ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA NAMA : SITI RAHAYU W NPM : 27212082 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
LATAR BELAKANG Mencari Laba Metode Tiga Selisih Jumlah biaya yang seharusnya Sistem harga pokok standar
Rumusan Masalah Bagaimana menganalisis selisih biaya produksi dengan menggunakan metode tiga selisih dan bagaimana hasil analisis selisih biaya produksi dengan menggunakan metode tiga selisih Batasan Masalah Membatasi masalah pada biaya produksi untuk kacang sangrai dengan menggunakan data bulan Januari 2015 dengan metode tiga selisih Tujuan Penelitian Mengetahui analisa selisih biaya produksi dengan menggunakan metode tiga selisih Mengetahui hasil analisa selisih biaya produksi dengan menggunakan metode tiga selisih
Objek Penelitian Metode Penelitian Data/Variabel yang Digunakan Metode Pengumpulan Data Penelitian kepustakaan Penelitian Lapangan
Alat Analisis Yang Digunakan Model Satu Selisih Model Dua Selisih Metode Tiga Selisih Selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih : selisih terkendalikan, dan selisih volume Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih : selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi
BAB IV: Pembahasan 1. Data Biaya Bahan Baku Berikut ini adalah data pemakaian Bahan Baku yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Penghitungan Standar Bahan Baku Bulan Januari 2015 Jenis Bahan Baku Harga Per Kg Kuantitas Standar Sesungguhnya Standar Sesungguhnya Kacang Tanah Kulit Rp 10.000 Rp 10.000 10.000 Kg 11.000 Kg Sumber : Perusahaan Jaya Raya Kacang Sangrai
2. Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Berikut ini adalah data Biaya Tenaga Kerja Langsung yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 Tabel 4.2 Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Bulan Januari 2015 Jam kerja per hari 10 jam Hari kerja bulan Januari 2015 30 hari Jumlah tenaga kerja 8 orang Total (10 jam x 30 hari x 8 orang ) 2400 jam Upah Standar Rp 24.000.000 Tarif Upah Standar Rp 10.000 Sumber : Perusahaan Jaya Raya Kacang Sangrai
3. Data Biaya Overhead Pabrik Berikut ini adalah data Biaya Overhead Pabrik Standar yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Standar Bulan Januari 2015 Biaya-biaya Biaya Variabel : Biaya Bahan Bakar Rp 2.400.000 Biaya Listrik & Air Rp 400.000 Biaya Bahan Penolong - Plastik Rp 1.300.000 - Steples Rp 100.000 Jumlah Biaya Variabel Rp 4.200.000 Biaya Tetap : Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Rp 300.000 Biaya Kendaraan Rp 6.000.000 + Jumlah Biaya Tetap Rp 6.300.000 Jumlah Biaya Overhead Pabrik Rp 10.500.000 Sumber : Perusahaan Jaya Raya Kacang Sangrai
Tabel 4.4 Analisa Hasil Penelitian Menggunakan Model Selisih Metode Analisis Selisih Biaya Metode Satu Selisih Metode Dua Selisih Metode Tiga Selisih Selisih Biaya Bahan Baku : Selisih harga bahan baku Selisih kuantitas bahan baku Rp 10.000.000 (TM) 0 Rp 10.000.000 (TM) 0 Rp 10.000.000 (TM) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung : Selisih tarif upah Selisih efisiensi upah Selisih tarif/efisiensi upah Rp 900.000 (M) Rp 2.100.000 (TM) Rp 3.000.000 (M) Rp 2.100.000 (TM) Rp 3.300.000 (M) Rp 300.000 (TM)
Metode Analisis Selisih Biaya Metode Satu Selisih Metode Dua Selisih Metode Tiga Selisih Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih terkendali Selisih volume Selisih pengeluaran Selisih kapasitas Selisih efisiensi Rp 1.000.000 (TM) Rp 5.142.400 (TM) Rp 252.000 (TM) Rp 4.099.600 (TM) Rp 1.008.000 (TM) Rp 1.260.000 (TM)
Kesimpulan & Saran Kesimpulan Berdasarkan analisa selisih biaya produksi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa Selisih harga bahan baku sebesar Rp 0,- hal ini dikarenakan harga sesungguhnya yang telah terjadi sama dengan harga yang di standarkan. Selisih kuantitas bahan baku sebesar Rp 10.000.000,- ( tidak menguntungkan) dikarenakan adanya pemakaian bahan baku yang kurang ekonomis ditandai dengan perbedaan kuantitas biaya standar yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya sesungguhnya. Selisih tarif upah yang terjadi pada perusahaan sebesar Rp 2.100.000,- ( tidak menguntungkan ), dimana tarif upah standar lebih kecil daripada tarif upah sesungguhnya. Hal ini dikarenakan perusahaan menerapkan tarif upah lebih kecil dibandingkan tarif upah yang sebenarnya terjadi. Selisih efesiensi upah yang terjadi sebesar Rp 3.000.000,- ( menguntungkan). Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki pegawai yang cukup terampil. Selisih Biaya Overhead Pabrik yang tidak menguntungkan terjadi karena perbedaan antara kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas normal. Kapasitas yang sesungguhnya dan kapasitas standar kurang dari kapasitas normal sehingga dalam hal ini, kapasitas yang sesungguhnya dan kapasitas yang dianggarkan tidak dapat memenuhi kapasitas normal dikarenakan adanya penurunan produksi.
Kesimpulan & Saran Selisih pengeluaran mendapatkan hasil tidak menguntungkan karena biaya yang sesungguhnya lebih kecil dibanding dengan biaya yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Hasil selisih kapasitas juga tidak menguntungkan hal tersebut dikarenakan oleh faktor eksternal yang umumnya tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen perusahaan misalnya karena adanya keterlambatan pasokan bahan baku. Sedangkan, untuk selisih efisensi juga menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan baik, Hal ini karena rendahnya tarif yang ditetapkan untuk biaya overhead pabrik dan penentuan kapasitas standar yang kurang dari kapasitas normalnya sehingga ada kapasitas yang tidak digunakan dalam proses produksi. Hasil analisa selisih biaya produksi dapat diketahui bahwa biaya sesungguhnya belum sesuai dengan biaya standar yang diinginkan perusahaan. Maka untuk selisih yang merugikan harus dicarikan solusi dan penyebabnya agar dapat diperbaiki. Sedangkan untuk selisih yang menguntungkan harus dipertahankan. Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan maka pengendalian produksi dapat berjalan secara efektif dan efesien.
Kesimpulan & Saran Saran Perusahaan menjalankan metode produksi yang sudah ada serta dikembangkan lagi agar keuntungan yang telah didapatkan lebih besar dari sebelumnya. Sebaiknya Perusahaan Jaya Raya Kacang Sangrai terus menerus melakukan pengawasan yang lebih ketat agar karyawan termotivasi untuk bekerja lebih giat sehingga produksi menjadi lancar dan cepat, tanpa melupakan peningkatan kesejahteraan karyawan. Penulis mengkaji untuk peneliti selanjutnya menyesuaikan jenis barang yang diproduksi oleh perushaan.