BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat Jalan Dr. Prof. Moh. Yamin, SH, RT 20 Kelurahan Payo Lebar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 14 orang siswa 7 orang laki-laki dan perempuan berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

Bab III Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 06

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini dari Amelliyani Salsabil, mahasiswa fakultas ilmu pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini addalah 1 bulan yaitu pada bulan Februari 2017. Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 180 Kota Jambi dengan alamat Jalan Dr. Prof. Moh. Yamin, SH, RT 20 Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Alasan memilih SD Negeri 180/IV Kota Jambi karena tempat peneliti pada awal observasi penemuan mengidentifikasi latar belakang masalah, saat mengadakan observasi dan wawancara di Kelas IV di dapati bahwa pada siswa Kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi masih rendah kerjasama siswa. Hal tersebut terlihat pada Mata Pelajaran IPS, dimana masih banyak siswa masih banyak yang tidak aktif mengikuti pelajaran, tidak mau bertanya tentang materi yang sedang diajarkan, dan pembelajaran masih berpusat kepada guru. oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri 180/IV Kota Jambi khususnya di Kelas IV. Berikut rincian jadwal penelitian ini : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan Ke Kegiatan 11 12 1 2 3 4 Proposal Seminar Penelitian Olah data dan analisis Ujian skripsi 27

28 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi. jumlah siswa pada kelas ini yaitu sebanyak 14 orang yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan, dengan latar kepandaian, cara belajar, ekonomi, agama, dan kondisi orang tua yang berbeda-beda, penelitian ini dilaksanakan berdasarkan siklus-siklus tindakan, tindakan yang dilakukan sesuai dengan bahasan penelitian tindakan Model Make A Match. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Kusuma dan Dwitagama. 2012:21), yang mencakup empat komponen yaitu : 1. Perencanaan 2. Tindakan (Acting) 3. Pengamatan (Observing) 4. Refleksi Keempat komponen tersebut saling terkait satu sama lain dalam suatu sistem spiral, berikut ini gambaran secara singkat langkah-langkah nya : Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis, Dan Mc.Taggart Sumber: Kusumah dan Dwitagama, (2012:21)

29 Keterangan : Siklus I plan (perencanaan tindakan siklus I) Act and Observer (Tindakan dan Observasi I) Reflect (Refleksi I) Siklus II plan (perencanaan tindakan siklus II) Act and Observer (Tindakan dan Observasi II) Reflect (Refleksi II) Berdasarkan gambar diatas, dalam setiap siklus terdiri dari tiga komponen yaitu, perencanaan, tindakan dan pengamatan dan refleksi. 3.3.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan penelitian tindakan, kegiatan yang dilakukan anatara lain: 1. Mengidentifikasi masalah dan menganalisis masalah yang terjadi di Kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi. 2. Peneliti berkolaborasi dengan guru dan siswa kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi. 3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus 4. Membuat lembar keterlaksanaan pembelajaran dan kerjasama 5. Membuat Media kartu 3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan setelah mendapat izin dari kepala sekolah. Proses peneitian dilakukan sesuai dengan jadwal Mata Pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan rencana

30 pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada perencanaan tindakan. Adapun tindakan yang akan dilakukan yaitu : 1) Kegiatan awal a. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdo a b. Guru berkomunikasi kehadiran siswa c. Guru menyampaikan presentase kelas dengan memberikan apersepsi dan motivasi siswa sebelum masuk kedalam materi pembelajaran d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti Eksplorasi: a. Guru menjelaskan materi pembelajaran b. Guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut c. Guru menyuruh siswa menyampaikan pendapat mengenai informasi yang diketahuiny d. Guru dan siswa bertanya jawab Elaborasi: a. Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok besar b. Guru membagi kepada siswa kartu soal dan jawaban kepada masing- masing kelompok c. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan pasangannya jika sudah bertemu antara kartu soal dan jawaban d. Siswa bekerjasama dalam menggali informasi

31 e. Guru memberikan batasan waktu, bagi pasangan yang sudah bertemu antara kartu soal dan jawabannya diberikan poin, bagi yang tidak dapat menemukan jawabannya diberikan hukuman. f. Siswa mengembangkan dan menyajikan informasi yang didapat Konfirmasi : a. Guru bertanya jawab tentang hal yang diketahui siswa b. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3) Kegiatan Ahkir a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran b. Guru memberikan reward dan punishment c. Guru mengahkiri pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdo a dipimpin oleh ketua kelas. 3.3.3 Observasi Observasi adalah kegiatan mengamati yang dilakukan oleh seorang peneliti secara langsung dilapangan secara sistematis. Suyadi (2012 :24) mengemukakan bahwa observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dalam melakukan pengamatan. Hasil dari observasi ini akan digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

32 Observasi yang akan dilakukan pada penelitian kerjasama siswa meliputi beberapa indikator kerjasama siswa dalam pembelajaran, menurut Isjoni (2010 :65) untuk mencapai keterampilan dalam bekerjasama terdapat 8 indikator yang perlu diamati dalam pembelajaran IPS, yaitu : 1. Keikutsertaan dalam memberikan ide dan pandapat 2. Menanggapi pendapat dan menerima pendapat orang lain 3. Melaksanakan tugas 4. Keikutsertaan dalam memecahkan masalah 5. Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok 6. Keikutsertaan membuat laporan 7. Keikutsertaan dalam presentasi kelompok 8. Kepedulian kepada teman dalam memecahkan masalah Catatatan dalam observasi merupakan catatan mengenai semua peristiwa yang dialami, baik yang dilihat peneliti maupun yang didengar oleh peneliti. Artinya pernyataan didalam lembar observasi dalam penelitian merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi dilapangan atau selama kegiatan penelitian berlangsung. Metode observasi ini adalah dengan jalan pengamatan langsung dilapangan dengan menggunakan lembar observasi 3.3.4 Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Suyadi (2012:24) mengatakan refleksi (dalam PTK) akan lebih efektif jika diantara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolaborator (kepala sekolah). Apabila hasi observasi menunujukkan hasil yang belum maksimal, maka akan dilakukan refleksi dengan perbaikan ulang pada bagian yang ditemukan kelemahannya melalui siklus berikutnya.

33 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian. Analisis penelitian menggunakan analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu menggambarkan data dengan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. Teknik analisi data ini diperoleh dengan cara merefleksikan hasil observasi. Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis secara deskriptif, sehingga mampu memeberikan gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang dilakukan guru pada saat pembelajaran IPS berlangsung yaitu dengan menggunakan model Make A Match. analisis kuantitatif yaitu menghitung skor dari aspek yang telah tercantum pada lembar observasi. adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Memberikan skor pada masing-masing aspek 2. Menjumlahkan skor dari skor masing- masing aspek 3. Menghitung persentase dengan rumus: Persentase = Penilaian dilakukan dengan mengkonfirmasi kan persentase penilaian dengan kriteria sebagai berikut: 85% - 100% = sangat baik 75% - 84,99% = baik 65% - 74,99% = cukup 55% - 64,99% = kurang <55% = rendah Sumber : Arikunto, (2015:98)

34 3.5 Kriteria Keberhasilan Penelitian ini akan dikatakan berhasil apabila sudah mengalami peningkatan antara kerjasama siswa dari kondisi awal, setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Make A Match sampai selesainya tindakan.ada pun rincian keberhasilan peneliti adalah : adanya peningkatan kerjasama siswa pada Mata Pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 180/IV Kota Jambi, yang mencapai 80% atau sekitar 10 orang siswanya sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) atau Memiliki peningkatan pada kerjasamanya.