BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun 2013 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross sectional di mana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel independen Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Hidayat, 2007). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan tentang HIV/AIDS. 3.3.2 Variabel dependen Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2007). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Perilaku seksual.

34 3.3.3 Definisi Operasional N o Tabel 3.1 Definisi Operasional, alat ukur, skala dan skor Variabel Definisi Cara ukur Skala Kategori 1 Pengetahuan tentang HIV/AIDS Persepsi siswa tentang HIV/Aids yang meliputi penyebab, gejala, cara penularan, penanganan dan pencegahan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan yang dinyatakan dalam skala Guttman. Ordinal Skor tertinggi yaitu 15 dan skor terendah yaitu 0. Kategori yang digunakan: a.pengetahuan baik, bila skor jawaban benar : 11-15 b.pengetahuan cukup, bila skor jawaban benar: 6-10 c.pengetahuan kurang, bila skor jawaban benar: 0-5 2 Perilaku Seksual Suatu tindakan yang dilakukan seseorang yang berhubungan dengan seksualitas misalnya: berpegangan tangan. Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan yang dinyatakan dalam skala Likert. Ordinal Skor tertinggi yaitu 64 dan skor terendah yaitu 16. Kategori yang digunakan: a. Perilaku baik, bila skor jawaban :41-64 b.perilaku kurang, bila skor jawaban: 16-40

35 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 1 Kota Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 265 siswa. 3.4.2 Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 265 siswa, pengambilan besar sampel diperoleh dengan rumus (Setiadi, 2007): n = n = n = N 1 + N (d 2 ) 265 1 + 265 (0,05 2 ) 265 1,66 n = 159,6 160 sampel Ket : N = Besar Populasi n = Besar Sampel d = Tingkat kepercayaan/ ketetapan yang digunakan (0,05) Besar sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 160 sampel dari jumlah keseluruhan populasi yang berjumlah 265 siswa.

36 2.4.3 Teknik sampling Jenis sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling yaitu teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Setiadi, 2007). Dimana pengambilan sampel diambil dengan cara propotionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan bila populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Besar sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu 160 dari jumlah keseluruhan populasi yaitu 265 orang kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel yang mewakili setiap kelas XI baik jurusan IPA maupun jurusan IPS secara propotional random sampling dengan rumus (Ridwan dan Akdon, 2010). ni=. n Dimana : ni N Ni N = jumlah sampel menurut startum = jumlah sampel seluruhnya = jumlah populasi menurut stratum = jumlah populasi seluruhnya Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel menurut masingmasing strata sebagai berikut: 1. Kelas XI-B1 dengan rumus : ni = = x 160= 17,5 18 responden 2. Kelas XI-B2 dengan rumus : ni = = x 160= 16,3 16 responden 3. Kelas XI-B3 dengan rumus : ni = = x 160= 18,11 18 responden

37 4. Kelas XI-B4 dengan rumus : ni = = x 160= 17,50 18 responden 5. Kelas XI-B5 dengan rumus : ni = = x 160= 18,11 18 responden 6. Kelas XI-B6 dengan rumus : ni = = x 160= 18,11 18 responden 7. Kelas XI-C1 dengan rumus : ni = = x 160= 13,28 13 responden 8. Kelas XI-C2 dengan rumus : ni = = x 160= 15,09 15 responden 9. Kelas XI-C3 dengan rumus : ni = = x 160= 12,67 13 responden 10. Kelas XI-C4 dengan rumus : ni = = x 160= 12,67 13 responden 3.4.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi Dalam penelitian ini menggunakan kriteria-kriteria sampel yang meliputi: 1. Kriteria Inklusi: Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah siswa yang terdaftar sebagai siswa di SMA Negeri 1 Kota Gorontalo kelas XI dan bersedia menjadi responden. 2. Kriteria Eksklusi: Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang tidak hadir saat penelitian dan siswa yang hadir tetapi tidak bersedia dijadikan responden. 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data 3.5.1 Cara Pengumpulan Data Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X1 SMA Negeri 1 Gorontalo telah terpilih sebagai sampel. Siswa-siswi tersebut dibagikan kuesioner

38 yang akan mereka jawab untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual. Siswa-siswi yang diberikan kuisioner diberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian. Responden disarankan untuk mengisi informed consent apabila responden menyetujui untuk dijadikan responden dalam penelitian. Kuisioner dibagikan kepada responden untuk diisi dan dijelaskan cara pengisiannya setelah selesai kuisioner dikumpul. 3.5.2 Jenis Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan kuisioner. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru BK dan instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini (Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo). 3.5.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner yang diadaptasi dari beberapa referensi. Kuisioner ini terdiri dari pertanyaan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual. Kuisioner yang dilakukan adalah: 1. Pengetahuan tentang HIV/AIDS Kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS terdiri dari 15 pernyataan. Kuisioner pengetahuan tentang HIV/AIDS merupakan kuisioner yang diadaptasi dari kuisioner Yuliantini (2012) dan kuisioner dari

39 RISKESDAS DEPKES (2010). Kuisioner ini dinyatakan dalam skala Guttman dengan dua alternatif jawaban yaitu benar dan salah. a. Soal yang bersifat positif, dimana : 1) Jika responden menjawab benar maka nilainya 1 2) Jika responden menjawab salah maka nilainya 0 Soal ini terdapat pada no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15. b. Soal yang bersifat negatif, dimana: 1) Jika responden menjawab benar maka nilainya 0 2) Jika responden menjawab salah maka nilainya 1 Soal ini terdapat pada no. 7, 8, 9, 10. Dari data hasil pengukuran dapat dikategorikan pengetahuan baik bila skor jawaban benar : 11-15, pengetahuan cukup bila skor jawaban benar 6-10 dan pengetahuan kurang bila jawaban benar 0-5. Skala ukur yang digunakan yaitu skala ordinal. 2. Perilaku Seksual Remaja Kuisioner tentang perilaku seksual remaja terdiri dari 20 pertanyaan yang dinyatakan dalam skala Likert dengan alternatif jawaban yaitu sangat sering (1), sering (2), kadang-kadang (3), tidak pernah (4) Dari data hasil pengukuran dapat dikategorikan perilaku baik bila jumlah skor jawaban : 41-64 dan perilaku kurang bila jumlah skor jawaban: 16-40. Skala ukur yang digunakan yaitu skala ordinal.

40 3.5.4 Mengukur Validitas dan Reliabilitas Instrumen Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment dan uji alpha cronbach dengan menggunakan program SPSS versi 18. 1. Uji Validitas Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang kita ukur. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 18, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan 0,05. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. Jumlah responden adalah 30 responden maka r tabel = 0,361. Adapun hasil dari uji validitas adalah sebagai berikut: a. Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Tentang HIV/AIDS. Uji validitas 16 item pertanyaan yang terdiri dari pengertian AIDS, penyebab, cara penularan, gejala dan pencegahan mengenai HIV/AIDS diperoleh hasil bahwa dari 16 pertanyaan, 15 pertanyaan dinyatakan valid sedangkan terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid, sehingga 1 item pertanyaan yang tidak valid tersebut dihilangkan atau tidak dipakai. 1 item pertanyaan yang tidak valid adalah item pertanyaan nomor 16. Item pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai nilai korelasi (r hitung > r tabel) dengan nilai r hitung antara 0,364 0,826.

41 Dengan demikian 15 item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai instrumen pengukur untuk uji statistik selanjutnya. b. Uji Validitas Kuesioner Perilaku Seksual Uji validitas 16 item soal tentang perilaku seksual diperoleh hasil bahwa 16 soal tersebut dinyatakan valid karena mempunyai nilai korelasi (r hitung > r tabel) dengan nilai r hitung antara 0,398 0,817. Pada soal No. 14 ditambahkan kata diraba sehingga bentuk soalnya menjadi meraba/diraba pada bagian sensitif lawan jenis misalnya leher, paha, dada dan lain-lain. 2. Uji Reliabilitas Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan nilai koefisien Alpha cronbach dengan nilai di atas 0,60. Apabila nilai koefisien Alpha cronbach > 0,60 maka variabel penelitian dapat dikatakan handal (Arikunto, 2002). Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa untuk kuisioner pengetahuan koefisien Alpha cronbach yaitu 0.907, dan koefisien Alpha cronbach untuk kuisioner perilaku seksual yaitu 0,915. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual lebih besar dari 0,60, maka seluruh item dalam kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual adalah reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

42 3.6 Tekhnik Analisis Data Menurut Hidayat (2007) dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan komputer dalam program Statistical Program for the Social Sciences (SPSS) versi 18,0 hasilnya disajikan dalam bentuk tabel. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus di tempuh, diantaranya: 3.6.1 Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 3.6.2 Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. 3.6.3 Entri data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

43 3.6.4 Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan menggunakan bantuan program SPSS versi 18. 1. Analisis Univariat Analisis univariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Setiap variabel independen dan variabel dependen dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu persentase untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat pengetahuan siswa kelas XI tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual siswa kelas XI. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini menggunakan salah satu uji statistik non parametric dengan chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 (derajat kepercayaan 95%) dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 18.0. Ho diterima bila hitung x² tabel dan Ho ditolak bila hitung tabel. Bila Ho diterima berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual siswa kelas XI. Bila Ho ditolak berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual siswa kelas XI.

44 3.7 Etika Penelitian Keperawatan Menurut Hidayat A.A (2007: 82-83), masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1.7.1 Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. 1.7.2 Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan 1.7.3 Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

45 Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada penelitian hasil riset.

46 3.8 Alur Penelitian Mengajukan surat rekomendasi pengambilan data awal di Kesbangpol Kota Gorontalo Melakukan pengambilan data di Dinas Kesehatan Kota Gotontalo Menentukan tempat penelitian Mengajukan surat permohonan rekomendasi dari Kesbangpol Kota Gorontalo untuk melakukan penelitian Permohonan izin Penelitian ke Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo Melakukan wawancara dengan Guru BK dan memberikan kuisioner awal untuk 25 siswa Membuat daftar populasi dan menentukan sampel Informed consent Setuju Tidak setuju Pengisian kuisioner dan pengumpulan kuisioner pengolahan, penyajian dan analisis data Membuat laporan hasil penelitian Gambar 3.1: Alur Penelitian