PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

dokumen-dokumen yang mirip
Tes dan Persyaratannya

BENTUK-BENTUK TES fungsinya

MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

ALAT-ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENILAIAN NON TES

SATUAN ACARA TUTORIAL [ SAT ]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Mahasiswa mampu. Tes DASAR. Modul: 1 6 PENILAIAN. menjelaskan hakikat. Suryanto, DALAM. penilaian, asesmen, Adi. (2009).

Kegiatan Belajar. Mengembangkan tes. A. TES OBJEKTIF 1. Benar-salah 2. Menjodohkan 3. Pilihan ganda

TEKNIK EVALUASI DAN INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI & REMEDIASI

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

Objective Test. Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien. 27 Maret Evaluasi Pembelajaran Komputer. Taufik Ikhsan Slamet

BAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

PEMBUATAN TES TERTULIS

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PENINGKATAN MUTU PROSES DAN EVALUASI PEMBELAJARAN. ( As ari Djohar )

BAB 11 TES TERRULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

Kuesioner. Bentuk tes yang memberikan kemudahan dalam skoring adalah tes objektif 2.

Jenis dan Karakteristik Soal. Oleh : Toto Fathoni

PENYUSUNAN KISI SOAL LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK

ASSESSMENT TRADISIONAL *

PERENCANAAN TES. Retno Wahyuningsih ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

TEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH. Diajukan untuk memenuhi tugas. Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

KUALITAS TES PILIHAN GANDA (MULTIPLE-CHOICE) SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK PROSES BERFIKIR MAHASISWA

KONSTRUKSI TES SEBAGAI ALAT UKUR HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Mohammad Harijanto

Tenaga peneliti terlatih. Sampel dipilih yg representatif. Kontrol variabel secara ketat. Perlu pengujian validitas dan reliabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dievaluasi. 1. Dilihat Dari Fungsinya. 2. Dilihat Dari Waktu. 3. Dilihat Dari Titik Berat Penilaian. 4. Dilihat Dari Alat Evaluasi

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-2) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

PERKULIAHAN 3: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

Lanjutan Persyaratan Tes

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.

PENGARUH TIPE TES DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 30 DKI JAKARTA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Menyusun Tes Multiple Choice. ujian atau percobaan, dalam bahasa Arab Imtihan

PENGERTIAN TUJUAN ATAU FUNGSI PENILAIAN PENDIDIKAN BESERTA CONTOHNYA MAKALAH

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM

tertentu. Penilaian performans menurut Nathan & Cascio (1986) berdasarkan pada analisis pekerjaan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

SOAL UJIAN AKHIR EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI. a) Buatlah suatu norma hasil tes dengan lima kategori nilai (A,B,C,D, dan E).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang

Validitas Isi Instrumen Tes Uas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB VI PENUTUP. evaluator untuk meningkatkan hasil belajar adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting

TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : Deradi Harsi NIM

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

Perancangan Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian,

B. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Jerman

BAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TES PILIHAN GANDA

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

KUALITAS TES BUATAN GURU PADA SOAL PILIHAN GANDA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KENDARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JENIS DAN PERENCANAAN EVALUASI P E R T E M U A N K E 4

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah memikirkan secara mendalam tentang suatu hal,

Pengembangan Tes Bentuk Uraian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 14 MENSKOR DAN MENILAI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

Transkripsi:

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) 3. Pembuatan Alat Evaluasi Ditinjau dari pembuatnya, alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu alat evaluasi buatan guru dan alat evaluasi terstandar. 1) Alat Evaluasi Buatan Guru Alat evaluasi buatan guru adalah alat evaluasi yang sengaja dibuat oleh guru, baik tes maupun non tes, yang dipergunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam daerah kognitif, afektif, atau psikomotorik. 2) Alat Evaluasi Terstandar Alat evaluasi terstandar atau alat evaluasi yang dibakukan adalah alat evaluasi yang kualitasnya terjamin sehingga hasilnya mencerminkan keadaan kemampuan sebenarnya. Alat evaluasi ini derajar validitas dan reliabilitasnya memadai (tinggi). Begitu pula daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektifitasnya memenuhi kriteria kualitas soal evaluasi yang baik. 4. Tes Menurut Tujuannya 1) Tes Kecepatan (Speed Test) Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam hal kecepatan berpikir (kognitif) atau keterampilan, baik yang bersifat spontanitas (logik) maupun hafalan dan pemahaman dalam mata pelajaran yang telah dipelajarinya. Waktu yang disediakan relatif singkat, sebab yang lebih diutamakan adalah waktu yang minimal dan dapat mengerjakan tes itu sebanyak-banyaknya dengan baik dan benar, cepat, dan tepat penyelesaiannya. Tes yang termasuk kategori tes kecepatan misalnya adalah, tes intelegensi dan tes bongkar-pasang suatu alat. 2) Tes Kemampuan (Power Test) Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi testi dalam mengungkap kemampuannya (dalam bidang tertentu) dengan tidak dibatasi secara ketat oleh waktu yang disediakan. Kemampuan yang dievaluasi bisa berupa kognitif maupun psikomotorik. Soal-soal tes kemampuan biasanya relatif sukar, menyangkut 1

berbagai konsep atau pemecahan masalah dan menuntut peserta tes untuk mencurahkan segala kemampuan, menyangkut daerah kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi. 3) Tes Pencapaian (Achievement Test) Tes ini dimaksudkan untuk mengevaluasi hal yang telah diperoleh dalam suatu kegiatan. Tes hasil belajar, baik itu tes harian (formatif) maupun tes akhir semester (sumatif) bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam suatu kurun waktu tertentu. 4) Tes Kemajuan Belajar (Assesment Test) Tes kemajuan belajar meninjau kondisi (keadaan) sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Tes awal (pre test), yaitu tes yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui kondisi awal testi dan tes akhir (post test) sebagai tes pencapaian. Kedua tes tersebut disebut tes kemajuan belajar. Kedua tes tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi kemajuan antara kondisi awal sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan dan kondisi akhir sesudah kegiatan itu dilaksanakan. 5) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) Tes diagnostik berarti tes yang dilakukan oleh guru yang dimaksudkan untuk mencari dan meneliti kekuatan dan hambatan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah disajikan. 6) Tes Formatif Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk (kognitif, afektif, dan psikomotorik) setelah mengikuti suatu program pengajaran. Tes formatif juga dikenal dengan istilah tes (ulangan) harian. 7) Tes Sumatif Tes sumatif berarti tes yang ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa dalam sejumlah materi pelajaran (pokok bahasan) yang telah dipelajari. Tes sumatif ruang lingkup materinya cukup banyak (luas) terdiri dari beberapa pokok bahasan. Tes sumatif sering disebut tes akhir semester. Tes sumatif yang dilaksanakan meliputi beberapa pokok bahasan sebelum tes sumatif pada akhir semester disebut tes sub sumatif. 2

5. Tipe dan Bentuk Tes Tes tertulis menurut tipenya dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu tes tipe subyektif (subjective test) dan tes tipe obyektif (objective test). 1) Tes Tipe Subyektif Istilah subyektif di sini diartikan sebagai adanya faktor lain di luar kemampuan testi dan perlengkapan instrumen tes yang mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skor/nilai. Bentuk soal tes tipe subyektif adalah bentuk uraian (essay). Hal ini disebabkan karena untuk menjawab soal tersebut siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai. Selain harus menguasai materi tes, siswa dituntut untuk bisa mengungkapkannya dalam bahasa tulisan dengan baik. 2) Tes Tipe Obyektif Istilah obyektif adalah tidak adanya faktor lain yang mempengaruhi proses pemeriksaan pekerjaan testi dan penentuan skor/nilai akhir yang diberikan oleh terter. Jadi benar-benar murni hasil pekerjaan siswa. Istilah lain dari tes tipe obyektif adalah tes dengan jawaban singkat (short answer test). Dinamakan demikian karena tes ini hanya memerlukan jawaban yang pendek, singkat tapi tepat. Siswa (testi) cukup hanya dengan memberikan tanda silang (X) atau tanda cek ( ) saja pada jawaban yang paling tepat yang telah tersedia. Menurut bentuknya tes tipe obyektif terdiri dari 4 macam, yaitu: bentuk benar-salah (true false), bentuk pilihan ganda (multiple choice), bentuk menjodohkan (matching item), bentuk melengkapi (completion). a. Bentuk Benar-Salah (True-False) Tes bentuk Benar-Salah soalnya disajikan dalam bentuk pernyataan (stem). Pernyataan tersebut mengandung nilai kebenaran Benar (B) atau Salah (S). b. Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choise) Dilihat dari strukturnya, soal pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu pokok soal (stem) yang berisi permasalahan yang akan ditanyakan dan sejumlah pilihan atau kemungkinan jawaban (option). Dari sejumlah pilihan jawaban yang disediakan, hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar, yang disebut kunci jawaban, sedangkan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang lain disebut pengecoh (distractor). Tugas testi (murid, siswa, 3

peserta tes) adalah memilih salah satu di antara jawaban yang tersedia, yang benar atau yang paling benar. Ragam soal bentuk pilihan ganda telah dikembangkan menjadi lima macam, yaitu: i) Pilihan Ganda Biasa Soal jenis ini terdiri dari stem atau pokok soal berupa pernyataan yang belum lengkap atau kalimat pertanyaan, diikuti oleh empat atau lima alternatif jawaban yang merupakan pelengkap dari pernyataan dalam stem atau jawaban dari pertanyaan dalam stem. Dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang tersedia hanya ada satu jawaban yang benar. Testi ditugaskan untuk memilih jawaban yang paling tepat dengan cara menyilang atau melingkari abjad alternatif jawaban itu. ii) Hubungan Antar Hal Soal jenis ini terdiri atas dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan kata sebab. Kedua pernyataan ini dapat benar atau salah, atau dapat juga pernyataan yang satu benar sedangkan yang lainnya salah. Apabila kedua pernyataan itu benar, yang perlu diperhatikan ialah apakah kedua pernyataan itu mempunyai hubungan sebab akibat atau tidak? iii) Analisis (tinjauan) Kasus Soal dalam ragam ini merupakan suatu uraian yang memuat satu atau beberapa kasus (konsep matematika), siswa (testi) ditugaskan untuk merinci kasus-kasus yang terkandung dalam soal tersebut. Kasus-kasus yang relevan telah diuraikan dalam bentuk option, testi tinggal memilihnya untuk kasus yang benar. Biasanya uraian tersebut merupakan simulasi keadaan nyata, sehingga testi seakan-akan menghadapi keadaan sebenarnya. iv) Asosiasi Pilihan Ganda (Pilihan Ganda Kompleks) Ragam pilihan ganda kompleks bentuknya hampir sama dengan ragam pilihan ganda biasa, yaitu melengkapi pokok soal dengan pilihannya. Hal yang membedakannya dari bentuk yang pertama ialah bahwa dalam ragam pilihan ganda kompleks alternatif jawaban yang benar bisa lebih dari satu. 4

v) Membaca Diagram Ragam pilihan ganda ini bentuknya sama dengan bentuk pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan), perbedaannya terletak pada pokok masalah yakni disajikan dengan menggunakan gambar, diagram, atau tabel. c. Bentuk Menjodohkan (Matching Item) Bentuk ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok pertama berisi stem atau pokok masalah (soal) yang biasanya ditulis di sebelah kiri. Kelompok kedua berisi kemungkinan jawaban atau option. d. Bentuk Melengkapi (Completion) Soal bentuk melengkapi seringkali disebut dengan tes isian singkat atau menyempurnakan. Pada tes bentuk ini testi diminta untuk melengkapi pokok masalah (soal) dengan cara mengisi titik-titik atau tempat kosong sebagai pelengkap kalimat dalam soal. Jadi soal bentuk melengkapi ini disajikan dalam bentuk pernyataan (bukan pertanyaan) yang kalimatnya belum selesai. 5