REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN SKRIPSI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

PEMAKAIAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DI KALANGAN PENJUAL JAMU PASAR KLEWER SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: HERI HARJANTO A

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

KAJIAN TINDAK TUTUR PADA WACANA RUBRIK SURAT PEMBACA KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2014 SKRIPSI

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Program Studi Pedidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

TINDAK SKRIPSI A Persyaratan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY SKRIPSI

REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA TENAGA KEPENDIDIKAN FKIP TAHUN 2014 SKRIPSI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

DAYA PERLOKUSI DI BALIK PERNYATAAN-PERNYATAAN JOKOWI SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN DKI JAKARTA

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI WISMA LILA, SIDOMULYO, MAKAMHAJI, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ANALISIS KALIMAT PADA POSTER DAN BALIHO YANG TERDAPAT DI WILAYAH SURAKARTA: KAJIAN PELESAPAN

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI INTERNET SKRIPSI

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK PROVOKATIF DALAM SPANDUK DI WILAYAH KOTA SURAKARTA KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI KELURAHAN BANARAN, KALIJAMBE

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM HOROSKOP PADA MAJALAH TEEN EDISI MINGGU KETIGA AGUSTUS 2010

CARA PENOLAKAN DI KALANGAN ANAK SD DALAM BERINTERAKSI DENGAN GURU DAN MURID DI SD NEGERI 3 PALAR TRUCUK KLATEN

ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA FILM JAGAD X CODE YANG DISUTRADARAI OLEH HERWIN NOVIANTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGGUNAAN TUTURAN YANG MENGANDUNG EMOSI DI KALANGAN REMAJA DESA RONGGOJATI KECAMATAN BATUWARNO KABUPATEN WONOGIRI TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM WACANA SKRIPSI

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN VARIASI MAKNA PADA LAGU LAGU GRUP BAND GODBLESS ALBUM 10 Greatest Hits Of. Skripsi

IMPLIKATUR DAN KESANTUNAN POSITIF DALAM WACANA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN REMAJA DI DESA KALIPANCUR KECAMATAN BOJONG DAERAH PEKALONGAN SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI SKRIPSI

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA HARIAN SOLOPOS BULAN DESEMBER 2010 (SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK)

DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR PADA WACANA SLOGAN DI LINGKUNGAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

PEMBALIKAN STRUKTUR KATA SEBAGAI GAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT DI DESA SEMEN KECAMATAN JATISRONO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI MEDIA ELEKTRONIK SKRIPSI

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MAKSIM PADA WACANA HUMOR AH...TENANE DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER S.D. DESEMBER 2011

PEMAKAIAN DISFEMISME DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR SOLO POS

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SEBAGAI BENTUK KETELADANAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI SEKOLAH: PERSPEKTIF GENDER

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KETIDAKPADUAN PARAGRAF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 2 BANYUDONO

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL PADA OPINI HARIAN REPUBLIKA EDISI MARET-APRIL 2011

Transkripsi:

0 REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh: EPRILIA KARTIKA SARI A 310 080 154 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

1 PENGESAHAN REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GUR -MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh: EPRILIA KARTIKA SARI A 310 080 154 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal: 18 Juli 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji 1. Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, M.M, M.Hum (.) 2. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, SE., M.Hum (.) 3. Dr. H. Yakub Nasucha, M.Hum (.) Surakarta, 18 Juli 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK. 547 ii

0 ABSTRAK REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU - MURID DIKALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN Eprilia Kartika Sari, A 310 080 154, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 60 halaman. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan realisasi bentuk tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid dikalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan. (2) Mendeskripsikan strategi tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid dikalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan. Manfaat dari penelitian ini menambah wawasan tentang tindak tutur direktif, khususnya tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru-murid dikalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan yaitu TK IT Az Zahra dan TK Aisyiyah. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata dan kalimat-kalimat yang diucapkan oleh guru TK IT Az Zahra dan TK Aisyiyah yang mengandung tuturan direktif menyuruh dan menasihati. Sumber data dalam penelitian ini tindak tutur guru TK IT Az Zahra dan TK Aisyiyah Sragen Wetan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, rekam dan catat. Temuan dari penelitian ini yaitu ditemukan 16 tuturan menyuruh dan 12 tuturan menasihati. Strategi tindak tutur direktif menyuruh ditemukan 14 tuturan dengan strategi langsung dan 2 tututan menggunakan strategi tidak langsung. Sedangkan strategi tindak tutur direktif menasihati ditemukan 8 tuturan menggunakan strategi langsung dan 4 tuturan menggunakan strategi tidak langsung. Guru TK di Kecamatan Sragen Wetan sering menyuruh dan menasihati andik TK menggunakan strategi langsung. Pada dasarnya anak TK belum begitu mampu untuk memahami maksud dari tuturan guru yang diungkapkan dengan strategi tidak langsung. Oleh karena itu guru sering mengungkapkan tuturan menyuruh dan menasihati menggunakan strategi langsung. Kata Kunci: tindak tutur direktif, guru TK. iii

1 1. Pendahuluan Proses komunikasi yang efektif dan interaktif pada dasarnya melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur. Penutur berupaya menyampaikan informasi kepada lawan tutur sedangkan lawan tutur menerima informasi tersebut. Apabila pikiran penutur tersampaikan, maka komunikasi dapat dikatakan berhasil. Sampai atau tidaknya pesan yang hendak disampaikan bergantung pada bahasa yang digunakan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dipahami akan menjadikan pesan lebih mudah bisa diterima oleh lawan tutur. Yule (2006:83) membagi tindak tutur menjadi tiga yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Tindak lokusi yang merupakan tindak dasar tuturan atau menghasilkan suatu ungkapan linguistik yang bermakna. Tindak ilokusi ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu tuturan. Tindak perlokusi yaitu tindakan untuk mempengaruhi lawan tutur. Tindak tutur guru dalam proses pembelajaran haruslah menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para peserta didiknya agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Adanya interaksi guru dan murid dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari peran guru dalam usahanya mendidik dan membimbing para siswa agar mereka dapat dengan sungguhsungguh mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Guru sebagai pengajar yang baik harus dapat memunculkan gairah belajar siswa agar melakukan aktivitas belajar. Agar dalam kegiatan belajar dapat terarah seorang guru memiliki peran yang sangat penting guna menciptakan kondisi atau suatu proses yang baik. Anak TK itu masih belum mengerti apa yang harus mereka kerjakan di sekolah. Jadi, pengarahan guru itu sangat penting untuk mengarahkan siswa agar mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan di sekolah. Guru biasanya menggunakan tuturan menyuruh untuk mengarahkan siswanya, contohnya Coba anak-anak sekarang keluarkan buku kalian!. Selain itu guru juga menggunakan tuturan menasihati untuk mengarahkan siswa menjadi pribadi yang baik. Contohnya, Anak-anak setiap sholat, kita harus selalu medoakan

2 orang tua kita. Jadi, peranan guru di TK itu sangan penting untuk membentuk peserta didiknya tumbuh menjadi anak yang baik dan pintar. Siswa biasanya akan meniru tuturan dari gurunya, karena guru adalah orang tua ketika di sekolah. Jadi, guru harus senantiasa mengunakan bahasa yang baik dan sopan. Anak di TK itu masih belum tahu mana yang benar dan mana yang salah. Hal itu merupakan tugas guru untuk memberi contoh yang baik agar anak didiknya juga berlaku baik. Mengingat guru adalah panutan bagi para anak didiknya. Berdasarkan masalah di atas penelitian tertarik untuk meneliti tentang tindak tutur karena tindak tutur sangat menarik untuk dikaji. Penelitian ini akan mengkaji realisasi tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid dikalangan andik Taman Kanak-kanak di Kecamatan Widoro Sragen. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti menemukan beberapa masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana realisasi bentuk tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid di kalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan Dan bagaimana strategi tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid di kalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Mendeskripsikan realisasi bentuk tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid di kalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan. Mendeskripsikan strategi tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati guru kepada murid di kalangan andik TK di Kecamatan Sragen Wetan. 2. Metode Penelitian a. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Kecamatan Sragen Wetan yaitu TK IT Az Zahra dan TK Aisyiyah. Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan yaitu bulan Desember 2011 sampai Juli 2012.

3 b. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti (Syamsudin dan Damaianti, 2006:74). Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak dapat dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik. Bertolak dari pendapat di atas, penelitian ini menekankan pada realiasasi tindak tutur direktif menyuruh dan menasihati gunu kepada anak didiknya. Maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. c. Teknik Pengumpulan dan Instrumen Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat. Metode simak merupakan metode untuk memperoleh data yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa. Teknik rekam yaitu teknik yang dilakukan dengan merekam penggunaan bahasa. Teknik catat yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya (Mahsun, 2007:132-133). d. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode baca markah dan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:13). Metode baca markah menurut Sudaryanto (1993:95) disebut juga metode membaca pemarkahan: pemarkahan itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konsituen tertentu, dan kemampuan membaca peranan pemarkahan itu (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Artinya peneliti dalam menganalisis berdasarkan data dapat menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas tentang satuan lingual yang dianalisis sesuai dengan kemampuan membaca peranan dalam melihat tanda pengenal akan status satuan lingual yang diamatinya.

4 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Bentuk-bentuk Tindak Tutur Direktif Menyuruh dan Menasihati 1) Bentuk Tindak Tutur Direktif menyuruh Tindak tutur direktif menyuruh adalah tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyuruh mitra tutur agar melakukan sesuatu sebagaimana yang dikatakan oleh penutur. Berdasarkan modusnya tuturan menyuruh ini menggunakan dua verba yaitu transitif dan intransitif. a) Pemarkah Transitif (1.a) Eksplikatur : Dzaki ambil papannya di rak! (I/4) Pemarkah Lingual : Intonasi perintah. Konteks Implikatur : Suasana ketika pelajaran mewarnai. :Penutur melihat ada mitra tutur yang didak kebagian meja untuk mewarnai. :Penutur menyuruh mitra tutur untuk mengambil papan di rak karena mitra tutur tidak dapat meja untuk tempat mewarnai. Tuturan (1.a) terjadi pada saat pelajaran mewarnai. Penutur mengetahui ada mitra tutur yang tidak kebagian meja. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menyuruh yang bertujuan menyuruh mitra tutur untuk mengambil papan di rak. b) Pemarkah Intransitif (2.a) Eksplikatur : Coba duduk rapi! (I/1) Pemarkah Lingual :Intonasi perintah Konteks :Suasana ketika pelajaran pilar, penutur berjenis kelamin perempuan. Implikatur :Penutur tidak akan memulai pelajaran jika mitra tutur belum rapi. :Penutur menyuruh mitra tutur untuk duduk rapi karena pelajaran akan dimulai. Tuturan (2.a) terjadi pada saat pelajaran pilar saat penutur akan memulai pelajaran tetapi mitra tutur masih ramai sendiri

5 dan belum rapi. Tuturan tersebut merupakan tindak tutut direktif menyuruh yang bertujuan menyuruh mitra tutur untuk duduk yang rapi karena pelajaran akan segera dimulai. 2) Bentuk Tindak Tutur Direktif Menasihati Tindak tutur direktif menasihati adalah tuturan yang mengandung unsur nasihat. Berdasarkan modusnya tuturan menasihati itu diungkapkan dengan modus menyarankan, menganjurkan, melarang dan mengingatkan. 1) Modus Menyarankan (3.a) Eksplikatur : Mas Mahes yang kerja tangannya ya Mas, kalau bicara terus nanti gak selesai selesai. (I/7) Pemarkah Lingual :[implikatur] Konteks Implikatur :Suasana ketika pelajaran mewarnai. :Mitra tutur mewarnai gambar sambil bicara dengan temennya. Penutur menegur mitra tutur untuk tidak bicara terus. Penutur menganjurkan tangannya yang bekerja. :Penutur menasihati mitra tutur agar tidak bicara terus dan menganjurkan agar tanggannya saja yang kerja dan mulutnya diam. Tuturan (3.a) terjadi ketika pelajaran mewarnai. Mitra tutur mewarnai gambar sambil bicara dengan temennya. Penutur menegur mitra tutur untuk tidak bicara terus. Penutur menganjurkan tangannya yang bekerja. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur menasihati yang bertujuan untuk menasihati mitra tutur agar tidak bicara terus dan menganjurkan agar tangannya saja yang kerja dan mulutnya diam. 2) Modus Menganjurkan (4.a) Eksplikatur : Kalau makan sambil ngobrol nanti kalau kesedak gimana ya? (I/8) Pemarkah Lingual :Kalimat tanya Konteks Implikatur :Suasana ketika makan siang. :Mitra tutur makan sambil ngobrol. Penutur menegur agar mitra tutur tidak

6 ngobrol. Penutur menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu. :Penutur menasihati mitra tutur agar tidak makan sambil ngobrol dan menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu setelah selesai makan baru ngobrol. Tuturan (4.a) terjadi saat makan siang. Mitra tutur makan sambil ngobrol. Penutur menegur agar mitra tutur tidak ngobrol dan penutur menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menasihati yang digunakan untuk menasihati mitra tutur agar tidak makan sambil ngobrol dan menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu setelah selesai makan baru ngobrol. 3) Modus Melarang (5.a) Eksplikatur : Eh Mas Dika kenapa nangis? Udahudah sayang jangan nangis nanti air matanya keluar terus jadi abis lho. Di mol-mol itu ada yang jualan air mata gak ya? Makanya jangan nangis ya nanti kalau airmatanya abis gak ada yang jual air mata jadi air matanya dihemat ya. (A/17) Pemarkah Lingual : [implikatur] Konteks : Suasana ketika pelajaran mengaji. Implikatur :Mitra tutur ada yang menangis. Penutur menegur mitra tutur yang sedang menangis. Penutur menasihati mitra tutur untuk segera diam. :Penutur menasihati mitra tutur agar berhenti menangis. Tuturan (5.a) terjadi saat pelajaran mengaji. Mitra tutur ada yang menangis. Penutur menegur mitra tutur yang sedang menangis. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menasihati yang digunakan untuk menasihati mitra tutur agar segera diam dan penutur bisa melanjutkan pelajaran lagi. 4) Modus Mengingatkan (6.a) Eksplikatur : Kita menjadi pendengar yang baik menghargai pendapat orang lain. (I/2)

7 Pemarkah Lingual : [implikatur] Konteks : Suasana ketika pelajaran pilar. Implikatur :Mitra tutur ada yang sedang berpendapat. Salah satu mitra tutur yang lain bicara sendiri. Penutur mengingatkan untuk menghargai pendapat orang lain. Penutur menegur untuk mendengarkan pendapat temannya. :Penutur menasihati mitra tutur untuk diam dan mendengarkan temannya yang sedang berpendapat. Tuturan (6.a) terjadi saat pelajaran pilar. Mitra tutur ada yang sedang berpendapat. Salah satu mitra tutur yang lain bicara sendiri. Penutur mengingatkan untuk menghargai pendapat orang lain. Penutur menegur untuk mendengarkan pendapat temannya. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menasihati yang tujuannya penutur menasihati mitra tutur untuk diam dan mendengarkan temannya yang sedang berpendapat. b. Strategi Tindak Tutur Direktif Menyuruh dan Menasihati 1) Strategi Tindak Tutur Direktif Menyuruh a) Strategi Langsung (3.a) Eksplikatur : Coba duduk rapi! (I/1) Pemarkah Lingual :Intonasi perintah Konteks :Suasana ketika pelajaran pilar, penutur berjenis kelamin perempuan. Implikatur :Penutur tidak akan memulai pelajaran jika mitratutur belum rapi. :Penutur menyuruh mitra tutur untuk duduk rapi karena pelajaran akan dimulai. Tuturan (3.a) terjadi pada saat pelajaran pilar saat penutur akan memulai pelajaran tetapi mitra tutur masih ramai sendiri dan belum rapi. Tuturan tersebut merupakan tindak tutut direktif menyuruh dengan strategi langsung karena maksudnya jelas yaitu menyuruh mitra tutur untuk duduk yang rapi karena pelajaran akan segera dimulai.

8 b) Strategi Tidak Langsung (4.a) Eksplikatur : Astaqfirullah hal adzim, itu tasnya siapa ya belum ditaruh di rak? (I/9) Pemarkah Lingual :Intonasi tanya Konteks :Suasana ketika pelajaran akan dimulai. Implikatur :Penutur tidak akan memulai pelajaran jika tas itu belum ditaruh di rak. :Penutur menyuruh mitra tutur yang tasnya masih dilantai untuk menaruhnya di rak. Tuturan (4.a) terjadi ketika akan memulai pelajaran. Penutur melihat ada tas yang masih diletakkan di lantai dan penutur menyuruh mitra tutur yang memiliki tas tersebut untuk meletakkan tasnya di rak. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menyuruh dengan strategi bertutur tidak langsung karena tuturan tersebut bermaksud menyuruh mitra tutur yang tasnya masih di lantai untuk meletakkan tasnya di rak, hal tersebut diwujudkan dengan kalimat tanya. 2) Strategi Tindak Tutur Direktif Menasihati a) Strategi Langsung (5.a) Eksplikatur : Kita menjadi pendengar yang baik menghargai pendapat orang lain. (I/2) Pemarkah Lingual :[implikatur] Konteks : Suasana ketika pelajaran pilar. Implikatur :Mitra tutur ada yang sedang berpendapat. Salah satu mitra tutur yang lain bicara sendiri. Penutur mengingatkan untuk menghargai pendapat orang lain. Penutur menegur untuk mendengarkan pendapat temannya. :Penutur menasihati mitra tutur untuk diam dan mendengarkan temannya yang sedang berpendapat. Tuturan (5.a) terjadi saat pelajaran pilar. Mitra tutur ada yang sedang berpendapat. Salah satu mitra tutur yang lain bicara sendiri. Penutur mengingatkan untuk menghargai pendapat orang

9 4. Simpulan lain. Penutur menegur untuk mendengarkan pendapat temannya. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menasihati dengan menggunakan strategi langsung karena maksud penutur diungkapkan secara jelas yaitu menasihati mitra tutur agar diam dan mendengarkan temannya yang sedang berpendapat. b) Strategi Tidak Langsung (6.a) Eksplikatur : Kalau makan sambil ngobrol nanti kalau kesedak gimana ya? (I/8) Pemarkah Lingual :Kalimat tanya Konteks Implikatur :Suasana ketika makan siang. :Mitra tutur makan sambil ngobrol. Penutur menegur agar mitra tutur tidak ngobrol. Penutur menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu. :Penutur menasihati mitra tutur agar tidak makan sambil ngobrol karena bisa mengakibatkan kesedak dan penutur menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu setelah selesai makan baru ngobrol. Tuturan (6.a) terjadi saat makan siang. Mitra tutur makan sambil ngobrol. Penutur menegur agar mitra tutur tidak ngobrol dan penutur menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur direktif menasihati menggunakan strategi tidak langsung karena tuturan trsebut bermaksud menasihati mitra tutur agar tidak makan sambil ngobrol dan menganjurkan mitra tutur untuk makan dulu setelah selesai makan baru ngobrol, hal tersebut diwujudkan dengan kalimat tanya. Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dalam skripsi yang berjudul Realisasi Bentuk Tindak Tutur Direktif Menyuruh dan Menasihati Guru-Murid di Kalangan Andik TK di Kecamatan Sragen Wetan dapatdisimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk realisasi tindak tutur direktif menyuruh guru kepada andik TK di Kecamatan Sragen Wetan dari 28 data ditemukan 16 tuturan menyuruh.

10 Dari 16 tuturan menyuruh tersebut ditemukan 9 tuturan dengan verba transitif dan 7 tuturan menggunakan verba intransitif. 2. Bentuk realisasi tindak tutur direktif menasihati guru kepada andik TK di Kecamatan Sragen Wetan ditemukan 12 tuturan. Berdasarkan 12 tuturan tersebut ditemukan 3 menyarankan, 4 menganjurkan, 3 larangan, dan 3 mengingatkan. 3. Strategi tindak tutur direktif menyuruh guru kepada andik TK di Kecamatan Sragen Wetan ditemukan 14 tuturan langsung dan 2 tuturan tidak langsung. 4. Strategi direktif menasihati guru kepada andik TK di Kecamatan Sragen Wetan ditemukan 8 tuturan langsung dan 4 tuturan tidak langsung. Tuturan yang sering diucapkan oleh guru TK di Kecamatan Sragen Wetan yaitu tuturan menyuruh yang ditemukan sebanyak 16 tuturan. Tuturan menyuruh yang paling dominan yaitu menggunakan verba transitif. Tuturan menasihati yang paling dominan adalah dengan modus menganjurkan. Sedangkan strategi yang dominan digunakan untuk menuturkan tuturan menyuruh dan menasihati yaitu strategi langsung sebanyak 22 tuturan.

11 DAFTAR PUSTAKA Mahsun. 2007. Metode Penelitan Bahasa. Edisi revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Wacana. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Syamsudin dan Damaianti.2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja. Yule, George. 2006. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni. Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.