BAB V KONSEP PERANCANGAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KONSEP PERANCANGAN"

Yulia Ida Tanudjaja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 5.1 FILOSOFI Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut. Pasar merupakan kawasan publik yang banyak di datangi banyak orang dapat dikatakan pasar adalah ruang publik untuk masyarakat. Sungai merupakan salah satu ruang publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Sehingga konsep perancangan pada penataan kawasan adalah membuat sebagai ruang publik yang bersimbiosis baik dengan pasar lainnya maupun bersimbiosis dengan potensi tapak. Ruang Publik Pusat Keramaian Salah satu cara penerapan tema simbiosis pada konsep ialah dengan cara bothand & mix and match. Yaitu bagaimana memadukan beberapa hal yang berbeda namun tidak menghilangkan ciri khasnya sehingga dapat saling mendukung. Dalam arsitektur simbiosis yang diharapkan bukanlah persaingan namun sebuah perpaduan Penerapan Tema pada Konsep Penggunaan junction untuk menghubungkan antar bangunan pasar agar dapat saling mendukung. Menerapkan konsep pada arsitektur simbiosis yaitu bothand. Yaitu bagaimana pasar-pasar tersebut dapat saling mendukung namun tetap dapat berdiri sendiri dengan ciri khas masing masing. Lihat gambar CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

Junction antara dan ITC Cipulir Junction antara dan pengembangan Pasar Cipulir Jembatan penghubung antara dan

1 Rencana junction pada kawasan Pasar Baru Cipulir Keselarasan antara bangunan sekitar maupun dengan lingkungan.

Yaitu memadukan hal yang berbeda namun dapat menciptakan keselarasan.

point pada fasade bangunan. Lihat gambar 5.2.

2 Junction antara dan ITC Cipulir Junction antara dan pengembangan Pasar Cipulir Jembatan penghubung antara dan Pasar Baru Cipulir ITC Cipulir Gambar 5.1 Rencana junction pada kawasan Pasar Baru Cipulir Keselarasan antara bangunan sekitar maupun dengan lingkungan. Hal ini seperti konsep mix and match pada tema simbiosis. Yaitu memadukan hal yang berbeda namun dapat menciptakan keselarasan. Untuk keselarasan dengan bangunan sekitar akan dipilih warna-warna utama di bangunan sekitar sebagai titik point pada fasade bangunan. Lihat gambar 5.2. Warna dominan pada kawasan Jembatan Pasar Inpres Cipulir dan ITC Cipulir ITC Cipulir Gambar 5.2 Konsep keselarasan 5.2 FUNGSI Penempatan fasilitas penunjang diharapkan dapat saling mendukung sehingga penempatannya tidak pada lantai yang sama. Pasar Service Pengelola Fasilitas Gambar 5.3 Penzoningan fungsi 39 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

Penempatan kantin dipilih pada lokasi tersebut yaitu yang mudah di jangkau dari pengunjung dan pengunjung ITC Cipulir melalui junction. Lihat gambar 5.4. Gambar 5.

3 1. Fasilitas bersama Pasar ialah bangunan publik yang melayani banyak orang. Konsep penggunaan fasilitas sesuai dengan tema, sehingga fasilitas yang ada pada pasar ini dapat saling mendukung dengan pasar lainnya. Kantin yang dapat melayani pengunjung dari & ITC Cipulir. Penempatan kantin dipilih pada lokasi tersebut yaitu yang mudah di jangkau dari pengunjung dan pengunjung ITC Cipulir melalui junction. Lihat gambar 5.4. Gambar 5.4 Konsep perletakan kantin Kantin, kantor pengelola, koperasi, dan musholla yang dapat melayani pengunjung dari & pengembangan. Penempatan fasilitas bersama yang dapat melayani dan pengembangannya di letakkan pada lantai 4 bangunan. Junction di letakkan pada lantai 3. Dan di atas junction terdapat jalan sebagai penghubung bangunan dan pengembangannya. Lihat gambar 5.5. ITC Cipulir Kantin View baik menuju ruang hijau Pengembangan Fasilitas bersama: Kantin Musholla Gambar 5.5 Konsep perletakan fasilitas penunjang Kantor pengelola & Koperasi 40 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

2. Sirkulasi Pasar grosir membutuhkan sirkulasi yang jelas, mudah, pemanfaatan ruang

Sehingga sirkulasi yang dipakai antar kios adalah sirkulasi type grid.

6 Konsep sirkulasi Pertemuan antar sirkulasi sekunder Pertemuan antar sirkulasi primer

1 Rencana pertemuan antar sirkulasi Hall primer Hall sekunder Pada sirkulasi kecil,

Zoning type kios 41 CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 SKRIPSI 66 Gambar 5.

raya agar pencapaian oleh pengguna lebih mudah dan dalam penerimaan dari loading dock

4 2. Sirkulasi Pasar grosir membutuhkan sirkulasi yang jelas, mudah, pemanfaatan ruang seefisien mungkin dan efektif. Hal ini untuk mempermudah baik pedagang maupun pembeli. Sehingga sirkulasi yang dipakai antar kios adalah sirkulasi type grid. Pola sirkulasi grid Pola sirkulasi radial Pola sirkulasi gabungan Gambar 5.6 Konsep sirkulasi Pertemuan antar sirkulasi sekunder Pertemuan antar sirkulasi primer Pertemuan antar berbagai sirkulasi Hall sekunder Tabel 5.1 Rencana pertemuan antar sirkulasi Hall primer Hall sekunder Pada sirkulasi kecil, tidak diberi hall. 3. Zoning type kios 41 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66 Gambar 5.7 Konsep pertemuan sirkulasi dan konsep hall sekunder Kios diletakkan dengan jalan raya agar pencapaian oleh pengguna lebih mudah dan dalam penerimaan dari loading dock truk dapat lebih mudah di jangkau. Sedangkan counter lebih mudah di jangkau oleh pengguna motor. Lihat gambar 5.8. Gambar 5.8 penzoningan type kios Penyediaan tempat duduk pada hall sekunder Kios Counter Kaki lima Parkir roof top

Loading dock 4. Zoning barang dagangan Sebelum adanya penataan, tidak adanya penzoningan barang dagangan. Penzoningan barang dagangan perlu dilakukan untuk mempermudah pembeli dalam mencari.

Hal ini dikarenakan counter adalah tempat untuk pedagang modal kecil, sehingga mereka bebas menjual tanpa terpaku zoning.

9 Denah senelum penataan (Zona A) Setelah Penataan sebelum di adakan penataan, tidak ada penzoningan barang dagangan. Pedagang bebas memilih toko untuk berdagang.

Data pedagang kios sebelum penataan: Pakaian main anak : 149 kios (± 12,16%) Seragam sekolah : 126 kios (± 10,34%) Pakaian pergi anak : 119 kios (± 9,56%) Pakaian pergi dewasa : 228 kios (± 18,60%)

5 Loading dock 4. Zoning barang dagangan Sebelum adanya penataan, tidak adanya penzoningan barang dagangan. Penzoningan barang dagangan perlu dilakukan untuk mempermudah pembeli dalam mencari. Zoning barang dagangan ditata berdasarkan jenis barang dagangannya. Pada lantai 4 yaitu lantai yang sebagian besar terdiri dari counter tidak di tata zoning barang dagangannya. Hal ini dikarenakan counter adalah tempat untuk pedagang modal kecil, sehingga mereka bebas menjual tanpa terpaku zoning. Bangunan eksisting di prioritaskan untuk pakaian dewasa, sedangkan bangunan pengembangan untuk pakaian anak. Gambar 5.9 Denah senelum penataan (Zona A) Setelah Penataan sebelum di adakan penataan, tidak ada penzoningan barang dagangan. Pedagang bebas memilih toko untuk berdagang. Namun hal ini menyulitkan pembeli dalam pencarian barang. Data pedagang kios sebelum penataan: Pakaian main anak : 149 kios (± 12,16%) Seragam sekolah : 126 kios (± 10,34%) Pakaian pergi anak : 119 kios (± 9,56%) Pakaian pergi dewasa : 228 kios (± 18,60%) Pakaian main dewasa : 256 kios (± 20,87%) Pakaian kerja dewasa : 81 kios (± 6,57%) Celana dewasa : 146 kios (± 11,90%) Pakaian ibadah : 53 kios (± 4,29%) Sprei : 70 kios (± 5,72%) Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Parkir roof top Lantai 4 Lantai 4 tidak terdapat penzoningan barang dagangan (mix) Hall Keterangan: Pakaian main anak Seragam sekolah Pakaian pergi anak Pakaian pergi dewasa 164 kios 139 kios 131 kios 251 kios Pakaian main dewasa Pakaian kerja dewasa Celana dewasa Pakaian ibadah Sprei Gambar 5.10 Rencana penzoningan barang dagangan Zona A & B 282 kios 89 kios 161 kios 58 kios 77 kios 42 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

5. Konsep kios dan counter Gudang Karena pasar ini merupakan pasar grosir sehingga

Sehingga pada bagian plafond dari kios akan dapat di fungsikan sebagai tempat

11 Potongan kios Untuk counter, akan disediakan tempat untuk duduk karena pada keadaan

Lihat gambar 5.12. Gambar 5.12 Konsep counter 5.3

1 Konsep penghubung Konsep penghubung dalam penataan ini diharapkan dapat menunjang

gambar 4.1 pada subbab 5.1.2 Penerapan tema pada konsep.

6 5. Konsep kios dan counter Gudang Karena pasar ini merupakan pasar grosir sehingga butuh lebih banyak tempat untuk menyimpan barang dagangan. Sehingga pada bagian plafond dari kios akan dapat di fungsikan sebagai tempat menyimpan barang. Lihat gambar Gambar 5.11 Potongan kios Untuk counter, akan disediakan tempat untuk duduk karena pada keadaan saat ini pedagang counter duduk pada sirkulasi sehingga mengganggu sirkulasi. Lihat gambar Gambar 5.12 Konsep counter 5.3 KONTEKS Konsep penghubung Konsep penghubung dalam penataan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan untuk lebih memeriahkan pasar dan dapat digunakan orang banyak, karena pasar merupakan area publik. Antar bangunan pasar Antar tapak pasar Junction antar bangunan pasar ditunjukkan pada gambar 4.1 pada subbab Penerapan tema pada konsep. Untuk konsep bangunan antar tapak pasar dapat dilihat pada gambar 5.13 dibawah. Bazaar baik untuk menghubungkan pasar agar pasar juga dapat lebih ramai. 43 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66 Junction (jembatan komersil) Jembatan penyeberangan Plaza (taman, bazaar) Jembatan Gambar 5.13 Konsep penghubung Bangunan pasar Kolam (danau kecil) Bazaar Taman Panggung dan tempat duduk

5.3.2 Konsep Tapak Konsep pedestrian Kawasan Cipulir merupakan kawasan perdagangan yang sangat padat dan sering menimbulkan kemacetan.

Pedestrian di buat pas untuk pengguna jalan untuk mengantisipasi hadirnya kaki lima. Sehingga diberi pembatas yang dapat berupa tiang-tiang.

Gambar 5.14 Konsep pedestrian Konsep ruang luar Panggung pertunjukan dan amphiteatre dibuat berseberangan agar tidak dapat mengganggu aliran sungai namun tetap dapat dinikmati.

7 5.3.2 Konsep Tapak Konsep pedestrian Kawasan Cipulir merupakan kawasan perdagangan yang sangat padat dan sering menimbulkan kemacetan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka di pilih penempatan pedestrian yaitu pada bagian dalam tapak, sehingga orang tidak bisa sembarangan keluar masuk untuk menunggu angkutan. Pedestrian di buat pas untuk pengguna jalan untuk mengantisipasi hadirnya kaki lima. Sehingga diberi pembatas yang dapat berupa tiang-tiang. Karena tapak perencanaan tdekat dengan sungai dan untuk mengantisipasi banjir akan dibuat tanggul dan pedestrian dibuat tinggi sehingga berfungsi juga sebagai tanggul untuk mengantisipasi banjir. Gambar 5.14 Konsep pedestrian Konsep ruang luar Panggung pertunjukan dan amphiteatre dibuat berseberangan agar tidak dapat mengganggu aliran sungai namun tetap dapat dinikmati. Panggung dan amphiteatre walaupun terpisah namun tetap berkaitan agar terjadi hubungan yang menyatu antara dua massa pasar. Bazaar Gambar 5.15 Konsep panggung pertunjukan Gambar 5.16 Konsep bazaar Pada pasar ini terdapat ruang penengah berupa plaza. Plaza adalah ruang terbuka yang luas. Plaza ini dapat dijadikan sebagai tempat diadakannya bazaar. 44 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

5.4 KONSEP BANGUNAN 5.4.1 Geometri Konsep utama dari bentuk massa dan pengembangannya adalah keterkaitannya dengan pasar-pasar yang ada

19 Konsep massa bangunan 5.4.2 Pengudaraan Konsep pengudaraan pada ini adalah menggunakan pengudaraan alami.

8 5.4 KONSEP BANGUNAN Geometri Konsep utama dari bentuk massa dan pengembangannya adalah keterkaitannya dengan pasar-pasar yang ada di kawasan ini, agar dapat saling mendukung. Pengembangan ITC Cipulir Pasar Baru Cipulir Gambar 5.18 Konsep bangunan Gambar 5.19 Konsep massa bangunan Pengudaraan Konsep pengudaraan pada ini adalah menggunakan pengudaraan alami. Karena massa bangunan yang tebal, maka di buat hall untuk pengudaraan. Bangunan Zona A Gambar 5.20Konsep pengudaraan Bangunan Zona B 45 CHRISTY VIDIYANTI SKRIPSI 66

dokumen-dokumen yang mirip

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PASAR RUMPUT BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Filosofi 1. Filosofi Dasar Pasar Rumput adalah kawasan yang menjadi kebutuhan yang seharusnya dapat memenuhi rutinitas kebutuhan masyarakat lingkungan, namun