BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Repository.unimus.ac.id

Carpal tunnel syndrome

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Berulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

I. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di

Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI

BAB II PEMBAHASAN. dalam praktek sehari-hari. Istilah terowongan kapal digunakan karena daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Terowongan Karpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

BAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME

TELAAH PUSTAKA CARPAL TUNNEL SYNDROME

Obat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan

PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME

Laboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

SINDROM CARPAL TUNNEL. Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D.

Obat Untuk Diabetes Dengan Komplikasi Neuropati Perifer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan


Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

ABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

BAB I PENDAHULUAN. banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan peralatan kerja industri.

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

Hubungan Gerakan Fleksi Pada Pergelangan Tangan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Pengepakan PT. Logan Food Karanganyar

Journal Reading ULFA ELSANATA ( )

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. diambil pekerja dalam melakukan pekerjaan (Nurmianto, 2004). Terdapat 3 klasifikasi sikap dalam bekerja :

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

HUBUNGAN REPETITIVE MOTION DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJAAN MENJAHIT DI BAGIAN KONVEKSI I PT. DAN LIRIS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan

CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. melitus tipe 2 (DM) di seluruh dunia. Jumlah kasus DM mencapai 8,4 juta penderita

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. DM adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula

II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati terhadap nervus

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada

Unnes Journal of Public Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II CARPAL TUNNEL SYNDROME

HUBUNGAN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN SINDROMA TEROWONGAN KARPAL DI RS BETHESDA YOGYAKARTA

HUBUNGAN UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMECAH BATU DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baru. (Millson, 2008). Sedangkan menurut pendapat Departement of Trade and

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

MEMPENGARUHI KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PERAJIN BATIK TULIS SERULING ETAN MAGETAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Carpal Tunnel Syndrome CTS merupakan suatu penyakit yang timbul dari kompresi intermiten atau terus menerus atau terjadi karena saraf median terjebak saat melewati terowongan karpal dari pergelangan tangan menuju ke tangan. Peningkatan tekanan pada saraf median yang berada di terowongan karpal dapat mengakibatkan sensorik progresif dan gangguan motorik di bagian tangan yang dipersarafi oleh saraf ini, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan hilangnya fungsi.1 B. Gejala CTS Pada penderita CTS, gejala yang mugkin di timbulkan antara lain penurunan fungsi pergelangan tangan, meliputi, rasa seperti tersengat listrik, gemetar, kebas, nyeri pada pergelangan tangan, dan lengan bawah, pergelangan tangan dan lengan bawah terasa kaku kadang di sertai dengan bengkak.14 Tanda dan gejala CTS dapat dikategorikan menjadi 3 antara lain: a. Pada tahap ke 1, Pasien merasakan sensasi seperti bengkak pada malam hari, selain itu pasien biasanya mengeluh mengalami nyeri dari pergelangan tangan hingga ke bahu, dan mati rasa pada jari. Gejala ini biasanya hilang pada saat pagi hari15. b. Pada tahap ke 2, pasien merasakan gejala CTS sepanjang hari, kadang kala benda yang mereka sentuh akan terjatuh karena mereka sudah tidak bisa merasakan jari-jarinya lagi16. c. Pada tahap ke 3, keluhan ini di sertai dengan adanya pembengkakan, pada tahap ini nervus median mengalami kerusakan yang parah sehingga memerlukan pembedahan, syaraf ini sudah tidak berfungsi lagi karena tertekan oleh jaringan yang membengkak di sekitar nervus median1,17 8

C. Patofisiologi CTS merupakan maifestasi klinis terjebaknya nervus median di terowongan carpal. Nervus median mengalami kerusakan ketika melewati terowongan carpal yang kaku. CTS terjadi karena peningkatan tekannan yang di trasnmisikan ke syaraf median di kanal.1 Gejala CTS terjadi karena adanya kompresi nervus medianus di terowongan karpal. Tekanan pada syaraf dapat di sebabkan oleh beberapa faktor seperti posisi kerja yang tidak alamiah ketegangan, tenaga berlebihan, penggunaan pergelangan tangan secara berlebihan, ekstensi pergelangan tangan berkepanjangan atau berulang, penggunaan pergelangan tangan yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan jaringan disekitar terowongan carpal sehingga menyebabkan munculnya jaringan parut. Keberadaan jaringan parut di sekitar terowongan karpal menimbulkan penyempitan kanal sehingga mengakibatkan syaraf median tertekan18 Selain di sebabkan oleh tekanan, CTS juga dapat disebabkan karena periode iskemik sementara yang berdampak pada gangguan mikrovaskular, kurangnya pasokan darah menyebabkan berkurangnya nutrisi dan oksigen ke saraf yang menyebabkan syaraf perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf. 19 Kelainan intrinsik pada syaraf median juga dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan syaraf untuk mengantarkan impuls syaraf, hal ini dapat di sebabkan oleh penyakit diabetes melutis, atau kelainan syaraf bawaan. 1 D. Faktor-faktor yang menyebabkan CTS Pada kejdian CTS, di sebabkan oleh beberapa faktor, faktor-faktor ini dapat di klasifikasikan menjadi faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan faktor yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. a. Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan Dari beberapa sumber dapat disimpulkan beberapa faktor yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain 9

1) Paparan alat yang bergetar pada tangan Pada pekerja yang terpapar getaran selama bekerja meningkatkan risiko terjadinya CTS karena dengan adanya getaran yang mengenai tangan, maka tangan mengikuti pergerakan alat yang bergetar sehingga timbul resonansi, apabila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan syaraf.20 Penelitian di Amerika pada tahun 2007 menunjukkan Penggunaan alat yang bergetar secara terus menerus meningkatkan risiko 0,2 kali lipat terjadinya CTS4 2) Lama Kerja dalam keadaan pergelangan tangan fleksi atau ekstensi. Pada beberapa pekerjaan yang mengunakan sikap kerja yang tidak alamiah seperti tangan fleksi atau ektensi dalam waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya CTS karena pergelangan tangan di paska melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan ergonomi, sehingga dapat menghambat aliran darah ke jaringan tersebut dan mengakibatkan iskemik jaringan 17 Lama kerja lebih dari 8 jam per hari berisiko 1,415 kali mengalami CTS penelitian di lakukan di Jember tahun 2013 pada operator komputer 10 3) Masa kerja dengan menggunakan alat yang bergetar, atau pekerjaan yang tidak ergonomis berisiko mengalami CTS.Penelitian di Jakarta pada operator komputer, menunjukkan ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian CTS8 4) Sikap kerja pekerjaan yang mengunakan sikap kreja yang tidak alamiah seperti tangan fleksi atau ektensi dalam waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya CTS karena pergelangan tangan di paska melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan ergonomi, sehingga dapat menghambat aliran darah ke jaringan tersebut dan mengakibatkan iskemik jaringan 17. Postur pergelangan tangan menunjukkan risiko 4 kali lebih besar terjadinya CTS31 5) Pekerjaan dengan tekanan tangan 10

Pada saat melakukan pekerjaan yang memerlukan tekanan pada tangan, tangan dipaksa melakukan tekanan, pada saat melakukan tekanan ada bagian di telapak tangan yang tidak dialiri darah, sehingga terjadi jaringan iskemik, hal ini dapat menimbulkan CTS.21 6) Kecepatan tinggi Gerakan pergelangan tangan yang cepat juga dapat menimbulkan risiko terjadinya CTS karena pada saat terjadi gerakan berulang pada pergelangan tangan, akan menimbulkan gesekan pada jaringan-jaringan di dalam pergelangan tangan, gesekan yang terjadi secara terus menerus dan dalam jangka masa kerja yang lama dapat menimbulkan adanya luka, luka ini akan berubah menjadi jaringan parut, jaringan parut ini akan meningkatkan volume jaringan di terowongan carpal sehinggal menekan nervus medianus.14 Penelitian di Purbalingga tahun 2008 menunjukkan frekuensi gerakan berhubungan dengan kejadian CTS. 5 b. Faktor yang tidak berhubungan dengan pekerjaan Dari beberapa sumber di peroleh beberapa faktor yang tidak berhubugnan dengan pekerjaan antara lain 1) Usia Bertambahnya usia mengakibatkan jaringan-jaringan dalam tubuh mengalami penurunan fungsi, hal ini dapat terjadi juga pada ligamenligamen yang ada di sekitar pergelangan tangan, berkurangnya kelenturan tangan ini dapat menyebabkan nervus medianus terjebak di terowongan carpal dan menimbulkan CTS19.prevalensi tertinggi CTS pada laki-laki terjadi pada usia 45-54 tahun dan pada wanita terjadi pada rentang usia 55-64 tahun21 Penelitian di Kudus pada peliting jenang tahun 2013 menunjukkan ada hubungan antara usia dengan kejadian CTS7 2) Status Gizi Kenaikan berat badan berpotensi menumbulkan CTS karena pada keadaan tubuh mengalami kegemukan, jaringan yang membesar terjadi 11

di seluruh tubuh teremasuk di pergelangan tangan, kompresi yang terjadi pada nervus medianus dapat menimbulkan keluhan CTS22 3) Penyakit diabetes Penderita diabetes, berpotensi mengalami CTS karena diabetes meningkatkan risiko neuropati syaraf tepi, salah satunya dapat terjadi pada nervus medianus23. 4) Hipotiroid Hipotiroid menyebabkan jaringan di terowongan carpal mengalami pembengkakan sehingga menekan nervus medianus hal ini dapat menimbulkan CTS17. 5) Gout Pada penderita gout atau asam urat, penumpukan Kristal uric acid pada daerah pergelangan tangan dapat menimbulkan tekanan pada nervus medianus sehingga dapat menyebabkan CTS24. 6) Neuropati herediter Neuropati herediter merupakan keadaan bawaan yang mengakibatkan terjadinya neuropati sehingga dapat merusak sistem syaraf, salah satunya menimbulkan CTS17. 7) Trauma meliputi adanya dislokasi, edema dan fraktur di lengan bawah hingga pergelangan tangan. Pada saat terjadi trauma, struktur jaringan di sekitar nervus medianus mengalami perubahan, misalnya terjadi pembengkakan, terjadi jaringan parut, pergeseran jaringan di sekitar syaraf yang dapat mengakibatkan syaraf terjepit dan menimbulkan CTS17. 8) Adanya infeksi dan peradangan Infeksi menyebabkan adanya peradangan, dengan adanya peradangan di sekitar nervus median meningkatkan volume jaringan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya tekanan pada syaraf tersebut 21. 9) Pecandu Alkohol Konsumsi alkohol terus menerus meningkatkan risiko neuropati, neuropati adalah kerusakan fungsi syaraf, kerusakan ini dapat pula terjadi 12

pada syaraf tepi salah satunya nervus medianus, sehingga dapat menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome.19 10) Kelebihan vitamin atau kekurangan vitamin Kelebihan vitamin B6 dapat menimbulkan iritasi pada syaraf, hal ini juga dapat terjadi pada Nervus Medianus. Kekurangan vitamin B6 menimbulkan efek kesemutan karena Vitamin B6 berkerja atau berfungsi untuk metabolisme protein serta memelihara manfaat dan fungsi normal sarafsaraf25. 11) Kehamilan Pada saat mengalami kehamilan hormon-hormon pertumbuhan muncul pada ibu, hormon ini difungsikan untuk merangsang pertumbuhan janin, namun tubuh kita tidak memiliki kontrol untuk mengarahkan hormon ini untuk pertumbuhan rahim dan janin, namun juga pertumbuhan organ lain termasuk tangan, dan daerah pergelangan tangan. Pada keadaan ini jaringan akan menekan syaraf sehingga terjadilah kompresi yang dapat menyebabkan rungsi syaraf terganggu.26. E. Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome Diagnosis CTS dapat dilakukan dengan cara a. Pemeriksaan fisik meliputi: 1) Phalen's test : pada pemeriksaan ini, penderita diminta melakukan gerakan fleksi tangan secara maksimal. Test ini dilakukan selama 60 detik, apabila timbul gejala seperti CTS, tes ini dapat mendukung 27 diagnosa CTS. 2) Tinel's sign : Tes ini mendukung dapat mendukung diagnosa apabila timbul nyeri pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan dengan cara melakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleks27. 3) Wrist extension test : Penderita diminta untuk melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan bersama pada kedua tangan 13

sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala seperti CTS, maka tes ini dapat mendukung diagnose CTS23. 4) Diskriminasi 2 titik : pemeriksaan ini dilakukan dengan cara membuat titik dengan benda seperti bolpoint dengan jarak 6 mm, apabila pasien tidak dapat membedakan pemeriksaan ini dinyatakan positif 16. b. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik). 1) Pemeriksaan EMG (Electro myography) pada pemeriksaan ini, penerita CTS dmenunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. EMG bisa normal pada 31 % kasus Carpal Tunnel Syndrome27. 2) Kecepatan Hantar Saraf (KHS). Pada pendertia CTS, 15-25% kasus menunjukkan hasil KHS normal. Namun pada kasus lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi saraf di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik15. c. Pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan sinar X dilakukan pada pergelangan untuk melihat adakah penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos leher digunakan untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. Pemeriksaan USG, CT scan dan MRI dilakukan untuk penderita yang akan dioperasi 16. d. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium meliputi kadar gula darah, kadar hormon tiroid, kadar uric acid ataupun darah lengkap.17 e. Rappid Upper Limb Assessment (RULA) RULA adalah sebuah metode menilai postur, gaya, beban dan pergerakan yang berhubungan dengan pekerjaan menetap dan berkaitan dengan penggunaan tubuh bagian atas. Tahapan aplikasi metode RULA, sebagai berikut : 1) Menentukan siklus kerja dan mengobservasi pekerja selama variasi siklus kerja tersebut 14

2) Mengumpulkan data mengenai postur pekerja tiap kegiatan menggunakan foto atau video 3) Menentukan skor postur tubuh saat bekerja pada bagian, seperti: Lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, badan dan kaki 4) Menentukan skor penggunaan otot dan pembebanan atau pengerahan tenaga 5) Menghitung grand skor dan action level untuk menilai kemungkinan risiko yang terjadi F. Pengobatan Untuk meringankan gejala dan mengobati CTS dapat dilakukan dengan cara: a. Melakukan latihan ringan pda tangan meliputi 1) Wirst bend Merupakan suatu latihan dengan menggerakkan pergelangan tangan ke depan dan kebelakang. Lakukan 10 kali gerakan. 2) Wirst lift Letakkan tangan di atas meja, kemudian tangan yang lain di atasnya, menyilang kemudian di tekan, dilakukan bergantian. 3) Wirst flek Luruskan tangan ke depan, kemudian tekuk pergelangan tangan, tahan selama 15-20 detik, lalu luruskan kembali 4) Finger bend Tekuk jari kedepan tahan selama 5 detik, ulangi 3 kali 5) Wirst flek with weight Lakukan gerakan menekuk tangan ke depad dan ke belakang dengan membawa kaleng berisi. 6) Hand squeeze Gunakan tangan untuk memegang bola, kemudian tekan tekan bola. 28 15

b. Pemberian anti nyeri dan anti inflamasi Untuk mengurangi nyeri yang di timbulkan, dapat di berikan terapi berupa anti nyeri dan anti inflamasi.16 c. Pembedahan Untuk mengobati CTS dapat di lakukan dengan cara melakukan pembedahan pada daerah pergelangan tangan, pembedahan ini dilakukan untuk melebarkan daerah di sekitar nervus medianus. Pembedahan ini dilakukan dengan cara memotong ligamentum yang melintasi nervus medianus14. G. Pencegahan CTS a. Pencegahan Primer 1) Posisikan tangan secara ergonomis 2) Istirahatkan tangan setelah berkerja 3) Hidari penggunaan alat yang bergetar, atau dapat di kurangi dengan menggunakan sarung tangan16. b. Pencegahan Sekunder 1) Relaksasi dan kurangi kekuatan pegangan 2) Istirahat lebih sering 3) Kurangi berat badan dan terapi penyakit yang menyebabkan CTS 14. c. Pencegahan Tersier 1) Lakukan gerakan-gerakan seperti menggengam bola,menekuk tangan ke depan dan kebelakang, menggerakkan jari-jari 2) Merendam tangan kedalam air hangat 3) Lakukan pemijatan 16

H. Kerangka Teori Paparan getaran Neuropati herediter Repetitif tinggi Pecandu alkohol Keracunan vitamin Kerusakan Syaraf Gout Hipertiroid Kehamilan IMT tinggi Infeksi Carpal Tunnel Syndrome Tekanan Syaraf Iskemik jaringan Syaraf terjepit Pekerjaan Dengan Tekanan pada tangan Masa Kerja Tangan fleksi/ekstens i Trauma Usia Sikap Kerja yang tidak alamiah Lama kerja Bagan 2.1 : Kerangka Teori Modifikasi dari14,15,16,17,19,24,25,26 17

I. Kerangka Konsep Variable bebas Variable terikat Usia Lama Kerja Carpal Tunnel Syndrome Masa Kerja Status Gizi Sikap Kerja Bagan 2.2 : Kerangka konsep J. Hipotesis hipotesis penelitian ini adalah 1. Ada hubungan antara usia dengan suspect CTS pada pemasang payet 2. Ada hubungan lama kerja dengan suspect CTS pada pemasang payet 3. Ada hubungan masa kerja dengan suspect CTS pada pemasang payet 4. Ada hubungan status gizi dengan suspect CTS pada pemasang payet 5. Ada hubungan sikap kerja dengan suspect CTS pada pemasang payet 18