BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Mata kuliah Hukum Perdata merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Strata 1

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KURIKULUM FAKULTAS HUKUM UP 45

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

Dr. Annalisa Y., S.H., M.Hum Program Magister Ilmu Hukum UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. 5 Dalam perspektif

HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi tetapi sulit diberantas secara tuntas. preventif maupun represif. Dan apabila Undang-undang yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan

Lex Crimen Vol. VI/No. 10/Des/201. HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA 1 Oleh: Andhika Mopeng 2

SISTEMATIKAN HUKUM PERDATA. Andri Budi Santosa, Drh, MBA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

BAB 1 PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mempunyai peran paling pokok dalam setiap perbuatan-perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini masih terdapat beraneka sistem hukum

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fase kehidupan manusia terdapat tiga peristiwa penting yaitu, kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai orang perseorangan dan badan hukum 3, dibutuhkan penyediaan dana yang. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Lampiran 1. Kepada Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta, 10110

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam setiap hubungan hukum kehidupan masyarakat, baik dalam

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

KURIKULUM PENGELOMPOKAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

PENJUALAN DIBAWAH TANGAN TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI PENYELESAIAN KREDIT NARATAMA BERSADA CABANG CIKUPA, KABUPATEN

BAB IV. pasal 35 dan 36 Undang-undang Nomor 1 tahun Pemisahan harta bersama. harta benda kepada Hakim dalam hal suami dengan berlaku buruk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

Bab II HAK HAK ATAS TANAH. A. Dasar Hukum Hak-Hak Atas Tanah menurut UUPA. I. Pasal pasal UUPA yang menyebutkan adanya dan macamnya hak hak atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sarana teknologi menjadikan interaksi antar negara dan antara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

Pengantar Hukum Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tanah, padahal luas wilayah negara adalah tetap atau terbatas 1.

I. PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung. proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses

PEMBELAJARAN KONSEP HUKUM PERDATA UNTUK MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Alamat : Jln. Dewi Sartika No. 67 Luwuk Telp. ( LUWUK BANGGAI KURIKULUM FAKULTAS HUKUM UNTIKA NO. KODE MATA KULIAH WAJIB SKS SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. pada pengajaran dan pembelajaran saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek yang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertanahan di Indonesia telah muncul dengan beragam wujud

BAB I PENDAHULUAN. menurut Mr.A.Pitlo adalah rangkaian ketentuan-ketentuan, dimana,

REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA,

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya kepada pihak lain. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Peraturan

Pengantar. Tujuan Pendidikan

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. lain sebagai tempat tinggal, tempat untuk melakukan berbagai aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah bahkan bukan hanya dalam. merupakan salah satu modal pembangunan yang mempunyai nilai strategis

BAB II SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN. A. Pengertian Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. Akta-akta yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris bersifat autentik dan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB).

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

Tim Pembimbing Praktik Industri Jurusan Pendidikan Tekbang Program Studi Teknik Sipil BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. 1. Hal itu

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Indische Staatsregeling) dan Pasal 131 IS.

Pertanyaan: Ringkasan Jawaban: Analisa. 1. Surat Tanah di Indonesia. Dapat kah dilakukan amandemen nama pemilik pada surat tanah?

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan-kesepakatan di bidang ekonomi. Kesepakatan-kesepakatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian maupun

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Pendayagunaan tanah secara berlebihan serta ditambah pengaruh-pengaruh alam akan menyebabkan instabilitas kemampuan tanah. 1 Jumlah tanah yang statis

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya begitu pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

PROSES PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN DALAM TRANSFER ILMU KEMAHIRAN DUNIA PRAKTIK. Oleh: Lise Yolanda, SH. 1. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkuliahan Hukum Perdata di Program Studi Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (UNPAS)Bandung adalah sebagai berikut : a. Perkuliahan hukum perdata ini terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan B, kedua-duanya dijadwalkan pada hari Kamis dalam ruang kelas yang sama yaitu ruang pasca, namun waktunya yang berbeda. Jumlah mahasiswa pada kelas A adalah 42 (empatpuluh dua) orang dan kelas B adalah 50 (limapuluh) orang. Mata kuliah hukum perdata ini memiliki bobot 3 (tiga) sistem satuan kredit semester (sks). b. Metode pengajaran yang digunakan Dosen selama perkuliahan berlangsung adalah metode ceramah dan tanya jawab. c. Materi dalam silabus tidak pernah direvisi, contohnya kententuan tentang Hipotik dalam bahasan Hak Kebendaan, pada saat ini hipotik sudah tidak berlaku lagi dan telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. d. Pembelajaran dengan menggunakan konsep hanya digunakan pada materi Kedewasaan dan Pendewasaan. e. Materi pembelajaran konsep hukum perdata, diberikan pada pertemuan ke 9 (sembilan). Bertepatan dengan materi tempat tinggal, kewenangan berhak dan bertindak. Peneliti memadukan materi tersebut dengan konsep-konsep hukum perdata. Konsep-konsepnya yaitu konsep usia dewasa, hak milik atas tanah, kuasa

dan jual beli serta konsep alat bukti surat-surat, semuanya tercakup dalam materi hukum perdata yang terdapat dalam Buku I, II, III dan IV Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Isi Materi dari konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut : 1) Konsep usia dewasa terdapat dalam Buku I mengenai Orang (Van Persoonen), yang memuat hukum perorangan dan hukum kekeluargaan. Menurut konsep KUHPerdata, orang telah dikatakan dewasa apabila telah mencapai umur 21 tahun atau belum berumur 21 tahun tetapi sebelumnya telah melangsungkan perkawinan. Tetapi mengenai masalah batasan umur dewasa ini belum adanya keseragaman antara ketentuan-ketentuan lainnya yang didalamnya merumuskan tentang batasan usia dewasa. Namun dalam hubunganya dengan hak dan kewajiban warga negara, untuk melakukan perbuatan hukum tertentu harus memenuhi syarat usia dewasa dalam KUHPerdata. Sedangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, usia dewasa ini dipergunakan sesuai dengan keperluan dari warga negaranya. 2) Konsep hak milik atas tanah termasuk dalam materi Buku II mengenai Benda (Van Zaken), yang memuat hukum benda. Konsep hukum dalam buku II adalah Benda yang dapat dihaki oleh orang dan berwujud maka dapat dijadikan sebagai objek hukum. Tanah termasuk dalam kategori benda tidak bergerak. Khusus mengenai hak-hak atas tanah yang diatur dalam KUHPerdata, saat ini sudah tidak berlaku lagi semenjak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok Agraria (UUPA). Dalam konsep hak-hak atas tanah yang terdapat dalam UUPA, hak milik merupakan satu-satunya hak atas tanah yang mempunyai kedudukan paling kuat dibandingkan dengan hak-hak yang lainnya. 3) Pemberian kuasa dan perjajian jual beli adalah salah satu wujud dari

perikatan yang diatur dalam Buku III KUHPer mengenai Perikatan (Van Verbintenissen), yang memuat hukum harta kekayaan yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban yang berlaku bagi orang-orang atau pihakpihak tertentu. Konsep hukum dalam buku III adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih berdasarkan kesepakatan atau dengan kata lain persamaan kehendak yang akan menimbulkan hak dan kewajiban. Dasar dari suatu perikatan tidak hanya timbul dari suatu perjanjian. Bisa juga timbul dari pengurusan kepentingan orang lain yang tidak berdasarkan perjanjian. Contohnya pemberian kuasa. 4) Mengenai pembuktian ini diatur dalam Buku IV mengenai Pembuktian dan Kedaluwarsa (Van Bewijs en Verjaring ), yang memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hukum. Sebenarnya pembuktian termasuk dalam hukum acara perdata. Dalam hal pembuktian, untuk dapat digunakan sebagai alat bukti maka dituangkan dalam bentuk tertulis. Menurut undang-undang, alat bukti surat-surat dapat dibagi dalam surat-surat akta dan surat-surat lain. Surat akta ialah suatu tulisan yang semata-mata dibuat untuk membuktikan sesuatu hal atau peristiwa, karenanya suatu akta harus selalu ditandatangani (Kansil, 2000: 2530). 2. Pemahaman Mahasiswa semester III (tiga) prodi PPKn terhadap pembelajaran konsep Hukum Perdata cukup baik, terbukti pada saat sesi tanya jawab sebagai evaluasi dan dari hasil wawancara. Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan bahasa mereka sendiri setelah dilangsungkannya materi pembelajaran konsep hukum perdata. Salah satu indikator sudah dipahaminya suatu konsep adalah dengan dapat menerangkan kembali konsep tersebut dengan bahasa mereka sendiri namun mudah dipahami dan dimengerti. Lalu terkait dengan aplikasi hukum perdata dalam kehidupan

di masyarakat, hampir semua mahasiswa faham dan telah mengaplikasikan konsep hukum perdata tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Contohnya konsep jual beli. 3. Dalam melaksanakan pembelajaran konsep-konsep hukum perdata, diperlukan persiapan dan kemampuan dosen merencanakan rancangan pengajaran konsep. Karena saat peneliti mempraktekkan pembelajaran konsep ini, selain harus memiliki bekal pengetahuan yang cukup. Paham akan teorinya saja ternyata tidak cukup, untuk dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut dalam bentuk riil diperlukan informasi dan data yang relevan sehingga tujuan pembelajaran konsep untuk meningkatkan kebermaknaan Pkn dapat tercapai. Dengan menggunakan pembelajaran konsep, bagi peneliti sesungguhnya sangat membantu penyampaian materi hukum perdata yang begitu banyak. Dari konsep-konsep tersebut, dapat dipilih konsep mana saja yang relevan dengan Prodi PPKn. Bahkan bila dikaji lebih lanjut dari setiap konsep itu mengandung nilai dan makna tertentu. Mengutip pendapat Lickona (1992 : 38) bahwa dalam memilih nilai apa yang perlu diajarkan sekolah, perlu memperhatikan kemanfaatannya secara nyata. Jadi manfaat apa yang dialami oleh mahasiswa setelah mempelajari konsep-konsep hukum perdata itu dapat mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran konsep hukum perdata untuk meningkatkan kebermaknaan PKn dapat tercapai. 4. Hukum perdata sebagai sebagai komponen mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK). Kurikulum Program Studi PKn itu sendiri memiliki dua unsur utama yaitu kurikulum pendidikan akademis dan pendidikan profesi. Prodi PKn lebih menekankan pada pendidikan akademis dibanding profesi dalam hal ini profesinya adalah sebagai guru, sedangkan pada fakutas hukum atau S.1 Ilmu Hukum lebih menekankan pada pendidikan profesi seperti hakim, pengacara dan notaris. B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian, penulis merekomendasikan saran-saran penelitian sebagai berikut : 1. Bagi dosen hukum perdata : a. Banyaknya muatan materi hukum perdata dapat disiasati dengan dipilih saja materi-materi yang relevan dengan prodi PPKn sehingga tidak akan menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa maupun dosen. Pembelajaran dengan menggunakan konsep sangat membantu dalam hal pemilihan materi-materi mana dalam hukum perdata yang relevan dengan Prodi PKn. b. Dalam perkuliahan hukum perdata, dosen sebagai pengajar harus faham dan mengerti bahwa mata kuliah tersebut sebagai bagian mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) yang bertujuan untuk memiliki keterampilan tertentu dari bidang ilmu yang ditempuh oleh mahasiswa. Sehingga tidak cukup pengetahuan secara teoritis saja, perlu pengetahuan aplikatif, berikut selalu up date informasi dan pengetahuan berkaitan dengan mata kuliah tersebut, agar tujuan MKK dapat tercapai. Mengajar bukanlah untuk menggugurkan kewajiban tapi untuk melahirkan pembelajar-pembelajar yang handal. c. Strategi belajar mengajar yang dipakai dalam perkuliahan hukum perdata harusnya dipadukan dengan tujuan prodi PPKn dan tujuan PKn secara umum agar terjadi sinergi akan kebermaknaan PKn bagi mahasiswa dan kompetensi sarjana PPKn. 2. Bagi Mahasiswa : a. Dalam mengikuti perkuliahan hukum perdata dan hukum-hukum lainnya agar jangan pernah lupa bahwa prodi PKn memiliki tujuan dan kompetensi yang berbeda dengan fakultas hukum. b. Konsep-konsep hukum perdata walaupun bersifat privaat, makna yang didapat dari

setiap konsep yang ada dalam hukum perdata akan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengetahuan yang didapat dapat dipergunakan secara praktis. 3. Bagi dosen pada umumnya, pembelajaran konsep ini memudahkan untuk penyampaian materi perkuliahan. Namun dalam pembelajaran konsep, dosen harus faham benar dengan materi yang akan disampaikan baik secara teori maupun praktis. 4. Hendaknya hasil penelitian dalam tesis ini dikembangkan dalam satu riset disertasi agar membuat dan menemukan konsep-konsep hukum perdata, khusus untuk pendidikan kewarganegaraan melalui mata kuliah hukum perdata.