BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

Berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS WEB BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan.

1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Key : employee target performance, information system A. Pendahuluan

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

PERBANDINGAN EVALUASI KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

K E M E N T E R I A N P E R T A N I A N. Biro Organisasi dan Kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi keefektifan berjalannya aktivitas dalam organisasi.

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PANDUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

SOSIALISASI MANAJEMEN KINERJA DENGAN SKP ONLINE BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG 2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMKA)

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 6/Menhut-II/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2012

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

DISIPLIN DAN KINERJA PEGAWAI

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. UMUM

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

PANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

PENILAIAN PRESTASI KERJA PERAWAT DENGAN SISTEM KOMPUTER SEDERHANA

penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011)

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Tutorial Singkat Tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Untuk Jabatan Fungsional Tertentu Guru Oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

BAB V PENUTUP. sebagaimana telah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Bogor, 30 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

Implementasi Formulasi Penilaian Kinerja sebagai Dasar Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai Tahun 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMKA)

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang dimana lebih dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin P

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB II LANDASAN TEORI. atau penilaian prestasi kerja (Rivai dan Ella Jauvani, 2011). karena itu, penilaian seharusnya menggambarkan kinerja karyawan.

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan penulis di lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis penilaian prestasi kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai), sebagai berikut: Sesuai dengan pasal 2 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil menjelaskan bahwa penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. 1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Menyusun dan menyetorkan sasaran kerja pegawai diawal tahun dirasa sangat penting untuk semua pegawai untuk melakukan karena hal ini terkait dengan kontrak pegawai negeri sipil selama satu periode (satu tahun) dengan pejabat penilai atau atasan langsung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 99

a) Kuantitas Dari data yang telah dihitung oleh penulis, maka rata-rata nilai capaian pada aspek kuantitas di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 mendapatkan nilai 106,96. Dari nilai rata-rata ini juga dapat dikatakan bahwa capaian dari target kuantitas para pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 sangat memuaskan karena nilai capaiannya melampaui nilai maksimal yakni 100 (sangat baik). b) Kualitas Dari data yang telah dihitung oleh penulis, maka rata-rata nilai capaian pada aspek kualitas di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 mendapatkan nilai 84,98 dan masuk ke dalam kategori nilai baik. Dari nilai rata-rata ini juga dapat dikatakan bahwa kualitas dari para pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 tinggi yang menjadikan mereka bekerja dengan baik mencapai target-targetnya. c) Waktu Dari data yang telah dihitung oleh penulis, maka rata-rata nilai capaian pada aspek waktu di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 mendapatkan nilai 74,76 dan masuk ke dalam kategori nilai cukup. Rata-rata 74,76 yang masuk ke dalam kategori cukup ini terjadi karena terdapat beberapa pegawai yang tidak 100

melaksanakan kegiatan tugas jabatannya sehingga menurunkan nilai rata-rata. d) Biaya Dari data yang didapatkan penulis, target biaya dalam kegiatan tugas jabatan pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 semuanya kosong atau nol. Artinya kegiatan tugas jabatan terebut tidak memerlukan biaya untuk merealisasikannya. Nilai capaian prestasi kerja pada sasaran kerja pegawai (SKP) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 adalah 53,34. Pegawai bisa medapatkan nilai tambahan melalui tugas tambahan dan kreativitas. Hasil dari nilai tambahan ini menjadi bagian dari penilaian capaian SKP. Tugas tambahan tidak tercantum dalam target pada SKP sebab tugas tambahan ini didapatkan pegawai ketika tahun berjalan yang bisa saja diberikan oleh atasannya. Sementara kreativitas yang dapat menjadikan pegawai memiliki nilai tambahan ini dapat diperoleh dengan cara menciptakan kreativitas sesuatu yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas jabatan. 2. Perilaku Kerja Pegawai (PKP) Penilaian perilaku kerja pegawai dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS sesuai kriteria yang ditentukan. Pejabat 101

penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing. a) Orientasi Pelayanan Aspek orientasi pelayanan yang dinilai yakni bagaimana sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, maupun instansi lain. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, rata-rata nilai yang dihasilkan dari aspek orientasi pelayanan yakni 82,33 (Baik). b) Integritas Aspek integritas ini, pegawai diharapkan untuk bisa bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi yang berlaku. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, ratarata nilai yang dihasilkan dari aspek integritas yakni 82,41 (Baik). c) Komitmen Aspek komitmen, pegawai bisa melakukannya dengan memperlihatkan kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan birokrasi dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan. Di Badan Kepegawaian Daerah 102

Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, rata-rata nilai yang dihasilkan dari aspek komitmen yakni 87,70 (Baik). d) Dispilin Aspek disiplin dapat dilihat dari kesanggupan pegawai untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, rata-rata nilai yang dihasilkan dari aspek disiplin yakni 82 (Baik). e) Kerjasama Aspek kerja sama dapat diperlihatkan oleh pegawai dengan menunjukan kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang maksimal. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, rata-rata nilai yang dihasilkan dari aspek kerjasama yakni 81,95 (Baik). f) Kepemimpinan Aspek kepemimpinan ditunjukan dengan kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten 103

Purbalingga Tahun 2014, rata-rata nilai yang dihasilkan dari aspek kepemimpinan yakni 82,87 (Baik). Secara keseluruhan 6 aspek dari sampel data pegawai tersebut juga menunjukan bahwa perilaku kerja pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 adalah baik dengan nilai rata-rata keseluruhan aspek 83,21. Sementara nilai capaian prestasi kerja pada perilaku kerja pegawai (PKP) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 33,28. Jadi nilai prestasi kerja di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2014 adalah 53,34 + 33,28 = 86,62. Nilai tersebut masuk ke dalam kategori Baik. 3. Faktor Pendorong dan Penghambat Dalam Bekerja Faktor Pendorong Dalam Bekerja Faktor pendorong dalam bekerja pegawai secara internal yakni motivasi. Sementara dalam faktor eksternal, hal seperti penghargaan, gaji, suasana yang menyenangkan, kesejahteraan pegawai, rekan kerja, fasilitas instansi yang memadai (seperti internet cepat) dan adanya sanksi menjadi faktor yang mampu mendorong pegawai dalam bekerja. Faktor sanksipun mampu mendorong pegawai dalam bekerja. Faktor Penghambat Dalam Bekerja Faktor penghambat dalam bekerja secara internal yakni berasal dari diri sendiri yang merupakan lawan dari faktor pendorong. 104

Kurangnya motivasi dalam bekerja akan menghambat pegawai dalam bekerja. Faktor penghambat dalam bekerja secara eksternal yakni seperti tidak adanya penghargaan, gaji kecil, lingkungan kerja yang tidak mendukung, rekan kerja, jenis pekerjaan tidak cocok. 105

B. Saran 1. Secara keseluruhan nilai prestasi kerja pegawai sudah baik. Akan tetapi untuk aspek waktu, dalam setiap kegiatan tugas jabatan pegawai harus mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Jangan menunda kegiatan tugas jabatan yang menyebabkan target tidak tercapai. Sebab dari hasil analisis penulis, capaian aspek waktu di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2014 hanya mencapai nilai cukup. 2. Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga, seharusnya setiap usulan yang diberikan pegawai harus direspon sesegera mungkin agar pegawai giat dalam bekerja. 3. Kelengkapan berkas harus diperhatikan agar setiap kegiatan tugas jabatan terlaksana dengan baik. 4. Berikanlah penghargaan kepada pegawai yang mendapatkan nilai prestasi kerja tinggi. Sebab dengan adanya penghargaan yang diberikan oleh instansi (Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga) akan mendorong pegawai dalam bekerja. 106