RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PENGADILAN NEGERI BOGOR

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN Disusun oleh: TIM ZONA INTEGRITAS

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

CONTOH. File manajemen Perubahan. File Sub Tim Kerja Zi TIM KERJA. Membentuk Tim Kerja Pembangunan ZI

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

2012, No1294.

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

RENCANA AKSI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi SK Ketua Pengadilan

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU. wn.ayah BEBAS darl KORUPSI (WBl) &' WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI (W88M) PENILAIAN R1SIKO DALAM PENERAPAN SPIP

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE) ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS POLRES BOJONEGORO BULAN APRIL 2018

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

UPAYA PENINGKATAN AKUNTABILITAS DAN INTEGRITAS APARATUR KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Transkripsi:

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukaan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat,dan profesional. Dalam perjalananya,banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebutt, maka instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project pelaksanaan reformasi birokrasi yang dapat menjadi percontohan penerapan pada unit-unit kerja lainya. Untuk itu, perlu secara kongkret dilaksanakan program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas. Dalam rangka pembangunan Zona Integritaas, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah : (1) Menyelaraskan instrumen Zona Integritas dengan instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta (2) Penyederhanaan pada indikator proses dan indikator hasil yang lebih fokus dan akurat. Untuk itu perlu disusun pedoman pembangunan zona integritas pada Balai Besar PPMBTPH dengan mengacu 1

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014. 1.2 Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. 2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. 1.3 Maksud dan Tujuan 1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Balai Besar PPMBTPH dan pemangku kepentingan lainya dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM); dan 2. Tujuan penyusunan pedoman ini adalah memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membagun Zona Integritas menuju WBK/WBBM. 1.4 Struktur Organisasi Dengan ditetapkannya Tim Pembangunan Zona Integritas berdasarkan keputusan Kepala Balai Besar PPMB-TPH Nomor 06A.RC.110/C.3.BBMB/03/2017 tanggal 3 Maret 2017, diharapkan pelaksanaan dan penerapan pembangunan zona integritas di lingkungan Balai Besar PPMB- TPH dapat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun Struktur organisasi dirancang untuk efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas. 2

Struktur Organisasi Tim Pembangunan Zona Integritas Balai Besar PPMB-TPH PENANGGUNG JAWAB Ir. Tri Susetyo, MM KETUA Nyi Suryati, SP SEKRETARIS Tukiman, STP ANGGOTA TPI 1. Nyi Suryati, SP 2. Tukiman, STP 3. Ir. Heri Adi Setiawan ANGGOTA UPI 1. Ir. Amiyarsi M.Y., MSi 2. Siklis, SP 3. Sugiyanto, SAP ANGGOTA UPBI 1. Ir. Dewi Taliroso, MM 2. Ir. Dhanny Permadi, MM Keterangan : TPI UPI UPBI = Tim Penilai Internal = Unit Penggerak Integritas = Unit Pembangunan Integritas 2 Uraian Jabatan 1. Penanggung Jawab : Kepala Balai Besar PPMB-TPH 2. Ketua : Kepala Bagian Umum 3. Sekretaris : Kasubbag Program dan Evaluasi 4. Anggota Tim Penilai Internal (TPI) 5. Anggota Tim Unit Penggerak Integritas 6. Anggota Tim Unit Pembangun Integritas : a. Kepala Bagian Umum b. Kasubbag Program dan Evaluasi c. Kasi Jaringan Laboratorium : a. Koordinator Fungsional b. Kasubbag Kepegawaian dan Tata Usaha c. Kasubbag Keuangan dan Perlengkapan : a. Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium b. Kasi Informasi dan dokumentasi 3

1.4 Pengertian Umum Dalam pedoman ini,yang dimaksud dengan : 1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinanya dan jajaranya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. 3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan,penataan tatalaksana,penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik. 4. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah; 5. Unit Kerja adalah Unit/satuan Kerja di instansi Pemerintah, serendahrendahnya eselon III yang menyelengarakan fungsi pelayanan. 6. Menteri adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 7. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan instansi pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM. 4

BAB II PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 2.1 Pencanangan Pembangunan Zona Integritas 1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah dengan deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas. 2. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah mendatangani Dokumen Pakta Integritas. Pendatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara masal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal dan vertikal. Bagi instansi pemerintah yang belum seluruh pegawainya menandatangani Dokumen Pakta Integrtas, dapat melanjutkan / melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona Integritas; 3. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarkat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya dibidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik; 2.2 Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Program pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakuka oleh pimpinan. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. 5

BAB III RENCANA AKSI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 3.1 Manajemen Perubahan Indikator : 1. Penyusunan Tim Kerja Penyusunan Tim kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pembentukan tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; b. Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas (Lampiran 1) 2. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBM Penyusunan Dokumen ini memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM (lampiran 2); b. Penyusunan dokumen rencana kerja pembngunan zona integritas menuju WBK/WBBM harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM; c. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM harus disediakan. 3. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM Pemantauan dan Evaluasi ini memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pelaksanaan kegiatan pembangunan zona integritas dan WBK/WBBM mengacu pada target yang direncanakan; b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; c. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi. 4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya kerja Perubahan pola pikir dan budaya kerja dilakukan dengan memperhatikan halhal sebagai berikut : 6

a. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM; b. Penetapan agen perubahan dalam pembangunan zona integritas; c. Pelaksanaan pelatihan budaya kerja dan pola pikir; d. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Target : 1. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran dan pegawai Balai Besar PPMBTPH dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Balai Besar PPMBTPH sesuai usulan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. 3.2 Penataan Tatalaksana Indikator : 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan Utama : a. Penyusunan SOP kegiatan utama yang mengacu kepada bisnis proses Balai Besar PPMBTPH; b. Penerapan SOP; c. Evaluasi/Perbaikan SOP 2. E-office/E-Government a. Penyusunan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi; b. Penyusunan sistem kepegawaian berbasis sistem informasi; c. Penyusunan sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi. 3. Keterbukaan Informasi Publik a. Penerapan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik; b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik. 7

Target : 1. Penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di zona integritas menuju WBK/WBBM; 2. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas proses manajemen pemerintahan di zona integritas menuju WBK/WBBM. 3.3 Penerapan Sistem Manajemen SDM Indikator : 1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi a. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja; b. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai di Balai Besar PPMBTPH. 2. Pola Mutasi Internal a. Penyusunan kebijakan pola mutasi internal; b. Penerapan kebijakan pola mutasi internal; c. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal. 3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi a. Penganggaran kegiatan pengembangan profesi (Diklat/pelatihan/magang/in house training); b. Monitoring dan evaluasi atas kegiatan pengembangan profesi. 4. Penetapan Kinerja Individu a. Penerapan penetapan kinerja individu; b. Penetapan kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja level diatasnya; c. Penetapan kinerja individu dilakukan secara periodik; d. Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/diimplementasikan mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan. 5. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai melalui penerapan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 8

6. Sistem Informasi Kepegawaian melalui pemutakhiran informasi Target : kepegawaian dilakukan secara terbuka 1. Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masingmasing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Meningkatkan disiplin SDM aparatur pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 4. Meningkatkan efektivitas manajemen SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 5. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM. 3.4 Penguatan Akuntabilitas kinerja Indikator : 1. Keterlibatan Pimpinan a. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan perencanaan; b. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan penetapan kinerja; c. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala. 2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja a. Penyusunan dokumen perencanaan; b. Dokumen perencanaan berorientasi hasil; c. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU); d. Indikator Kinerja memiliki kriteria SMART; e. Penyusunan Laporan Kinerja; f. Peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas Kinerja. 9

Target : 1. Meningkatkan kinerja pada Balai Besar PPMBTPH; 2. Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah. 3.5 Penguatan Pengawasan Indikator : 1. Pengendalian Gratifikasi a. Public campaign tentang pengendalian gratifikasi; b. Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi. 2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) a. Membangun lingkungan pengendalian di unit kerja; b. Melakukan penilaian resiko atas unit kerja; c. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern ke pihak terkait. 3. Pengaduan Masyarakat a. Mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat; b. Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat; c. Monitoring dan evaluasi hasil penanganan pengaduan masyarakat; d. Menindaklanjuti hasil evaluasi penanganan pengaduan masyarakat. 4. Whistle Blowing System a. Menerapkan Whistle Blowing System b. Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System c. Menindaklanjuti evaluasi penerapan Whistle Blowing System 5. Penanganan Benturan Kepentingan a. Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas dan fungsi utama; b. Mensosialisasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan; c. Mengimplementasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan; d. Mengevaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan; e. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan. 10

Target : 1. Meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh masing-masing bidang pada Balai Besar PPMBTPH; 2. Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara pada Balai Besar PPMBTPH; 3. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada Balai Besar PPMBTPH. 3.6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Indikator : 1. Standar Pelayanan a. Penyusunan standar pelayanan di unit kerja; b. Penyusunan SOP bagi standar pelayanan; c. Melakukan review dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP 2. Budaya Pelayanan Prima a. Melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, Pembangunan kapasitas SDM dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima; b. Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media; c. Memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar. 3. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan a. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan; b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka; c. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. Target : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik (lebih cepat, mudah dan tanpa biaya) pada Balai Besar PPMBTPH; 11

2. Mengusahakan unit pelayanan memperoleh standardisasi pelayanan pada Balai Besar PPMBTPH; 3. Meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaran pelayanan publik. 12

IV. PENUTUP Balai Besar PPMBTPH yang pernah memperoleh predikat WBK merupakan outcome dari upaya pencegahan korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di dalam lingkup Zona Integritas. Pengembangan WBK/WBBM secara bertahap sejalan dengan konsep Island of Integrity. Diharapkan, upaya ini akan menjadi bagian dari upaya yang dapat meningkatkan nilai IPNBK dan IKM di Balai Besar PPMBTPH. Untuk itu diperlukan upaya dan pendekatan yang proaktif dalam rangka memperlihatkan kepada masyarakat, bahwa upaya pencegahan korupsi di Balai Besar PPMBTPH dilakukan secara kontinyu dan komprehensif. Program Kerja ini bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan didalamnya dapat diubah sesuai kebutuhan berdasarkan perkembangan lingkungan strategis yang ada. Indikator dalam rangka penetapan predikat menuju WBK/WBBM diharapkan secara bertahap dapat diubah sehingga semakin mengarah kepada zero tolerance approach dalam pemberantasan korupsi. 13

Lampiran 1. MEKANISME PENETAPAN TIM ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PPMBTPH 1. Kepala Balai membuat Memorandum kepada Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium untuk mengajukan nama-nama tim Zona Integritas. 2. Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mengajukan nama-nama calon Tim Zona integritas sesuai permintaan. 3. Kepala Balai Mendisposisikan Memorandum kepada Kepala Subbag Program dan Evaluasi untuk membuat draft Keputusan Tim Zona Integritas sesuai usulan Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium. 4. Kepala Subbag Program dan Evaluasi membuat draf Keputusan melalui Kepala Bagian Umum untuk mendapat persetujuan dan Tanda Tangan Kepala Balai. 5. Kepala Balai Menetapkan melalui Keputusan Tim Zona Integritas. 6. Keputusan Tim Zona Integritas dibagikan kepada seluruh anggota Tim. 7. Subbag Program dan Evaluasi mendokumentasikan Keputusan Tim Zona Integritas. Depok, Maret 2017 Kepala Balai Besar Ir. Tri Susetyo, MM NIP 195903111983031022 14

Lampiran 2. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Balai Besar PPMBTPH Tahun 2017 No Target Prioritas 1. Pembentukan Tim Zona Integritas 2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas melalui pemantauan Kegiatan Strategis Balai Besar PPMBTPH di BPSBTPH, Tindak lanjut hasil audit internal maupun eksternal ISO 17025 : 2008, 17043:2012, ISO 9001:2008, Pelaksanaan pembinaan Sistem Manajemen Mutu dan Pelaksanaan Pengembangan Metode 3. Pelaksanaan Pelatihan peningkatan SDM 4. Penyusunan, Penerapan dan Evaluasi SOP kegiatan 5. Peningkatan kepatuhan terhadap pengelolaan SDM 6. Peningkatan Disiplin dan profesionalisme pegawai 7. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar PPMBTPH 8. Pelaksanaan pengawasan internal melalui Sistem Pengendalian Intern 9. Peningkatan kepatuhan pengelolaan Keuangan Negara melalui laporan keuangan 10. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penerapan ISO 9001 : 2008 11. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat Depok, Maret[ 2017 Kepala Balai Besar Ir. Tri Susetyo, MM NIP 195903111983031022 15