PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN TAMPILAN MAJALAH UNTUK MATERI PERBANDINGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 PADANG Oleh: Franica Sari *), Rahmi **), Sofia Edriati **) *) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat franicasari@gmail.com ABSTRACT A textbook has not been able to facilitate the students to study independently and made the students easy to construct the concept of math well. The textbook layout is also not interesting so that the students are not interested to study about it. Therefore, the research aims to develop a valid and practical constructivism-based module with the magazine layout for the comparison material at Public Junior High School 13 Padang. The research is a development research using Plomp design. It is conducted through two stages, i.e. 1) preliminary research and 2) prototyping phase with the formative evaluation method chosen is self-evaluation, expert review, and one-to-one evaluation. The types of collected data on this research are quantitative and qualitative data. The module validity analysis result, which is based on 4 aspects, i.e. content appropriateness, material presentation, linguistic, and graph, is very valid and appropriate to use. The result of practical analysis shows that the module is practical to use in learning. Keywords : Development, Module, Constructivism, Magazines, Comparison Material. PENDAHULUAN Modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri). Menurut Hamdani (2011: 104) modul juga dapat menjadi sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis atau cetak yang memuat materi pembelajaran, metode, tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi yang diharapkan. Salah satu kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu memahami setiap materi yang diajarkan khususnya pada mata pelajaran matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, men-jelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesai- 1
kan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Untuk mencapai tujuan pada mata pelajaran matematika tersebut, maka pada modul diperlukan suatu pendekatan. Salah satu pendekatannya yaitu pendekatan konstruktivisme. Menurut Suparno (2006: 66), pendekatan konstruktivisme adalah suatu proses aktivitas siswa untuk memperoleh pengetahuan baru melalui pembentukan (konstruksi) berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya. Pembelajaran konstruktivisme berpusat pada siswa, guru hanya membimbing dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa. Kemampuan tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika pada materi perbandingan. Perbandingan merupakan salah satu materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran matematika di SMP kelas VII. Perbandingan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam matematika yang harus dikuasai siswa karena banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, seperti seorang arsitek yang menggambar model rumah dengan ukuran kecil (tidak sebenarnya). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 3-8 Februari 2014 di SMPN 13 Padang, diketahui bahan ajar yang digunakan guru dan siswa berupa buku teks. Dari hasil wawancara dengan guru matematika, guru menjelaskan bahwa buku teks yang digunakan belum mampu membantu siswa dalam mengkonstruksi konsep matematika dengan baik, khususnya pada materi perbandingan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas VII SMPN 13 Padang, diketahui bahwa siswa menganggap bahasa dan isi yang terdapat dalam buku teks sulit dimengerti. Tampilan buku teks yang digunakan juga kurang menarik. Menyikapi hal tersebut, perlu dikembangkan modul berbasis konstruktivisme yang dapat mengkonstruksi pemahaman konsep siswa dan memancing aktivitas belajar siswa sehingga menimbulkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dibutuhkan suatu tampilan yang menarik dengan desain majalah. Daya tarik dari tampilan majalah yang diungkapkan oleh Yovita (2012: 2) terletak pada bagian cover, perpaduan warna dan slogan (tagline). Sehingga modul yang dibuat dengan tampilan majalah diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah 2
pada materi perbandingan yang valid dan praktis di SMPN 13 Padang. METODE PENELITIAN Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti model umum desain penelitian menurut Plomp (2013: 19) yang terdiri atas 3 fase yaitu 1) preliminary research, 2) prototyping phase, dan 3) assessment phase. Tetapi, pada penelitian ini dilakukan hanya 2 fase, yaitu: 1) preliminary research dan 2) prototyping phase dengan metode evaluasi formatif yang dipilih adalah evaluasi diri, tinjauan ahli, dan evaluasi satu-satu. Tahap investigasi awal dilakukan proses analisis silabus dan buku teks, dan melakukan wawancara dengan siswa dan guru. Tahap prototipe dilakukan proses pembuatan rancangan dan sistematika modul, pembuatan desain modul, memvalidasi, dan uji coba untuk melihat kepraktisan modul. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dua orang guru matematika dan tiga orang siswa SMPN 13 Padang. Jenis data yang digunakan dalam pengembangan modul adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Kemudian ditarik kesimpulan dengan teknik deskriptif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, pedoman wawancara, dan angket. HASIL PENGEMBANGAN Modul yang dinyatakan sudah valid oleh ahli bidang studi dan ahli bahasa diimplementasikan untuk memperoleh data praktikalitas. Analisis data dari lembar validitas modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah divalidasi oleh tiga orang validator yang terdiri dari satu orang guru dan dua orang dosen didasarkan pada empat komponen, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Hasil dari analisis uji validasi oleh validator disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Validasi Modul No Aspek yang Validator Dinilai 1 2 3 Rerata Kategori 1 Penyajian materi 28 32 28 88 3,7 Sangat valid 2 Kelayakan isi 22 24 21 67 3,7 Sangat valid 3 Kebahasaan 21 23 16 60 3,3 Sangat valid 4 Kegrafikaan 19 19 19 57 3,8 Sangat valid Rerata 3,6 Sangat valid Hasil validasi modul di atas dikategorikan sangat valid dengan rerata 3,6. Hasil validasi para ahli tersebut menunjukkan bahan ajar modul yang 3
dikembangkan sudah memiliki validitas dari segi penyajian materi, kelayakan isi, bahasa, dan kegrafikaan. Artinya materi yang disajikan dalam modul sudah sesuai dengan materi yang harus dipelajari siswa untuk memperoleh capaian pembelajaran matematika, materi yang disajikan pada modul dapat mengarahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang ingin dicapai, bahasa yang digunakan dalam modul sudah Tabel 2. Hasil Praktikalitas Modul oleh Guru No Aspek Penilaian Guru 1 Guru 2 sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, dan tampilan modul sudah menarik. Modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah yang telah dinyatakan valid oleh validator, selanjutnya dilakukan uji praktikalitas. Uji praktikalitas dilakukan oleh dua orang guru mata pelajaran matematika dan tiga orang siswa kelas VII SMPN 13 Padang. Hasil praktikalitas modul yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada Tabel 2. Nilai Praktis (%) Kategori 1 Kemudahan penggunaan 9 4 13 100 Sangat praktis 2 Waktu yang diperlukan 3 3 6 75 Praktis 3 Mudah diinterpretasikan 9 11 20 83,3 Sangat praktis 4 Memiliki ekivalensi yang sama 15 16 31 77,5 Sangat praktis Total (%) 335,8 Rata-rata (%) 83,95 Sangat praktis Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa nilai praktikalitas oleh guru adalah 83,95 % dengan kategori sangat praktis. Tabel 3. Hasil Praktikalitas Modul oleh Siswa No Aspek Penilaian 1 Kemudahan penggunaan 2 Waktu yang diperlukan 3 Mudah diinterpretasikan 4 Memiliki ekivalensi yang sama Siswa 1 Siswa 2 Selanjutnya, hasil praktikalitas modul yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Siswa 3 4 4 4 12 4 4 3 11 10 10 9 29 17 19 19 55 Nilai Praktis (%) Kategori 100 Sangat praktis 91,7 Sangat praktis 80,6 Sangat praktis 91,7 Sangat praktis Total (%) 364 Rata-rata (%) 91 Sangat praktis 4
Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa nilai praktikalitas oleh siswa adalah 91 % dengan kategori sangat praktis. Analisis angket praktikalitas oleh guru dan siswa menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan termasuk kategori sangat praktis. Namun, terdapat perbedaaan nilai kepraktisan guru yaitu 83,95% dan siswa yaitu 91%. Perbedaan nilai kepraktisan modul oleh guru dan siswa dikarenakan guru menilai menurut pandangannya sedangkan siswa menilai sendiri sejauhmana dapat memahami modul. Penggunaan modul juga dinilai bermanfaat bagi siswa. Adanya modul membantu siswa memahami konsep. Siswa berpendapat bahwa dengan adanya modul ini, ia dapat memahami konsep pelajaran dengan baik dan ia dapat belajar dengan gaya belajarnya sendiri. Selain itu, modul dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun pengetahuan pada siswa dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah serta membantu siswa belajar mandiri. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2003: 133) bahwa modul memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan pembelajaran individual. Hasil wawancara tahap praktikalitas dinyatakan bahwa siswa merasa senang belajar dengan menggunakan modul yang dihasilkan. Selain itu, modul yang dihasilkan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa karena modul disajikan dengan tampilan majalah. Penggunaan warna dan gambar pada modul menarik perhatian siswa untuk membacanya. Prastowo (2011: 124), menyatakan bahwa gambargambar yang mendukung sangat dibutuhkan dalam pembuatan modul karena menambah daya tarik dan mengurangi kebosanan siswa dalam mempelajarinya. Data hasil keseluruhan lembar validitas modul dan praktikalitas dapat dinyatakan bahwa modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah yang dihasilkan sudah sangat valid dan praktis. Hasil penelitian yang dilakukan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2012) bahwa modul berbasis konstruktivisme dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dan memudahkan siswa mengkonstruksi konsep matematika dengan baik. Selain itu, menurut Sari (2012), modul dengan tampilan majalah dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajarinya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan dihasilkannya modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah pada materi 5
perbandingan untuk kelas VII SMPN 13 Padang yang valid dan praktis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan hal-hal berikut. 1. Guru dan siswa dapat menggunakan modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah ini sebagai alternatif sumber belajar dalam pembelajaran matematika. 2. Peneliti lain dapat menjadikan modul berbasis konstruktivisme dengan tampilan majalah ini sebagai contoh dalam mengembangkan bahan ajar berbasis konstruktivisme lainnya. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Suparno, Paul. (2006). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Yovita, Stephania. (2012). Kepuasan Remaja Putri Dalam Membaca Rubrik Fashion Majalah Sister. Skripsi. [online]. Tersedia: http://library.umn.ac.id/eprints/id/file/ 1754 (diakses 20 juli 2014). DAFTAR PUSTAKA Agustin, Peni. (2012). Pengembangan Hand Out Berbasis Konstruktivis pada Materi Bangun Datar untuk Kelas VII SMP. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: UNP. Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Plomp. (2013). Educational Design Research : An Introduction, dalam AnIntroduction to Educational Research. Enschede, Netherland : NationalInstitute for Curriculum Development. Prastowo, Andi (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Sari, Mira. (2012). Pengembangan Modul Berbasis Mind Map dengan Tampilan Majalah pada Materi Fungi untuk SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: UNP. 6