BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya (Sihotang, 2004).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target keberhasilan perusahaan guna menghasilkan suatu output yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) kini semakin kompetitif.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kantor akuntan publik adalah salah satu tempat bekerja yang rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan

Judul : Pengaruh Konflik Interpersonal dan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan PT POS Indonesia (Persero) Pusat Denpasar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi adalah kelompok kerja sama orang-orang yang diadakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini tingginya tingkat keinginan keluar (intention to quit) telah menjadi

PERAN KEPUASAN KERJA PADA HUBUNGAN JOB INSECURITY

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena sumber daya manusia merupakan pelaku dalam perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012),

BAB I PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan oleh orang yang menyusun peran mereka yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB V PENUTUP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah komunikasi atasan-bawahan

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena yang sering terjadi di perusahaan, baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu masalah yang penting dan paling

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno. 2004, Auditing (Pemeriksaan Akntan) oleh Kantor Akuntan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BABUI METODOLOGI PENELITIAN

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam sebuah perusahaan yang dapat diukur melalui sebuah kinerja karyawan, dan kinerja suatu perusahaan ditentukan oleh kondisi dan prilaku karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Dalam setiap perusahaan, karyawan mempunyai harapan yang berbeda untuk aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan peran yang mereka jalankan. Perbedaan harapan ini akan mengakibatkan tekanan pada pemegang peranan untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik antara satu dengan yang lain. Hal ini dapat mengarah pada konflik peran, dimana pelaksanaan kegiatan atau kerja dengan satu tekanan dapat menyulitkan hal yang lain dengan tekanan yang menyertainya. Konflik peran dan ambiguitas peran pada pekerjaan mengarah pada tingkah laku disfungsional dalam pekerjaan seperti ketidakpuasan kerja, kecenderungan untuk meninggalkan organisasi dan komitmen yang rendah, contohnya dapat dilihat ketika karyawan sering menghadapi gesekan-gesekan yang dapat menyebabkan konflik pada karyawan saat menjalankan perannya. Karyawan yang menduduki posisi tertentu selalu berhubungan dengan banyak pihak untuk kepentingan yang sama maupun berbeda. Masing-masing pihak seperti pihak atasan, rekan kerja, pihak bawahan, maupun nasabah, umumnya memiliki harapan yang berbeda di satu posisi yang sama, sehingga 1

karyawan yang menduduki posisi yang bersangkutan menghadapi kerumitan peranan karena peranan tertentu bisa memuaskan satu harapan dari pihak tertentu dan sebaliknya tidak memuaskan harapan pihak lain (Suprihanto, 2003; dalam Ringga, 2010). Suranta (1998; dalam Ringga, 2010) menjelaskan bahwa konsekuensi konflik peran yang semakin meningkat akan mengakibatkan meningkatnya ketegangan hubungan kerja, mengurangi kepuasan kerja, dan kecenderungan meninggalkan organisasi. Konflik peran yang tidak mampu diselesaikan oleh karyawan yang bersangkutan bisa menimbulkan frustasi dan keinginan untuk berpindah, sedangkan konflik peran yang terselesaikan dengan baik akan menjadi suatu sumber kepuasan kerja karyawan. Bagi perusahaan, adanya konflik yang dialami karyawan bisa jadi sesuatu yang merugikan, konflik yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah yang berkepanjangan dalam pencapaian yang diharapkan perusahaan terhadap karyawan. Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan bahwa ketika individu merasakan adanya tuntutan yang saling bertentangan dari orang-orang di sekitar maka individu tersebut sedang mengalami konflik peran. Jadi dapat disimpulkan konflik peran adalah adanya perbedaan atau ketidaksesuaian pengharapan dari anggota-anggota kumpulan peran yang menimbulkan konflik terhadap orang yang dituju saat menjalankan perannya. Konflik peran juga dialami individu ketika nilai-nilai internal, etika, atau standar dirinya bertabrakan dengan tuntutan yang lainnya. Berdasarkan observasi dan wawancara kepada beberapa karyawan Bank swasta (September, 2010) yang mengeluh adanya ketegangan dalam diri saat beban kerja terlalu berat, adanya rasa bersalah saat tidak mampu mengerjakan tugas secara maksimal, 2

mendapat keluhan terhadap pelayanan, adanya kekeliruan dalam menjalankan instruksi, keluhan dengan tuntutan lembur, dan tuntutan kerja yang dirasakan terlalu tinggi bagi karyawan. Maka dapat disimpulkan hampir semua karyawan pasti memiliki peran dan merupakan hasil interaksi kelompok yang pada akhirnya konflik peran tidak dapat dihindari. Selain konflik peran, masalah yang timbul dalam sebuah organisasi yang berhubungan dengan perilaku karyawan adalah ambiguitas peran. Ambiguitas peran menurut Luthans (2001) terjadi ketika individu tidak memperoleh kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya atau lebih umum dikatakan tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Job description yang tidak jelas, perintah-perintah yang tidak lengkap dari atasan, dan tidak adanya pengalaman memberikan kontribusi terhadap ambiguitas peran. Ambiguitas peran yang dialami karyawan dapat membuat karyawan terlambat dalam menangani permintaan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan menurun, akibatnya kinerja yang bersangkutan menurun. Konflik peran dan ambiguitas peran yang timbul dan tidak mampu diatasi dengan baik dapat menimbulkan stres, dimana stres dapat didefinisikan sebagai kondisi dinamis yang dihadapi seseorang ketika terpaksa menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang dikehendakinya yang pada saat bersamaan hasilnya tidak pasti tetapi sangat penting (Robbins dan Coulter, 2004). Dalam penelitian sebelumnya oleh Saragih (2008), beberapa bagian dari role stressor adalah ambiguitas peran dan konflik peran. Dari timbulnya stress kerja yang disebabkan oleh adanya konflik peran dan ambiguitas peran menyebabkan naiknya tingkat Turnover intentions. Secara umum 3

definisi turnover intentions menurut Harninda (1999) pada dasarnya adalah sama dengan keinginan berpindah karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Pendapat tersebut menunjukan bahwa turnover intentions adalah keinginan untuk berpindah, belum sampai pada tahap realisasi yaitu melakukan perpindahan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Dalam beberapa kasus tertentu, turnover intentions memang diperlukan oleh perusahaan terutama terhadap karyawan dengan kinerja rendah (Hollenbeck dan Williams, 1986; dalam Toly, 2001). Namun diusahakan agar tingkat turnover intentions tidak terlalu tinggi sehingga perusahaan dapat manfaat dari peningkatan dari kinerja karyawan baru dibandingkan biaya rekrutmen yang ditanggung oleh perusahaan. Tingginya tingkat turnover intentions sekarang ini menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan terutama bagi beberapa manajer personalia dimana mereka telah melakukan proses rekruitmen dan mendapatkan karyawan yang berkualitas namun akhirnya harus pindah ke perusahaan lain karena terjadinya faktor-faktor baik eksternal maupun dalam internal perusahaan. Menurut Harnoto (2002) turnover intentions ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan, antara lain : absensi yang meningkat, mulai malas bekerja, naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk menantang atau protes kepada atasan, maupun keseriusan untuk menyelesaikan semua tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari biasanya. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan Cahyono (2008) dengan sampel karyawan akuntan publik, menguji ketidakpastian lingkungan, ambiguitas peran dan konflik peran sebagai mediasi antara program mentoring dan kepuasan kerja, prestasi 4

kerja, dan niat ingin berpindah, ditemukan hasil bahwa ambiguitas peran dan konflik peran berpengaruh positif terhadap turnover intentions. Stres kerja tidak hanya berpengaruh pada individu namun juga terhadap biaya operasi dan industri. Begitu besar dampak dari stres kerja, oleh para ahli prilaku organisasi telah dinyatakan sebagai agen penyebab dari berbagai masalah fisik, mental, bahkan output organisasi (Yun Iswanto, 1999 dan Gabriel & Marjo, 2001; dalam Cahyono, 2008) Berbagai alasan tersebut cukup relevan mendukung penelitian ini dilakukan, ada juga beberapa peneliti yang sebelumnya pernah meneliti mengenai konflik peran, ambiguitas peran dan turnover intentions. Hal ini ditunjukkan dalam Tabel 1.1 5

Tabel 1.1 Beberapa Penelitian Yang Pernah Dilakukan Oleh Peneliti-Peneliti Sebelumnya Berkaitan Dengan Turnover Intention No Peneliti dan Tahun Hubungan Antar Variabel 1. Cahyono KP (2008) AP KP MT KK TO 2. Toly (2001) KP PP PO KO KK JI TO 3. Saragih (2008) WO AP KP OK KP TO Hasil Sampel Keterangan KP,AP,KP saling berhubungan dan berpengaruh pada MT,KK,TO KP,PP,PO,KO KK,JI berhubungan dan berpengaruh terhadap TO Konflik berhubungan positif terhadap Work exhaustion, Work exhaustion berhubungan positif terhadap turnover intentions. Kantor Akuntan KP=Ketidakpastian Publik AP=Ambiguitas Peran KP=Konflik Peran MT=Mentoring KK=Kepuasan Kerja TO=Turnover Staf Akuntan KP=Konflik Peran dengan 100 PP=Pusat kuisioner yang Pengendalian disebar. PO=Perubahan Organisasi KO=Komitmen Organisasi KK=Kepuasan Kerja JI=Job Insecurity TO=Turnover 107 staf IT, 70 WO=Work Overload karyawan tetap, AM=Ambiguitas dan 37 karyawan Peran kontrak. KP=Konflik Peran OK=Otonomi Kerja KP=Keadilan Penghargaan TO=Turnover Intentions 6

Tabel 1.1 Lanjutan Beberapa Penelitian Yang Pernah Dilakukan Oleh Peneliti-Peneliti Sebelumnya Berkaitan Dengan Turnover Intention No Peneliti dan Tahun 4. Thio Anastasia Petrolina, Vennylia Tjendra, Lina Hartiningsih (2009) Hubungan Antar Variabel KO KP TO KK Hasil Sampel Keterangan Konflik peran Auditor junior KO=Komitmen berhubungan dengan 160 Organisasi positif dengan kuisioner. KP=Konflik Peran turnover TO=Turnover intention namun Intention tidak signifikan. KK=Kepuasan Kerja Sumber : Cahyono (2008), Toly (2001), Saragih (2008), Petrolina, dkk (2009) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel dalam industri perbankan dengan para responden karyawan tetap di salah satu bank swasta di kota Bandung yaitu Bank Panin, peneliti hendak menguji secara empiris bagaimana pengaruh konflik peran dan ambiguitas peran terhadap turnover intentions karyawan yang ada di Panin Bank. 1.2. Rumusan masalah Peneliti dalam penelitian ini ingin menguji bagaimana pengaruh konflik dan ambiguitas peran dapat berpengaruh terhadap turnover intentions dengan mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan positif antara konflik peran dan turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung? 7

2. Apakah terdapat pengaruh positif antara konflik peran terhadap turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung? 3. Apakah terdapat hubungan positif antara ambiguitas peran dan turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung? 4. Apakah terdapat pengaruh positif antara ambiguitas peran terhadap turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung? 1.3. Tujuan Penelitian : 1. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara konflik peran dan turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung. 2. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara konflik peran terhadap turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung. 3. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara ambiguitas peran dan turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung. 4. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara ambiguitas peran terhadap turnover intentions pada karyawan Bank Panin di Bandung. 1.4. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris tentang pengaruh konflik peran dan ambiguitas peran terhadap turnover intentions karyawan. Selain itu juga dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya di bagian Sumber Daya Manusia 8

perusahaan berkaitan dengan turnover intentions karyawan sebagai sampel penelitian yang dilakukan. 1.5. Metode penelitian Model penelitian yang digunakan untuk menguji pengaruh konflik peran dan ambiguitas peran terhadap turnover intentions ditunjukan pada gambar 1. Ambiguitas Peran Konflik Peran Turnover Karyawan Gambar 1 Pengaruh ambiguitas dan konflik peran terhadap turnover intentions Sumber : Modifikasi dari Moore ( 2002 ) 1.6. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada awal bulan November 2010 dan diperkirakan sampai akhir bulan Januari 2010, dan menggunakan sampel para karyawan perbankan di Bank Panin. 9

1.7. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Berikut merupakan penyajian laporan penelitian yang akan dilakukan : Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaaat penelitian, waktu dna tempat penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab 2 Landasan teori dan hipotesis yang terdiri atas konstruk-konstruk penelitian dan sifat hubungan antar-konstruk, serta hipotesis yang diajukan berdasarkan literatur atau penelitian sebelumnya. Bab 3 Metoda penelitian yang terdiri atas sampel dan prosedur penelitian, metoda pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel serta metode analisis data. Bab 4 Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari hasil pengumpulan data, profil responden, hasil pengujian validitas, reliabilitas, hipotesis serta berbagai pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut. Bab 5 Penutup yang terdiri atas simpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran untuk penelitian mendatang. 10