, maka persaingan yang terjadi antara para penyedia layanan telepon juga akan semakin ketat. Para penyedia layanan telepon berusaha untuk dapat menarik pengguna dengan memberikan penawaran penawaran yang menarik. Salah satu produk yang ditawarkan oleh para penyedia layanan telepon seluler adalah layanan kartu prabayar. Layanan kartu prabayar ini lebih sering digunakan karena memiliki keunggulan dari sisi kepraktisan dan kecepatan penggunaannya. Penggunaan kartu layanan prabayar ini tidak membutuhkan prosedur yang rumit untuk dapat berlangganan. Hal ini juga yang membuat hampir sebagian besar mahasiswa memilih untuk menggunakan kartu layanan prabayar (Nugraha et al., 2003; Nigam & Kaushik, 2011). Para penyedia layanan telepon prabayar yang beroperasi dalam lingkungan dengan persaingan yang relatif tinggi, sangat penting untuk dapat mengidentifikasikan preferensi dari pangsa pasar orang orang muda, khususnya para mahasiswa. Dengan menemukan kebutuhan dan keinginan dari segmen ini, maka dapat mendatangkan keuntungan jangka panjang untuk perusahaan penyedia layanan dan juga untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut (Malasi, 2012; Kuzmanovic et al., 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor/atribut yang mempengaruhi preferensi para mahasiswa dalam memilih kartu layanan prabayar dan juga untuk mengetahui kombinasi atribut dari kartu layanan prabayar yang menjadi pilihan dari para mahasiswa sehingga para penyedia kartu layanan ini dapat menarik pelanggan. Analisis konjoin digunakan untuk dapat mengukur preferensi dari mahasiswa karena merupakan analisis multivariat dalam analisis preferensi konsumen 89

terhadap suatu produk (Lubis, 2011). Head dan Ziolkowski (2010) serta Kuzmanovic et al. (2013) memberikan penjelasan lebih spesifik lagi mengenai pendekatan analisis konjoin, yakni digunakan untuk memperoleh pemahaman mengenai bagaimana cara konsumen menilai suatu atribut produk berdasarkan evaluasi mereka terhadap produk tersebut. 2. Metode Penelitian 2.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2010), dalam penelitian yang menggunakan analisa dengan multivariat, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian (Roscoe (1975) dalam Sekaran (2006)). Dalam penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada 300 responden mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta. Dari 300 kuesioner yang disebarkan, hanya 274 buah kuesioner yang dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yakni kuesioner pendahuluan dan kuesioner penelitian. Kuesioner pendahuluan ini disebarkan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pilihan dari para mahasiswa, sedangkan kuesioner penelitian disebarkan untuk mengetahui kombinasi atribut yang menjadi pilihan dari para mahasiswa di Jakarta. Kuesioner penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama terkait dengan data demografi responden, dan bagian kedua berisi kartu profil yang nantinya akan diurutkan oleh para responden sesuai dengan preferensi individu. Keenam belas kartu profil yang terdapat pada bagian kedua ini merupakan hasil analisis dari kuesioner pendahuluan. 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini menjelaskan mengenai langkahlangkah analisis yang terdiri dari analisis konjoin dan kluster (Gambar 1). 90

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pemilihan Atribut Layanan, Taraf Atribut, dan Penentapan Kartu Profil Langkah awal dari penelitian ini adalah pemilihan atribut-atribut layanan kartu prabayar. Pemilihan atribut yang menjadi preferensi dari para mahasiswa ini diperoleh dari hasil kuesioner pendahuluan. Pada kuesioner pendahuluan, 30 orang mahasiswa diberikan atribut-atribut layanan kartu prabayar yang diturunkan berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1. Atribut-atribut layanan yang dipilih dalam penelitian ini adalah atribut yang memiliki persentasi lebih dari 50%. Selain itu, untuk mengetahui preferensi mahasiswa terhadap operator yang ada maka atribut operator dipertimbangkan untuk dianalisis lebih lanjut. Atribut harga voucher isi ulang dan masa aktif kartu tidak dipertimbangkan untuk dianalisis lebih lanjut karena kedua atribut ini tidak dapat dijadikan pembeda antar operator (kecenderungan sama). Tabel 1. Hasil Kuesioner Pendahuluan No Atribut Layanan Jumlah Responden Persentase 1 Kekuatan Sinyal 33 94.29% 2 Promosi yang Ditawarkan 32 91.43% 3 Biaya Telepon 30 85.71% 91

4 Biaya SMS 29 82.86% 5 Harga Paket Perdana 24 68.57% 6 Harga Voucher Isi Ulang 22 62.86% 7 Masa Aktif Kartu 21 60.00% 8 Customer Service 16 45.71% 9 Adanya Nomor Cantik 12 34.29% 10 Kemasan Paket Perdana 7 20.00% 11 Lingkungan Sosial 1 2.86% 12 Simplicity 1 2.86% Setelah atribut atribut layanan terpilih, maka langkah selanjutnya adalah penetapan taraf atribut dari setiap atribut. Penetapan taraf atribut ini haruslah realistis dan dapat dijadikan pembeda satu sama lainnya. Atribut dan taraf atribut yang terpilih dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Atribut dan Taraf Atribut No Atribut Layanan Taraf Atribut 1 Axis Indosat Operator Smartfren Telkomsel 2 3 4 Harga Kartu Perdana Biaya SMS (per SMS) Biaya Telp / menit) Three XL Rp 3.000 > Rp 3.000 Rp 170.50 > Rp 170.50 Rp 983 > Rp 983 5 Baik Kekuatan Sinyal Buruk 6 Paket Internet Ya 92

Tidak 7 Paket Telepon Ya Tidak 8 Paket SMS Ya Tidak Setelah atribut dan taraf atribut ini ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan kartu profil berdasarkan atribut dan taraf atribut yang ada. Kartu profil ini dibuat menggunakan bantuan software SPSS. Berdasarkan atribut dan taraf atribut yang ada pada Tabel 2, maka kartu profil yang dapat dibuat mencapai 768. Karena hal ini dapat menyulitkan responden untuk melakukan pengisian, maka pada penelitian ini dilakukan metode fractional factorial design yang bertujuan untuk mengurangi jumlah subset stimuli yang digunakan namun tetap mempertahankan orthogonalitas desain dan untuk menghilangkan efek interaksi antar atribut. Tabel 3 menunjukkan hasil kartu profil yang diperoleh dengan menggunakan software SPSS. Tabel 3. Kartu Profil Setelah kartu-kartu profil terbentuk, langkah selanjutnya adalah penyebaran kuesioner penelitian dan mengolah data dengan menggunakan analisis konjoin. Setelah itu, dilakukan pengelompokan data dengan menggunakan analisis kluster untuk memperjelas preferensi para mahasiswa berdasarkan kesamaan demografis yang ada. 93

3.2 Analisis Konjoin Tingkat Kegunaan dan Kepentingan Atribut Layanan Hasil yang diperoleh pada tingkat agregat ini dapat dilihat pada Tabel 4 yang menunjukkan tingkat kegunaan dan tingkat kepentingan atribut pada tingkat agregat. Besarnya nilai korelasi koefisien Pearson (0.798) dan nilai Kendall s tau (0.733) yang cukup tinggi menunjukkan bahwa model yang digunakan cocok/sesuai dengan data yang diperoleh. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4, pada atribut operator, nilai rata-rata kegunaan tertinggi didapatkan dari taraf atribut layanan operator Three (0.559), diikuti oleh Smartfren (0.478), Indosat (0.238), dan Telkomsel (0.126). Operator XL dan Axis dipilih oleh responden sebagai taraf atribut yang kurang disukai, karena nilai kegunaan yang diperoleh adalah negatif (-0.111 dan -1.290). Contoh lain atribut harga kartu perdana, pada taraf atribut Rp 3.000 menunjukkan nilai kegunaan yang lebih tinggi (0.074) jika dibandingkan dengan taraf atribut > Rp 3.000 (-0.074). Demikian pula dengan atribut-atribut layanan lainnya, nilai kegunaan yang didapat menunjukkan preferensi para mahasiswa terhadap atribut-atribut layanan tersebut. Tabel 4. Tingkat Kegunaan dan Kepentingan Atribut Layanan Taraf Nilai Atribut Kegunaan Axis -1.29 Indosat 0.238 Operator Smartfren 0.478 Telkomsel 0.126 Three 0.559 XL -0.111 Harga Kartu Rp 3.000 0.074 Perdana > Rp 3.000-0.074 Biaya SMS (per Rp 170.50-0.17 SMS) > Rp 170.50 0.17 Biaya Telepon Rp 983 0.231 (per menit) > Rp 983-0.231 Baik -0.649 Kekuatan Sinyal Kurang Baik 0.649 Paket Internet Ya -0.123 Tidak 0.123 Paket Telepon Ya 0.054 Tidak -0.054 Paket SMS Ya 0.113 Tidak -0.113 Konstan 8.279 Nilai Signifikansi Pearson's R 0.798 0 Kendall's Tau 0.733 0.000 Tingkat Kepentingan 39 8 9 8 15 9 5 7 94

Atribut layanan yang paling penting bagi para mahasiswa pengguna kartu layanan telepon prabayar adalah atribut operator, dengan nilai kepentingan rata-rata sebesar 39%. Atribut kedua terpenting bagi para mahasiswa adalah kekuatan sinyal (15%). Tingkat kepentingan yang cukup rendah terdapat pada atribut atribut seperti harga kartu perdana, biaya SMS, biaya telepon, paket internet, paket telepon, dan paket SMS. Hal ini menunjukkan bahwa atribut atribut tersebut tidak mempunyai nilai kepentingan bagi para mahasiswa untuk saat ini. Preferensi Mahasiswa Berdasarkan Segmentasi Geografis Pada bagian ini, dilakukan analisis detail mengenai preferensi berdasarkan kesamaan geografis para pengguna kartu layanan prabayar. Analisis kluster (cluster analysis) dilakukan untuk mengklasifikasikan keseragaman para pengguna dalam suatu kelompok. Analisis kluster metode k-means dilakukan dengan bantuan software SPSS untuk membentuk segmentasi para pengguna. Jumlah kluster yang terbentuk adalah dua kluster. Nilai kebutuhan rata rata untuk kedua kluster untuk setiap atribut layanan dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan untuk nilai kepentingannya dapat dilihat pada Gambar 2. Atribut Layanan Operator Harga Biaya SMS Biaya Telepon Kekuatan Sinyal Paket Internet Paket Telepon Paket SMS Tabel 5. Analisis Kluster Taraf Cluster I Cluster II Telkomsel -1.20-1.40 Indosat 0.22 0.27 XL 0.75 0.16 Three -0.14 0.43 Axis 0.48 0.65 Smartfren -0.11-0.12 <=3000 0.08 0.07 >3000-0.08-0.07 <=170.50-0.18-0.15 >170.50 0.18 0.15 <=983 0.24 0.22 >983-0.24-0.22 Baik -0.54-0.78 Buruk 0.54 0.78 Ya -0.07-0.18 Tidak 0.07 0.18 Ya 0.10 0.00 Tidak -0.10 0.00 Ya 0.05 0.19 Tidak -0.05-0.19 95

Gambar 2. Tingkat Kepentingan Analisis Kluster Cluster I terdiri dari 148 responden (54%). Atribut terpenting untuk kelompok ini adalah atribut operator (dengan tingkat kepentingan 40.14%), dengan taraf atribut yang paling banyak dipilih adalah taraf atribut XL. Berdasarkan tingkat kepentingan, atribut yang terpilih selanjutnya adalah kekuatan sinyal (13.93%), dan paket internet (8.96%). Dilihat dari data demografis mahasiswa pada kluster ini, sebagian besar berjenis kelamin perempuan (70%), dan sebagian dari mereka berkuliah di Jakarta Barat dengan pengeluaran per bulan Rp 500.000. Untuk dapat meningkatkan jumlah pelanggan dari cluster I ini, maka para penyedia kartu layanan prabayar sebaiknya memberikan kualitas sinyal yang lebih baik, serta memberikan paket internet pada setiap pembelian kartu baru. Pengguna pada kelompok ini tidak terlalu memperhatikan biaya SMS, sehingga biaya SMS yang lebih besar dari Rp 170.50 dapat diberikan kepada kelompok ini untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Wahyudi dalam Wiraspati (2012) menyatakan bahwa strategi yang dapat diterapkan oleh kartu layanan XL agar tetap bertahan adalah dengan memberikan basic services (seperti suara jernih, harga murah, dll) dengan baik. Strategi ini dianggap efektif karena para pengguna pada kelompok ini cenderung mencari kartu layanan prabayar yang memberikan kualitas sinyal yang baik. Cluster II terdiri dari 126 responden (54%). Atribut terpenting untuk kelompok ini adalah atribut operator (tingkat kepentingan 37.96%), dengan taraf atribut yang paling banyak dipilih adalah taraf atribut Axis. Atribut yang terpilih selanjutnya adalah kekuatan sinyal (15.73%), dan biaya SMS (9.11%). Berdasarkan data demografis, sebagian besar pengguna layanan kartu prabayar berjenis kelamin laki laki (76.19%), 96

dan sebagian dari mereka berkuliah di Jakarta Selatan dengan pengeluaran per bulan > Rp 1.500.000. Para penyedia kartu layanan prabayar yang ingin memenangkan segmen ini sebaiknya memberikan penawaran biaya SMS yang cukup murah, serta memberikan kekuatan sinyal yang cukup baik. Memberikan biaya telepon yang cukup murah dapat membuat perusahaan memperoleh pengguna baru, dan juga mempertahankan pengguna lama. Untuk kelompok ini, operator yang menjadi pilihan adalah operator Axis. Saat ini strategi pemasaran yang ditetapkan oleh Axis sendiri menurut Rachmadi dalam Kharismawati (2012) adalah dengan memberikan paket telepon, paket SMS, paket internet dengan harga terjangkau serta memberikan penawaran kartu perdana emas yang disertai dengan paket SMS. Strategi yang dilakukan Axis saat ini juga telah menjangkau para pengguna yang berada dalam cluster II. 4. Kesimpulan dan Saran Untuk perusahaan penyedia layanan kartu telepon prabayar yang beroperasi dalam lingkungan dengan tingkat persaingan yang tinggi, sangatlah penting untuk mengidentifikasi preferensi dari segmen orang orang muda, yang merupakan segmen pengguna pemula. Dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan dari segmen ini, maka perusahaan penyedia dapat memperoleh keuntungan jangka panjang dari kesetiaan para pengguna terhadap layanan kartu prabayar. Berdasarkan hasil penelitian, maka kombinasi atribut optimal untuk kartu layanan prabayar bagi mahasiswa di Jakarta adalah operator Smartfren, harga kartu perdana Rp 3.000, Biaya SMS > Rp 170.50, Biaya Telepon Rp 983, kekuatan sinyal kurang baik, serta adanya paket internet dan paket SMS. Para penyedia layanan prabayar ini sebaiknya tidak mengabaikan atribut kekuatan sinyal karena atribut layanan ini memiliki nilai kepentingan yang tinggi. Analisis konjoin ini sebaiknya dilakukan secara periodik karena preferensi konsumen dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu terutama dalam bidang yang melibatkan teknologi, seperti layanan kartu prabayar. 97

DAFTAR PUSTAKA Kharismawati, M.E. (2012). Ini Strategi Axis Untuk Menambah Jumlah Pelanggan. Diakses pada tanggal 3 Februari 2014 dari http://industri.kontan.co.id/news/ini-strategi-axis-untuk-menambahjumlah-pelanggan Wiraspati, R. (2012). Strategi XL Agar Konsumen Loyal. Diakses pada tanggal 3 Februari 2014 dari http://swa.co.id/businessstrategy/marketing/strategi-xl-agar-konsumen-loyal Lubis, R.Y. (2011). Penerapan analisis konjoin untuk mengukur preferensi memilih bedak. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Kristo, F.Y. (2013). Posisi Indonesia di Percaturan Teknologi Dunia. Diakses pada tanggal 22 September 2013 dari http://inet.detik.com/read/2013/08/21/112207/2336008/398/3/posisiindonesia-di-percaturan-teknologi-dunia Malasi, J.M. (2012). Influence of product attributes on mobile phone preference among university student : a case of undergraduate students. International Journal of Academic Research in Economics and Management Science, 1(6), 10-16 Nigam, A., & Kaushik, R. (2011). Attribute based perceptual mapping of prepaid mobile cellular operators : an empirical investigation among management graduates in Central Haryana. International Journal oh Computational Engineering & Management, 11, 71-81. Nugraha, R. Yulianto, F.R., & Suyanto. (2003). Sistem transfer pulsa telepon seluler berbasis short message service (SMS). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi, 8 (2), 53 58. Malhotra, N.K. (1999). Marketing Research: An Applied Orientation (3 rd ed.). New Jersey: Prentice Hall International Inc. Kuzmanovic, M., Radosavlkevic, M., & Vujosevic, M., (2013). Understanding student preferences for postpaid mobile services using conjoint analysis. Acta Polytechina Hungarica, 10(1), 159 176. Head, M., & Ziolkowski, N. (2010). Understanding Student Attitudes of Mobile Phone Applications and Tools : A Study Using Conjoint, Cluster, and SEM Analysis. Proceeding of the 18 th European Conference on Information Systems. Kotler, P., & Armstrong, G., (2006). Principles of Marketing (11 th ed.). NJ: Pearson Education, Inc. Uma Sekaran. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B, Bandung: Alvabeta. 98