Himpunan Dominasi Ganda pada Graf Korona dan Graf Produk Leksikografi Dua Buah Graf

dokumen-dokumen yang mirip
BILANGAN DOMINASI DAN BILANGAN KEBEBASAN GRAF BIPARTIT KUBIK. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang

BILANGAN DOMINASI PERSEKITARAN PADA GRAF LENGKAP DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

BILANGAN DOMINASI EKSENTRIK TERHUBUNG pada GRAF

BILANGAN DOMINASI LOKASI PERSEKITARAN TERBUKA PADA GRAF TREE

NILAI EKSAK BILANGAN DOMINASI COMPLEMENTARY TREE TERHUBUNG-3 PADA GRAF CYCLE, GRAF LENGKAP DAN GRAF WHEEL. Jl.Prof. H.Soedarto,SH, Tembalang, Semarang

BATAS ATAS BILANGAN DOMINASI LOKASI METRIK DARI GRAF HASIL OPERASI KORONA

OPERASI PADA GRAF FUZZY

Bilangan Kromatik Dominasi pada Graf-Graf Hasil Operasi Korona

GRAF DIVISOR CORDIAL

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos BASIS FOR DETERMINING THE WHEEL GRAPH

BILANGAN TERHUBUNG TITIK PELANGI UNTUK GRAF THE RAINBOW VERTEX CONNECTION NUMBER OF STAR

DIMENSI PARTISI PADA TIGA HASIL OPERASI GRAF CYCLE DENGAN GRAF PATH

Yuni Listiana FKIP, Universitas Dr. Soetomo Surabaya

BILANGAN DOMINASI LOKASI METRIK DARI GRAF HASIL OPERASI KORONA. Hazrul Iswadi

DIMENSI METRIK PADA BEBERAPA KELAS GRAF

DIMENSI METRIK KUAT PADA BEBERAPA KELAS GRAF

PELABELAN AKAR RATA-RATA KUADRAT PADA GRAF LADDER DAN GRAF CORONA. Universitas Diponegoro Semarang Jl.Prof. H.Soedarto,SH, Tembalang, Semarang

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

PATH KUAT TERKUAT DAN JARAK KUAT TERKUAT DALAM GRAF FUZZY. Lusia Dini Ekawati 1, Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang

PELABELAN PRODUCT CORDIAL PADA TENSOR PRODUCT PATH DAN SIKEL

PELABELAN GRACEFUL SISI-GANJIL PADA GRAF WEB W(2,n) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

DIMENSI METRIK GRAF KIPAS Suhartina 1*), Nurdin 2), Amir Kamal Amir 3) Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos 90245

DIMENSI METRIK PADA GRAF LOLLIPOP, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF GENERALIZED JAHANGIR

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF DUPLIKASI TITIK DAN GRAF DUPLIKASI SISI DARI GRAF SIKEL C n

PELABELAN ANTIPODAL PADA GRAF SIKEL

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

BAB II LANDASAN TEORI

PELABELAN PRIME CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF YANG TERKAIT DENGAN GRAF SIKEL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

PELABELAN SIGNED PRODUCT CORDIAL PADA GRAF PATH, CYCLE, DAN STAR

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

PENENTUAN BILANGAN DOMINASI SISI PADA GRAF HASIL OPERASI PRODUK TENSOR

oleh BANGKIT JOKO WIDODO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Bilangan Ramsey untuk Graf Bintang Genap Terhadap Roda Genap

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 6 No.2 Tahun 2018 ISSN

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

. Nilai total ketakteraturan titik graf. Graf Hasil Kali Comb Dan C 5 Dengan Bilangan Ganjil

Nilai Ketakteraturan Total dari Graf Hasil Kali Comb dan

DIMENSI PARTISI DARI GRAF LOLLIPOP, GRAF GENERALIZED JAHANGIR, DAN GRAF C n 2 K m

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m, DENGAN n 3 DAN m 1

DIMENSI PARTISI PADA GRAF ANTIPRISMA, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF STACKED BOOK

SIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY

PELABELAN E-CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF CERMIN

BAB II LANDASAN TEORI

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF P m P n, K m P n, DAN K m K n

DIMENSI METRIK PADA GRAF (n, t)-kite, UMBRELLA, G m H n, DAN K 1 + (P m P n )

DIMENSI METRIK DAN DIAMETER DARI GRAF ULAT C m, n

MINIMAL EDGE DARI GRAF 2-CONNECTED DENGAN CIRCUMFERENCE TERTENTU (On Edge Minimal 2-Connected Graphs with Prescribed Circumference)

Abstract

MENGHITUNG BILANGAN DOMINASI

BILANGAN RADIO PADA GRAF SIKEL DENGAN CHORDS DAN GRAF SIKEL TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LIPATAN GRAF DAN KAITANNYA DENGAN MATRIKS INSIDENSI PADA BEBERAPA GRAF

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

PEWARNAAN TOTAL R-DINAMIS DENGAN TEKNIK FUNGSI PEWARNAAN BERPOLA PADA HASIL OPERASI COMB

PELABELAN PRIME CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF YANG TERKAIT DENGAN GRAF SIKEL

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

PRODUK GRAF FUZZY INTUITIONISTIC. Zumiafia Ross Yana Ningrum 1 dan Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, tembalang, Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan

BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF HASIL AMALGAMASI GRAF PEMBAGI NOL ATAS RING KOMUTATIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

GRAF DIAMETER DUA DENGAN KOMPLEMENNYA DAN GRAF MOORE DIAMETER DUA

ALGORITMA PELABELAN TOTAL DAN NILAI TAK TERATUR SISI DARI KORONA GRAF LINTASAN TERHADAP BEBERAPA GRAF

DIMENSI METRIK GRAF,,,

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF

Pelabelan Product Cordial Graf Gabungan pada Beberapa Graf Sikel dan Shadow Graph Sikel

DIMENSI PARTISI PADA GRAF C m K n, GRAF C m [P n ],

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

Pengembangan Pewarnaan Titik pada Operasi Graf Khusus

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KELAS GRAF ILALANG DAN HASIL KORONASI DUA GRAF

BILANGAN RADIO PADA GRAF GEAR. Ambar Puspasari 1, Bambang Irawanto 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

POWER DOMINATION NUMBER PADA GRAF LINTASAN COMB SISI GRAF BUKU SEGITIGA DIKAITKAN DENGAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PEWARNAAN PADA GRAF BINTANG SIERPINSKI. Siti Khabibah Departemen Matematika, FSM Undip

UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics.

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

GRAF-GRAF BERORDE n DENGANN BILANGAN KROMATIK LOKASI n - 1 SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH YOGI DARVIN AGUNG BP:

Graf Fuzzy Produk. Fery Firmansyah 1 dan Bayu Surarso 2. Jl.Prof.Soedarto, S.H Semarang 50275

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAN DIAMETER. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

TERKECIL. Kata Kunci :Graf korona, graf lintasan, pelabelan total tidak teratur sisi, nilai total ketidakteraturan sisi.

Graf-Graf Khusus dan Bilangan Dominasinya

PELABELAN L(2,1) PADA OPERASI BEBERAPA KELAS GRAF

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

Mizan Ahmad, Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 1.

PERULANGAN PADA DIGRAF HAMPIR MOORE

PENENTUAN DIMENSI METRIK GRAF HELM

HALAMAN PENGESAHAN. : Derajat Titik pada Graf Fuzzy. Telah diujikan pada sidang Tugas Akhir tanggal 23 Februari 2011

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KORONASI BEBERAPA KELAS GRAF DENGAN GRAF LINTASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN NILAI TOTAL KETAKTERATURAN TOTAL DARI DUA COPY GRAF BINTANG. Rismawati Ramdani

Abstract

Pewarnaan Total Pada Graf Outerplanar

Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,SH. Tembalang Semarang 50275, Indonesia

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

Transkripsi:

Himpunan Dominasi Ganda pada Graf Korona dan Graf Produk Leksikografi Dua Buah Graf Fikri Maulana 1, Bayu Surarso 2 Departemen Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S. H. Tembalang Semarang maulana2505@gmail.com, bayusurarso@yahoo.com ABSTARCT. Let S be a subset of V(G), with G is a graph without isolated vertices. A subset S of V(G) referred to double domination in G if every vertex v V(G), N G [v] S 2 such that every vertex in V(G) S minimal adjacent with two element of S. The minimum cardinality of domination set, total domination set, and double domination set in G respectively is a is a domination number, total domination number, and double domination number denote respectively γ(g), γ t (G), and γ dd (G). A double domination number in G minimum is two and a double domination number in G will not be more order (n) in G, that 2 γ dd (G) n. A domination number if add one vertex of domination in G then the element of dimination number will not be more a double domination number in G, that γ dd (G) γ(g) + 1. In this final project examined the sum of bound of doubel domination number in Corona and product lexicographic of two graphs. The minimum cardinality of double domination in Corona G H is n (1 + γ(h)) with n is order in G. Menwhile, the minimum cardinality of double domination in Product Lexicographic G[H] at most min{2γ t (G), γ(g)γ dd (H)}. Keywords : Domination set, domination number, total domination set, total domination number, double domination set, double domination number, corona, lexicographic product. I. PENDAHULUAN Teori graf adalah suatu cabang kajian dalam matematika yang mengkaji tentang sifat-sifat himpunan suatu titik (vertex) yang terhubung oleh sisi (edge). Kemudian kajian mengenai graf berkembang pada berbagai topik, salah satunya mengenai himpunan dominasi. Berdasarkan sejarah, studi formal mengenai himpunan dominasi dimulai pada tahun 1958 oleh C. Berge dan dilanjutkan oleh O. Ore pada tahun 1962. Setelah itu, kajian mengenai himpunan dominasi dikembangkan lagi untuk mendapatkan variasi konsep. Salah satu konsepnya ialah tentang dominasi ganda yang dikenalkan oleh F. Harary dan T. W. Haynes di [1] mengutip dari [2]. Pada jurnal ini dibahas tentang himpunan dominasi ganda pada suatu graf. Selanjutnya dibahas tentang himpunan dominasi ganda pada graf korona dan graf produk leksikografi dua buah graf. II. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas tentang himpunan dominasi ganda pada graf korona dan graf produk leksikografi dua buah graf. Namun, untuk mengawali pembahasan himpunan dominasi ganda pada graf korona dan graf produk leksikografi dua buah graf perlu dedefinisikan terlebih dahulu tentang himpunan dominasi ganda. 1 Mahasiswa di Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang 2 Pengajar di Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang

2.1. Himpunan Dominasi Ganda pada Graf Definisi 2.1.1 [3] Suatu S V(G) dengan G adalah sebuah graf tanpa titik yang terisolasi disebut himpunan dominasi ganda jika setiap v V(G), N G [v] S 2 sedemikian sehingga setiap titik di V(G) S adjacent setidaknya dengan dua titik S. Kardinalitas minimum dari himpunan dominasi ganda disebut bilangan dominasi ganda yang dinotasikan dengan γ dd (G). Teorema 2.1.2 [3] Untuk setiap G adalah suatu graf tanpa titik yang terisolasi dengan order n 2, berlaku : 2 γ dd (G) n. i) γ dd (G) 2 Misalkan G adalah suatu graf tanpa titik yang terisolasi dengan order n 2 dan S V(G) adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G. Karena S merupakan suatu himpunan dominasi ganda pada G maka berdasarkan Definisi 3.3.1, setiap v V(G) memenuhi N G [v] S 2 sedemikian sehingga setiap titik di V(G) S adjacent setidaknya dengan dua titik S. Karena setiap titik di V(G) S adjacent setidaknya dengan dua titik S maka kardinalitas minimum dari suatu himpunan dominasi ganda pada G adalah dua sehingga berlaku γ dd (G) 2. ii) γ dd (G) n Misalkan G adalah suatu graf tanpa titik yang terisolasi dengan order n 2 dan S V(G) adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G. Karena S merupakan suatu himpunan bagian pada G maka berdasarkan Definisi 2.2.8, kardinalitas S pada G tidak akan lebih besar dari kardinalitas V(G) pada G sehingga berlaku γ dd (G) n. Berdasarkan i) dan ii), terbukti bahwa untuk suatu graf G tanpa titik yang terisolasi dengan n 2, berlaku 2 γ dd (G) n. Teorema 2.1.3 [3] Misalkan G adalah suatu graf tanpa titik yang terisolasi, berlaku: γ dd (G) γ(g) + 1. 2.2. Himpunan Dominasi Ganda pada Graf Korona Dua Buah Graf Setelah dibahas mengenai himpunan dominasi ganda pada graf, kali ini dibahas mengenai himpunan dominasi ganda pada graf korona dua buah graf. Namun, sebelumnya didefinisikan terlebih dahulu tentang graf korona dua buah graf. Definisi 2.2.1 [3] Diberikan G dan H suatu graf tanpa titik yang terisolasi dengan order berturut-turut n dan m. Suatu graf korona G H terdiri dari gabungan satu salinan G dan n salinan H dan kemudian setiap titik salinan H adjacent satu persatu ke titik salinan G.

Definisi 3.2.2 [3] Himpunan titik salinan H yang adjacent satu persatu ke titik salinan G dinotasikan H v untuk setiap v V(G). Definisi 2.2.3 [3] Suatu subgraf korona G H yang memenuhi gabungan {v} dan H v dinotasikan {v} H v. Teorema 2.2.4 [3] Jika G dan H adalah graf tanpa titik yang terisolasi dengan order berturut-turut n dan m, maka S V(G H) adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H jika dan hanya jika S = S 1 S 2 S 3 sedemikian sehingga S 1 V(G), S 2 = v S1 D v dengan D v adalah suatu himpunan dominasi di H v untuk setiap v S 1, dan S 3 = v S1 D v dengan D v adalah suatu himpunan dominasi ganda di H v untuk setiap v S 1. Misalkan v, w S dan S V(G H) adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dan S = S 1 S 2 S 3, tinjau terlebih dahulu kasus-kasus berikut : Kasus 1 : V(G) S = Misalkan S 1 = V(G) S = maka S 2 = v S1 D v =. Misalkan v V(G) dan D v = V(H v ) S, karena S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dan v S maka tidak ada himpunan dominasi pada V(G) sehingga D v dapat dikatakan suatu himpunan dominasi ganda pada H v. Karena S 1, S 2 =, maka S 3 = v V(G) D v sehingga S = S 3. Kasus 2 : V(G) S Misalkan S 1 = V(G) S bukan himpunan kosong, v S 1, dan D v = V(H v ) S. Misalkan x V(H v ) D v, karena S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dan x D v maka y D v dan xy E(H v ) sedemikian sehingga y E(G H). Karena y D v dan xy E(H v ) maka D v dapat dikatakan suatu himpunan dominasi pada V(H v ). Kemudian, misalkan S 2 = v S1 D v, w S 1 dan D w = V(H w ) S, karena S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dan v S 1 maka terdapat himpunan yang bukan himpunan dominasi pada pada V(G) sehingga D w adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H w. Karena terdapat himpunan yang bukan himpunan dominasi maka S 3 = w S1 D w sehingga S = S 1 S 2 S 3. Untuk sebaliknya, misalkan S = S 1 S 2 S 3, dimana S 1, S 2, dan S 3 memenuhi sifat sifat yang telah diberikan. Misalkan x V(G H), pertimbangkan juga kasuskasus berikut : Kasus 1 : x S Jika x V(G), maka x S 1 sehingga D x adalah himpunan dominasi pada H x. Karena D x adalah suatu himpunan dominasi pada maka y D x dengan D x S sedemikian sehingga xy E(G H). Misalkan x V(G) maka v V(G) sedemikian sehingga x V(H v ). Jika v S, maka x S dan xv E(G H) sehingga D v adalah suatu himpunan

dominasi ganda pada H v. Karena D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v maka z D v sedemikian sehingga xz E(G H). Karena D x adalah suatu himpunan dominasi pada H x dan D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v maka S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H. Kasus 2 : x S Jika x V(G), maka D x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H x. Karena D x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H x maka D x 2. Karena D x 2 maka a, b D x (a b) sedemikian sehingga xa, xb E(G H). Misalkan x V(G) maka v V(G) sedemikian sehingga x V(H v ). Jika v S, maka x S dan xv E(G H) sehingga D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v. Karena x V(H v ) D v, maka q D v dengan D v S sedemikian sehingga xq E(G H). Jika v S maka v S 1 sehingga D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v. Kemudian karena x V(H v ) D v, maka c, d D v (c d) sedemikian sehingga xc, xd E(G H). Karena D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v dan D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H v maka S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H. Corollary 2.3.5 [3] Misalkan G dan H adalah graf-graf tanpa titik yang terisolasi dengan order masingmasing n dan m, berlaku : γ dd (G H) = n (1 + γ(h)). Misalkan D v adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dan D v V(H v ) untuk setiap v V(G). Berdasarkan Teorema 3.2.2, S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H dengan S = V(G) ( v V(G) D v ). Berdasarkan Teorema 3.1.1 maka γ dd (G H) n = S.Karena D v dan S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada graf korona G H, maka : γ dd (G H) S γ dd (G H) = n + v V(G) D v γ dd (G H) = n + n γ(h) γ dd (G H) = n (1 + γ(h)) Kemudian, misalkan S adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G H. Berdasarkan Teorema 3.2.2 maka S = S 1 S 2 S 3, dimana S 1, S 2, dan S 3 memenuhi teorema tersebut, maka : γ dd (G H) = S = S 1 + S 2 + S 3 = n + v S 1 D v + v S D 1 v n + S 1 γ(h) + (n S 1 ) γ dd (H) Berdasarkan Toerema 3.1.2, γ dd (H) γ(h) + 1, maka : γ dd (G H) n + S 1 γ(h) + (n S 1 ) (γ(h) + 1) = n + n γ(h) = n (1 + γ(h)) Oleh karena itu, γ dd (G H) = n (1 + γ(h)) untuk suatu G dan H adalah graf-graf tanpa titik yang terisolasi dengan order masing-masing n dan m.

2.3. Himpunan Dominasi Ganda pada Graf Produk Leksikografi Dua Buah Graf Setelah dibahas mengenai himpunan dominasi ganda pada graf dan himpunan dominasi ganda pada graf korona dua buah graf, kali ini dibahas mengenai himpunan dominasi ganda pada graf produk leksikografi dua buah graf. Namun, sebelum membahas himpunan dominasi ganda pada graf produk leksikografi dua buah graf, akan didefinisikan terlebih dahulu tentang graf produk leksikografi. Definisi 2.3.1 [3] Diberikan G dan H suatu graf tanpa titik yang terisolasi. Suatu graf produk leksikografi G[H] merupakan graf dengan himpunan titik V(G[H]) = V(G) V(H) dan himpunan sisi E(G[H] memenuhi : (x, u)(y, v) E(G[H]) jika dan hanya jika setiap xy E(G) atau x = y dan uv E(H). Definisi 3.3.2 [3] Diberikan G dan H suatu graf tanpa titik yang terisolasi. Suatu C V(G[H]) didefinisikan C = x S [{x} T x ] dengan S V(G) dan T x V(H) untuk setiap x S. Teorema 3.3.3 [3] Misalkan G dan H graf-graf terhubung (non-trivial). Suatu C V(G[H]) adalah himpunan dominasi ganda pada G[H] jika dan hanya jika S adalah suatu himpunan dominasi pada G dan memenuhi hal-hal berikut ini : a) Untuk setiap x V(G) S sedemikian sehingga N G (x) S = 1, berlaku T y 2 untuk y N G (x) S. b) T x merupakan suatu himpunan dominasi ganda pada H untuk setiap x S N(S). c) Untuk setiap z S dengan N G (z) S = 1, himpunan T z H merupakan himpunan dominasi pada H atau T w 2 untuk w N G (z) S. Misalkan C = x S [{x} T x ] adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G[H], karena S V(G) dan T x V(H) maka S adalah suatu himpunan dominasi pada G. Jika x V(G) S dengan N G (x) S = 1 maka N G (x) S = {y}. Pilih sembarang a V(H), karena C adalah suatu himpunan dominasi ganda maka (x, a) C sedemikian sehingga (y, b), (y, c) C N G[H] ((x, a)). Karena (x, a) C dan (y, b), (y, c) C N G[H] ((x, a)) maka T y 2 untuk y N G (x) S. Kemudian misalkan z S, N G (z) S = 1 dan {w} = N G (z) S. Jika T z adalah suatu himpunan dominasi, karena x S maka T x sudah pasti suatu himpunan dominasi sedemkian sehingga pembuktian ini telah selesai. Namun, jika T z bukan suatu himpunan dominasi, maka terdapat a V(H) T z sedemikian sehingga ab E(H) untuk setiap b T z. Karena ab E(H) untuk setiap b T z, maka (z, a) C dengan C adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G[H]. Karena C adalah suatu himpunan dominasi ganda pada G[H] maka p, q T w (p q) sedemikian sehingga (w, p)(w, q) N G[H] ((z, a)). Karena p, q T w (p q) dan (w, p)(w, q) N G[H] ((z, a)) maka T w 2 untuk w N G (z) S.

Akhirnya, misalkan x S N(S) dan c V(H) T x, karena C adalah himpunan dominasi ganda, maka a, b T x (a b) sedemikian sehingga (x, a)(x, b) N G ((x, c)). Karena a, b T x (a b) dan (x, a)(x, b) N G ((x, c)) maka a, b N G (c). Bahkan karena C adalah suatu himpunan dominasi total pada G[H], maka T x adalah suatu himpunan dominasi total pada H. Karena T x adalah suatu himpunan dominasi total pada H maka elas bahwa T x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H untuk setiap x S N(S). Untuk sebaliknya, misalkan S adalah himpunan dominasi pada G yang memenuhi a), b), dan c) kemudian misalkan (x, a) V(G[H]), maka pertimbangkan kasus-kasus berikut : Kasus 1 : x S Jika x S N(S), maka T x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H berdasarkan b). Misalkan a T x, karena T x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H maka b T x {a} sedemikian sehingga ab E(H). Karena b T x {a} dan ab E(H) maka (x, b) C sedemikian sehingga (x, a) C N G[H] ((x, b)). Misalkan a T x, karena T x adalah suatu himpunan dominasi ganda pada H maka c, d T x (c d) sedemikian sehingga (x, a) N G[H] ((x, c)) N G[H] ((x, d)). Misalkan N G (x) S = {w} kemudian pilih sembarang p T w, maka T w adalah suatu himpunan dominasi ganda. Karena T w adalah suatu himpunan dominasi ganda maka (x, a) C N G[H] ((w, p)). Misalkan T x adalah suatu himpunan dominasi, maka b T x sedemikian sehingga ab E(H). Karena b T x dan ab E(H) maka (w, p), (x, b) C N G[H] ((x, a)). Namun jika T x bukan himpunan dominasi, maka T w 2 berdasarkan c). Karena T w 2 maka q T w {p} sedemkian sehingga (w, p), (w, q) C N G[H] (x, a). Kasus 2 : x S Misalkan x S, maka (x, a) C sedemikian sehingga a) sebagai dasar. Berdasarkan a) maka T y 2 jika N G (x) S = {y}. Kemudian, ambil sembarang b, c T y (b c), karena N G (x) S = {y} maka (y, b), (y, c) C N G[H] (x, a). Misalkan N G (x) S 2 kemudian pilih sembarang y, z N G (x) S (y z), kemudian pilih lagi salah satu s T y dan t T z, maka (y, s), (z, t) C N G[H] (x, a). Berdasarkan penjelasan pada kasus 1 dan kasus 2 maka terbukti bahwa C merupakan suatu himpunan dominasi ganda pada G jika memenuhi a), b), dan c). III. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan mengenai dominasi ganda pada graf dalam operasi korona dan produk leksikografi dua buah graf dapat disimpulkan bahwa : 1. Kardinalitas minimum dari suatu himpunan dominasi ganda pada Graf G adalah dua sehingga γ dd (G) 2. 2. Kardinalitas suatu himpunan dominasi ganda pada Graf G tidak akan lebih besar jumlah order pada Graf G sehingga γ dd (G) n.

3. Kardinalitas suatu himpunan dominasi minimum pada Graf G saat ditambah satu titik dominasi jumlahnya tidak akan lebih besar dari kardinalitas dari suatu himpunan dominasi ganda minimum pada Graf G sehingga γ dd (G) γ(g) + 1. 4. Suatu himpunan dominasi ganda pada operasi korona G H merupakan gabungan dari S 1, S 2, dan S 3 sedemikian sehingga S 1 V(G), S 2 = v S1 D v dengan D v adalah himpunan dominasi pada H v, dan S 3 = v S1 D v dengan D v adalah himpunan dominasi ganda pada H v sehingga S = S 1 S 2 S 3. 5. Kardinalitas suatu himpunan dominasi ganda pada Graf Korona G H adalah γ dd (G H) = n (1 + γ(h)). 6. Suatu himpunan dominasi ganda pada operasi produk leksikografi G[H] merupakan gabungan dari jumlah titik dominasi pada G dikalikan dengan perkalian dari titik dominasi pada G dan titik dominasi ganda pada H sehingga C = x S [{x} T x ] dengan S V(G), T x V(H) untuk setiap x S dan S adalah sebuah himpunan dominasi pada Graf G. Kardinalitas suatu himpunan dominasi ganda pada Graf Produk Leksikografi G[H] adalah γ dd (G[H]) min{2γ t (G), γ(g)γ dd (H)}. IV. DAFTAR PUSATAKA [1] Harary, F dan T.W. Haynes. Double Domination in Graphs. Arts Combin, Vol. 55. 2000. Hal. 201-213. [2] Harary, F. dan T.W. Haynes. Norhdhaus-Gaddum Inequalities for Domination in Graphs. Discrete Mathematics. Vol. 155. 1996. Hal. 99 105. [3] Cuivilas, Arnel M. 2014. Double Domination in Graphs Under Some Binary Operation. Applied Mathematical Science. Vol. 8. 2014. No. 41. Hal 2015-2024.