BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini, telah membawa banyak perbaikan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nitrit (NO 2 atau nitrogen dioksida) adalah gabungan senyawa nitrogen dan oksigen yang terbentuk dari reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

Mekanisme penyerapan Ca dari usus (Sumber: /16-calcium-physiology-flash-cards/)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penuaan adalah suatu proses yang mengubah seorang dewasa sehat

BAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).

ABSTRAK. EFEK KONSUMSI BUAH STROBERI (Fragaria ananassa) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Long life learner atau pembelajar sepanjang hayat. merupakan kata yang tidak asing lagi bagi praktisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague Dawley yang belum

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. cukup luas di masyarakat, mulai dari produk makanan ringan hingga masakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko yang membahayakan kesehatan

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. mobilitas, perawatan diri sendiri, interaksi sosial atau aktivitas sehari-hari. (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memori kerja dikonsepkan sebagai sistem memori. aktif yang bertanggung jawab untuk menjaga dan

BABf PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minuman pahit (Soeria, 2013). Coklat berasal dari tanaman kakao dan proses

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dokter Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien, keluarga, maupun tenaga kesehatan yang merawat, karena tidak menonjol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, yang memberikan kontribusi 7.1 juta kematian per tahun. 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi kafein berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Namun, konsumsi kafein sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke, yang juga dikenal dengan istilah cerebrovascular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses di berbagai Negara. Saat ini penggunaan terapi stem cell menjadi

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO menunjukkan proporsi kematian di negara berkembang dengan. sebanyak (39%), kanker (27%), dan PTM lainnya (30%).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori jangka pendek adalah memori yang bertahan selama beberapa detik hingga menit, tanpa disadari memori tersebut sering diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari karena untuk dapat mengingat informasi secara jangka panjang perlu melalui tahapan memori jangka pendek terlebih dahulu. Proses mengingat melibatkan impuls yang bersambungan dari satu neuron ke neuron yang lain, mekanisme ini akan berjalan bila sel-sel neuron berfungsi dengan baik, oleh karena itu penting sekali untuk menjaga kesehatan sel-sel saraf (Guyton & Hall, 2010). Berbagai upaya dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak dengan hasil akhir peningkatan memori jangka pendek, misalnya dengan melakukan latihan fisik dan menghirup aromaterapi. Penelitian yang dilakukan Zulkarnain pada tahun 2014 memperlihatkan hasil bahwa latihan fisik dapat meningkatkan fungsi memori seseorang, namun dibutuhkan latihan yang teratur dan perlu meluangkan waktu khusus setiap harinya. Penelitian lain dilakukan oleh Dwi Puspitasari, et al. pada tahun 2015 yaitu mengenai pengaruh pemberian aromaterapi rosemary terhadap peningkatan memori jangka pendek, didapatkan hasil yang meningkat dengan tingkat signifikansi yang sangat tinggi (p=0,000), namun metode ini tidak dapat dilakukan jika seseorang sedang mengalami anosmia, oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan buah stroberi sebagai alternatif lain untuk meningkatkan memori jangka pendek (Dwi Puspitasari, et al., 2015; Zulkarnain, 2014) Sudah banyak penelitian yang menggunakan buah beri dengan subjek penelitian manusia untuk mengetahui efek flavonoid terhadap fungsi kognitif contohnya yang dilakukan oleh Krikorian, et al. pada tahun 2011, ia menggunakan jus blueberi dalam penelitiannya yang dilakukan pada subjek 1

penelitian 9 lansia, setelah pemberian jus blueberi selama 12 minggu didapatkan peningkatan fungsi kognitif yaitu paired associate learning (p=0,009) dan word recall (p=0,04). Penelitian lain dilakukan oleh Whyte & Williams, pada tahun 2014 yang menggunakan 14 anak-anak berusia 8-10 tahun sebagai subjek penelitian untuk mengetahui efek minuman blueberi kaya flavonoid sebanyak satu kali pemberian terhadap fungsi kognitif, didapatkan hasil peningkatan kemampuan recall (p=0,038) setelah 2 jam pemberian minuman tersebut. Ratarata penelitian tersebut dilakukan menggunakan bahan uji blueberi, belum pernah ada penelitian yang menggunakan buah stroberi padahal stroberi juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, harganya lebih ekonomis, dan lebih umum di Indonesia. Stroberi sering dijumpai sehari-hari, hampir semua restoran dan kafe menyajikan jus stroberi pada menu makanannya. Selain memiliki warna yang menarik, stroberi juga mempunyai banyak manfaat lain, dilansir dari laporan USDA (United States Department of Agriculture) stroberi memiliki kadar kalori yang rendah (32 cal/100 g), sumber vitamin C (58.8 mg/100 g) yang juga merupakan antioksidan alami yang kuat, kaya akan vitamin B kompleks, dan tinggi kadar polyphenolic phytochemicals salah satunya flavonoid. (Krikorian et al., 2011; United States Department of Agriculture, 2016; Whyte & Williams, 2014) Flavonoid dapat meningkatkan memori dengan berbagai cara karena didukung oleh kemampuannya berinteraksi dengan aparatus molekuler dan fisiologis yang digunakan dalam pengolahan memori. Konsentrasi flavonoid dan metabolitnya diyakini dapat mencapai otak berkisar 10-300 nm. Konsentrasi tersebut cukup tinggi untuk melakukan aktivitas farmakologi pada berbagai reseptor, kinase, dan faktor transkripsi. Mekanisme kerja utama flavonoid di otak yaitu meningkatkan aliran darah perifer dan aliran darah di otak (Cerebral blood flow) sehingga terjadi peningkatan oksigen dan nutrisi di otak, akibatnya proses belajar menjadi optimal, flavonoid juga dapat menetralisir radikal bebas yang mengakibatkan inhibisi apoptosis sel saraf sehingga sel saraf dapat tetap hidup dan berdiferensiasi (Rendeiro, et al., 2015; Spencer, 2009). 2

1.2 Identifikasi Masalah Apakah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang akan diteliti diidentifikasikan sebagai berikut: Apakah konsumsi buah stroberi dapat meningkatkan memori jangka pendek. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui efek konsumsi buah stroberi terhadap kerja otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek konsumsi buah stroberi terhadap peningkatan memori jangka pendek. 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademik Menambah pengetahuan kepada mahasiswa kedokteran tentang farmakologi buah stroberi dalam meningkatkan memori jangka pendek. 1.4.2 Manfaat Praktis Memberi informasi kepada masyarakat bahwa buah stroberi dapat meningkatkan memori jangka pendek. 1.5 Kerangka Pemikiran Stroberi merupakan buah yang kaya akan sumber flavonoid yaitu senyawa polifenol yang bersifat antioksidan dan akan berefek lebih optimal jika dikonsumsi secara utuh tidak melalui pemrosesan, karena stroberi mudah sekali teroksidasi misalnya jika di jus bagian luar/kulit stroberi rusak sehingga dinding 3

sel dan membran mudah ditembus oksigen, hasil akhirnya polifenol yang terkandung dalam stroberi akan mengalami oksidasi yang difasilitasi enzim polifenoloksidase (Matte, 2015). Mengonsumsi makanan kaya flavonoid secara akut terbukti menyebabkan peningkatan CBF (Cerebrovascular Blood Flow) secara signifikan setelah 1-2 jam waktu konsumsi dengan waktu puncaknya yaitu 2 jam, sedangkan mengonsumsi secara jangka panjang dapat memberikan manfaat proteksi pada neuron karena flavonoid bersifat antioksidan. Aliran darah di otak yang meningkat dibutuhkan untuk fungsi otak yang optimal, karena otak membutuhkan oksigen dan nutrisi untuk menjalankan fungsinya, selain itu CBF yang meningkat dapat merangsang pembentukan neuron baru khususnya pada regio hipokampus, proses ini dapat dilihat pada gambar 1.1. Beberapa penelitian menggunakan pemeriksaan functional MRI dan trans-cranial Doppler ultrasound memperlihatkan korelasi antara CBF dan fungsi kognitif. Kecepatan CBF secara signifikan lebih rendah pada pasien yang memiliki fungsi kognitif yang rendah seperti pada penyakit Alzheimer, CBF yang rendah juga dapat menjadi marker pada demensia fase awal, sehingga dapat disimpulkan bahwa CBF yang tinggi menyebabkan peningkatan pada fungsi kognitif, sedangkan fungsi kognitif itu sendiri dapat didefinisikan sebagai semua proses mental yang melibatkan kemampuan memori, bahasa, atensi, visuospasial, dan fungsi eksekutif (Sibarani, 2014; Spencer, 2010). 4

Gambar 1.1 Mekanisme Kerja Stroberi terhadap Memori Jangka Pendek 1.6 Hipotesis Penelitian Konsumsi buah stroberi meningkatkan memori jangka pendek. 5