Pelayanan Jasa&Pelatihan

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Oleh Prof. Dr. Bungaran Saragih, MEc

PRODUKTIVITAS SUMBER PERTUMBUHAN MINYAK SAWIT YANG BERKELANJUTAN

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

PERKEMBANGAN TERKINI PROGRAM PEREMAJAAN KELAPA SAWIT NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

DAMPAK KEKERINGAN DAN GANGGUAN ASAP AKIBAT EL NINO 2015 TERHADAP PERFORMA TANAMAN KELAPA SAWIT DI BAGIAN SELATAN SUMATERA

Best Management Practices (BMP) untuk Peningkatan Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

ROADMAP PENELITIAN KELOMPOK PENELITI ILMU TANAH DAN AGRONOMI (KITA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing jabatan di PT. Perkebunan Nusantara I Unit Tanjung Seumantoh

PROGRAM KURSUS/SEMILOKA/WORKSHOP KWARTAL III TAHUN 2013 LPP KAMPUS MEDAN

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

Kontribusi Pusat Penelitian Kelapa Sawit UNTUK PERKELAPASAWITAN INDONESIA

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

X. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Karakteristik dan definisi Petani swadaya dalam konteks perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Teknis Penanaman Baru dan Replanting. PT. Bumitama Gunajaya Agro, Februari 2017 Suroso Rahutomo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR: 29/KPTS/KB.120/3/2017 TENTANG

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Henny Indrawati

BAB I. PENDAHULUAN. kegiatan pertanian yang mendominasi perekonomian masyarakat desa, dimana

SCHEDULE PUBLIC TRAINING TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PEMBAHASAN Konsep Pemupukan Tepat Jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Tanaman kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) adalah tumbuhan tropis

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKELAPASAWITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, Mei 2011

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Striving for Excellence Public Expose

BAB II LANDASAN TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

05/12/2016 KUALA PEMBUANG

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

Program Production and Protection Approach to Landscape Management (PALM) di Kalimantan Tengah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman pohon tropis yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105/Permentan/PD.300/8/2014 TENTANG

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan. Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO

KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

Transkripsi:

Pelayanan Jasa&Pelatihan Survei Lahan dan Studi Kelayakan Rekomendasi Pemupukan Bantuan Teknis Aplikasi Drone Untuk Kebun Kelapa Sawit Proyeksi Produktivitas Kelapa Sawit Pelatihan Uji Efikasi Pupuk & Pestisida Layanan Prima Proteksi Tanaman Fasilitas Laboratorium PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT Indonesian Oil Palm Research Institute Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan 20178, Indonesia, Phone. +62 61-7862477, Facs. +62 61-7862488 email: admin@iopri.org

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS mempunyai peranan dan fungsi dalam melayani seluruh pengembangan/pelatihan industri kelapa sawit baik skala besar maupun kecil yang ada di Indonesia. Dengan didukung oleh berbagai paket teknologi yang telah dihasilkan seperti bahan tanaman kelapa sawit unggul, agen hayati pengendali hama dan penyakit, formulasi pupuk, integrasi sawit dan sapi dan lain lain. Selain itu, didukung pula dengan tenaga ahli profesional dan fasilitas laboratorium daun, tanah, air, limbah, oleopangan, oleokimia, bioproses, biomolekuler, kultur jaringan, proteksi tanaman dan analisis bahan tanaman. Di tengah tantangan usaha yang semakin kompetitif, Pelayanan Jasa dan Pelatihan berkomitmen untuk mengelola secara inovatif, efisien dan produktif segala keinginan pelaku industri kelapa sawit. Mitra kerja Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS terdiri dari perusahaan perkebunan negara, swasta asing dan swasta nasional, perorangan, perbankan dan dinas perkebunan dari berbagai daerah di Indonesia.

Survey Lahan dan Studi Kelayakan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Survei lahan dan studi kelayakan merupakan layanan yang ditujukan untuk analisis dan identifikasi lingkungan fisik, kesesuaian lahan, sosial ekonomi, iklim dan finansial dalam rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit. Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS mampu melayani survei lahan dan studi kelayakan lebih dari 150 ribu ha/tahun. Kegiatan ini meliputi: 1. Survei Pendahuluan (Prasurvei): Kajian umum terhadap aspek-aspek potensi lahan dalam memperoleh gambaran kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit. 2. Studi Kelayakan (Feasibility Study): Berupa kegiatan lanjutan survei kesesuaian lahan dari survei pendahuluan ditambah kajian sosial ekonomi dan finansial pembangunan perkebunan kelapa sawit. Kegiatan ini melayani: Studi kelayakan pembangunan perkebunan kelapa sawit di areal bukaan baru/konversi/ peremajaan tanaman kelapa sawit. Studi kelayakan rencana akuisisi/merger perkebunan kelapa sawit.

Rekomendasi Pemupukan Merupakan layanan PPKS dalam menentukan kebijakan pemupukan untuk tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM) agar diperoleh pertumbuhan dan produktivitas yang sesuai dengan potensi genetik maupun potensi lahannya. Layanan ini memberikan rekomendasi jenis dan dosis pupuk serta cara dan waktu aplikasi pemupukan yang tepat. Sebagai data pendukung, kegiatan rekomendasi pemupukan dilengkapi dengan kegiatan pengambilan dan analisis sampel tanah dan daun. Selain aspek pemupukan, dalam pelayanan rekomendasi pemupukan ini juga dilakukan evaluasi kondisi pertumbuhan tanaman dan pelaksanaan kultur tkenis serta diberikan saran teknis perbaikan faktor pembatas pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. Kegiatan rekomendasi pemupukan didukung oleh SDM profesional dan berpengalaman. PPKS mampu melayani rekomendasi pemupukan untuk tanaman kelapa sawit dengan luasan lebih dari 500 ribu ha per tahun.

Bantuan Teknis Bantuan teknis merupakan produk Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS yang bersifat problem solving terkait permasalahan di industri kelapa sawit baik hulu maupun hilir. Paket layanan bantuan teknis, meliputi: 1. Evaluasi produktivitas tanaman: Identifikasi faktor pembatas rendahnya pencapaian produktivitas tanaman, upaya pembenahan kultur teknis dan proyeksi produktivitas. 2. Evaluasi pemupukan: Monitoring dan evaluasi efektivitas pelaksanaan pemupukan pada TM maupun TBM. 3. Evaluasi kebun: Evaluasi keragaan tanaman dan kebun, faktor pembatas pertumbuhan termasuk di dalamnya uji segregasi/ material balance. 4. Evaluasi pengendalian hama dan penyakit tanaman: Evaluasi gejala serangan hama/penyakit dan saran upaya pengendaliannya. 5. Pengawalan peningkatan produktivitas tanaman dan rendemen PKS.

6. Supervisi pembibitan Evaluasi keragaan bibit dan upaya pembenahan teknis pembibitan. 7. Supervisi pembangunan kebun: Evaluasi dan monitoring pelaksanaan pembangunan kebun serta keragaan TBM. 8. Kajian kelayakan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS): Menilai kelayakan pembangunan PKS dari aspek teknis dan finansial. 9. Evaluasi kinerja unit pengolahan dan unit pengelolaan limbah (UPL) pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) Menilai kinerja Unit Pengolahan dan/atau UPL disertai upaya perbaikan teknis. 10. Analisa tandan buah segar kelapa sawit (TBS): Mengkaji potensi rendemen minyak dan inti kelapa sawit. Selain kegiatan di atas, bantuan teknis mencakup kegiatan lain yang terkait dengan industri kelapa sawit, seperti: paket teknologi pengomposan, pembangkit listrik berbasis biomassa kelapa sawit serta paket integrasi sawit, sapi dan energi.

Aplikasi Drone untuk Perkebunan Kelapa Sawit Aplikasi perangkat drone di perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan untuk keperluan antara lain palm counting (sensus pohon), monitoring serangan hama/penyakit dan monitoring kebun secara umum. Pemetaan Kebun 1. Pemetaan mikrotopografi Pemetaan mikrotopografi khusus lahan gambut dengan tingkat ketelitian sangat detail menggunakan differential geographic position system (DGPS) EPOCH RTK. Hasil pemetaan ini digunakan untuk mendukung tata kelola air pada lahan gambut secara berkelanjutan. 2. Pemetaan kesuburan tanah Pemetaan kesuburan tanah dilakukan untuk memetakan kebun berdasarkan tingkat kesuburan tanah di perkebunan kelapa sawit. Peta ini menjadi dasar pengelolaan kebun, termasuk pemupukan. Proyeksi Produktivitas Kelapa Sawit Proyeksi produktivitas kelapa sawit merupakan layanan baru yang dikembangkan menggunakan analisis statistik guna mengestimasi target produksi dalam satu atau dua tahun kedepan. Program ini akan sangat berguna dalam menghitung potensi kebun dan capaian target yang lebih realistis pada perkebunan kelapa sawit. Produktivitas (ton/ha) 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 Proyeksi PPKS 2016 Realisasi 2016 Proyeksi PPKS 2017 - Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Bulan

Brosur Pelatihan dapat diunduh dari Website Pelatihan Pelatihan merupakan produk Pelayan an Jasa dan Pelatihan PPKS yang ditujukan untuk meningkatakan kualitas SDM khususnya pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan industri kelapa sawit mulai dari pra panen (on farm) hingga pasca panen (off farm). Materi pelatihan terdiri dari pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit dan pelatihan Teknik Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit. Selain itu, PPKS juga melayani pelatihan tematik sesuai kebutuhan perkebunan kelapa sawit Peserta Pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit ditujukan untuk staf pembiayaan di perkebunan, pejabat perbankan (analisa kredit dan analisa resiko kredit), pengawas lapangan, staf pengajar dan pegawai dinas pertanian/perkebunan. Pelatihan Teknik Budi Daya & Pengolahan Kelapa Sawit ditujukan untuk manajemen kebun (manajer, asisten kepala, dan pekebun sawit), pengawas lapangan, staf pengajar dan pegawai dinas pertanian/perkebunan. Instruktur Kegiatan pelatihan didukung oleh para instruktur (narasumber) yang berpengalaman di industri kelapa sawit dengan latar belakang pendidikan S3 dan S2 (lulusan dari luar dan dalam negeri).

Pendampingan Teknis Persiapan ISPO PPKS berkomitmen mendukung penerapan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang dikembangkan oleh Kementrian Pertanian guna meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan memenuhi komitmen dalam mengurangi gas rumah kaca (GRK) serta masalah lingkungan. Dalam hal ini, PPKS menawarkan pendampingan teknis persiapan dalam penerapan ISPO di perkebunan kelapa sawit lingkup perkebunan negara, swasta dan perkebunan rakyat. Uji Efikasi Pupuk & Pestisida Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan salah satu lembaga independen yang ditunjuk untuk melaksanakan uji efikasi pupuk dan pestisida sebagai syarat untuk pendaftaran produk ke Departemen Pertanian Republik Indonesia. Uji efikasi dapat dilaksanakan di kebun percobaan PPKS atau kebun yang ditunjuk oleh produsen/formulator produk bersangkutan. Laporan akhir pengujian disampaikan secara ilmiah setelah seruluh proses uji efikasi selesai dilaksanakan.

Layanan Prima Proteksi Tanaman Pusat Penelitian Kelapa Sawit sebagai Pusat Unggulan IPTEK di Indonesia selalu memberikan inovasi dan informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk bidang perlindungan tanaman. Kelti Proteksi Tanaman PPKS telah berhasil memproduksi massal berbagai agens pengendali hayati untuk sejumlah hama dan penyakit kelapa sawit, berbagai teknologi pengendalian yang dapat diterapkan untuk perkebunan besar dalam skala yang luas maupun perkebunan rakyat dalam skala yang sempit, serta didukung dengan sarana pengendalian termasuk tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman. Oleh karena itu, PPKS bersedia memberikan pelayanan dan jasa untuk menyelesaikan segala permasalahan hama dan penyakit di perkebunan kelapa sawit. Layanan prima yang ditawarkan antara lain: Sensus Hama dan Penyakit Rekomendasi Pengendalian Bantuan Teknis Pengendalian Langsung di Lapangan Deteksi dan Identifikasi Molekuler Penyakit Introduksi Burung Hantu untuk Pengendalian Hama Tikus Re-Introduksi Elaeidobius kamerunicus Training Hama dan Penyakit

Fasilitas Laboratorium Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS didukung oleh fasilitas Laboratorium Pengujian yang lengkap dan terakreditasi yang meliputi Laboratorium Pupuk, Tanah, Air dan Limbah. Selain itu PPKS juga memiliki Laboratorium Oleopangan, Laboratorium Oleokimia, Laboratorium Bioproses, Laboratorium Biomolekuler, Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Proteksi Tanaman, dan Laboratorium Analisis Bahan Tanaman. Sejak tahun 2010 Laboratorium Pelayanan PPKS telah mendapatkan sertifikat akreditasi sebagai laboratorium penguji dari Komite Akreditasi Nasional berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/ICE 17025 dengan SK KAN No. LP- 472-IDN untuk lingkup pengujian Pupuk dan Minyak Sawit (dan turunannya). Sementara itu, laboratorium yang lain terakreditasi oleh KNAPP sejak Januari 2008 dengan SK No. PLM 016-INA-2008. Dalam melaksanakan pengujiannya laboratorium PPKS didukung oleh tenaga yang berpengalaman dalam proses pengujian dan mendapat supervisi dari tenaga ahli laboratorium. Alat-alat yang digunakan dalam pengujian merupakan alat-alat terbaru yang mendapatkan perawatan dan dikalibrasi secara berkala sehingga menjamin akurasi hasil pengujian.

Contact Person Informasi lebih lanjut dan pemesanan produk Pelayanan Jasa dan Pelatihan PPKS: MUHAYAT 0852 7695 3886 imuh.iopri@gmail.com SITI NINGRUM 0813 6134 5380 sitiningrum63@yahoo.com