BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berawal dari permasalahan di dalam kelas. Sebagai upaya tindak lanjut perbaikan atas permasalahan tersebut maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (PTK) adalah suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar mengajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan Mulyasa (2013; 11). Jenis (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini adalah spiral yang kembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Lokasi sekolah berada di Jln. H.Sarkowi No.07 Tingkir Lor, Salatiga. SDN Tingkir Lor 1 Salatiga terletak 3,7km dari kantor kecamatan Tingkir dan 5,1km dari pusat kota salatiga. SDN Tingkir Lor 1 Salatiga terletak di tengah perkampungan warga. 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret sampai bulan Mei 2016. Bulan Maret peneliti melakukan persiapan dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran guna menemukan permasalahan dan faktor yang mempengaruhi serta mengajukan judul dan membuat proposal penelitian. Minggu ketiga bulan Maret sampai dengan minggu kedua bulan April, peneliti melakukan perencanaan tindakan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tindakan pada minggu ketiga dan keempat bulan April yang juga dilakukannya pengolahan data dan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada setiap. Pada bulan Mei merupakan pengolahan data untuk mengetahui hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta persiapan Ujian. Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. 22

23 No. Keterangan Tabel 3 Jadwal Penelitiaan 1 Persiapan Siklus I 2 Perencanaan Waktu Maret 2016 April 2016 Mei 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II 4 Perencanaan 5 Pelaksanaan Tindakan 6 Pelaporan Pada tahap persiapan terdapat 3 kegiatan yaitu observasi untuk mengetahui permasalahan dan hasil belajar siswa di kelas, mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut kemudian dilanjutkan dengan pengajuan judul dan penyusunan proposal penelitian. Tahap perencanaan merupakan sebuah tahap guna dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian pada setiap siklusnya. Setelah melakukan perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan yang dilaksanakan pada pembelajaran disetiap siklus disertai dengan observasi dan diakhiri dengan refleksi. Pada tahap pelaporan penelitian, peneliti menyusun dan mengolah data yang telah diperoleh. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016, jumlah siswa sebanyak 29 siswa, yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Siswa kelas I merupakan siswa yang senang dengan kegiatan bergerak seperti contohnya olahraga. Dengan demikian siswa tersebut memiliki kecenderungan untuk aktif bergerak. Namun dalam pembelajaran siswa kurang diberi fasilitas untuk bertindak aktif. Oleh

24 karena itu diperlukan wadah untuk siswa mampu aktif baik secara fisik maupun intelektual dalam proses pembelajaran. 3.3 Variabel Penelitian Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sugiyono (2011: 61) menyatakan bahwa variabel bebas adalah variabel variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran SAVI. Pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan seluruh indera pada tubuh yang mendukung pembelajaran, belajar dengan bergerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar (Meire, 2012). 3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika matematika adalah keberhasilan proses belajar matematika yang diukur secara bertahap untuk mengetahui tingkatan kemajuan dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran matematika. 3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang sering disingkat PTK. Mulyasa (2003: 70) menyatakan bahwa PTK meliputi beberapa siklus yang sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Dalam pelaksanaan siklus terdapat 4 kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang akan dijelaskan bebagai berikut. a. Melakukan Perencanaan Peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan kepada siswa. Peneliti juga menganalisis aspek-aspek SAVI kemudian mendesain pembelajaran yang memiliki keempat aspek tersebut. Selanjutnya mengembangkan Rencana

25 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar dan mengembangkan media pembelajaran yang menunjang pembelajaran beserta menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). Selanjutnya, menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar dan menyusun lembar observasi guru dan siswa. Pada dasarnya pelaksanaan perencaanan siklus I maupun siklus selanjutnya adalah sama, namun ada sedikit perbedaan yaitu pada perencanaan siklus perlu memperhatikan hasil refleksi siklus selanjutnya, sehingga terdapat beberapa perbaikan pada pembuatan perencanaan. b. Melakukan Tindakan Pada siklus I maupun siklus selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan dengan melakukan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun. c. Melakukan Observasi Kegiatan observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan dengan menggunakan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan pada kegiatan perencanaan. Dalam kegiatan observasi, peneliti juga melakukan kegiatan pengolahan data yang telah didapatkan pada pelaksanaan tindakan. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi menjadi kriteria dan rencana tindakan pada siklus selanjutnya. 3.5 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu, metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. 3.5.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yang merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003; 54). Pada awal penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan melihat dokumen hasil belajar siswa untuk dianalisis dan dijadikan dasar penelitian ini dilaksanakan.

26 3.5.2 Metode Observasi Slameto (2015: 53) menyatakan bahwa metode observasi merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menemukan permasahalan di dalam kelas, mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pada pelaksanaan tindakan. Metode ini juga digunakan untuk mengukur perencanaan dan pelaksanaan RPP sesuai pendekatan pembelajaran SAVI dan Kurikulum 2013. Sebelum menyusun instrumen tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen observasi guru tahap persiapan dan pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5, sedangkan kisi-kisi instrumen observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 5. Aspek Kesesuaian RPP dengan Kurikulum 2013 Kesesuaian RPP dengan SAVI Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Guru Tahap Persiapan Kegiatan yang Diamati 1. Kegiatan Pendahuluan a. Membuka pembelajaran dengan doa dan salam. b. Mengabsensi c. Menyiapkan peserta didik secara fisik. d. Menyiapkan peserta didik secara psikis. e. Merancang kegiatan apersepsi 2. Kegiatan Inti a. Mengamati b. Menanya c. Mencoba d. Menalar e. Mengkonfirmasi 3. Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan pembelajaran b. Memberikan tugas individu c. Menutup pembelajaran 4. Aspek lain a. Menggunakan media b. Mendesain pembelajaran kontekstual c. Mendesain pembelajaran yang berfokus pada siswa d. Pemilihan sumber belajar. e. Kegiatan evaluasi/ penilaian 1. Kegiatan Somatis 2. Kegiatan Auditoris 3. Kegiatan Visual 4. Kegiatan Intelektual Jumlah Item 5 5 3 5 4

27 Aspek Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Observasi Guru Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang Diamati A. Kegiatan awal 1. Guru memulai pembelajaran dengan salam dan doa. 2. Guru mengabsensi siswa 3. Guru menyiapkan siswa secara fisik 4. Guru menyiapkan siswa secara psikis 5. Guru melakukan kegiatan apersepsi B. Kegiatan Inti 1. Melakukan kegiatan mengamati sesuai RPP 2. Melakukan kegiatan menanya sesuai RPP 3. Melakukan kegiatan mencoba sesuai RPP 4. Melakukan kegiatan menalar sesuai RPP 5. Melakukan kegiatan mengkonfirmasi sesuai RPP 6. Melakukan kegiatan Somatis sesuai RPP 7. Melakukan kegiatan Auditoris sesuai RPP 8. Melakukan kegiatan Visual sesuai RPP 9. Melakukan kegiatan Intektual sesuai RPP C. Kegiatan Penutup 1. Guru menyimpulkan pembelajaran bersama 2. Guru memberikan tugas individu 3. Guru menutup pembelajaran D. Managemen Kelas 1. Kedisiplinan waktu 2. Penguasaan materi 3. Kebenaran materi 4. Menyampaikan materi sesuai hirarki belajar 5. Keterampilan guru menggunakan media 6. Penggunaan bahas tubuh 7. Penggunaan bahasa lisan 8. Penguasaan kelas 9. keterampilan guru membagi kelompok 10. keterampilan guru menyampaikan aturan 11. Keterampilan guru membagi lembar kerja 12. Keterampilan guru mengatur jalannya diskusi 13. Keterampilan guru meminta siswa presentasi 14. Keterampilan guru memberikan tugas Jumlah Item 5 5 4 3 14 Klasikal Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa Aspek Kelompok Aktivitas yang Diamati 1. Aktivitas memperhatikan Guru 2. Aktivitas bertanya 3. Aktivitas menjawab pertanyaan 1. Aktivitas mengerjakan LK 2. Aktivitas berdiskusi Jumlah Item Presentasi Aktivitas presentasi 1 Individu 1. Aktivitas mengerjakan LK individu 2 2. Aktivitas mengerjakan tes evaluasi 3 2

28 3.5.3 Metode Tes Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian (Budiyono, 2003: 54). Penelitian ini menggunakan sebuah instrumen yang berisi pertanyaanpertanyaan yang akan dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui hasil dari tindakan yang diberikan berupa hasil belajar. Instrumen tes pada penelitian ini berupa tes evaluasi yang dilakukan pada setiap siklus. Kisi-kisi instrumen tes siklus I dapat dilihat pada Tabel 7, sedangkan kisi-kisi instrumen tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I Indikator 4.3.1 Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan 4.3.2. Menuliskan bilangan dua angka dalam bentuk penjumlahan puluhan dan satuan Sub Indikator a. Menentukan nilai tempat puluhan angka 1-10 b. Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan angka 11-50 c. Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan angka 51-99 a. Menuliskan penjumlahan bilangan 2 angka dalam bentuk puluhan dan satuan b. Menentukan hasil penjumlahan puluhan dan satuan Nama Tes 1 1 1 2 2 Tipe Soal Nomor Soal A1 1 A2 6 7 B 11 A1 2 3 A2 8 9 B 12 13 A1 4 5 A2 10 B 14 15 Jumlah Soal Tes 1 A 1 5 B 11 13 A 6 10 B 14 15 Jumlah Soal Tes 2 Jumlah Soal 4 Soal 6 Soal 5 Soal 15 Soal 8 Soal 7 Soal 15 Soal

29 Indikator 4.4.1 Melakukan penjumlahan bilangan 2 angka tanpa menyimpan Tabel 8 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II Nama Sub Indikator Tes 1. Menjumlah bilangan 2 angka dengan 1 angka dengan cara susun panjang. 2. Menjumlah bilangan 2 angka dengan 1 angka dengan cara susun pendek. 3. Menjumlah bilangan 2 angka dengan 2 angka dengan cara susun panjang. 4. Menjumlah bilangan 2 angka dengan 2 angka dengan cara susun pendek 5. Menjumlah bilangan 2 angka secara langsung Nomor Soal Jumlah Soal 1 1 5 5 Soal 2 1 5 5 Soal 1 6-10 5 Soal 2 6 10 5 Soal 3 1 5 5 Soal Jumlah Soal 25 Soal 3.6 Instrumen dan Uji Validitas Instrumen Sugiyono (2011: 158) menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati. Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dan instrumen tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Sebelum digunakan, soal tes perlu diuji guna mengetahui kelayakannya. Berikut uji instrumen dalam penelitian ini. 3.6.1 Validitas Guilford (Budiyono, 2003: 56) menyatakan bahwa validitas menjuk kepada sejauh mana skor tes dapat memprediksi kriteria yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2011: 174) instrumen yang dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan validitas menurut pendapat ahli (expert judgment), hasil uji instrumen siklus I dapat dilihat pada Lampiran 5 dan dan uji instrumen siklus II dapat dilihat pada Lampiran 14 Sugiyono (2011: 177) menyatakan bahwa dalam judgment expert, para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun dan memberikan keputusan terhadap penggunaan instrumen tersebut.

30 Budiyono (20013;b 58) menyatakan bahwa terdapat beberapa aspek dalam pelaksanaan validitas isi yaitu mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan instruksionalnya. menyusun kisi-kisi dari soal yang dibuat, menyusun soal tes beserta kuncinya dan menelaah soal tes sebelum dicekak. Kisikisi dan Soal tes Evaluasi dapat dilihat pada Lampiran RPP. 3.6.2 Tingkat Kesukaran Soal Analisis instrumen pada penelitian ini juga menggunakan analisis kuantitatif salah satu aspek dari analisis soal pendekatan secara klasik yaitu tingkat kesukaran soal. Berdasarkan buku yang dikeluarkan departmen pendidikan nasional yang berjudul panduan analisis butir soal pada tahun 2008, Aiken menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00, semakin besar indeks tinfkat kesukaran berarti semakin mudah soal tersebut. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini di lakukan untuk setiap nomor soal yang pada prinsipnya, skor rata rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal tersebut. Rumus ini dipergunakan untuk soal obyektif dengan rumus sebagai berikut. Pada penelitian ini, indeks tingkat kesukaran yang digunakan adalah (0,2 < p < 0,8). Hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.2, sedangkan hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.3. Pada Tabel 7 dan Tabel 8 menunjukkan bahwa pada siklus I dan II terdapat 20 yang dapat digunakan. Tabel 9 Hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I Indeks Kesukaran Nomor Soal p < 2-0,2 < p < 0,8 5, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, 29, 30 p > 0,8 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 23, 24, 25

31 Tabel 10 Hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II Indeks Kesukaran Nomor Soal p < 2-0,2 < p < 0,8 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 23, 24, 25 p > 0,8 18, 19, 20, 21, 22 3.6.3 Uji Reliabilitas Budiyono (2003: 65) menyatakan bahwa suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang berlainan. Sugiyono (2011: 173) menyatakan instrumen yag dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reiabilitas adalah sebuah pengukuran untuk menentukan konsistensi sebuah instrumen yang diujikan sehingga ketika dikenakan pada subjek penelitian akan relatif sama jika dilakukan dua kali dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teknik alpha untuk mengukur reliabilitas instrumen. Teknik alpha dikembangkan oleh Cronbach, pada teknik ini masingmasing bagian dicari variansi skornya dan variansi skor totalnya. Indeks reliabilitas dapat dihitung dengan rumus berikut. dengan r 11 = indeks reliabiitas instrumen n = banyaknya butir instrumen = variansi belahan ke-i, i = 1, 2,..., k (k n) Atau variansi butir ke-i, i = 1, 2, 3, 4,..., n = variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba

32 Interpretasi koefisien reliabilitas tes (Budiyono, 2003): 0,00 < α 0,20 = kurang reliabel 0,20 < α 0,40 = agak reliabel 0,40 < α 0,60 = cukup reliabel 0,60 < α 1,00 = reliabel Uji Reliabilitas dilaksanakan setelah uji tingkat kesukaran soal dengan hasil 20 soal yang dapat digunakan pada setiap siklusnya. Hasil uji reliabilitas instrumen siklus I dapat dilihat pada Tabel 9, sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen siklus II dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Jumlah soal 20 Variansi butir 4,02 Variansi skor 8,79 Indeks reliabilitas 0,57 3.7 Indikator Kerja Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Jumlah soal 20 Variansi butir 2,84 Variansi skor 11,78 Indeks reliabilitas 0,80 Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Rata-rata kelas mencapai KKM yang telah ditentukan, yaitu 70; b. Rata-rata kelas mengalami peningkatan dari prasiklus, dan setiap siklusnya; c. Hasil belajar telah mencapai syarat ketuntasan klasikal yaitu 75%. 3.8 Teknik Analisis Data Data yang didapatkan dari penelitian ini terdapat dalam dua jenis, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna membandingkan hasil belajar pra-siklus, dan setiap siklusnya. Adapun kegunaan data kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk analisis deskriptif guna mendeskripsikan hasil observasi dan refleksi tiap-tiap siklusnya.