BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri otomotif semakin ketat. Terutama industri mobil di

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum ada banyak hal yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan persaingan pasar bebas dunia, peran sarana. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Total Produksi Kendaraan Bermotor Domestik dan Ekspor-Impor Kendaraan Bermotor di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia berdasarkan nilai tambah bruto: Tabel 1.1 Perbandingan KBLI Beberapa Industri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya zaman maka jenis alat transportasi pun akan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, permintaan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek kehidupan manusia. Tingginya tingkat mobilitas, baik manusia maupun barang, mutlak membutuhkan alat transportasi yang memadai dan didukung dengan sarana penunjangnya. Kondisi inilah yang menyebabkan industri otomotif sebagai penyedia sarana transportasi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Fenomena tersebut menyebabkan Indonesia menjadi pasar otomotif terbesar ketiga di ASEAN setelah Thailand dan Malaysia. Lembaga layanan keuangan global memprediksi pertumbuhan penjualan otomotif di Indonesia pada 2008 mencapai 15%. (Djauhar.2008.Melalui www.bisnis.com). Perubahan gaya hidup terutama di perkotaan menyebabkan permintaan akan kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan, baik sepeda motor maupun mobil. Pasar otomotif nasional tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak serta perubahan suku bunga. Peningkatan permintaan yang cukup tinggi terjadi di segmen kendaraan roda empat, pada triwulan pertama 2008 mencapai angka 60,5 %. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada triwulan pertama 2008 mencapai 135.387 unit, sedangkan penjualan periode yang sama tahun 2007 hanya mencapai 84.377 unit (Sumber: Ovi.2008. Melalui Harian Umum Pikiran Rakyat, Jumat 18 April 2008). Perkembangan penjualan mobil secara nasional dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 1.1. 1

2 Jumlah Penjualan (ribu unit) 600 500 400 300 200 100 0 Sumber: Purjono.2007. Melalui Gaikindo, Majalah Marketing No.12/VII/Desember 2007 halaman 51. Gambar 1.1 Perkembangan Penjualan Mobil di Indonesia (2001-2007) Gambar 1.1 menunjukan bahwa penjualan mobil di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2001 sampai tahun 2005. Penjualan tertinggi terjadi di tahun 2005 yang mencapai 533.922 unit. Kondisi berbeda terjadi pada tahun 2006, penjualan mobil mengalami penurunan dan hanya mencapai 318.904 unit. 300.569 317.749 354.331 483.17 Sampai saat ini industri mobil di Indonesia masih didominasi oleh para produsen asal Jepang, seperti Toyota, Honda dan Suzuki. Para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) bersaing memperebutkan pasar industri mobil di Indonesia. Persaingan tersebut akan semakin dapat dirasakan, ketika setiap ATPM berusaha mengeluarkan produk-produk baru. Setiap ATPM mengeluarkan berbagai kategori (model) yang berbeda, kategori tersebut di antaranya MPV (Multi Purpose Vechicle), minivan, SUV (Sport Utility Vechicle), sedan, city car, Minibus/microbus, dan pick-up. Perkembangan penjualan mobil di Indonesia berdasarkan tipe mobil dapat dilihat pada Tabel 1.1. 533.922 318.904 349.488 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Keterangan:* = Sampai Oktober 2007 Tahun *

3 Tipe Tabel 1.1 Penjualan Mobil di Indonesia Berdasarkan Tipe Periode 2006-2007 (Unit) 2006 2007 (Sampai Oktober) Penjualan Share Penjualan Share Pick-Up 58.141 18,2% 52.768 15,1% Minibus & Microbus 12.160 3,8% 6.731 1,9% MPV-LMPV & MPV 176.372 55,3% 169.306 48,4% MPV-LSUV & SUV 14.015 4,4% 53.059 15,2% Sedan 15.365 4,8% 19.321 5,5% Lainnya 42.851 13,4% 48.303 13,8% Total 318.904 349.488 Sumber: Purjono.2007.Melalui Gaikindo, Majalah Marketing No.12/VII/Desember 2007 halaman 51. Sport Utility Vechicle (SUV) merupakan salah satu kategori yang volume penjualannya mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 total penjualannya hanya 4,4%, sedangkan pada 2007 (sampai Oktober) terjadi peningkatan yang signifikan hingga mencapai 15,2%. Mobil SUV saat ini semakin diminati oleh konsumen di perkotaan. Umumnya mereka tertarik pada mobil SUV karena fitur dan kenyamanannya, yang nyaman seperti sedan tetapi berkemampuan seperti jip. Saat ini hampir setiap ATPM mempunyai lini produk kendaraan jenis SUV. Perkembangan penjualan SUV di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.2. 30000 27457 28456 26562 J u m l a h 25000 20000 15000 10000 5000 18294 17980 14015 18584 0 2001 2002 2003 20004 2005 2006 2007 Keterangan:* = Januari - April 2007 T a h u n Sumber : Gaikindo, Majalah Marketing No.06/VII/Juni 2007 halaman 55. * Gambar 1.2 Perkembangan Penjualan Mobil SUV di Indonesia (Tahun 2001-2007)

4 Berdasarkan Gambar 1.2, penjualan mobil SUV dari tahun ke tahun cukup fluktuatif. Secara nasional penjualan mobil SUV yang tertinggi terjadi di tahun 2004 yaitu 28.456 unit. Penjualan SUV mengalami penurunan secara signifikan di tahun 2006, yang hanya mancapai 14.015 unit dan merupakan penjualan terendah dalam tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan, sampai dengan bulan April, penjualannya sudah mencapai 18.584 unit. Peningkatan permintaan pasar akan mobil SUV menyebabkan para produsen menawarkan SUV dengan strategi pemasaran yang berbeda-beda, ada yang lebih menekankan pada unsur kenyamanan dan kemewahan, ada pula yang menampilkan unsur fungsional kendaraan dalam komunikasi pemasarannya. Di antara ketiga kelas SUV yang ada, mobil SUV dengan kapasitas mesin 2000-2500 cc merupakan kelas dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi. Salah satu merek mobil SUV di kelas ini adalah mobil Nissan X- Trail. Tingkat persaingan SUV di kelas 2000-2500 cc, tergambar pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Penjualan Mobil SUV Kelas 2000-2500 cc di Idonesia 2005 2006 2007 2008 (Jan-Juni) Merek Unit Merek Unit Merek Unit Merek Unit Honda CR-V 7.694 Suzuki Grand Vitara 2.943 Honda CR-V 15.750 Honda CR-V 8.834 Nissan Suzuki Suzuki 6.192 Honda CR-V 1.864 7.193 X-Trail Grand Vitara Grand Vitara 2.858 Kia Sportage 985 Nissan Nissan Nissan 1.843 2.846 X-Trail X-Trail X-Trail 730 Ford Escape 760 Ford Escape 442 Ford Escape 646 Ford Escape 238 Hyundai Kia Kia 264 Kia Sportage 183 63 Tucson Sportage Sportage na Suzuki Hyundai Hyundai Hyundai - 155 35 Grand Vitara Tucson Tucson Tucson na Mazda Tribute na Mazda Mazda Mazda na na Tribute Tribute Tribute na Sumber: Gaikindo, Majalah Marketing No.06/VII/Juni 2007 halaman 56. Majalah Carsplus edisi 2 Juli 2008 halaman 44.

5 Tabel 1.2 menunjukan bahwa sampai dengan pertengahan 2008 Honda CR-V masih mendominasi penjualan SUV di kategori ini. Perubahan terjadi di tahun 2006, Suzuki Grand Vitara yang baru diluncurkan pada Juli 2006 berhasil memperoleh penjualan tertinggi, yang mencapai 2.943 unit. Sejak diluncurkan secara resmi tahun 2003, Nissan X-Trail menjadi kontributor terbesar penjualan Nissan di Indonesia. Pada tahun 2004 terjual sebanyak 7.131 unit. Rekor penjualan tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan penjualan tahun 2003 yang hanya 3.394 unit. (Ian.2005.Melalui www.otogenik.com/newsaktual). Kondisi berbeda ditunjukan pada beberapa tahun terakhir, Nissan X-Trail yang merupakan produk andalan PT Nissan Motor Indonesia justru mengalami penurunan penjualan. Penurunan penjualan Nissan X-Trail selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 1.3 Juml ah Penj ua l an 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 7131 6192 3394 2846 1843 730 2003 2004 2005 2006 2007 2008 T a h u n * Keterangan * = Sampai dengan Juni 2008 Sumber: Gaikindo, Majalah Marketing No.06/VII/Juni 2007 halaman 56. Pinoh.2005.Melalui www.serayamotor.com. Majalah Carsplus edisi 2 Juli 2008 halaman 44. Gambar 1.3 Penjualan Mobil Nissan X-Trail Periode 2003-2008

6 Berdasarkan Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa penjualan Nissan X-Trail yang tertinggi terjadi di tahun 2004 yaitu 7.131 unit, sedangkan tahun-tahun berikutnya penjualannya terus mengalami penurunan, pada tahun 2006 penjualannya hanya mencapai 1.843 unit atau menurun 70,23% dibandingkan tahun 2005. Penurunan penjualan mobil Nissan X-Trail secara nasional juga dialami oleh dealer resmi Nissan di Bandung. Hal tersebut diakui oleh Bapak Yudo selaku staf marketing Nissan wilayah Bandung. Menurutnya penurunan tersebut disebabkan karena para kompetitor telah lebih dulu melakukan perubahan pada produknya, sedangkan Nissan X-Trail belum ada perubahan yang signifikan sejak diluncurkan tahun 2003. (wawancara pra penelitian September 2008). Penurunan penjualan mobil Nissan X-Trail tersebut mengindikasikan adanya suatu masalah dalam keputusan pembelian konsumen mobil Nissan X- Trail, dengan kata lain telah terjadi perubahan dalam keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian perusahaan. Dewasa ini konsumen cukup selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, termasuk dalam pembelian kendaraan. Konsumen menganggap mobil Nissan X-Trail masih belum mampu memenuhi kebutuhan mereka akan kendaraan SUV. Dugaan ini sesuai dengan hasil survei pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada bulan September 2008 terhadap 30 responden yang merupakan pemilik mobil yang sedang melakukan pembayaran di kantor BCA Finance di Jalan Soekarno Hatta Bandung. Berdasarkan hasil dari survei pra penelitian diperoleh keterangan seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.3

7 Tabel 1.3 Hasil Survei Pra Penelitian No. Merek Mobil SUV yang Ingin Dibeli Jumlah Prosentase 1 Honda CR-V 10 33,33 2 Nissan X-Trail 7 23,33 3 Suzuki Grand Vitara 5 16,67 4 Ford Escape 4 13,33 5 Toyota Rush 2 6,67 6 Daihatsu Terios 1 3,33 7 Suzuki Escudo 1 3,33 Jumlah 30 99,99 = 100 Sumber: Olahan pra penelitian 2008 Survei pra penelitian ini dilakukan dengan menyebar angket kepada responden. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada di angket, yaitu tentang minat responden terhadap beberapa pilihan merek mobil SUV. Melalui hasil survei dapat diketahui minat dan keinginan membeli masyarakat terhadap merek obil jenis SUV. Dari survei tersebut diperoleh hasil bahwa jumlah peminat mobil Nissan X-Trail masih di bawah jumlah peminat mobil Honda CR-V. Penurunan penjualan suatu produk dipengaruhi oleh banyak faktor, atribut produk yang dimiliki sering kali dijadikan bahan pertimbangan pada saat konsumen melakukan keputusan pembelian. Untuk mengatasi masalah penurunan penjualan, perusahaan dituntut untuk terus melakukan pembaruanpembaruan terhadap produk-produknya. Terintegrasinya dimensi-dimensi atribut produk dengan baik, akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga dapat diterima oleh konsumen, dengan demikian konsumen akan dapat memutuskan pembeliannya pada merek tertentu. Usaha yang dilakukan oleh PT Nissan Motor Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan penjualan Nissan X-Trail adalah dengan meluncurkan All New Nissan X-Trail. Menurut Bapak Yudo, melalui produk barunya ini Nissan X- Trail diharapkan lebih bisa bersaing dengan para kompetitor yang telah lebih dulu

8 melakukan pembaruan pada produknya, sehingga dapat meningkatkan penjualan Nissan X-Trail (wawancara pra penelitian September 2008). Pada All New Nissan X-Trail, Nissan lebih mengutamakan fungsi, performa dan kualitas. Dilihat dari segi fungsi, X-Trail yang baru mempunyai bagasi yang lebih luas dengan banyak tempat penyimpanan barang. Jika dari segi performa/kualitasnya, untuk di kelas yang sama, saat ini All New Nissan X- Trail merupakan yang pertama dan satu-satunya SUV yang menggunakan teknologi XTRONIC CVT. Desain mobil juga ditunjang dengan interior dan eksteriornya yang lebih mewah dan dilengkapi dengan intelegent key serta power seat demi kenyamanan berkendara. PT Nissan Motor Indonesia juga menambah varian pada All New Nissan X-Trail yaitu X-Trail yang bermesin disel, X-trail bermesin 2000 cc dengan transmisi manual dan X-trail berpenggerak 4 roda (4WD). Langkah ini merupakan upaya Nissan agar produknya lebih dapat diterima masyarakat, sehingga mampu meningkatkan brand image merek Nissan. Upaya lain yang dilakukan PT Nissan Motor Indonesia untuk meningkatkan pelayanannya, yaitu pada tanggal 29-30 Maret 2008, diadakan Nissan International Service Technical Contest (NISTEC). NISTEC merupakan salah satu upaya Nissan untuk merangsang kemahiran serta meningkatkan kemampuan para teknisi Nissan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Selain atribut produk, harga juga merupakan faktor yang tidak kalah penting yang dijadikan bahan pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam hal ini harga yang diterapkan oleh PT Nissan Motor Indonesia untuk mobil Nissan X-Trail diduga mempengaruhi keputusan pembelian. Penurunan penjualan yang terjadi diindikasikan dipengaruhi oleh

9 persepsi harga yang diterima konsumen. Perbedaan latar belakang konsumen menyebabkan persepai yang berbeda-beda terhadap harga Nissan X-Trail. Pada tabel 1.4 disajikan daftar harga beberapa merek mobil SUV kelas 2000-2500 cc untuk tipe standar. Tabel 1.4 Daftar Harga Mobil SUV Kelas 2000-2500 cc (tipe standar) Wilayah Jabodetabek Merek / Type Harga (Rp) Honda All New CR-V 2.4 A/T 306.000.000 Nissan X-Trail St 2.5 A/T 270.000.000 Mazda New Tribute 2.3L 4x2 A/T 264.500.000 Ford New Escape 2.3L 4x2 A/T 259.000.000 Suzuki Grand Vitara JLX 2.0 A/T 238.000.000 Hyundai Tucson GLS 2.0 A/T 230.000.000 Kia Sportage II Std 2.0 M/T 193.200.000 Sumber: 2008.Harga Mobil Baru. Melalui www.oto.co.id. Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa harga mobil yang paling tinggi adalah Honda All New CR-V yaitu Rp. 306.000.000, sedangkan harga yang terendah adalah Kia Sportage yaitu Rp. 193.200.000. Penilaian yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang diterima tidak sama. Selama ini di kalangan masyarakat, Nissan di anggap sebagai produk Eropa, suku cadang yang susah didapat dan harga jual kembali yang rendah, sehingga persepsi konsumen yang muncul adalah harga yang lebih mahal dibandingkan dengan produk dari Jepang. Perceved price yang telah terlanjur diterima oleh masyarakat memang tidak mudah untuk merubahnya. Saat ini All New Nissan X-Trail memiliki rentang harga dari Rp. 150 juta Rp. 306 juta. Melalui variasi produk dan variasi harga ini, diharapkan All New Nissan X-Trail dapat lebih diterima oleh masyarakat.

10 Bertitik tolak dari uraian-uraian tersebut maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Atribut Produk dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Survei terhadap Pemilik Mobil Nissan X-Trail di bengkel Nissan Soekarno-Hatta Bandung). Terdapat tiga dealer resmi Nissan yang ada di Bandung, yaitu di jalan Soekarno Hatta, jalan Vetran dan jalan Abdurahman Saleh. Delaer Nissan yang di jalan Soekarno- Hatta merupakan dealer utama, terbesar dan memiliki pelayanan paling lengkap (showroom, sales, services dan sparepart). 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Tahun 2007 merupakan titik awal kebangkitan pasar kendaraan SUV di Indonesia, setelah terpuruk di tahun 2006 akibat kenaikan harga BBM. Penjualan SUV di tahun 2007 mengalami peningkatan yang signifikan. Nissan X-Trail sebagai salah satu merek kendaraan SUV selama tiga tahun terakhir justru mengalami penjualan yang fluktuatif dan cenderung menurun. Kesuksesan Nissan X-Trail di tahun 2004 sebagi SUV terlaris dan mendapat predikat the best SUV 2004 harus digantikan oleh Honda CR-V dan Suzuki Grand Vitara. Penurunan volume penjualan yang dialami oleh PT Nissan Motor Indonesia, sebagai ATPM Nissan yaitu rendahnya tingkat pembelian yang dilakukan oleh konsumen mobil Nissan X-Trail. Permasalahan tersebut diidentifikasikan berkaitan dengan perilaku konsumen yaitu keputusan pembelian. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk, terutama produk yang menuntut keterlibatan yang tinggi,

11 seperti membeli kendaraan. Penurunan keputusan pembelian konsumen terhadap mobil Nissan X-Trail diduga dipengaruhi oleh atribut produk yang dimiliki. Atribut yang sering dijadikan bahan pertimbangan biasanya berupa model/desain, kualitas, merek jumlah cc, dan sistem pengoperasian transmisi. Sejak diluncurkan di Indonesia tahun 2003, mobil Nissan X-Trail belum mengalami perubahan yang signifikan. Selain atribut produk, keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh persepi harga yang diterima konsumen. Persepsi konsumen baik terhadap produk maupun harga yang ditawarkan berbeda-beda antara satu konsumen dengan konsumen yang lain. Meskipun dari Jepang, produk-produk Nissan termasuk X-Trail sering dianggap sebagai produk Eropa sehingga perceived price yang muncul yaitu harga yang lebih mahal. PT Nissan Motor Indonesia sebagai ATPM Nissan berusaha melakukan pembaruan pada atribut produk yang dimiliki Nissan X-Trail dengan meluncurkan All New Nissan X-Trail. Produk baru ini dilengkapi dengan 3 varian utama, yaitu varian xt, st dan 2.0L serta varian 4WD dengan tingkat harga yang juga lebih bervariasi. Kedua strategi tersebut merupakan upaya PT Nissan Motor Indonesia untuk meningkatkan penjualan produknya. 1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana gambaran atribut produk yang dimiliki Nissan X-Trail menurut responden. 2 Bagaimana gambaran persepsi harga Nissan X-Trail menurut responden.

12 3 Bagaimana gambaran keputusan pembelian konsumen pada produk Nissan X-Trail menurut responden. 4 Sejauh mana pengaruh atribut produk yang dimiliki Nissan X-Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden. 5 Sejauh mana pengaruh persepsi harga Nissan X-Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden. 6 Sejauh mana pengaruh atribut produk dan persepsi harga Nissan X-Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden. 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui gambaran atribut produk yang dimiliki Nissan X-Trail menurut responden. 2 Untuk mengetahui gambaran persepsi harga Nissan X-Trail menurut reponden. 3 Untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian konsumen pada produk Nissan X-Trail menurut responden. 4 Untuk mengetahui besarnya pengaruh atribut produk yang dimiliki Nissan X- Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden. 5 Untuk mengetahui besarnya pengaruh persepsi harga Nissan X-Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden. 6 Untuk mengetahui besarnya pengaruh atribut produk dan persepsi harga Nissan X-Trail terhadap keputusan pembelian menurut responden.

13 1.3.2. Kegunaan Penelitian 1.3.2.1. Kegunaan Ilmiah Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu manajemen pemasaran mengenai atribut produk dan persepsi harga yang berkaitan dengan keputusan pembelian konsumen pada industri otomotif. 1.3.2.2. Kegunaan Praktis Untuk memberikan masukan kepada PT Nissan Motor Indonesia mengenai atribut produk dan persepsi harga menurut konsumen pada setiap produk yang dihasilkannya dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Masukan tersebut diharapkan berguna sebagai umpan balik bagi pembuat kebijakan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan hasil penjualan, terutama yang dipengaruhi oleh atribut produk dan harga.