HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG KONDUSIF

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xi. DAFTAR LAMPIRAN...xii Latar Belakang Masalah...

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

THE 1 ST FORUM ILMIAH PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. Ika Gita Nurliana Putri; Rustono, WS.; Edi Hendri Mulyana

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH STATISTIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA ASRAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA INSANTAMA BOGOR AMILA SHALIHA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

Educational Psychology Journal

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MAN Pamekasan. 27 januari 1992 sampai sekarang. 2. Meningkatkan kualitas lulusan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB 4 Analisis Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

PROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP 2011 2012. Alwin Nobel Harapan Indah Jl. Dahlia Indah 2 Blok GD no. 17 Bekasi, 081319304777, alwinnobel@gmail.com Alwin Nobel, Dwi Kencana Wulan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa. Alasan dari penelitian ini dikarenakan banyaknya mahasiswa fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa psikologi fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 yang berjumlah 105 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Instrumen pengukuran variabel self-efficacy menggunakan skala Likert yang dikembangkan dari teori self-efficacy Albert Bandura, sedangkan instrumen untuk mengukur variabel prestasi belajar menggunakan dokumentasi dari indeks prestasi mahasiswa psikologi fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis antara variabel self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa selfefficacy yang dimiliki mahasiswa tidak berkaitan dengan prestasi yang dicapainya. Tidak semua mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi akan mendapatkan nilai yang tinggi, begitu pula sebaliknya, tidak semua mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah akan mendapatkan nilai yang rendah juga. Kata Kunci: self-efficacy, prestasi belajar, mahasiswa

Pendahuluan Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah Dasar(SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP), Sekolah Menengah Atas(SMA), maupun Perguruan Tinggi(PT), tolak ukur dari sebuah prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar. Pada jenjang perguruan tinggi, yang menjadi tolak ukur atas proses belajar adalah Indeks Prestasi (IP). Indeks prestasi adalah angka yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar atau bekerja. Pencapaian prestasi belajar yang tinggi merupakan harapan semua mahasiswa, namun kenyataanya tidak semua mahasiswa mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Fenomena rendahnya prestasi belajar juga terjadi pada mahasiswa Jurusan Psikologi, Binus University. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, ada 51 mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dibawah 2 dari keseluruhan mahasiswa aktif yang berjumlah 336 orang. Ini berarti, 15% dari jumlah seluruh mahasiswa aktif jurusan psikologi tahun ajaran genap 2011 sampai 2012, memperoleh nilai indeks prestasi kumulatif dibawah 2. Alasan peneliti menggunakan angka 2 yang dijadikan standar nilai rendah, dikarenakan Binus University sendiri mempunyai standar nilai bagi mahasiswanya yaitu 2. Secara luas, kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik dipengaruhi oleh kemampuan kognitif. Namun, berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang dilakukan oleh penulis selama masa kuliah, tidak semua mahasiswa yang memperoleh nilai buruk itu dikarenakan memiliki intelegensi yang rendah. Dalam proses belajar ini terdapat perbedaan-perbedaan individual, baik dalam proses belajar dari masing-masing mahasiswa, maupun dalam diri mahasiswa itu sendiri yang akan mempengaruhi pencapaian dari hasil belajar mereka. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar yang sekaligus mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai seseorang. Faktor-faktor tersebut digolongkan ke dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto, 2010:54). Mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi cenderung lebih berhasil dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Meskipun kemampuan kognitif sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam meraih prestasi, namun tidak selamanya kemampuan kognitif atau intelektual dapat diterjemahkan sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan mahasiswa dalam meraih prestasi mengingat bahwa hubungan IQ dengan prestasi belajar berada dalam kisaran moderat (Zimmerman and Cleary, 2006). Banyak orang yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi namun ia tidak memiliki prestasi yang baik, begitupun banyak orang yang memiliki kemampuan kognitif yang biasa-biasa saja namun dapat memiliki prestasi yang tinggi. Banyak faktor lain selain kemampuan kognitif yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, diantaranya faktor yang berkaitan dengan keberanian dan keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki individu. Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan berusaha untuk menilai tingkatan dan kekuatan di seluruh kegiatan dan konteks. Hal ini tidak tergantung pada jenis keterampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukan menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa lama ia akan bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila menemui masalah. Selain itu self-efficacy juga mempengaruhi pola berpikir, reaksi emosional, dan perilaku seseorang dalam berhubungan dengan lingkungannya. Seseorang yang menilai dirinya mampu akan memusatkan perhatiannya dan berusaha lebih keras lagi bila ia mengalami kegagalan. Hal ini menjadikan self-efficacy dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam menentukan seberapa baik prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu. Bandura (Santrock, 2009:216) juga mengungkapkan bahwa self-efficacy merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah mahasiswa berprestasi atau tidak. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian berikut ini. 1. Bagaimana gambaran self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012? 2. Bagaimana gambaran prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012? 3. Apakah terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012?

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran umum self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. 2. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. 3. Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Metode Penelitian Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Jumlah sampel sebanyak 105 orang. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan data dokumen. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data self-efficacy mahasiswa, sedangkan instrumen berupa data dokumen dijadikan sebagai alat pengumpul data prestasi belajar mahasiswa. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan merujuk pada dimensi self-efficacy dari Bandura (1997). Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan berusaha untuk melihat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yang pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian dan analisis datanya bersifat statistik yang selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008:8). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, dengan menggunakan kuesioner (Skala Likert) sebagai instrumen penelitian. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar siswa, apabila ada, berapa erat hubungan tersebut serta berarti atau tidak hubungan tersebut (Arikunto, 1998; Sugiyono, 2008). Pelaksanaan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan pengujian alat ukur terhadap sampel uji coba dan kemudian dilakukan pengambilan data terhadap sampel penelitian. Tahap uji coba alat ukur dilakukan selama 2 hari, yaitu tanggal 31 Mei 2012 sampai dengan 1 Juni 2012 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy dan secara online dengan bantuan website, terhadap 30 orang mahasiswa di beberapa universitas di Jakarta untuk mengetahui nilai internal konsistensi dan skor korelasi item-total dari instrumen yang digunakan. Setelah pelaksanaan uji coba dilakukan dan mendapatkan nilai internal konsistensi dan skor korelasi item-total yang mencukupi, kemudian peneliti melaksanakan pengambilan data terhadap sampel penelitian. Pengambilan data ini dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 6 Juni 2012 sampai dengan 8 Juni 2012 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy kepada responden.

Hasil dan Bahasan Gambaran Self-Efficacy Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari jumlah mahasiswa sebanyak 105 orang. Diketahui rata-rata skor mahasiswa dalam pengisian kuesioner self-efficacy sebesar 116,88 dengan skor minimum sebesar 85, skor maksimum sebesar 151 dan standar deviasi sebesar 10,408. Secara lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk variabel self-efficacy mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Self-Efficacy N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Total SE. 105 85 151 116.88 10.408 Valid N 105 Dengan merujuk pada nilai rata-rata dan nilai standar deviasi, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokkan skor setiap subjek ke dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk lebih jelasnya, gambaran tingkat self-efficacy mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Gambaran Self-Efficacy Mahasiswa Norma Kategorisasi Frekuensi Presentase X < 106,472 Rendah 15 14,3% 106,472 127,288 Sedang 76 72,4% X 127,288 Tinggi 14 13,3% Jumlah 105 100% Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa terdapat 15 orang mahasiswa (14,3%) yang memiliki self-efficacy rendah, 76 orang mahasiswa (72,4%) yang memiliki self-efficacy sedang, dan 14 orang mahasiswa (13,3%) yang memiliki self-efficacy tinggi. Dengan melihat hasil perhitungan tersebut, dapat diindikasikan bahwa mayoritas mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 untuk variabel self-efficacy berada pada kategori sedang. Gambaran Prestasi Belajar Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif, dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar atau indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 sebesar 2,6486, nilai minimum sebesar 1,30, nilai maksimum sebesar 3,80 dan standar deviasi sebesar 0,53369. Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan statistik deskriptif prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Prestasi Belajar N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IPK data 105 1.30 3.80 2.6486.53369 Valid 105

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah indeks prestasi kumulatif mahasiswa mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa, maka untuk lebih mudahnya dilakukan pengkategorisasian. Pengkategorisasian untuk prestasi belajar dibagi menjadi 3, yaitu non reguler, middle achiever, dan high achiever. Untuk lebih jelasnya, gambaran tingkat prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Gambaran Prestasi Belajar Mahasiswa Norma Kategorisasi Frekuensi Presentase < 2 Non Reguler 22 21% 2 3 Middle Achiever 65 61,9% 3,01 High Achiever 18 17,1% Jumlah 105 100% Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 22 orang mahasiswa (21%) yang berada pada kategori non reguler, 65 orang mahasiswa (61,9%) berada pada kategori middle achiever, dan 18 orang mahasiswa (17,1%) berada pada kategori high achiever. Dengan melihat hasil perhitungan tersebut, dapat diindikasikan bahwa mayoritas mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 berada pada kategori middle achiever. Hasil Korelasi Hasil korelasi antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Hasil Uji Korelasi IPK data Total SE IPK data Pearson Correlation 1.170 Sig. (2-tailed).082 N 105 105 Total SE Pearson Correlation.170 1 Sig. (2-tailed).082 N 105 105 Dengan melihat hasil dari perhitungan statistik di atas, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,170 dan nilai probabilitas sebesar 0,082. Dengan merujuk pada ketentuan bahwa H0 ditolak apabila nilai probabilitas 0,05, dan H0 diterima apabila nilai probabilitas > 0,05, maka hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil dari perhitungan statistik yang ada, berarti tidak terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Besar kecilnya kontribusi self-efficacy terhadap prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui dengan perhitungan koefisien determinasi. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, sebesar 2,89% self-efficacy memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Kuat tidaknya hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui dengan melihat interpretasi dari nilai koefisien korelasi. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi tersebut, hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 adalah sangat rendah.

Diskusi Hasil penelitian menunjukkan hanya 2,89% self-efficacy yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa, sedangkan 97,11% prestasi belajar berkolerasi dengan faktor lain yang juga memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Faktor atau variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar akademik (IPK), diluar pengaruh dari self-efficacy dapat digolongkan kedalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto, 2010:54). Faktor internal sendiri terbagi menjadi 3 faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Dari segi faktor jamaniah, tentunya dalam melakukan proses belajar untuk mencapai prestasi belajar yang baik, mahasiswa membutuhkan kondisi fisik yang fit agar dapat menangkap ilmu pengetahuan dengan baik, yang pada akhirnya sedikit banyak akan memberikan sumbangsih dalam pencapaian prestasi belajar mereka. Faktor psikologis juga dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Seperti tingkat intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif, serta kematangan dan kesiapan mahasiswa akan memberikan kontribusi juga yang berarti dalam pencapaian prestasi belajar. Tidak hanya itu, faktor psikologi sedikit banyak juga akan mempengaruhi kehidupan karena berjalan secara berkesinambungan berama dengan faktor jasmaniah. Dan faktor terakhir dari faktor internal adalah faktor kelelahan. Slameto (2010) membagi kelelahan itu sendiri menjadi 2, yaitu kelelahan secara jasmaniah dan kelelahan secara rohani. Kelelahan jasmaniah hampir sama seperti faktor jasmaniah, dimana kelelahan ini dapat terjadi karena banyak hal, salah satu contohnya adalah kelelahan yang disebabkan karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah kurang lancar pada bagian tubuh tertentu, dan permasalahan pada fisik atau jasmaniah lainnya juga akan turut berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan kelelahan rohani hampir sama seperi faktor psikologis, dimana kelelahan ini muncul karena adanya permasalahan dalam hidup mahasiswa yang sedikit banyak juga akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Faktor eksternal terbagi menjadi 3 bagian, yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan kampus atau sekolah dan faktor masyarakat. Faktor keluarga, dalam lembaga pendidikan yang pertama dan utama tentunya adalah keluarga. Sebelum seorang anak mendapatkan pendidikan di sekolah, di kampus, dan di institusi pendidikan lainnya, seorang anak akan mendapatkan pendidikan yang pertama dari keluarganya. Keluarga menjadi faktor penting dalam pencapaian prestasi belajar. Secara teoritis, self-efficacy seorang anak juga dapat meningkat jika ia berada pada lingkungan keluarga yang baik, dimana seorang anak akan terbentuk self-efficacy yang baik jika ia berada pada lingkungan yang mendukung pembentukan dirinya, begitu juga sebaliknya. Relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua dan latar belakang keluarga, itu semua akan memberikan kontribusi yang sedikit banyak mempengaruhi prestasi belajar. Faktor lingkungan kampus, antara lain lingkungan belajar mahasiswa jua memiliki pengaruh kuat dalam proses belajar maupun pencapaian prestasi belajar. Terdapat beberapa hal dalam lingkungan ini yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, yaitu metode mengajar yang digunakan oleh dosen, kurikulum yang ada, relasi antar mahasiswa dengan dosen, relasi antar sesama mahasiswa, disiplin dari kampus, alat pengajaran, standar pengajaran dan pelajaran, serta metode belajar mahasiswa. Itu semua memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Dan faktor yang terakhir adalah faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan masyarakat yang kondusif sedikit banyak akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Yang pada akhirnya semua hal tersebut dapat menjadi faktor-faktor penguat atau bahkan menjadi faktor penghambat mahasiswa dalam proses belajar dan pencapaian prestasi belajar mereka. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Self-efficacy yang dimiliki sebagian besar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa memiliki standar keyakinan yang cukup untuk mengatur dan

melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam menghadapi derajat kesulitan dalam perkuliahan, bertahan dalam menyelesaikan tugas yang sulit dan bervariasi. 2. Prestasi belajar yang dimiliki sebagian besar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012 termasuk ke dalam kategori middle achiever. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa mencapai standar cukup baik dalam pencapaian prestasi belajar. 3. Tidak terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan psikologi, fakultas humaniora Binus University tahun ajaran genap 2011 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa self-efficacy yang dimiliki mahasiswa tidak berkaitan dengan prestasi yang dicapainya. Tidak semua mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi akan mendapatkan nilai yang tinggi, begitu pula sebaliknya, tidak semua mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah akan mendapatkan nilai yang rendah juga. Saran Praktis Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran praktis dalam penelitian ini diajukan untuk mahasiswa, orang tua, kampus, dosen dan peneliti selanjutnya. 1. Bagi mahasiswa diharapkan untuk tetap melakukan pengembangan internal (self-efficacy) meskipun hanya berkontribusi sedikit. Pengembangan internal dalam dilakukan dengan berbagai cara, berikut ini adalah salah satu caranya : a. Memfokuskan tujuan untuk berhasil dalam pencapaian prestasi belajar yang tinggi, b. Belajar dari kegagalan masa lalu untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang, c. Terus memperbaiki dan berusaha untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya, d. Percaya pada kemampuan diri sendiri, e. Mencari lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan diri anda untuk dapat melakukan pengembangan diri, dan f. Terus belajar untuk mencapai tujuan utama dalam diri anda. 2. Bagi orang tua mahasiswa diharapkan untuk: a. Dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti menyediakan fasilitas belajar yang memadai, agar mahasiswa dapat dengan mudah melakukan proses belajar, b. Mendukung mahasiswa dalam pencapain prestasi belajarnya, dan c. Sebagai pengawas dalam perkembangan diri mahasiswa. 3. Bagi dosen diharapkan untuk: a. Dapat membangun suasana belajar yang ideal, seperti suasana belajar yang menyenangkan dan komunikatif, agar mahasiswa dapat menjalani proses belajar dengan baik, b. Memotivasi atau mendukung mahasiswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik, hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu memberikan pengajaran atau penjelasan tambahan bagi mahasiswa yang kurang mengerti, dan c. Menyesuaikan metode pengajaran terhadap para mahasiswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan: a. Dapat melakukan penelitian dengan variabel yang sama dan menambahkan independent variable yang lebih bervariasi, b. Dapat melakukan penelitian lebih mendalam tentang variabel yang sama dan menambahkan data kontrol yang lebih bervariasi, c. Menggunakan teori yang lebih bervariasi. Saran Metodologi Saran metodologi dalam penelitian ini antara lain: 1. Menambah jumlah item kuesioner pada setiap domain dan buat agar lebih bervariatif, 2. Melakukan penelitian lebih mendalam dengan variabel yang sama dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, 3. Menambah jumlah variabel agar penelitian lebih luas.

Referensi Anita, E., Woolfolk. (1993). Educational Psychology. Jakarta: Allyn dan Bacon. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010a). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010b). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman and Company. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Pertama). Jakarta: Balai Pustaka. Herkusumo, A.P. (2009). Hubungan antara Pengaturan Diri Dalam Belajar, Self Efficacy, Lingkungan Belajar di Rumah, dan Intelegensi dengan Prestasi Belajar.. Gifter Review. (2009, 01): 13 25. Howitt D, Cramer D (2011). Introduction to research methods in psychology (3rd ed.). Pearson Education. Kertamuda, F. (2008). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Psikologi, 21, (1), 25-38 Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. (2008). Hubungan Self-Efficacy dan Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar. Gifted Reviews (Jurnal Keterbakatan & Kreatifitas). Vol 02 No. 01 : 1-12. Mahardikawati, D. (2011). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Prestasi Belajar Siswa. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Myers, D. G. (1996). Social Psychology. USA: McGraw Hill,Inc. P, Sudibyo A. (2005). Kebiasaan Menyontek PR terhadap Prestasi yang Diraih Seorang Siswa. Jurnal Pendidikan Iswara Manggala, 1, (6), 17-36. Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan: Educational Psychology (Edisi Ketiga). Jakarta: Salemba Humanika. Schunk, D.H. dan Pajares, F. (2001). The Development of Academic Self-Efficacy, dalam Development of Achievement Motivation (ed A. Wigfield and J. Eccles). San Diego: Academic Press. Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2006). Research Methods in Psychology. (7 th Edition). New York: McGraw-Hill. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka. Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zimmerman, B.J dan Cleary, T.J. (2006). Adolescents Development of Personal Agency: The Role of Self-Efficacy Beliefs and Self-Regulatory Skill, dalam Self-Efficacy Beliefs of Adolescents (ed Frank Pajares dan Tim Urdan). Greenwich: Information Age Publishing.