BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang luas bagi perusahaan. Hal ini tentu menimbulkan persaingan bagi para pelaku

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dealer adalah suatu badan atau perorangan yang bertugas sebagai tangan

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. langkah-langkah yang tepat dan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

2016 PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

LAPORAN SINGKAT HASIL LOMBA UJI EMISI ANTAR INSTANSI DAN SPOT CHEK EMISI KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Total Produksi Kendaraan Bermotor Domestik dan Ekspor-Impor Kendaraan Bermotor di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel,

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BABl PENDAHULUAN. Mitsubihi Pajero Sport menjadi tulang punggung penjualan PT Krama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam negeri yang mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir seperti yang tersaji pada Tabel 1.1. Indikator lain pesatnya pertumbuhan industri otomotif nasional adalah meningkatnya jumlah investasi berupa pembangunan fasilitasfasilitas pabrik baru maupun berupa peningkatan kapasitas produksi. Pesatnya pertumbuhan industri otomotif nasional memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan baik disektor Hulu (Industri Komponen) maupun disektor Hilir (Service dan perbengkelan) dan memberikan kontribusi terhadap ekspor nasional. Berdasarkan data Laporan Kerja Kemenperin tahun 2013, jumlah tenaga kerja untuk industri otomotif berjumlah 2.576.500 orang dengan peningkatan investasi sejumlah Rp. 162 triliun. Disisi lain, persaingan antar produsen dalam penguasaan pasar di Indonesia juga semakin ketat. Hal tersebut salah satunya terlihat pada beberapa pemain besar pemegang merek berlomba-lomba meluncurkan produk andalan mereka baik berupa produk baru maupun produk perubahan / facelift. Sebagai contoh, persaingan mobil pada segmen SUV, Mitsubishi merilis seri terbarunya yaitu Mitsubishi Pajero Sport Dakkar. Rival terkuatnya Toyota juga merilis facelift terbarunya yaitu Toyota Fortuner. Tidak ingin kalah saing, General Motor pun ingin mempertahankan posisinya di segmen SUV melalui Captiva, Outlander dan produk terbarunya All New Chevrolet Trailblazer. Honda juga melakukan terobosan-terobosan pada All New Honda CR-V dengan penambahan fitur-fitur keamanan dan perubahan pada bodi. Mobil pabrikan Korea pun juga gencar meluncurkan produk-produk terbaru seperti Kia Sportage, Infiniti FX, Hyundai Santa Fe, Hyundai Tuchson. Melihat ketatnya pasar persaingan pada segmen 1

2 SUV, Mercedes pun meluncurkan produk terbarunya ML300. Semakin banyaknya produk pada segmen SUV maka persaingan penguasaan pasar pun juga meningkat. Berikut data penjualan masing masing merek kendaraan bermotor roda empat selama tiga tahun terakhir pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Penjualan Mobil Tahun 2010 hingga 2012 (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Januari 2013) No Merek Penjualan 2010 2011 2012 Total Penjualan 1 Toyota 280.680 310.674 405.144 996.498 2 Daihatsu 118.591 139.544 162.742 420.877 3 Mitsubishi 106.483 134.416 148.918 389.817 4 Suzuki 71.210 94.569 126.577 292.356 5 Honda 61.336 45.416 69.320 176.072 6 Nissan 40.277 56.137 67.143 163.557 7 Isuzu 24.012 28.746 33.155 85.913 8 Hino 21.297 24.652 28.898 74.847 9 Ford 8.871 15.670 9.903 34.444 10 Mazda 6.012 8.933 12.392 27.337 11 Kia 6.550 9.081 10.783 26.414 12 Hyundai 5.041 4.786 4.879 14.706 13 Chevrolet 4.508 4.658 4.424 13.590 14 Mercedes- Benz 4.558 4.548 3.552 12.658 15 UD Trucks 0 3.045 2.805 5.850 16 Proton 2.126 1.926 2.111 6.163 17 BMW 1.240 1.551 1.788 4.579 18 Geely 0 1.033 920 1.953 19 Chrysler 112 882 924 1.918 20 Hyundai Truck 0 765 0 765 21 VW + Caravelle 0 0 828 828 22 Other 1.806 3.132 19.018 23.956 Total 764.710 894.164 1.116.224 2.751.142

3 Dari Tabel 1.1 hampir masing-masing agen tunggal mengalami peningkatan penjualan produknya. Merek Toyota mengalami kenaikan penjualan dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan penjualan merek Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki dan Nissan mengalami peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. Hal ini berbeda dengan penjualan merek Honda yang mengalami penurunan penjualan sebesar 15.920 unit pada tahun 2011 dan beberapa merek yang lain. Perkembangan industri otomotif di Indonesia menunjukkan tren positif yang ditunjukkan dengan meningkatnya penjualan mobil dari tahun ke tahun. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung membaik meskipun terjadi krisis ekonomi global (Antaranews, 2013). Kondisi ini tentunya dimanfaatkan oleh beberapa produsen otomotif dunia, misalnya dari negara Korea, Jepang, Amerika dan juga negara-negara Eropa untuk memasarkan produk kendaraan roda empatnya masuk ke Indonesia baik dalam hal perakitan maupun peningkatan kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru.. Hal ini dapat terlihat semakin banyaknya merek yang beredar di pasaran Indonesia. Beberapa contoh merek kendaraan roda empat yang beredar di Indonesia adalah dari Korea dengan mereknya KIA, Hyundai. Dari Amerika dengan mereknya berupa Chevrolet, Chrysler dan sebagainya. Dari Jepang yang sebagian hampir seluruhnya menguasai pangsa pasar di Indonesia dengan mereknya berupa Toyota, Honda, Nissan, Isuzu, Mitsubishi dan sebagainya. Mobil tipe SUV (Sport Utility Vehicle) semakin diminati masyarakat. Hal ini terlihat dari total penjualan yang mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir dan semakin banyaknya produk-produk baru SUV yang banyak dijumpai di jalan-jalan. Pada tipe SUV lebih diutamakan untuk pengguna dengan tingkat kesibukan yang tinggi dengan menjelajah medan yang berat dan keras. Hal tersebut menjadi alasan tipe SUV memiliki kapasitas mesin yang relatif lebih besar, memiliki ketahanan mesin yang lebih kuat serta memiliki tenaga mesin yang lebih besar. Oleh karena ciri ciri karakteristiknya maka tipe SUV sangat cocok digunakan untuk menjelajah medan yang berat, yang membutuhkan kendaraan yang tahan banting. Disamping itu, tipe SUV dapat pula dipergunakan

4 untuk daerah perkotaan mengingat desain kabin yang semakin lama semakin didesain sangat nyaman. Penjualan kendaraan roda empat tipe SUV dari tahun ke tahun menunjukkan tren naik yang ditunjukkan pada Tabel 1.2. Semakin meningkatnya penjualan mobil tipe SUV berbagai merek tentunya menimbulkan iklim persaingan antar berbagai merek agar produknya laku agar dapat menguasai pasar yang ada dan setiap produsen mobil tipe SUV memerlukan strategi bisnis yang dapat membawa dampak terhadap faktor pendukung kesuksesan produk (Susanto, 2004). Oleh karena itu, untuk mengetahui sebagian faktor-faktor pendukung kesuksesan produk tersebut, diperlukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut. Tabel 1.2. Penjualan Mobil Tipe SUV di Indonesia (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Maret 2013) Data Penjualan Mobil SUV di Indonesia Tahun ke - Kategori 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tipe 4x2 65.694 89.886 108.524 76.866 114.675 116.730 155.412 Tipe 4x4 1.188 1.655 2.177 2.214 3.837 5.521 7.396 Berdasarkan Tabel 1.2 diatas penjualan mobil tipe SUV mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun pada tahun 2009 penjualan mobil pada umumnya dan penjualan tipe SUV pada khususnya mengalami penurunan sebesar 28,6 persen dari 110.701 unit pada tahun 2008 menjadi 79.070 unit di tahun 2009. Salah satu penyebabnya adalah situasi perekonomian Indonesia yang belum stabil dengan ditandai turunnya nilai tukar rupiah sehingga menaikkan harga jual mobil sekitar 20 persen hingga 25 persen (Kompas, 2010). Dengan kenaikan harga mobil tersebut, sebagian masyarakat menunda keinginan membeli mobil dan mengutamakan pemenuhan kebutuhan lain yang lebih mendesak. Disamping kendaraan roda empat, kendaraan roda dua dengan berbagai jenis dan mereknya telah membanjiri Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, baik yang bermerek Jepang yang terlebih dahulu ada, maupun Korea, China dan produk Indonesia yang muncul. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain karena harganya relatif

5 terjangkau, mudah diperoleh dan infrastruktur lalu lintas yang belum memadai, sepeda motor juga mempunyai keunggulan dibandingkan alat transportasi yang lain diantaranya biaya operasional dan perawatan yang murah serta kemudahan mobilisasi yang lebih mudah. Berikut adalah penjualan berbagai merek sepeda motor selama sebelas tahun terakhir pada Tabel 1.3. Tabel 1.3. Penjualan Sepeda Motor Tahun 2002 hingga 2012 (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, 2013) Tahun Produksi Total Penjualan Ekspor 2002 2.318.241 2.287.706 30.285 2003 2.814.054 2.809.896 13.806 2004 3.897.250 3.887.678 12.840 2005 5.113.487 5.074.186 15.308 2006 4.458.886 4.428.274 42.448 2007 4.722.521 4.688.263 25.632 2008 6.264.265 6.215.830 64.971 2009 5.884.021 5.851.962 29.815 2010 7.395.390 7.369.249 29.395 2011 8.006.293 8.012.540 30.995 2012 4.311.019 7.064.457 77.129 Tabel 1.3 merupakan data penjualan motor secara keseluruhan yang menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun untuk perkembangan industri sepeda motor di Indonesia. Sama halnya dengan industri mobil, peningkatan industri sepeda motor kembali menurun pada tahun 2009 dikarenakan dampak krisis ekonomi global yang mengakibatkan harga sepeda motor naik dari harga sebelumnya. Setelah perekonomian Indonesia membaik, permintaan sepeda motor kembali meningkat. Berdasarkan data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia, penjualan sepeda motor nasional 2012 turun 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya 8.012 juta unit menjadi 7.064 juta. Hal inilah yang mendorong semua produsen otomotif khususnya sepeda motor untuk selalu memberikan inovasi

6 untuk memenuhi permintaan akan produk sepeda motor yang diprediksi oleh AISI akan meningkat dan sukses pada tahun-tahun berikutnya. Skuter bertransmisi otomatik atau populer disebut skutik makin diminati pengendara sepeda motor. Populasi kendaraan roda dua ini terus bertambah banyak. Skutik yang dulu adalah kendaraan kaum ibu untuk pergi ke pasar kini juga menjadi pilihan kalangan remaja. Disamping itu kemudahan dalam penggunaan juga menjadi pertimbangan pemilihan motor skutik. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2012, pangsa pasar skuter matik meningkat menjadi 59,33% dari tahun 2011 yang meraih 51,6% pangsa pasar nasional. Kesuksesan produk merupakan hal yang ingin dicapai oleh semua perusahaan sehingga perlu dilakukan usaha-usaha sebagai upaya untuk memperoleh kesuksesan suatu produk. Pemahaman mengenai produk sukses dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan produk merupakan kunci awal untuk dapat mengantarkan perusahaan menciptakan suatu produk yang sukses. Cara yang paling tepat untuk dapat menghasilkan produk yang sukses adalah dengan membuat prediksi kesuksesan produk. Kemampuan memprediksi kesuksesan produk dapat digunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan sebelum ataupun sesudah produk dipasarkan. Prediksi kesuksesan pada proses pengembangan produk dilakukan sebelum produk dipasarkan (Cooper, 1985; Cooper et al, 2002; Thieme et al, 2000). Prediksi kesuksesan dapat pula dilakukan setelah produk dipasarkan selama beberapa tahun (Keller, 2004; Etemady et al, 2009). Kesuksesan produk mempengaruhi banyak pihak. Pengukuran kesuksesan produk telah dilakukan oleh praktisi maupun peneliti (Cooper, 1993). Pengembangan model prediksi kesuksesan bermanfaat bagi tujuh kelompok yang terkait dengan kesuksesan produk, yaitu pengusaha, penanam modal, peminjaman modal, penyedia barang dan jasa, penyidik, konsultan dan pemerintah (Lussier, 1995; Etemady et al, 2004). Model prediksi kesuksesan dapat membantu pengusaha untuk memperkirakan kesuksesan lebih akurat (Lussier, 1995).

7 Grafik kanvas strategi adalah grafik yang menggambarkan faktor faktor kesuksesan produk dan sekaligus menggambarkan situasi persaingan produk tersebut. Penelitian yang menghasilkan kanvas strategi berbagai jenis industri baik barang maupun jasa telah dilakukan (Kim & Mauborgne, 1997,1999, 2002, 2005; Anita, 2007; Selvyana, 2008; Kurniawan, 2008, Fauzi, 2009; Utami, 2007; Purnomo,2008; Indriastanti, 2008; Haryoko, 2008, Sukemi, 2009; Santosa, 2008, Zen, 2007; Wicaksono, 2007). Tingkat probabilitas produk sukses akan semakin besar apabila produk dirancang berdasarkan faktor yang mempengaruhi kesuksesan dan mempertimbangkan persaingan pasar yang ada. Perubahan kondisi lingkungan dan perubahan faktor yang mempengaruhi kesuksesan harus diperhatikan (Vedder, 1992). Kedua syarat perancangan produk tersebut dapat diperoleh pada kanvas strategi. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas bahwa penelitian kesuksesan produk penting untuk dilakukan. Penelitian kesuksesan produk bertujuan untuk mengantisipasi persaingan pasar yang ketat. Persaingan pasar dan faktor yang mempengaruhi kesuksesan berhasil digambarkan dalam bentuk kanvas strategi. Model yang dibangun berlaku untuk produk kendaraan roda dua dan roda empat. Manfaat model prediksi dapat ditingkatkan dengan membangun model yang dapat memperkirakan kesuksesan produk pada tahap awal pengembangan produk dan dapat membantu perusahaan dalam mengestimasi kesuksesan produknya. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi fokus utama adalah bagaimana mengembangkan model matematis prediksi kesuksesan produk yang berlaku untuk produk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Secara terperinci perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi faktor-faktor kompetisi yang berperan dalam industri kendaraan bermotor roda empat dan kendaraan bermotor roda dua.

8 2. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kesuksesan suatu produk kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. 3. Bagaimana mengembangkan model matematis prediksi kesuksesan produk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah. Peneliti memberikan batasan pada pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis dilakukan pada produk kendaraan roda dua untuk kelas sepeda motor skuter otomatik. 2. Analisis dilakukan pada produk kendaraan roda empat untuk kelas SUV. 3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Model Kano. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini ialah: 1. Menganalisis kinerja produk kendaraan bermotor roda empat tipe SUV dan produk sepeda motor kelas skuter otomatik sebagai parameter awal penentuan kesuksesan produk. 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesuksesan produk yang berlaku untuk produk sepeda motor dan kendaraan roda empat. 3. Mengetahui model matematis untuk memperkirakan kesuksesan produk. 4. Mengetahui sumber data grafik kanvas strategi yang efektif untuk membangun model prediksi kesuksesan.

9 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah didapatkannya model prediksi kesuksesan produk yang dapat digunakan perusahaan sebagai acuan dalam penciptaan produk baru. Disamping itu memberikan informasi mengenai pola pemikiran pelanggan ketika membeli produk baru.