MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

ANALISIS PENGARUH ASPEK TRANSPORTASI DALAM MEMILIH PERUMAHAN

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: ANALISA KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN DI PERUMAHAN SUKATANI - PALEMBANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perjalanan yang terjadi pada lokasi penelitian pada hari kerja adalah

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Iphone di ITC Depok. Monica Arum Kusumaningtyas EA13

Nama : Dwi Chuswanda NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Rofi ah, SE., MM

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP ACER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK

Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

PENGARUH MODAL DAN HASIL PENJUALAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PADA HOME INDUSTRY CARICA KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Septiani Permata Sari NPM : Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

Universitas Esa Unggul. Program S-1 Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Manajemen. Kampus Emas UEU Kebon Jeruk Telp/fax.

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

: Yusniar Dwi Kartika Putri NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

JURNAL BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN MISFALAH RASAINDO KOTA GORONTALO. dipersiapkan dan disusun oleh FIDYA MAYESTIKA NIM :

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

Transkripsi:

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK Jessi Tri Joeni Mahasiswa Manajemen Transportasi STMT-Amni Semarang Jln. Soekarno Hatta No. 180 Tlp. (024) 6710648, 6710486 Fax. (024) 6714745 Email: amni@smg.melsa.net.id Purnomo Ari W. Staf Pengajar STMT-Amni Semarang Jln. Soekarno Hatta No. 180 Tlp. (024) 6710648, 6710486 Fax. (024) 6714745 Abstrak Pembangunan komplek perumahan Pucang Gading, pasti akan menimbulkan bangkitan lalu lintas yang baru, sehingga membebani jalur-jalur tertentu maka bangkitan lalu lintas ini harus diantisipasi, dikelola dan disalurkan dengan baik agar pembebanan pada jalur-jalur jalan tidak melampaui kapasitasnya. Bangkitan perjalanan merupakan tahap pertama dari empat tahap konsep perencanaan transportasi. Studi ini diharapkan dapat menyusun suatu bentuk model analitis yang mempresentasikan banyaknya bangkitan pergerakkan per hari dengan variabel-variabel yang mempengaruhi. Di samping itu, dapat diketahui karakteristk perjalanannya. Melalui metode survei kuesioner kepada para responden. Hasil penelitian di kawasan perumahan Pucang Gading, Mranggen, Demak dengan mengambil sampel sebanyak 110 keluarga, dengan data meliputi total trips (total perjalanan) sebagai variabel terikat sedangkan jumlah person, jumlah pekerja, tingkat pendapatan dan kepemilikan kendaraan sebagai variabel bebasnya. Sedangkan untuk karakteristik bangkitan perjalanan dibedakan menjadi dua, yaitu: karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan. Berdasarkan analisis regresi dari semua persamaan ada beberapa persamaan yang dapat dipertimbangkan sebagai persamaan akhir untuk memperkirakan jumlah bangkitan perjalanan. Dan setelah di uji dengan memasukkan nilai tiap variabel sesuai dengan data yang didapat dari hasil survei, didapatkan satu persamaan yang paling mendekati kenyataan sebenarnya yaitu: Y = 1,240 + 0,407 X2 + 4,092.10-7 X3 + 2,849.10-2 X4, dengan koefisien determinasi 0,546 dan standard error 0,6609 Sedangkan dari hasil survei kuesioner mengenai karakteristik bangkitan perjalanan diketahui bahwa mayoritas warga perumahan Pucang Gading, Batursari, Mranggen, Demak berusia antara 25 sampai 55 tahun (36,367%), sarana transportasi yang rata-rata dimiliki adalah sepeda motor (62,98%), pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp870.300,00 dengan jenis pekerjaan sebagian besar adalah pegawai swasta (34,55%), moda yang banyak digunakan untuk memuali perjalanan adalah sepeda motor (55%), sedangkan untuk frekuensi perjalanan keluarga rata-rata adalah sebanyak dua kali per hari. Kata-kata kunci: bangkitan perjalanan, karakteristik perjalanan, trips PENDAHULUAN Permasalahan di kota-kota yang besar antara lain adalah tingginya tingkat urbanisasi. Semarang sebagai salah satu kota yang besar juga tidak terlepas dari masalah urbanisasi tersebut. Dengan adanya urbanisasi akan menyebabkan kebutuhan perumahan meningkat. Hal ini menjadi salah satu penyebab dibangunnya berbagai kawasan perunahan di Semarang oleh para pihak pengembang perumahan. Tetapi untuk mendapatkan lahan yang luas guna membangun komplek perumahan di pusat kegiatan perkotaan tidaklah mudah, maka pembangunan kawasan perumahan kini bergeser dari daerah pusat kota ke daerah pinggitan kota. Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169 161

Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di Kota Semarang menimbulkan minat PT Perum Perumnas Regional V Cabang Semarang II untuk membangun suatu kawasan yang aman dan nyaman yang terletak di bagian timur kota Semarang memasuki wilayah Kabupaten Demak yang merupakan wilayah kerja dari pada Perum Perumnas Regional V Cabang Semarang II, yaitu Perumahan Pucang Gading, di mana tipe-tipe rumahnya diperuntukkan bagi golongan ekonomi menengah ke bawah. Pembangunan komplek perumahan oleh PT Perum Perumnas Regional V Cabang Semarang II yaitu komplek Perumahan Pucang Gading, pasti akan menimbulkan bangkitan lalu lintas yang baru, sehingga akan membebani jalur-jalur tertentu terutama pada jalan Majapahit. Sehubungan dengan hal tersebut maka bangkitan lalu lintas ini harus diantisipasi, dikelola dan disalurkan dengan baik agar pembebanan pada jalur-jalur jalan tidak melampaui kapasitasnya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk: (1) Mendapatkan model bangkitan perjalanan dari kawasan komplek Perumahan Pucang Gading Mranggen, Demak, dengan metode analisis regresi linear berganda. (2) Mengetahui karakterisik atau pola bangkitan perjalanan di komplek Perumahan Pucang Gading Mranggen, Demak melalui survei kuesioner. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Transportasi Tranportasi merupakan bagian integral dari suatu fungsi masyarakat. Ia menunjukkan hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup, jangkauan dan lokasi dari kegiatan yang produktif, dan selingan serta barang-barang dan pelayanan yang tersedia untuk dikonsumsi (Morlok, 1988). Dalam suatu kegiatan sistem transportasi, ada komponen-komponen yang mempengaruhinya. Setijowarno (1998) juga menyebutkan bahwa komponen-komponen tersebut dapat memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan bentuk dari jenis komponen itu sendiri. Komponen tersebut dapat berupa prasarana dan sarana. Prasarana di sini, adalah sesuatu yang dapat menjadi media terjadinya kegiatan transportasi, seperti jalan raya, terminal, halte dan sebagainya. Sedangkan sarana adalah sesuatu yang berujud kendaraan yang berfungsi sebagai alat yang dapat memindahkan sesuatu, baik orang maupun barang untuk mencapai tujuannya. Sarana dapat berupa bus, kereta api, pesawat terbang dan sebagainya. Permasalahan Transportasi Menurut Warpani (1981) hampir setiap orang menghendaki dapat bergerak dengan aman, nyaman, cepat dan mudah. Tetapi di samping itu terdapat sejumlah orang yang bergerak pada saat yang sama dan sejumlah orang yang bergerak dari dan/atau ke tempat yang sama, dan lebih dari itu menggunakan lintasan yang sama. Persoalan transportasi bukan masalah sendiri, karena di dalamnya terdapat faktor manusia, ekonomi, fisik (sarana dan prasarana), administrasi dan faktor - faktor lainnya. Konsep Perencanaan Transportasi Untuk merencanakan sistem transportasi secara keseluruhan Kamarwan, S.S. (1997) memperkenalkan Perencanaan Transportasi Empat Tahap. Medel Perencanaan Transportasi Empat Tahap yang biasa dipakai adalah sebagai berikut. 162 Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169

(1) Bangkitan pergerakkan (trip generation) (2) Sebaran pergerakkan (trip distribution) (3) Pemilihan rute (route assignment) (4) Pemilihan mode (moda split) METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi atau daerah yang dipilih untuk penelitian ini adalah di perumahan Pucang Gading di wilayah sebelah timur kota Semarang, masuk dalam wilayah Kabupaten Demak tepatnya di desa Batursari, Mranggen, sehingga yang menjadi batas daerah penelitian adalah batas daerah yang dibangun oleh Perum Perumnas Regional V Cabang Semarang II yang meliputi Batursari I, Batursari II, dan Batursari III Tahap I. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mencari informasi dan untuk melengkapi penulisan penelitian. Dalam pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. (1) Data Primer Data primer didapat dengan melakukan metode survei kuesioner. Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar kuesioner yang meliputi seluruh pertanyaan yang terdapat pada lampiran kepada para responden, yaitu penduduk Perumahan Pucang Gading. Dalam pelaksanaan pengisian daftar kuesioner ini dilakukan dengan cara: (a) Kuesioner dibagikan pada tiap-tiap rumah dan untuk diisi oleh para responden yang kemudian akan diambil lagi pada hari yang sama. (b) Apabila ada kuesioner yang belum terisi lengkap maka dilakukan home interview yaitu dengan melakukan Tanya jawab langsung kepada orang yang bersangkutan. (2) Data sekunder Data-data sekunder didapat dari: (a) Kantor Pemasaran Perumahan Pucang Gading Mranggen, Demak, yaitu Perum Perumnas Cabang Semarang II tentang luas wilayah, tipe-tipe rumah yang ada, jumlah rumah seluruhnya, jumlah rumah yang telah dihuni, denah lokasi kawasan perumahan. (b) Ketua RW dan ketua RT setempat Di Perumahan Pucang Gading terdapat dua kawasan yaitu kawasan bawah dan kawasan perbukitan yang dibagi menjadi beberapa nama pucang yaitu 17 RW. Analisis dan Interpretasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini ialah menganalisis data hasil survei berdasarkan perhitungan statistik dan membuat model berupa persamaan regresi linear dengan kriteria koefisien korelasi (r) determinan (R 2 ), standard error (s.e), nilai banding F, dan nilai banding t. Interpretasi yang dihasilkan merupakan suatu penarikan kesimpulan berdasarkan model persamaan linear yang dihasilkan. penelitian sebagai berikut. bangkitan perjalanan dari perumahan (Jessi Tri Joeni dan Purnomo Ari W.) 163

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + μ (1) dengan: Y = jumlah total perjalanan a = konstanta X 1 = jumlah person dalam keluarga X 2 = jumlah pekerja dalam keluarga X 3 = tingkat pendapatan dalam keluarga X 4 = total kepemilikan kendaraan μ = variabel yang tidak teridentifikasi b 1, b 2, b 3, b 4 = koefisien regresi variabel penelitian Sedang untuk proses penganalisaan tentang karakteristik atau pola bangkitan perjalanannya dilakukan berdasarkan pengelompokan seluruh data responden ke dalam dua bagian, yaitu: (1) Karakteristik rumah tangga, yang meliputi (i) status keluarga, (ii) usia pendidikan, (iii) jenis pekerjaan, (iv) pendapatan, dan (v) pemilikan kendaraan. (2) Karakteristik perjalanan, yang meliputi (i) frekuensi melakukan perjalanan setiap harinya dan (ii) moda yang digunakan untuk memulai perjalanannya. Permodelan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11.0 dan Microsoft Excel 2000. hasil permodelan atas dasar nilai koefisien uji statistik: koefisien korelasi (r), determinan (R 2 ), standard error (s.e), nilai uji t dan nilai uji F. Kriteria penentuan model adalah sebagai berikut: (1) Nilai r berkisar antara -1 sampai 1. Nilai yang mendekati-1 atau 1 menunjukkkan adanya hubungan yang sangat kuat. Kedua variabel bebas yang bersangkutan tidak boleh muncul bersamaan. (2) Semakin besar bila R 2, semakin tepat suatu garis linear digunakan sebagai suatu pendekatan (3) Semakin kecil s.e, semakin tepat suatu garis linear digunakan sebagai suatu pendekatan. (4) Nilai uji t diambil sesuai dengan derajat kebebasan (= df) yang besar kepercayaan (= α). Jika nilai uji F hasil hitungan lebih besar dari pada nilai F yang diambil, maka ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. DATA DAN ANALISIS Pengujian Statistik Pengujian secara statistik sangat diperlukan dalam pengembangan dari data yang didapat dari sampel. Kajian tersebut digunakan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang akan digunakan dalam permodelan. Perangkat lunak yang digunakan pada seluruh uji statistika ini dengan menggunakan SPSS 11.0. Dari hasil uji korelasi data melalui penggabungan antara variabel terikat dengan 1 variabel bebas, 2 variabel bebas, 3 variabel bebas, dan 4 variabel bebas, didapat 15 persamaan regresi dan kemudian diambil persamaan terbaik yang digunakan sebagai model bangkitan perjalanan, yaitu seperti terlihat pada Tabel 1. 164 Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169

Tabel 1 Persamaan Regresi yang Didapat No. Persamaan Regresi R2 atau Standard Multiple R Error 1 Y = 1,896 + 5,396.10-2 X 1 + μ 0,006 0,7792 2 Y = 1,307 + 0,518 X 2 + μ 0,177 0,7089 3 Y = 1,860 + 5,216.10-7 X 3 + μ 0,189 0,7037 4 Y = 1,610 + 0,220 X 4 + μ 0,083 0,7484 5 Y = 1,405-3,68. 10-2 X 1 + 0,536 X 2 + μ 0,424 0,7112 6 Y = 2,008-4,64.10-2 X 1 + 5,452.10-7 X 3 + μ 0,439 0,7054 7 Y = 1,646-1,34.10-2 X 1 + 0,224 X 4 + μ 0,288 0,7518 8 Y = 1,280 + 0,416 X 2 + 4,272.10-7 X 3 + μ 0,545 0,6583 9 Y = 1,111 + 0,453 X 2 + 0,137 X 4 + μ 0,454 0,6994 10 Y = 1,698 + 4,593.10-7 X 3 + 8,851.10-2 X 4 + μ 0,447 0,7023 11 Y = 1,573-0,111 X 1 + 0,459 X 2 + 4,738.10-7 X 3 + μ 0,563 0,6518 12 Y = 1,281-7,46.10-2 X 1 + 0,480 X 2 + 0,157 X 4 + μ 0,464 0,6986 13 Y = 1,879-6,61.10-2 X 1 + 4,817.10-7 X 3 + 0,104 X 4 + μ 0,455 0,7024 14 Y = 1,240 + 0.407 X 2 + 4,092.10-7 X 3 + 2,849.10-2 X 4 + μ 0,546 0,6609 15 Y = 1,523-0,119 X 1 + 0,446 X 2 + 4,448.10-7 X 3 + 5,115.10-2 X 4 + μ 0,566 0,6533 Pemilihan Bangkitan Perjalanan Setelah semua persamaan diperoleh, didapat 4 persamaan yang sesuai kriteria, persamaanpersamaan tersebut diuji dengan memasukkan nilai tiap variabel sesuai dengan data yang didapat dari hasil survei. Persamaan-persamaan tersebut antara lain: (1) Y = 1,280 + 0,416 X 2 + 4,272.10-7 X 3 + μ (2) dengan: Y = jumlah perjalanan (total trips) data hasil survei = 228,7 X 2 = jumlah pekerja data hasil survei = 164 X 3 = tingkat pendapatan data hasil survei = 95725125 Setelah data hasil survei dimasukkan, didapatkan hasil sebagai berikut. Y = 1,280 + 0,416 (164) + 4,272.10-7 (95725125) = 110,398 Tabel 2 Regresi Variabel Terikat dan 2 Variabel Bebas: Jumlah Pekerja dan Tingkat Pendapatan Summary Adjusted R Standar Error of R R The Estimate 1,545 a,297,284,6583 a = Predictors: (Constant), DAPATAN, PEKERJA Anova b Sum of Mean df 1 Regression 19,573 2 9,787 Residual 46,369 107,433 Total 65,942 109 a = Predictors: (Constant), DAPATAN, PEKERJA b = Dependent Variable: TTRIPS F Sig. 22,583 a bangkitan perjalanan dari perumahan (Jessi Tri Joeni dan Purnomo Ari W.) 165

Tabel 2 Regresi Variabel Terikat dan 2 Variabel Bebas: Jumlah Pekerja dan Tingkat Pendapatan (lanjutan) Koefisien a 1 (Constant) PEKERJA DAPATAN a = Dependent Variable: TTRIPS Unstandardized Standard B Error 1,280,162,416,103 4,272E-07 Standardized,338,356 t 7,918 4,052 4,270 Sig. (2) Y = 1,573-0,111 X 1 + 0,459 X 2 + 4,738.10-7 X 3 + μ (3) dengan: Y = jumlah perjalanan (total trips) data hasil survei = 228,7 X 1 = jumlah person data hasil survei = 374 X 2 = jumlah pekerja data hasil survei = 164 X 3 = tingkat pendapatan data hasil survei = 95725125 Setelah data hasil survei dimasukkan maka didapatkan hasil sebagai berikut. Y = 1,573-0,111 (374) + 0,459 (164) + 4,738.10-7 (95725125) = 80,69 Tabel 3 Regresi Variabel Terikat dan 3 Variabel Bebas: Jumlah Person, Jumlah Pekerja, dan Tingkat Pendapatan Summary Adjusted R Standar Error of R R The Estimate 1,563 a,317,298,6518 a = Predictors: (Constant), DAPATAN, PEKERJA, PERSON Anova b Sum of Mean df F Sig. 1 Regression Residual Total 20,909 45,033 65,942 3 106 109 6,970,425 16,405 a a = Predictors: (Constant), DAPATAN, PEKERJA, PERSON b = Dependent Variable: TTRIPS Koefisien a 1 (Constant) PERSON PEKERJA DAPATAN Unstandardized Standard B Error 1,573,230 -,111,063,459,105 4,738E-07 a = Dependent Variable: TTRIPS Standardized -,154,373,395 t 6,835-1,773 4,395 4,623 Sig.,079 166 Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169

(3) Y = 1,240 + 0.407 X 2 + 4,092.10-7 X 3 + 2,849.10-2 X 4 + μ (4) Y = jumlah perjalanan (total trips) data hasil survei = 228,7 X 2 = jumlah pekerja data hasil survei = 164 X 3 = tingkat pendapatan data hasil survei = 95725125 X 4 = kepemilikan kendaraan data hasil survei = 235 Setelah data hasil survei dimasukkan maka didapatkan hasil sebagai berikut. Y = 1,240 + 0.407 (164) + 4,092.10-7 (95725125)+ 2,849.10-2 (235) = 123,694 Tabel 4 Regresi Variabel Terikat dan 3 Variabel Bebas: Jumlah Pekerja, Tingkat Pendapatan dan Kepemilikan Kendaraan Summary Adjusted R Standar Error of R R The Estimate 1,546 a,298,278,6609 a = Predictors: (Constant), KENDARA, PEKERJA, DAPATAN Anova b Sum of Mean df F Sig. 1 Regression Residual Total 19,643 46,299 65,942 3 106 109 6,548,437 14,990 a a = Predictors: (Constant), KENDARA, PEKERJA, DAPATAN b = Dependent Variable: TTRIPS Koefisien a 1 (Constant) PEKERJA DAPATAN KENDARA a = Dependent Variable: TTRIPS Unstandardized Standard B Error 1,240,190,407,106 4,092E-07 2,849e-02,071 Standardized,330,341,037 t 6,524 3,852 3,718,400 Sig.,690 (4) Y = 1,523-0,119 X 1 + 0,446 X 2 + 4,448.10-7 X 3 + 5,115.10-2 X 4 + μ (5) Y = jumlah perjalanan (total trips) data hasil survei = 228,7 X 1 = jumlah person data hasil survei = 374 X 2 = jumlah pekerja data hasil survei = 164 X 3 = tingkat pendapatan data hasil survei = 95725125 X 4 = kepemilikan kendaraan data hasil survei = 235 Setelah data hasil survei dimasukkan maka didapatkan hasil sebagai berikut. Y=1,523-0,119 (374) + 0,446 (164)+ 4,448.10-7 (95725125)+ 5,115.10-2 (235) = 92,96 bangkitan perjalanan dari perumahan (Jessi Tri Joeni dan Purnomo Ari W.) 167

Tabel 5 Variabel Terikat dan semua Variabel Bebas: Jumlah Person, Jumlah Pekerja, Tingkat Pendapatan, dan Kepemilikan Kendaraan Summary Adjusted R Standar Error of R R The Estimate 1,566 a,320,294,6533 a = Predictors: (Constant), KENDARA, PEKERJA, PERSON, DAPATAN Anova b Sum of Mean df F Sig. 1 Regression Residual Total 21,127 44,815 65,942 4 105 109 5,282,427 14,375 a a = Predictors: (Constant), KENDARA, PEKERJA, PERSON, DAPATAN b = Dependent Variable: TTRIPS Koefisien a 1 (Constant) PERSON PEKERJA DAPATAN KENDARA a = Dependent Variable: TTRIPS Unstandardized B Standard Error 1,523,241 -,119,064,446,106 4,448E-07 2,115e-02,072 Standardized -,164,362,371,067 t 6,310-1,865 4,188 4,027,715 Sig.,065,476 Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa hasil persamaan yang paling mendekati kenyataan sebenarnya adalah persamaan (4), dengan jumlah perjalanan (total trips) sebesar 123,694. Jadi, model bangkitan perjalanan dari perumahan Perumnas Pucang Gading, Batursari Mranggen, Demak, adalah: Y = 1,240 + 0.407 X 2 + 4,092.10-7 X 3 + 2,849.10-2 X 4 + μ, dan dari keempat variabel bebas yang ada, yaitu variabel jumlah person, jumlah pekerja, tingkat pendapatan, dan kepemilikan kendaraan, ternyata variabel yang lebih mempengaruhi adalah variabel: jumlah pekerja, tingkat pendapatan, dan kepemilikan kendaraan. Sedangkan dari hasil survei kuesioner mengenai karakteristik bangkitan perjalanan diketahui bahwa mayoritas warga perumahan Pucang Gading, Batursari, Mranggen, Demak berusia antara 25 55 tahun (36,36%), sarana transportasi yang rata-rata dimiliki adalah sepeda motor (62,98%), pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp870.300,00, dengan jenis pekerjaan sebagian besar adalah pegawai swasta (34,55%), moda yang banyak digunakan untuk memulai perjalanan adalah sepeda motor (55%). Sedangkan untuk frekuensi perjalanan keluarga rata-rata adalah sebanyak dua kali per hari. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan atas pendataan dan analisis data dari 110 keluarga (374 responden) yang terdapat di perumahan Pucang Gading, Batursari, Mranggen, Demak, dapat disimpulkan sebagai berikut. 168 Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169

(1) Dalam kuesioner ini dipilih lima variabel (1 variabel terikat dan 4 variabel bebas) yang digunakan dalam perhitungan persamaan regresi yaitu jumlah pergerakkan keluar zona selama satu hari sebagai variabel terikat, sedangkan jumlah person (X1) dalam satu keluarga, jumlah orang yang bekerja (X2) dalam satu keluarga, tingkat pendapatan (X3) keluarga per bulan dan tingkat kepemilikan kendaraan keluarga (Y) sebagai variabel bebas. (2) Dalam uji korelasi data melalui penggabungan antara variabel terikat dengan 1 variabel bebas, 2 variabel bebas, 3 variabel bebas dan 4 variabel bebas didapatkan 15 persamaan regresi dan kemudian diambil 1 persamaan terbaik yang digunakan sebagai model bangkitan perjalanan. Jadi, model bangkitan perjalanan dari perumahan Pucang Gading, Batursari,Mranggen, Demak adalah: Y = 1,240 + 0.407 X 2 + 4,092.10-7 X 3 + 2,849.10-2 X 4 + μ dengan: X 2 = jumlah pekerja X 3 = tingkat pendapatan X 4 = kepemilikan kendaraan dengan koefisien determinasi 0,546 (3) Karakteristik bangkitan perjalanan yang meliputi karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan dapat diuraikan sebagai berikut. (a) Karakteristik rumah tangga Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa mayoritas warga perumahan Pucang Gading, Batursari, Mranggen, Demak, berusia antara 25 55 tahun. Sarana transportasi rata-rata yang dimiliki sepeda motor. Pendapatan keluarga rata-rata sebesar Rp870.300 dengan jenis pekerjaan sebagian besar adalah pegawai swasta. (b) Karakteristik perjalanan Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa moda yang banyak digunakan untuk memulai perjalanan adalah sepeda motor. Frekuensi perjalanan keluarga rata-rata sebanyak 2 kali per hari. Jenis pergerakkan yang dominan adalah bangkitan pergerakkan ke tempat kerja atau tempat pendidikan pada pagi hari dan kegiatan untuk kembali ke rumah sepanjang siang sampai malam hari. Disarankan untuk penelitian selanjutnya jumlah responden dan variabel untuk prediksi model bangkitan perjalanan perlu diperbanyak agar variasi model yang terjadi dapat lebih mencerminkan jumlah bangkitan perjalanan dari kawasan perumahan Pucang Gading, Batursari, Mranggen, Demak. DAFTAR PUSTAKA Karmawan, S.S. 1997. Sistem Transportasi. Jakarta: Gunadarma. Morlok, E.K. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta Pusat: Erlangga. Setijowarno, D. 1998. Sistem Transportasi. Makalah disajikan dalam Diklat Kuliah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Warpani, S. 1981. Perencanaan Transport. Bandung: Institut Teknologi Bandung. bangkitan perjalanan dari perumahan (Jessi Tri Joeni dan Purnomo Ari W.) 169

170 Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 Desember 2004: 161-169