BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani, sebagai sumber devisa negara dan penyedia lapangan kerja serta sebagai pemacu pertumbuhan perekonomian. Oleh sebab itu, agar kelapa sawit tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dilakukan proses pengolahan yang tepat pada kelapa sawit dari tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). Kata Elaeis (Yunani) mempunyai arti minyak, kemudian untuk kata guineensis dipilih berdasarkan keyakinan Jacquin bahwa kelapa sawit berasal dari Guinea (Afrika). Dalam pengolahan kelapa sawit, bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Menurut Sukamto (2008), saat ini kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang sangat diminati untuk dikelola atau ditanam, baik oleh pihak BUMN, perkebunan Swasta nasional dan asing hingga 1
2 para petani (perkebunan rakyat). Daya tarik penanaman kelapa sawit masih sangat tinggi dan terletak pada keuntungan yang sangat berlimpah dimana kelapa sawit masih menjadi andalan sumber minyak nabati dan bahan industri di bidang pertanian. Pada tahun 2011, Oil World masih menempatkan Indonesia sebagai negara produsen utama CPO dengan volume produksi sebesar 23.9 juta ton CPO/tahun. Dari tahun ke tahun, volume produksi CPO Indonesia naik 8,1% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 22.1 juta ton/tahun. Seperti ditulis dalam buletin PT. Astra Agro Lestari Tbk, Malaysia menempati urutan kedua sebagai negara produsen utama CPO dengan volume produksi tahun 2011 mencapai 18.8 juta ton/tahun. Sedangkan untuk total volume produksi CPO dunia sepanjang tahun 2011 sebesar 50.129 juta ton/tahun, naik 9,3% dari tahun 2010 yang mencapai 45.858 ton/tahun. Tanaman kelapa sawit adalah salah satu sumber minyak nabati yang telah menjadi komoditi pertanian utama dan unggulan di Indonesia, baik sebagai sumber pendapatan bagi jutaan keluarga tani, sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, maupun sebagai pemacu pertumbuhan perekonomian, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa sawit. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proses pengolahan yang tepat untuk membuat minyak kelapa sawit dari tandan buah segar (TBS) hingga dihasilkannya CPO.
3 Kebutuhan atau permintaan CPO dunia akan terus meningkat. Hal ini disebabkan dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan akan bahan baku berbasis CPO tersebut terus meningkat. Indonesia yang saat ini berperan sebagai produsen CPO terbesar di dunia tentunya harus dapat menciptakan daya komparatif dan kompetitif yang tinggi dalam persaingan perdagangan bebas internasional. Hal tersebut dilakukan bukan hanya sebatas meningkatkan kuantitas CPO yang diproduksi per tahunnya tetapi juga harus diiringi dengan pengawasan terhadap kualitas CPO itu sendiri. Dengan peningkatan persaingan pasar bebas di dunia, diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi dan mutu CPO. Kualitas rendemen merupakan salah satu faktor utama dalam pengambilan keputusan konsumen sebelum membeli barang dan jasa, akibatnya mutu dan rendemen merupakan faktor utama dalam keberhasilan suatu produk di pasaran. Rendemen CPO yang rendah disebabkan oleh sifat pohon induknya, penanganan pasca panen, kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. Pengawasan terhadap mutu panen dan mutu TBS sangat menentukan besarnya kehilangan dan rendemen minyak. Pemanenan yang tidak tepat pada waktunya dapat menyebabkan tandan mentah yang nantiya akan dihasilkan mempunyai rendemen yang rendah. PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi yang merupakan anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari memiliki kebun + 12.000 Ha dengan kapasitas pengolahan tiap
4 harinya + 1200 ton / hari. Berdasarkan informasi yang diperoleh, tingkat rendemen selalu rendah (dibawah 23 %) dan berfluktuatif. Dari data fakta dilapangan, rendemen hanya berkisar 20% - 22% tiap triwulannya. Untuk itu diperlukan analisis instabilitas rendemen CPO, analisis ini nantinya akan dapat mengetahui suatu proses dalam batas kontrol atau tidak. Disamping itu, dengan analisis ini dapat juga diperoleh suatu informasi berupa faktor-faktor penyebab penyimpangan rendemen produksi CPO. Selanjutnya faktor-faktor tersebut diinterpretasikan ke dalam bentuk diagram sebab-akibat atau diagtam tulang ikan (fishbone diagram). Dengan demikian, control chart dan diagram sebab-akibat ini bisa dipergunakan dalam mencari terkait masalah yang terjadi terkait masalah penyimpangan rendahnya rendemen produksi CPO sebagai pedoman dalam perbaikan di masa mendatang. Hal tersebut dapat mengurangi kehilangan keuntungan (profit) dan meningkatkan efektivitas mesin produksi CPO dan rendemen CPO yang dihasilkan yang sesuai dengan standar rendemen CPO di pabrik kelapa sawit ataupun standar spesifikasi pelanggan (konsumen CPO) dan berada dalam batas kontrol kendali. 1.2 Rumusan Masalah Produksi CPO di PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi yang berlokasi di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah memiliki tingkat produksi CPO yang terus meningkat setiap tahunnya, akan tetapi masih memiliki kekurangan terhadap rendahnya rendemen CPO dibandingkan dengan
5 anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari yang lain. Fakta pada bulan juli 2012 rata-rata presentase rendemen yang diperoleh oleh PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi adalah 21,98%. Padahal untuk standar rendemen yang baik adalah 23 % - 26 %. Untuk itu dibutuhkan suatu analisis terhadap instabilitas rendemen CPO yang ada di perusahaan tersebut. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis instabilitas rendemen CPO dalam beberapa periode yang berbeda di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. 2. Menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah instabilitas dan tingkat rendemen produksi CPO dibawah 23 %. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai syarat untuk melaksanakan ujian sarjana di Program Studi S1 Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak PKS PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi di Kotawaringin Barat sehingga dalam mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas produksi serta dapat memberikan masukan sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan terkait dengan upaya peningkatan kualitas produk.
6 3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi yang membutuhkan seperti pelaku agrobisnis kelapa sawit. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup pabrik kelapa sawit PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penelitian difokuskan pada ruang lingkup produksi awal sampai dengan produksi akhir pada proses pengolahan CPO. Ruang lingkup produksi tersebut dimulai dari proses penerimaan bahan baku, perebusan, penebahan, pengepressan dan klarifikasi. Data informasi harian rendemen produksi CPO yang akan digunakan pada penelitian ini berasal dari seluruh sampel hari pengolahan per bulan (bulan Februari dan Maret 2011, bulan Februari dan Maret 2012, dan bulan Februari dan Maret 2013). Penggunaan diagram sebab-akibat hanya digunakan untuk mencari akar penyebab rendahnya rendemen minyak. Kemudian, sebagai keluaran solusi yang diberikan kepada perusahaan hanya dalam batasan pengolahan pasca panen (off farm) di pabrik kelapa sawit.