MERANCANG MODEL PENJADWALAN SHIFT KERJA RESEPSIONIS HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus: Swiss BelHotel Palu)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang

PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI TAHU DAN TEMPE MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS: PABRIK TEMPE ERI JL. TERATAI NO.

Aplikasi Penjadwalan Perawat dengan Metode Pewarnaan Graph (Studi Kasus: RSUD Arifin Achmad Pekanbaru)

Universitas Tadulako Jalan Soekarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

PENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING

PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING. Nama Mahasiswa : ATMASARI NRP :

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

PENYUSUNAN JADWAL PETUGAS SEKURITI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT

MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK

APLIKASI METODE GOAL PROGRAMMING PADA PERENCANAAN PRODUKSI KLAPPERTAART PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) NAJMAH KLAPPERTAART

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PERAWAT UGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Nur Ichsan, Dwijanto, Riza Arifudin

PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK RUSTIANA IMALA PUTRI

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.

OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS : UKM IBARAKI BAKERY KOTA PALU)

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN PERSEDIAAN DAN MEMINIMUMKAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PERUM BULOG DIVRE PALU

OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS: UD. PERUMAHAN GRIYA CEMPAKA ALAM)

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEMODELAN PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI IHSAN CAISARIO

PENGATURAN JUMLAH TENAGA PERAWAT SETIAP SHIFT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIK PADA RSJ DAERAH POVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya)

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (Studi Kasus Pada Pabrik Roti Syariah Bakery, Jl. Maleo, Lrg.VIII No.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SHIFT KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS. Oleh : DIAN ACHMAD GHUFRON

MODEL NONPREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING DAN PENGOPTIMUMAN TAKLINEAR PADA PENJADWALAN PERAWAT RSUD KOTA BOGOR LUKMAN HAKIM

OPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. PARUJA KONSULTAMA)

Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus: UD. Sinar Sakti Manado) Application Of Fuzzy Goal Programming (Case Study: UD. Sinar Sakti Manado)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TERPADU FMIPA UNIVERSITAS TADULAKO

Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( )

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN ALGORITMA MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA IPB PENDAHULUAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. MEGA ELTRA PERSERO CABANG MEDAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS SKRIPSI CHRISTIAN HERMAWAN

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

ORDER QUAANTITY (EOQ).

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

MENENTUKAN NILAI PRODUKSI INDUSTRI ROTAN CV. BUDI MULYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LU PADA MODEL EKONOMI LEONTIEF

APLIKASI METODE POLINOM NEWTON GREGORY MAJU DAN POLINOM NEWTON GREGORY MUNDUR DALAM MEMPREDIKSI BANYAKNYA PENDUDUK SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

ISSN: Vol. 2 No. 1 Januari 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Perawat Perawat merupakan salah satu tenaga medis penting yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

Analisis Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks

optimasi Pendistribusian Raskin dengan Menggunakan Goal Programming

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

KOMBINASI PERSYARATAN KARUSH KUHN TUCKER DAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PEMROGRAMAN KUADRATIK KONVEKS BILANGAN BULAT MURNI

PENJADWALAN PERAWAT RS CIPTO MANGUNKUSUMO LANTAI 4 ZONA A MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING IRMA FATMAWATI

OPTIMISASI PORTOFOLIO SAHAM PERBANKAN DENGAN PENDEKATAN LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING JENTINA ROTUA PANJAITAN

PROYEKSI PENJUALAN MOTOR YAMAHA PADA PT.SENTRAL YAMAHA PALU MENGGUNAKAN METODE TREND ANALISIS

SOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN

OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN ABSTRAK

Perencanaan Produksi Loster Menggunakan Metode Linear Programming Model Simpleks

PENDEKATAN ALGORITMA PEMROGRAMAN DINAMIK DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN KNAPSACK 0/1 SKRIPSI SRI RAHAYU

Efektifitas Metode Nadir Compromise Programming dalam Menentukan Nilai Optimum Portofolio Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

Optimisasi Penjadwalan Perawat Dengan Program Gol Linear

Abstract. Keywords: multi-criteria decision making, a compromise solution, the minimum deviation method. Abstrak

OPTIMASI PENJADWALAN SUMBER DAYA DENGAN METODE ALGORITMA GENETIK TESIS MAGISTER OLEH: DEDE SUMIRTO PEMBIMBING: DR.IR. BIEMO W.

Pemrograman Linier (1)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB III ANALISIS SISTEM

MEMBANGUN MODEL KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PENDERITA POLISITEMIA VERA YANG MEMPERTIMBANGKAN MOOD SWINGS DENGAN METODE PENCOCOKAN KURVA

KAJIAN PENERAPAN PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF FUZZY INTERAKTIF PADA KEPUTUSAN PERENCANAAN TRANSPORTASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MODEL OPTIMASI JADWAL UJIAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA UNIVERSITAS TERBUKA ASMARA IRIANI TARIGAN

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

III. METODE PENELITIAN

Optimasi Perencanaan Produksi dengan Pendekatan Model Goal Programming. (Studi Kasus CV. Cool Clean Malang)

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi

MINIMALISASI KETERLAMBATAN KERETA API (STUDI KASUS PADA JADWAL KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG)

MENGEFISIENSIKAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK : STUDI KASUS PADA MODEL ALIRAN PANAS PADA WATER COOKER (PEMANAS AIR ELEKTRIK)

PENJADWALAN KERJA PERAWAT DENGAN MEMPERHITUNGKAN SKILL LEVEL DAN KEBUTUHAN DAY OFF (Studi Kasus di RS Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang)

Transkripsi:

JIMT Vol. 10 No. 1 Juni 201 (Hal. 55 64) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MERANCANG MODEL PENJADWALAN SHIFT KERJA RESEPSIONIS HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus: Swiss BelHotel Palu) S. Prahasti 1, R. Ratianingsih 2, A. Sahari 1 Program Studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. 1 syafiraprahasti@yahoo.com, 2 ratianingsih@yahoo.com, agus sh@yahoo.com ABSTRACT The receptionist has an important role in the smooth operation of the hotel. Therefore, it takes high working hours by receptionist who must always be ready on duty 24 hours per day. However, amount of receptionist to much is not the solution to such problem. Optimization of existing human resources is selected by the management hotel to keep the quality of hotel services, such as by maximizing the receptionist scheduling. In this research would made one shift scheduling model using goal programming method, the method is combines one or several objective functions into an objective function. This research results scheduling models that uses goal programming method with the objective function is Xp i,j + Xs i,j + Xm i,j 1, Xm i,j + Xp i+1,j 1, Xp i,j + Xp i,j+1 + Xp i,j+2 + Xp i,j+ 1, i=1 Xp i,j + i=1 Xs i,j + i=1 Xm i,j 2 where Xp i,j is the j receptionist team to work for the morning shift on i day, Xs i,j is the j receptionist team to work for the afternoon shift on i day and Xm i,j is the j receptionist team to work for the night shift on i day. Than the models will be solved using LINDO to obtain optimal shift schedule of receptionist. Keywords : Goal Programming, Receptionist, Scheduling ABSTRAK Resepsionis mempunyai peran penting dalam kelancaran operasi hotel. Oleh sebab itu dibutuhkan jam kerja yang tinggi oleh resepsionis hotel yang harus selalu siap bertugas 24 jam per hari. Namun, jumlah resepsionis yang banyak bukanlah solusi dari permasalahan ini. Pengoptimalan sumber daya manusia yang ada dipilih sebagian besar pihak manajemen hotel untuk tetap menjaga kualitas pelayanan hotel, diantaranya dengan memaksimalkan penjadwalan resepsionis. Pada penelitian ini akan dibuat suatu model penjadwalan shift resepsionis menggunakan metode Goal Programming, suatu metode yang menggabungkan satu atau beberapa fungsi tujuan menjadi sebuah fungsi tujuan. Penelitian ini menghasilkan model penjadwalan menggunakan metode Goal Programming dengan fungsi tujuan Xp i,j + Xs i,j + Xm i,j 1, Xm i,j + Xp i+1,j 1, Xp i,j + Xp i,j+1 + Xp i,j+2 + Xp i,j+ 1, i=1 Xp i,j + i=1 Xs i,j + i=1 Xm i,j 2 dengan Xp i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk 55

shift pagi pada hari i, Xs i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk shift sore pada hari i dan Xm i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk shift malam pada hari i. Kemudian model-model tersebut akan diselesaikan menggunakan LINDO sehingga diperoleh jadwal shift kerja resepsionis hotel yang optimal. Kata kunci : Goal Programming, Penjadwalan, Resepsionis I. PENDAHULUAN Penjadwalan adalah permasalahan yang sangat rumit dan sering terjadi pada instansiinstansi yang beroperasi selama 24 jam per hari, salah satunya adalah Hotel. Di hotel, penjadwalan resepsionis merupakan salah satu penjadwalan yang sangat rumit. Hal ini disebabkan karena sering kali pembagian shift yang ada kurang memperhatikan kebutuhan petugas resepsionis. Selain itu sering kali pembagian shift dirasa kurang adil antara resepsionis satu dengan resepsionis yang lain. Resepsionis adalah orang yang bertugas sebagai penerima tamu disuatu perusahaan, kantor, hotel (Agustina, 2012) [1]. Resepsionis hotel memiliki tugas, pokok dan fungsi dalam pelayanan pemesanan kamar, penanganan barang-barang tamu, tempat informasi, kasir dan lain sebagainya. Oleh sebab itu dibutuhkan jam kerja yang tinggi oleh resepsionis hotel yang harus selalu siap bertugas pada shift yang berbeda yaitu pada shift pagi, sore dan malam. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan persiapan yang matang dalam pengaturan penjadwalan untuk resepsionis. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi kelelahan dan keletihan secara fisik, emosi, dan psikologis pada resepsionis yang nantinya akan memberikan dampak buruk bagi kinerja resepsionis dalam memberikan pelayanan pada tamu. Untuk itu pada tugas akhir ini, akan diterapkan suatu formulasi matematika dengan menggunakan metode Goal Programming (GP) untuk membuat sistem penjadwalan resepsionis hotel yang lebih optimal sehingga diharapkan mampu memberikan informasi pada para pengambil keputusan di hotel agar dapat melakukan penjadwalan menjadi lebih efektif dan efisien. Metode Goal Programming sendiri adalah metode pemrograman tujuan ganda dan merupakan solusi yang dapat dicapai secara optimal pada waktu yang bersamaan berdasarkan kendala-kendala yang dimiliki (Soekartawi,1995) [2]. II. METODE PENELITIAN 2.1. Studi Pustaka Melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan materi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan internet. 56

2.2. Tahap Identifikasi Tahap identifikasi meliputi penentuan tujuan penelitian, survey pendahuluan, tinjauan pustaka, identifikasi metode analisis dan identifikasi sampel penelitian serta merumuskan masalah yang akan diteliti. 2.. Mengumpulkan data Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data sekunder, berupa jumlah resepsionis Swiss-Belhotel, jumlah resepsionis yang bertugas pada masing-masing shift dan jumlah total hari kerja resepsionis. Data lainnya adalah data penjadwalan resepsionis yang sementara digunakan oleh pihak hotel dalam satu bulan namun yang digunakan sebagai bahas analisis adalah jadwal dalam jangka waktu hari. 2.4. Penerapan Goal Programming pada Model Swiss-Belhotel dalam menjalankan fungsinya memiliki 19 orang resepsionis yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu resepsionis yang ditugaskan di Hotel dan resepsionis yang ditugaskan di Villa. Daftar tamu di hotel lebih banyak dibandingkan dengan daftar tamu yang ada di Villa. Hal ini disebabkan mayoritas tamu menyukai letak bangunan Hotel yang berhadapan langsung dengan pantai Silae dibandingkan dengan letak bangunan villa yang tidak berdekatan dengan pantai. Sehingga pembagian jumlah resepsionis yang akan ditugaskan di Hotel lebih banyak yaitu berjumlah 12 orang sedangkan di Villa adalah 7 orang. Pada penelitian ini, penjadwalan yang akan dimodelkan dibatasi hanya penjadwalan resepsionis yang bertugas di Hotel saja yaitu yang kerjanya lebih sibuk daripada yang bertugas di Villa. (Data registrasi tamu Hotel dan Villa Swiss Bel Palu, 201) 2.4.1. Menentukan Fungsi Tujuan Fungsi tujuan yang diinginkan adalah untuk meminimalkan perawat ditugaskan pada shift malam, shift sore atau shift pagi secara berturut-turut melebihi range yang ditentukan. 2.4.2. Menentukan Fungsi Pembatas dari Fungsi Tujuan Berdasarkan hasil wawancara dengan staff Swiss-Belhotel Palu, maka dapat dibuat batasan-batasan masalah yang terdapat dalam hotel. Dalam penjadwalan resepsionisnya, ada tiga kali waktu pergantian kerja/shift, yaitu pagi (shift 1), sore (shift 2) dan malam (shift ). Resepsionis dibagi menjadi 4 tim yang masing-masing tim berjumlah orang dan akan dijadwalkan pada tiga shift secara bergantian selama 1 bulan penjadwalan yang diusahakan penjadwalan tersebut akan berulang dalam 57

jangka waktu hari masa penjadwalan. Dalam sehari tim resepsionis tidak boleh dijadwalkan pada shift yang berurutan. Apabila 1 tim resepsionis berjaga pada shift malam, maka tim resepsionis tersebut tidak boleh berjaga pada shift pagi dihari berikutnya. Dalam setaip shift hanya ada 1 tim resepsionis yang bertugas. Tim resepsionis bertugas setidaknya 2 hari untuk masa penjadwalan hari. Jumlah shift yang berjaga dalam hari adalah 9 shift. Dari ilustrasi di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan pokok yang yang dapat dijadikan sebagai batasan model dalam penjadwalan resepsionis di Swiss-BelHotel Palu. 2.5. Menyelesaikan model Goal Programming menggunakan Software LINDO Berdasarkan fungsi tujuan dan fungsi pembatas yang diketahui maka dibuatkan model yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Dengan menggunakan metode Goal Programming dan bantuan program LINDO akan diperoleh jadwal resepsionis untuk hari. 2.6. Interpretasi model Dalam proses perhitungan untuk mendapatkan solusi optimal digunakan aplikasi LINDO. Dari hasil perhitungan tersebut akan dibuat suatu jadwal setiap tim resepsionis selama hari. Kemudian dibuat analisis untuk membandingkan perbedaan antara jadwal yang lama dengan yang baru. 2.7. Tahap Kesimpulan Tahap terakhir dalam penelitian adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasl analisis serta saran bagi penelitian lebih lanjut. III. HASIL DAN PEMBAHASAN.1. Hasil Untuk membuat model penjadwalan resepsionis yang optimal, maka akan dilakukan beberapa tahap yaitu mengumpulkan data kemudian membentuk model Goal Programming. Setelah model terbentuk maka model tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan software LINDO yang akan menghasilkan jadwal resepsionis yang optimal..1.1. Pengumpulan Data Sebelum membentuk model Goal Programming, terlebih dahulu akan dilakukan pengumpulan data dari tempat studi kasusnya, yang dalam penelitian ini bertempat di Swiss-Belhotel Palu. Data diambil dari hasil wawancara penulis dengan beberapa staff resepsionis yang sedang bertugas. 58

Tabel 1 : Jumlah Resepsionis dan Lama Jam Kerja Per Shift No Data Keterangan 1 Jumlah keseluruhan resepsionis di hotel 12 2 Jumlah kebutuhan resepsionis per-shift Lama jam kerja shift pagi 07.00 15.00 (8 jam) 4 Lama jam kerja shift sore 15.00 2.00 (8 jam) 5 Lama jam kerja shift malam 2.00 07.00 (8 jam) Sumber : Swiss-BelHotel Palu.1.2. Membentuk Model Goal Programming Penerapan model Goal Programming pada penjadwalan resepsionis dilakukan dengan menggunakan bobot dan prioritas. Penyelesaian dilakukan dengan menentukan variabel keputusan, kendala tujuan, kendala sistem, bobot, prioritas, fungsi tujuan dan non negatif. a. Variabel Keputusan 1, jika tim resepsionis j bertugas untuk shift pagi pada hari i Xp i,j = 0, jika tim resepsionis j tidak bertugas untuk shift pagi pada hari i 1, jika tim resepsionis j bertugas untuk shift sore pada hari i Xs i,j = 0, jika tim resepsionis j tidak bertugas untuk shift sore pada hari i 1, jika tim resepsionis j bertugas untuk shift malam pada hari i Xm i,j = 0, jika tim resepsionis j tidak bertugas untuk shift malam pada hari i b. Kendala Tujuan 1. Kendala Tujuan A Kendala ini memberikan ketentuan agar tim resepsionis tidak ditugaskan pada dua atau lebih shift kerja dalam sehari. Xp i,j + Xs i,j + Xm i,j 1... (1) 2. Kendala Tujuan B Kendala ini memberikan ketentuan jika tim resepsionis ditugaskan pada shift malam di hari i maka tim resepsionis tidak akan ditugaskan pada shift pagi di hari berikutnya. 59

Xm i,j + Xp i+1,j 1... (2). Kendala Tujuan C Kendala ini memberikan ketentuan bahwa dalam setiap shift, hanya ada satu tim resepsionis yang bertugas. Xp i,j + Xp i,j+1 + Xp i,j+2 + Xp i,j+ 1... () 4. Kendala Tujuan D Kendala ini memberikan ketentuan agar tim resepsionis bertugas setidaknya 2 hari. i=1 Xp i,j + i=1 Xs i,j + i=1 Xm i,j 2... (4) c. Kendala Sistem Kendala ini memberikan ketentuan agar jumlah shift yang berjaga dalam hari adalah 9 shift. 4 i=1 j=1 Xp i,j + Xs i,j + Xm i,j = 9... (5) d. Pemberian Bobot dan Prioritas Pembobotan terjadi dikarenakan adanya pertimbangan bahwa setiap kendala memiliki tingkat kepentingan yang berbeda dalam pengoptimalannya. Sehingga perlu membuat bobot di setiap deviasi yang ada. Bobot yang dianggap lebih tinggi atau lebih penting diberikan nilai yang lebih besar. Adapun yang merupakan kriteria dan nilai bobot dalam permasalahan ini adalah: Tabel 2 : Kriteria Bobot dan Prioritas Jadwal Sederhana Kendala Kriteria Bobot dan Prioritas + d i d i A Tim resepsionis tidak dapat ditugaskan pada dua 1 5 shift berturut-turut dalam sehari. B Tim resepsionis tidak dapat ditugaskan shift malam 2 5 pada hari i kemudian kembali ditugaskan shift pagi pada hari berikutnya secara berturut-turut C Dalam setiap shift, hanya ada satu tim resepsionis 5 yang bertugas. D Setiap tim resepsionis bertugas setidaknya dua hari. 4 5 60

e. Fungsi Tujuan Adapun fungsi tujuan dalam pemodelan ini bertujuan meminimalkan jumlah resepsionis yang bekerja lebih dari standar kebutuhan resepsionis, yaitu resepsionis ditugaskan pada shift pagi, sore atau malam secara berturut-turut melebihi range yang ditentukan. Fungsi tujuan penjadwalan yang menggunakan bobot dan prioritas adalah sebagai berikut: Meminimumkan Z = m i=1 P k W ki (d + i + d i )... (6) f. Menentukan Keperluan Non Negatif Seperti dalam program linier, variabel-variabel model program tujuan ganda biasanya bernilai lebih besar atau sama dengan nol (Tambunan, 2012) []. Semua model program tujuan ganda terdiri dari variabel simpangan dan variabel keputusan, sehingga pernyataan non negatif dilambangkan: X 1, X 2,, X 6 0... (7) d + 1, d + 2,, d + 0... (8) d 1, d 2,, d 0... (9) g. Menyelesaikan dengan LINDO Setelah menentukan setiap komponen yang dibutuhkan, setiap kendala tujuan dan fungsi tujuan diketikkan ke dalam bahasa program LINDO. Kemudian akan diperlihatkan jadwal yang telah dibuat, apakah ada yang melanggar pertimbangan yang dimasukkan atau tidak. Dari hasil penyelesaian menggunakan LINDO, diperoleh jadwal resepsionis yang dapat disajikan dalam tabel: Tabel : Hasil Penjadwalan Resepsionis dengan Model Goal Programming Hari 1 2 1 Malam Libur Pagi Resepsionis 2 Libur Pagi Malam Pagi Malam Sore 4 Sore Sore Libur Dari Tabel dapat disimpulkan bahwa: 1. Tim resepsionis tidak ditugaskan pada dua shift dalam sehari (kendala A terpenuhi). 61

2. Jika tim resepsionis j ditugaskan pada shift malam di hari i, maka tim resepsionis j tidak akan ditugaskan shift pagi pada hari berikutnya (kendala B terpenuhi).. Setiap shift, hanya ada satu tim resepsionis yang bertugas (kendala C terpenuhi). 4. Tim resepsionis bertugas setidaknya 2 hari (kendala D terpenuhi). 5. Jumlah shift yang menugaskan tim resepsionis dalam hari adalah 9 shift (kendala sistem terpenuhi)..2. Pembahasan Setelah model matematik diformulasikan dalam bentuk Goal Programming dan selanjutnya diproses dengan menggunakan program LINDO maka dihasilkan jadwal kerja resepsionis dalam periode hari. Nilai 1 pada output LINDO mengartikan bahwa tim resepsionis i akan bertugas pada hari i, sedangkan jika bernilai 0 berarti tim resepsionis i tidak akan bertugas pada hari i..2.1. Jadwal Goal Programming Dari jadwal Goal Programming yang dimodelkan pada Tabel, jumlah kebutuhan resepsionis untuk tiap shift dalam satu hari sudah memenuhi range yang ditentukan pihak manajemen hotel yaitu sebanyak resepsionis. Untuk setiap resepsionis dari jadwal Goal Programming hasil komputasi dengan menggunakan bobot dan prioritas tidak terdapat pelanggaran terhadap tim resepsionis yang ditugaskan pada dua shift kerja dalam sehari, artinya masing-masing tim hanya ditugaskan satu shift saja dalam sehari. Untuk pelanggaran tim resepsionis j yang ditugaskan pada shift malam di hari i, maka tim resepsionis j tidak akan ditugaskan pada shift pagi dihari berikutnya tidak didapati pada model jadwal Goal Programming. Artinya setiap tim yang ditugaskan pada shift malam di hari h, maka tim tersebut tidak akan ditugaskan pada shift pagi dihari berikutnya. Tim yang mendapatkan tugas pada shift malam, minimal akan ditugaskan pada shift sore atau shift malam di hari berikutnya. Adapun pelanggaran terhadap kendala untuk setiap shift hanya ada satu tim resepsionis yang bertugas, juga tidak didapati pada model penjadwalan menggunakan Goal Programming hasil komputasi ini. Demikian juga halnya dengan kendala tim resepsionis bertugas setidaknya dua hari. Pelanggaran terhadap kendala ini tidak 62

terlihat pada jadwal yang dihasilkan oleh model Goal Programming. Artinya masingmasing tim resepsionis sudah mendapatkan jatah kerja minimal 2 hari..2.2. Perbandingan Jadwal Goal Programing dengan Jadwal Hotel Jadwal manual resespsionis yang digunakan hotel akan dibandingkan dengan jadwal dari Goal Programming dengan bantuan program LINDO berdasarkan pelanggaran yang dilakukan terhadap peraturan-peraturan hotel yang telah dikemas menjadi kendala tujuan dan kendala sistem. 1. Pada jadwal manual, kebutuhan resepsionis tiap shift telah memenuhi range yang ditentukan, sama halnya dengan jadwal dari model yang dihasilkan Goal Programming dengan bantuan LINDO. Kedua jadwal sama-sama telah memenuhi ketentuan pihak manajemen hotel yang menugaskan resepsionis pada tiap-tiap shiftnya berjumlah orang. 2. Kedua jadwal baik jadwal Goal Programming maupun jadwal manual yang dipakai hotel menjadwalkan masing-masing tim resepsionis mendapatkan satu shift dalam sehari sesuai dengan kendala yang dibuat.. Pada jadwal manual, masih terdapat pelanggaran terhadap kendala tim resepsionis ditugaskan shift malam pada hari i, maka tidak akan ditugaskan pada shift pagi pada hari berikutnya. Dalam jangka waktu penjadwalan hari, terdapat 2 kali pelanggaran terhadap kendala tersebut, yaitu terjadi pada tim resepsionis 2 yang ditugaskan pada shift malam di hari ke-2 dan kembali ditugaskan pada shift pagi di hari ke-. Hal yang sama juga terjadi pada tim resepsionis 4 yang ditugaskan pada shift malam di hari ke-1 dan kembali ditugaskan pada shift pagi di hari ke-2. Adapun pada jadwal Goal Programming baik yang menggunakan bobot dan prioritas maupun yang tidak menggunakan bobot dan prioritas dalam jangka waktu penjadwalan hari, tidak terdapat pelanggaran terhadap kendala tersebut. 4. Untuk kendala setiap shift, hanya ada satu tim resepsionis yang bertugas, baik jadwal manual dan jadwal Goal Programming tidak satupun pelanggaran yang terjadi. Keduanya memenuhi kendala ini. 5. Jadwal manual dan jadwal goal programming hasil komputasi sama-sama memenuhi kendala tim resepsionis bertugas setidaknya 2 hari dalam jangka waktu hari penjadwalan. 6. Untuk kendala sistem, pada jadwal manual terdapat lebih dari 9 shift kerja yang dijadwalkan untuk resepsionis dalam jangka waktu penjadwalan hari. Sedangkan pada jadwal Goal Programming batasan kendala sistem ini telah 6

terpenuhi, artinya tidak terjadi pelanggaran pada kendala jumlah shift yang bertugas dalam hari adalah 9 shift. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Model yang dibentuk menggunakan metode Goal Programming dengan fungsi tujuan meminimumkan Xp i,j + Xs i,j + Xm i,j 1, Xm i,j + Xp i+1,j 1, Xp i,j + Xp i,j+1 + Xp i,j+2 + Xp i,j+ 1, i=1 Xp i,j + i=1 Xs i,j + i=1 Xm i,j 2 dengan Xp i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk shift pagi pada hari i, Xs i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk shift sore pada hari i dan Xm i,j adalah tim resepsionis j bertugas untuk shift malam pada hari i. 2. Jadwal yang dihasilkan dari pemodelan metode Goal Programming dapat memenuhi setiap pertimbangan atau aturan yang ditetapkan hotel maupun resepsionis secara bersamaan.. Dengan menggunakan model penjadwalan Goal Programming, maka diperoleh penjadwalan yang lebih baik dibandingkan jadwal yang dibuat secara manual. DAFTAR PUSTAKA [1]. Agustina, R., 2012, Tugas-tugas Resepsionis, (http://riaagustina200.blogspot.com /2012/04/tuga-tugas-resepsionis.html), diakses 11 Maret 2014. [2]. Soekartawi, 1995, Multi Objective Goal Programming (Program Tujuan Ganda) Teori dan Aplikasinya, PT. Grasindo, 1995, Jakarta, Hal 1. []. Tambunan, S. A., 2012, Model Penjadwalan Dinas Jaga Perawat IGD Menggunakan Metode Goal Programming, Lembaga Penerbitan Universitas Sumatera Utara, 2012, Medan, Hal 5. 64