3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

5 PEMODELAN SISTEM 5.1 Konfigurasi Model

6 IMPLEMENTASI MODEL 6.1 Verifikasi Model

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

REKAYASA SISTEM MANAJEMEN AHLI DALAM PERENCANAAN PRODUKSI RANTAI PASOK AGROINDUSTRI KARET SPESIFIKASI TEKNIS NOFI ERNI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Agroindustri Karet Alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai sangat strategis. Dari beberapa jenis daging, hanya konsumsi

3. METODOLOGI PENELITIAN

REKAYASA SISTEM MANAJEMEN AHLI PERENCANAAN PRODUKSI KARET SPESIFIKASI TEKNIS

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian

SISTEM MANAJEMEN AHLI

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI 4.1. Kerangka Pemikiran

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti karbohidrat, akan tetapi juga pemenuhan komponen pangan lain seperti

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam

METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

Model Prakiraan Harga dan Permintaan pada Rantai Pasok Karet Spesifikasi Teknis Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia. Produk karet

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rubber (SIR) merupakan jenis karet alam padat yang diperdagangkan saat ini. Karet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. KERANGKA PEMIKIRAN

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

X. KESIMPULAN DAN SARAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. PENDEKATAN SISTEM

6 IMPLEMENTASI MODEL 6.1 Prediksi Produksi Jagung

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Estimasi Produksi Komoditas Indonesia Tahun Produksi / Cadangan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

VII. IMPLEMENTASI MODEL

ANALISA SISTEM. Analisa Situasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai pendukung hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. daya tahan. PT. Propan Raya ICC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN

IV. METODE PENELITIAN

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memaksa kinerja rantai pasok harus ditingkatkan. Terutama untuk

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

I. PENDAHULUAN. yang prospektif. Komoditas karet alam memiliki berbagai macam kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

LAPORAN AKHIR TA ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Evaluasi resiko usaha

5 RANCANG BANGUN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan.

MODEL KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPTIMASI PRODUKSI PADI

III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

REKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH. Konfigurasi Model

I.1. Latar Belakang strategi Permasalahan Dari sisi pertanian

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren.

PEMODELAN SISTEM Asumsi Penyusunan Model Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

Transkripsi:

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan produksi sebagai suatu keputusan awal yang mempengaruhi aktifitas pada kegiatan lainnya memiliki peran penting untuk mengantisipasi terjadinya inefisiensi produksi yang berakibat pada peningkatan biaya. Perencanaan produksi merupakan proses merencanakan aliran bahan dan kebutuhan sistem produksi yang berkaitan dengan apa yang harus diproduksi, berapa banyak harus dibuat dan kapan dilaksanakan. Perencanaan produksi sebagai proses awal untuk menentukan tindakan di masa mendatang, disusun atas dasar prakiraan berdasarkan kondisi pada masa lalu. Penyusunan rencana produksi atas dasar prakiraan kondisi masa lalu membutuhkan suatu pendekatan komprehensif sehingga faktor-faktor penting yang mempengaruhi rencana produksi dapat diakomodir dalam penyusunan rencana produksi. Pada agroindustri karet alam berskala besar yang memiliki fasilitas produksi untuk menghasilkan berbagai jenis karet, proses produksi sangat ditentukan oleh jenis dan mutu bahan baku yang dipasok dari kebun sendiri maupun dari kebun rakyat. Selain kondisi pasokan, di sisi permintaan agroindustri karet alam menghadapi fluktuasi harga dan volume permintaan, sebagai akibat pengaruh faktor spekulasi dalam perdagangan, pertumbuhan ekonomi, nilai mata uang dan faktor lainnya. Berdasarkan dinamika pada sisi pasokan dan sisi permintaan, permasalahan utama yang dihadapi oleh agroindustri karet adalah bagaimana menyusun suatu jumlah produksi dari jenis karet alam yang dihasilkan dengan mengikuti dinamika perkembangan harga, fluktuasi permintaan, ketersediaan bahan baku guna mengoptimalkan kapasitas produksi yang dimiliki sehingga dapat menurunkan biaya yang mncul sebagai akibat kelebihan atau kekurangan jumlah produksi. Untuk menjawab permasalahan ini, maka diperlukan suatu model perencanaan produksi dinamis yang mengintegrasikan kondisi pada sisi pasokan dan sisi permintaan dalam pengambilan keputusan perencanaan produksi.

40 Kompleksitas yang muncul dalam mengakomodir dinamika sisi hulu dan sisi hilir dapat didekati dengan kerangka manajemen rantai pasok sebagai aktifitas perencanaan dan pengendalian kegiatan dengan mempertimbangkan kebutuhan unit dalam struktur rantai pasok. Menurut Chopra et al. (2004) dan Levi et al.(2003). Kompleksitas merupakan dinamika yang timbul sebagai hasil interaksi dan perbedaan kepentingan antara mata rantai dalam mengelola aktifitas dalam struktur rantai pasok. Kondisi dan perubahan lingkungan sekitar setiap unit mata rantai pasok mengakibatkan munculnya berbagai unsur ketidakpastian. Untuk mengelola kompleksitas dan ketidakpastian diperlukan suatu perencanaan produksi dengan menerapkan konsep kolaborasi dan integrasi sehingga rencana yang dihasilkan bersifat adaptif terhadap perubahan. Penyusunan rencana produksi oleh pabrik sebagai prosesor dalam suatu sistem rantai pasok seharusnya merupakan hasil kolaborasi dari sisi (pemasok) dan sisi hilir distributor), bukan keputusan parsial yang hanya mempertimbangkan kemampuan produksi pabrik. Perencanaan produksi pada umumnya disusun berdasarkan pola data permintaan masa lalu, namun belum mempertimbangkan pola pasokan bahan baku. Dinamika permintaan, kemampuan produksi dan pasokan bahan baku dalam menghasilkan produk membentuk interaksi yang komplek, sehingga dapat dimodelkan dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan sistem melalui akuisisi pengetahuan pakar (Zhai, 2004). Menurut Tang (2006) pada umumnya sistem rantai pasok dikendalikan dan berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan konsumen ( consumer driven) sehingga produksi disusun atas dasar prakiraan permintaan. Berbeda dengan sistem rantai pasok pada umumnya, sistem rantai pasok agroindustri lebih bersifat consumerproduser driven dimana penyediaan kebutuhan konsumen dipengaruhi ketersediaan pasokan bahan baku yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti cuaca dan musim. Untuk menyelaraskan kondisi pasokan dan permintaan, aktifitas prakiraan permintaan dan prakiraan pasokan memiliki tingkat kepentingan yang sama sebagai acuan perencanaan produksi. Berdasarkan permasalahan pada agroindustri karet dan kajian pustaka yang dilakukan maka dalam penelitian ini akan dirancang suatu sistem manajemen ahli (SMA) perencanaan produksi dengan mempertimbangkan kondisi

41 rantai pasokan. Sebagai acuan penelitian, kerangka pemikiran yang digunakan ditampilkan pada Gambar 12. Rantai Pasok Agroindustri Karet Spesifikasi Teknis Perumusan masalah : Bagaimana menyusun rencana produksi yang mempertimbangkan dinamika sisi permintaan dan sisi pasokan serta kapasitas produksi Tinjauan Pustaka: - Manajemen Rantai Pasok - Perencanaan Produksi - Sistem Manajemen Ahli - Sistem Kecerdasan Buatan - Kinerja Rantai Pasok Tujuan Penelitian : Mengembangkan Model Perencanaan Produksi Terintegrasi Analisis Sistem : - Kondisi Situasional - Analisis Kebutuhan - Formulasi masalah - Identifikasi Sistem PEMODELAN SISTEM Model Prakiraan Harga dan Permintaan Model Prakiraan Ketersediaan Bahan Baku Model Perencanaan Produksi Model Ketersediaan Kapasitas Model Kinerja Rantai Pasok Model Sistem Manajemen Ahli Perencanaan Produksi Rantai Pasok Agroindustri Karet Spesifikasi Teknis Verifikasi dan Validasi Gambar 12 Kerangka pemikiran penelitian

42 Perancangan model yang disusun dalam bentuk SMA, merupakan gabungan dari sistem pengambilan keputusan (SPK) dan sistem pakar melalui proses akuisisi pengetahuan pakar. Rancangan sistem manajemen ahli ini dibangun berbasis komputer. Sistem manajemen ahli sebagai sistem pengambilan keputusan memiliki beberapa basis model. Keterkaitan antar model yang dikembangkan untuk merekayasa sistem manajemen ahli perencanaan produksi ditampilkan pada Gambar 13. Sistem dan Struktur Rantai Pasok Agroindustri Karet Spesifikasi Teknis JST backpropagation Fuzzy Inference System JST backpropagation Model Prakiraan Harga dan Permintaan Model Perencanaan Produksi Model Ketersediaan Bahan Baku Jadwal Induk Produksi Bullwhip Effect RCCP Model Kinerja Rantai Pasok Model Ketersediaan Kapasitas Model Sistem Manajemen Ahli Perencanaan Produksi Karet Spesifikasi Teknis Gambar 13 Keterkaitan model perencanaan produksi karet spesifikasi teknis Model yang dibangun terdiri atas model prakiraan harga dan volume permintaan, model prakiraan ketersediaan bahan baku, model perencanaan produksi, model penghitungan kapasitas produksi serta model kinerja rantai

43 pasok. Rancangan model SMA perencanaan produksi yang dihasilkan diverifikasi dan divalidasi pada agroindustri karet alam, khususnya untuk menghasilkan karet spesifikasi teknis dengan mutu SIR 20. Penelitian dimulai dengan mempelajari potensi dan peluang karet spesifikasi teknis, mengidentifikasi dan mempelajari struktur dan sistem rantai pasokan agroindustri karet spesifikasi teknis. Pabrik sebagai fokus utama (focal point) dalam penelitian ini adalah pabrik penghasil SIR 20 milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (PT BSP). Pemilihan obyek penelitian dilakukan atas pertimbangan; 1) memiliki kemampuan produksi yang relatif besar, 2) memiliki kebun yang luas dan menyerap bahan olah karet yang berasal dari perkebunan rakyat. Hasil pengolahan pabrik berupa block rubber selanjutnya didistribusikan dan dipasarkan untuk pasar lokal dan ekspor. Pada PTPN VIII distribusi dilakukan oleh PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN). Karet spesifikasi teknis selanjutnya digunakan sebagai bahan baku oleh berbagai jenis industri hilir. 3.2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian untuk merancang bangun sistem manajemen ahli perencanaan produksi karet spesifikasi teknis disajikan pada Gambar 14. Tahapan penelitian secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari kondisi dan sistem rantai pasok agroindustri karet spesifikasi teknis dengan cakupan proses produksi, sistem perencanaan produksi dan pasokan dan serta sistem distribusi dan pemasaran karet spesifikasi teknis. 2. Merancang model perencanaan produksi yang mengintegrasikan prakiraan permintaan, ketersediaan bahan baku, kapasitas produksi sehingga dihasilkan jadwal produksi 3. Verifikasi dan validasi model untuk menyimpulkan bahwa rancangan model yang dibangun mampu merepresentasikan kondisi nyata yang dikaji dan dapat bekerja sesuai kebutuhan pengambil keputusan. 4. Merepresentasikan model yang telah dirancang dalam program komputer sehingga dihasilkan suatu sistem manajemen ahli yang dapat melakukan simulasi dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan produksi.

44 Latar belakang dan perumusan masalah Tujuan Penelitian Analisis Sistem Rantai Pasok Agroindustri Karet Spesifikasi Teknis Analisis kebutuhan, formulasi masalah dan identifikasi sistem Potensi, proses produksi, sistem perencanaan produksi PEMODELAN SISTEM Sistem Manajemen Basis Data Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Sistem Manajemen Dialog Sistem Manajemen Basis Model Prakiraan Harga dan Permintaan Prakiraan Pasokan Bahan Baku Perencanaan Produksi Ketersediaan Kapasitas Kinerja Rantai Pasok Verifikasi dan Validasi Tidak sesuai Hasil Sesuai Sistem Manajemen Ahli Perencanaan Produksi Karet Spesifikasi Teknis Gambar 14 Diagram alir tahapan penelitian 3.3 Pengumpulan dan Teknik Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan sejumlah data dan beberapa teknik pengolahan data untuk memperoleh tujuan penelitian yang diharapkan. Data yang

45 telah dikumpulkan baik primer maupun sekunder diolah dengan menggunakan berbagai alat analisis sesuai dengan tujuan analisis. Pengumpulan data penelitian berdasarkan pada kebutuhan sistem yang dilakukan melalui studi pustaka, wawancara dan survai lapang. Model dan teknik pengolahan data disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Model dan teknik pengolahan data No Sub model Data Diperlukan Jenis Data 1. Sistem dan struktur rantai pasok TSR 2. Prakiraaan permintaan dan prakiraan harga - Struktur dan aliran informasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi TSR - Ekspor dan jenis karet alam dari PTPN - Proses produksi Volume penjualan,dan permintaan TSR 20 Harga karet spesifikasi teknis dunia primer sekunder sekunder Sekunder Sekunder Sumber Data pakar dari : PTPN VIII, PT. KPBN dan PT. BSP PT KPBN,dan PT.BSP, Gapkindo PTPN VIII,dan PT.BSP PT KPBN dan Gapkindo Metode Deskriptif, wawancara mendalam deskriptif, Jaringan Syaraf Tiruan 3. Prakiraaan ketersediaan bahan baku jumlah pasokan dari petani dan kebun sendiri, Primer, sekunder PT BSP, Pakar Praktisi Jaringan Syaraf Tiruan 4 Rencana produksi Jadwal induk produksi, kapasitas produksi Struktur aturan jika maka Sekunder Primer PT BSP, Pakar Praktisi Pakar Fuzzy Inference System. 5 Ketersediaan Kapasitas 6 Kinerja rantai pasok Waktu proses, ketersediaan sumber daya Data realisasi produksi dan dara jadwal produksi Sekunder PT. BSP RCCP sekunder PT. BSP Bullwhip Effect

46 Data primer sebagai data yang langsung diperoleh dari sumbernya, dalam penelitian ini berupa data dan informasi dari pakar terkait.. Pakar sebagai sumber informasi untuk membangun rule base dan proses penyusunan basis pengetahuan dipilih atas dasar pengetahuan, pengalaman dan kewenangan yang dimiliki pakar. Pakar yang dilibatkan berasal dari, PTPN VIII, PT KPBN, PT BSP, GAPKINDO dan Pusat Penelitian Karet, Bogor. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview), hasil akuisisi data dan informasi diolah mejadi basis pengetahuan untuk menyusun rencana produksi. Data sekunder untuk membangun sub model basis data diperoleh dari laporan milik instansi yang terkait dengan penelitian. Data perkembangan agroindustri karet juga diperoleh dari IRSG, Gapkindo beberapa website seperti Deptan.go.id dan IRCo.biz sebagai insitusi yang menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan agroindustri karet alam. 3.4 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Jawa Barat dan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk dengan lokasi pabrik di Kisaran, Sumatera Utara. Pemilihan obyek penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian karena mempunyai pabrik pengolahan karet spesifikasi teknis sebagai salah satu produk utama, dengan sumber pasokan bahan baku dari kebun sendiri dan perkebunan rakyat. Sistem distribusi karet alam yang diproduksi PTPN VIII secara terpusat dilakukan oleh PT.KPBN (PT. Kantor Pemasaran Bersama Nusantara) yang berlokasi di Jakarta. Berkaitan dengan mekanisme pengaturan distribusi, perkembangan produksi dan harga karet spesifikasi teknis merupakan bagian data dan informasi yang berkaitan dengan PTPN dikumpulkan dari pakar di PT-KPBN, Jakarta. Penelitian juga dilakukan di PT. BSP sebagai agroindustri karet berskala besar yang juga memiliki pengolahan karet spesifiaksi teknis. Secara khusus untuk validasi data yang berkitan dengan data-data produksi digunakan data dari perusahaan ini.