BAB I PENDAHULUAN. Taman Sekartaji merupakan salah satu taman kota bantaran sungai di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang Kota dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN Pentingnya Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan Hakim (19 91) dimana ruang terbuka merupakan elemen

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya Peran Pantai Baron sebagai Tujuan Wisata Pantai

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Yogyakarta Urban Kampung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

Carmona, M., Heath, T., Oc, T., Tiesdell, S., 2003, Public Places - Urban Spaces, Architectural Press, Oxford.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III: DATA DAN ANALISA

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PRIORITAS PENGEMBANGAN TAMAN RONGGOWARSITO SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK DI TEPIAN SUNGAI BENGAWAN SOLO TUGAS AKHIR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ruang dan massa. Kota merupakan tempat yang mampu menggambarkan keaktifan,

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Eksistensi Penelitian

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

Pengkaj ian Teori 8

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Konsep Perancangan dari 5 Elemen Kawasan. berdasarkan Teori Kevin Lynch menyimpulkan bahwa dari 5 elemen yang

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I PENDAHULUAN. kawasan-kawasan strategis, perkembangan ini ditunjang dengan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beberapa dekade terakhir, pembangunan kota tumbuh cepat fokus pada

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat yang

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Besar Kunjungan Wisatawan di Kota Yogyakarta JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HAIAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN PRAKATA ABSTRAKSI DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

6.1 Peruntukkan Kawasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik untuk aktifitas formal maupun nonformal seperti pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

PENATAAN KORIDOR JALAN LETJEN S. PARMAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN DI PURWOKERTO

TINJAUAN PULO CANGKIR

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses 26 februari 2016, Pukul WIB.

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 4 ANALISIS

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

Aksesibilitas a. Geometri koridor jalan b. Tautan & kontinuitas akses spasial & visual

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

Matrix SWOT pada Kawasan Kemunduran Rendah

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

RIVERWALK SEBAGAI RUANG TERBUKA ALTERNATIF DI KAWASAN FLAMBOYAN BAWAH KOTA PALANGKA RAYA

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

REVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

International Fash on Institute di Jakarta

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN LRT

BAB I PENDAHULUAN. RTH :Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka di wilayah. air(permen PU No.5 Tahun, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Stephen Carr dibedakan menjadi¹: pagar, tanaman, dan berlokasi dijalan utama pusat kota.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Sekartaji merupakan salah satu taman kota bantaran sungai di Surakarta yang memanjang dari persimpangan Jalan Tentara Pelajar hingga Pusat Pergudangan Pedaringan. Taman ini digagas oleh Ir. Joko Widodo pada saat beliau masih menjabat sebagai Walikota Surakarta sebagai alternatif dalam merubah ruang negatif menjadi ruang positif. Pembangunan taman ini dimulai pada akhir tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012. Pada tahap awal hingga pertengahan pembangunan, Taman masih ramai dikunjungi dan fasilitas yang disediakan masih dalam kondisi terawat. Di pertengahan 2011, jumlah pengunjung mulai menurun dan fasilitas taman sebagian besar dalam kondisi rusak karena ulah pengunjung (gelandangan yang singgah). Hingga saat ini, 3 tahun setelah pembangunan selesai, livabilitas Taman Sekartaji buruk, hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya warga yang menggunakan taman sebagai ruang terbuka publik dan jalur pejalan kaki. Sepinya pengunjung salah satunya disebabkan oleh beberapa fasiltas taman yang rusak misalnya, jembatan penghubung antar zona dalam taman yang berlubang di tengah sehingga tidak bisa diakses, semak belukar yang tumbuh liar menambah kesan negatif pada taman, dan tidak adanya penerangan khususnya pada waktu malam hari, karena hampir seluruh lampu di area taman tidak berfungsi. Taman Sekartaji memiliki karakter linier yang menjadi alternatif untuk meningkatkan livabilitas taman itu sendiri. Beberapa karakteristik Taman Sekartaji yang termasuk ke dalam Publik Linier adalah site yang 1

memanjang karena terletak di bantaran sungai, terdapat akses keluar masuk (gates) di kedua ujung taman, dan berada di tepi Jalan Arteri Sekunder yang menghubungkan beberapa kawasan komersil di sekitarnya. Taman Sekartaji memanfaatkan lahan bantaran Sungai Kali Anyar di sisi selatan sepanjang ±700m. Taman Sekartaji sekaligus menjadi ruang hijau yang mempertahankan kondisi bantaran Sungai Kali Anyar. Akses masuk dan keluar berada di ujung barat dan timur taman. Di sebelah selatan taman adalah Jalan Tentara Pelajar yang merupakan Jalan Arteri Sekunder dan menghubungkan kawasan komersil sekitar Pasar Mojosongo dan RS. Dr. Oen Surakarta dengan Pusat Pergudangan Pedaringan dan beberapa area kampus di sekitarnya (kampus Universitas Sebelas Maret, STSI Surakarta, dan Akper Aisyah Muhammadyah). Pusat Pergudangan Pedaringan merupakan fasilitas pelayanan logistik di Surakarta yang juga berfungsi sebagai area parkir truk pengangkut logistik. Karena itu di sepanjang Jalan Tentara Pelajar juga berdiri beberapa kios onderdil dan besi bekas yang menjadi mata pencaharian sebagian warga sekitar. Taman Sekartaji juga kerap digunakan sebagai tempat pemberhentian (illegal) bus antar kota yang menjadi sumber kemacetan di sekitar lokasi tersebut. Diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji dengan mengikutsertakan masyarakat dalam mengoptimalkan karakter linier Taman Sekartaji. Upaya ini merupakan sebuah model perencanaan Ruang Linier. Perencanaan dengan menampilkan simulasi virtual perbaikan Taman Sekartaji kepada masyarakat. Virtual Reality sebagai alternatif untuk memperlihatkan perbaikan Taman Sekartaji dalam bentuk realitas maya. 2

B. Permasalahan Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Livabilitas Taman Sekartaji menurun dibandingkan tahap awal pembangunan. Kondisi Taman Sekartaji sekarang ini kurang terawat, menyebabkan warga sekitar tidak memanfaatkan sebagai Publik dan jalur pedestrian. C. Tujuan Penelitian Untuk membatasi lingkup penelitian, maka perlu dijabarkan tujuan dari penelitian. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Ruang Linier. 2) Mengevaluasi faktor penyebab penurunan livabilitas Taman Sekartaji dengan konsep alternatif perbaikan untuk mendapatkan tiga skenario simulasi Publik Linier. 3) Merumuskan konsep alternatif perbaikan untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji Surakarta, dengan metode Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat. D. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Publik Linier? 2) Bagaimana faktor penyebab penurunan livabilitas Taman Sekartaji dievaluasi dengan konsep alternatif perbaikan, sekaligus menjadi skenario simulasi Publik Linier? 3

3) Bagaimanakah rumusan konsep alternatif perbaikan untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji Surakarta, berdasarkan metode Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat? E. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Identifikasi kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Publik Linier di bantaran sungai Kali Anyar. 2) Menerapkan konsep alternatif perbaikan Publik Linier untuk mengevaluasi faktor penyebab penurunan livabilitas Taman Sekartaji sekaligus sebagai skenario simulasi alternatif perbaikan Publik Linier. 3) Rumusan konsep alternatif perbaikan yang sesuai dengan kondisi Taman Sekartaji berdasarkan simulasi Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat. F. Manfaat Penelitian 1) Bagi Ilmu Pengetahuan Penulis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi secara teoritis mengenai studi Publik Linier di wilayah bantaran sungai. 2) Bagi Pemerintah Kota / Pengambil Kebijakan Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah kota dalam menentukan pokok penyelesaian permasalahan kawasan dan memberikan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan terkait penyelesaian masalah yang timbul dalam Publik Linier di wilayah bantaran sungai, yang akan direncanakan maupun pembaharuan yang akan dilakukan selanjutnya. 4

3) Bagi Praktisi Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai landasan pertimbangan yang diperlukan bagi arahan Urban Design Guideline mengenai Publik Linier khususnya di wilayah bantaran sungai. G. Keaslian Penelitian Berikut disajikan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendapatkan keaslian penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, antara lain dapat dilihat di tabel 1.1. : Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : Fokus penelitian ini mengidentifikasi Livabilitas Taman Sekartaji dilihat dari kondisi eksiting elemen fisik dan aktivitasnya untuk mengetahui faktor penyebab penurunan livabilitasnya. Untuk selanjutnya, faktor penyebab penurunan livabilitas tersebut dievaluasi menggunakan tiga konsep alternatif perbaikan. Evaluasi tersebut diaplikasikan ke tiga skenario simulasi alternatif perbaikan Publik Linier di sekitar bantaran sungai berupa gambaran 3D. Menggunakan metode Virtual Reality dalam mensimulasikan ketiga skenario. Mengikutsertakan masyarakat dengan melihat dan memberikan pendapat mengenai konsep alternatif perbaikan yang disimulasikan, sehingga menjadi model perancangan Publik Linier. 5

Tabel 1. 1. Tabel Keaslian Penelitian NO JUDUL 1 Arahan Penataan Publik Yamdena Plaza Pada Kawasan Pusat Kota Lama Saumlaki Ditinjau Dr Konsep Daya Hidup 2 Studi Persepsi Pengunjung Terhadap Setting Publik Di Tepian Teluk Kendari 3 Optimasi Livabilitas Publik Bantaran Sungai Winongo Di Kampung Bangunrejo Kelurahan Kricak Yogyakarta 4 Hubungan Antara Kondisi Ruang Dengan Kegiatan Yang Terjadi Studi Kasus Pada Publik Tepi Laut Kota Tanjungpinang 5 Hubungan Antara Livabilitas Dengan Seting Fisik Ruang 6 Faktor-Faktor Livabilitas Sebagai Dasar Optimalisasi Ruang Publik PENULIS /TAHUN Wilelma Kawasan Pusat Fenanlampir, Kota Lama 2011 Saumlaki Ainussalbi Al Ikhsan 2013 Sidhi Pramudito 2013 Septy Karmawan, 2011 Maria Raras Windiyasti 2013 Padmana Grady Prabasmara LOKUS FOKUS METODE Tepian Teluk Kendari, sulawesi tenggara Bangunrejo kelurahan kricak, yogyakarta Sumber: Tinjauan Pustaka, 2014 Ruang terbuka publik tepi laut kota tanjungpinang Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Solo City Walk, Surakarta Daya hidup Ruang Yamdena Kondisi Ruang Yamdena mati (tidak ada aktivitas) Persepsi masyarakat terhadap setting fisik dan non fisik Publik tepian teluk kendari Derajat livabilitas ruang terbuka sebagai elemen penting pendukung livable urban environment Identifikasi Ruang dan kegiatan untuk mencari bentuk hubungan dalam pembentukan Publik Faktor yang mempengaruhi livabilitas Pengaruh setting fisik terhadap Publik Arahan setting fisik Faktor livabilitas ruang terbuka publik Rasionalistik kualitatif Kuantitatif - kualitatif Space syntax dengan metode deskriptif kuantitatif Pendekatan kesisteman dengan tinjauan menyeluruh terhadap setiap komponen yang ada Rasionalistik kualitatif dan aspek kantitatif TEMUAN HASIL Fungsi dan akses merupakan faktor pembentuk kawasan Bangunan, elemen alam, street furniture dan teduhan adalah faktor pemertahan aktivitas Persepsi pengunjung dipengaruhi oleh ketersediaan dan kondisi Publik Faktor yang mempengaruhi : view, vegetasi, PKL, aktivitas, akses, area parkir Nilai livabilitas Ruang dipengaruhi oleh variasi keragaman bentuk ruang Nilai performa ruang dipengaruhi oleh fungsi, persepsi, kultur Keberadaan ruang terbuka saling bergantung satu sama lain Livabilitas ruang terbuka dioptimalkan oleh setting fisik dan non fisik, space syntax mendukung performa ruang Merupakan lahan parker dan wadah berbagai kegiatan masyarakat Kegiatan yang dilakukan berkelompok Hal yang harus dibenahi : kegiatan, ruang terbuka, tema, citra Setting fisik yang berpengaruh : sirkulasi, jalan setapak, street furniture, area pemanfaatan elemen alam, fasilitas penunjang Kualitatif Faktor yang berpengaruh : Safety and comfort, diversity, detail, dan accessibility. 6

H. Skematik Pola Pikir Penelitian Untuk memudahkan jalanya penelitian, ditetapkan skematik pola pikir penelitian sebagai berikut : Gambar 1. 1. Skema Pola Pikir Penelitian 7