KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PAUD DAN DIKMAS DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Disampaikan Dalam Kegiatan Workshop Pemutakhiran Dapodik PAUD dan Dikmas Tingkat Kabupaten/Kota 2017 Hotel Aerotel Smile Makassar, 11 14 Juli 2017 PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017
MATERI SAJIAN A B C D KONSEP PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN PENGINTEGRASIAN DATA PAUD DAN DIKMAS PENERBITAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN, KETENAGAAN, & PESERTA DIDIK KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH, DAN SATUAN PENDIDIKAN
A KONSEP PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN
MENGAPA DIPERLUKAN PENDATAAN 1. Alat bantu pengambilan keputusan Pimpinan dalam penetapan kebijakan dan perencanaan; 2. Pedoman dalam pelaksanaan dari implementasi program pembangunan pendidikan; 3. Mencegah terjadinya perencanaan program yang tidak tepat guna dan tepat sasaran; 4. Pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program pembangunan pendidikan; 5. Evaluasi hasil akhir pelaksanaan program pembangunan pendidikan.
FUNGSI Permendikbud Nomor : 11/2015, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbud TUGAS Melaksanakan Pengelolaan Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Permendikbud Nomor 79/2015 Bab V, Pasal 12 a. Merancang basis data pendidikan relasional sehingga mampu menghasilkan data longitudinal untuk tiap entitas pendidikan; b. Merancang satu formulir pendataan yang mencakup semua atribut yang diperlukan untuk tiap entitas pendidikan; c. Membangun suatu pusat data Kementerian untuk menampung dan mengintegrasikan semua data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data; d. Membangun sistem untuk melakukan verifikasi dan validasi, dengan melibatkan satuan kerja dan institusi lain yang mempunyai kemampuan dan/atau otoritas dalam menentukan validitas data sebagai validator; e. Menetapkan mekanisme standar bagi sistem/aplikasi lain dalam berintegrasi dengan Dapodik dan mengevaluasi pemenuhan standar tersebut; f. Memastikan komitmen institusi lain pengguna data dalam ikut menjaga kerahasiaan data pendidikan; dan g. Mengoordinasi seluruh unit kerja yang terlibat dalam Dapodik guna terciptanya kegiatan pengumpulan Dapodik yang terintegrasi dalam satu sistem pendataan yang efektivitas dan efisien.
PENGELOLAAN DATA REFERENSI (Permendikbud 79/2015) Data Referensi untuk nomor identitas yang terverifikasi dan tervalidasi keabsahannya meliputi: a. Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional yang merupakan pengkodean referensi satuan pendidikan; b. Nomor Induk Siswa Nasional yang merupakan pengkodean referensi peserta didik; c. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan pengkodean referensi pendidik dan tenaga kependidikan; dan d. Nomor Pokok Yayasan Pendidikan yang merupakan pengkodean referensi yayasan yang memiliki satuan pendidikan. Penerbitan nomor identitas sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh PDSPK.
PENGARUH DATA DALAM KEBIJAKAN DI K/L Hirarki Struktur Kerja MENTERI Policy decision no yes ESELON I Policy analysis OK? yes no ESELON II ESELON III Knowledge analysis Information analysis no OK? yes OK? yes no Full responsibility All out Perfectly done ESELON IV Data analysis no OK? OPERATOR Data collecteor
KRONOLOGIS SISTEM PENDATAAN KEMENDIKBUD Kebutuhan data belum menjadi prioritas <2006 Pendataan dilakukan secara manual dan masing2 daerah melakukan pendataan (belum menggunakan sistem) Penomoran Entitas data dan Statistik pendidikan (BPKLN) dan PMPTK Pengembangan system pendataan Oleh masingmasing Direktorat Mengarah ke data indivdual 2006-2011 2008-2012 Pendataan kodifikasi DAPODIK NISN, NPSN, NSS, NUPTK padatiweb DAPODIK, Padati, LI, PAS, BOS, LIDI Mengkerucut Pada 2 sistem pendataan Satu istem pendataan terpadu 2013-2014 s.d sekarang DAPODIK dan Padamu Negeri DAPODIK
Menurut fungsi DATA POKOK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN Transactional System DSS EIS DAPODIK Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu. SATU DATA
KELOMPOK DATA POKOK PENDIDIKAN EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu: 1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan 3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan. Acuan Program Pembangunan/Pembinaan Sumber Data yang sama (DAPODIK) Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.
B PENGINTEGRASIAN DATA PAUD DAN DIKMAS
ALUR SISTEM PENGELOLAAN DATA DIKBUD PUSAT Provinsi - Kab/Kota SUMBER DATA PENGUMPULAN PENGELOLAAN DATA (QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN DATA Satuan Pendidikan Masing-masing Direktorat Jenderal PAUD DAN DIKMAS DIKDASMEN KEBUDAYAAN Integrasi Verifikasi-Validasi Kompilasi Analisis/Protret Pendidikan Perencanaan Program/Pembinaan Pembangunan Dikbud Sertifikasi dan Tunjangan Monitoring Program Evaluasi Program Penelitian Feedback (Dalam rangka pembinaan) Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi di lapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda: 1. Tahapan pengumpulan 2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun programprogram pembinaan untuk pembangunan. Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.
ALUR DATA DALAM MEKANISME PENGELOLAAN DATA PENGUMPULAN MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI PENGELOLA DATA SUMBER DATA PENGELOLAAN DATA (QUALITY CONTROL) Aplikasi Dapo PAUD dan Dikmas PENDAYAGUNAAN DATA
BUSINESS INTELLIGENCE (BI) YANG DIBANGUN 1. Business Intelligence (BI) Arus Data Berfungsi untuk memastikan bahwa aliran data dapat berjalan dengan baik, dari Dapodikdasmen, Dapopauddikmas, Dapobud, dan Dapobahasa ke PDSPK, dan dari PDSPK ke unit lain, Provinsi, LPMP, dan Kab-Kota, setelah melalui proses verifikasi-validasi terlebih dahulu. Business Intelligence 2. Business Intelligence (BI) Kualitas Data Berfungsi untuk memastikan bahwa kualitas data tetap terjaga, dengan memunculkan fungsi-fungsi Quality Control (Verifikasi dan Validasi) untuk tingkat Pusat, Provinsi, Kab-Kota, dan Satuan Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Business Intelligence (BI) Pendayagunaan Data Berfungsi untuk menghasilkan potret pendidikan dan kebudayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat Pusat, Provinsi, dan Kab-Kota; yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan, analisis, dan monitoring-evaluasi sampai dengan tingkat mikro.
KONFIGURASI PENGELOLAAN DAPODIK Provinsi+LPMP Kab-Kota Unit Lain Proses Pendayagunaan Perencanaan Analisis Monitoring-Evaluasi K/L Lain UNESCO dll Business Intelligence Proses Sinkronisasi Proses Integrasi Proses Verifikasi Proses Validasi Data Mart Data Warehouse Operational Data Store (ODS) Referensi NPSN NISN NUPTK NPYP Wilayah PAUDdikmas/ GTK Dikdasmen/ GTK Kebudayaan Bahasa Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
Konsep Data Berkualitas dan Terintegrasi Memastikan Entitas Data Master Referensi Pengelolaan Data 1. Pengumpulan 2. Integrasi 3. Kompilasi Program Pembangunan (Pembinaan) Data Awal Data Awal Data Awal SP dan PTK (Quality Control Dinas) Peserta Didik (Quality Control Sekolah) Program Pembangunan 1. BOS SD-SMP-SMA-SMK 2. Ujian Nasional (UN) 3. SNMPTN (masuk Perguruan Tinggi Negeri) 4. Bidikmisi 5. Rehab Sekolah 6. Unit Sekolah Baru (USB) 7. Integrasi dengan program KIP 8. Tunjangan Profesi Guru 9. dll
Kronologis Integrasi dan Pengelolaan Data Dikdbud Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 DIKDAS DIKMEN PAUDNI KEBUDAYAAN BACKBONE Struktur data Data Master Referensi Data Operational Referensi Update Data Mekanisme Pengumpulan Data Mekanisme Pengelolaan Data 1. Quality Control Data 2. Integrasi Data 3. Komunikasi Data Mekanisme Pengelolaan Data 1. Quality Control Data 2. Integrasi Data 3. Komunikasi Data
SISTEM PENGELOLAAN DATA PAUD Pengelolaan Data PAUD, menggunakan Metoda Sinkronisasi dengan rincian : 1 Hari Server PAUD 1 Hari Sinkronisasi ETL 1. Sekolah menginstall Aplikasi, setiap Lembaga Pendidikan diharuskan menginstall aplikasi DapodikPAUD 2. Download prefill, setelah menginstall harus melakukan prefill data untuk dapat melanjutkan isian 3. Input data menggunakan aplikasi yang sudah terinstall tanpa perlu koneksi internet 4. Sinkronisasi, hanya dapat dilakukan datalam posisi online tujuannya agar data antara lokal dengan server sama Sekolah Sekolah Sekolah Keterangan: ETL (Extract Transform Load) merupakan proses penggabungan data DAPODIK PAUD dan Dikmas ke dalam ODS yang ada di PDSPK, karena Versi Database antara PAUD Dikmas dengan PDSPK sedikit berbeda.
SISTEM PENGELOLAAN DATA DIKMAS Pengelolaan Data DIKMAS, menggunakan Metoda Online, dimana setiap pengguna (Lembaga yang didata) tidak perlu melakukan installasi aplikasi, cukup dengan browser yang dimiliki. Server PDSPK (Operasional Data Store, ODS) 12 Jam Setiap kali entry data harus memilki koneksi internet yang terhubung dengan Server DIKMAS. Server DIKMAS ONLINE 12 Jam ETL Sekolah Sekolah Sekolah
DATA ATRIBUT DAPODIK PAUD DAN DIKMAS Attribut Sekolah : 1. Identitas Sekolah 2. Longitudinal Sekolah 3. Longitudinal Lembaga PAUD a. Jadwal Kesehatan b. Jadwal PMTAS c. Jadwal Parenting, dll 4. Sanitasi 5. Blockgrant 6. Prasarana 7. Prasarana Longitudinal 8. Sarana 9. Sarana Longitudinal 10. Buku Alat 11. Rombongan Belajar Attribut PTK : 1. Identitas PTK 2. Pembelajaran 3. Riwayat Sertifikasi 4. Riwayat Pendidikan Formal 5. Riwayat Gaji Berkala 6. Riwayat Kepangkatan 7. Riwayat Pekerjaan 8. Riwayat Gaji 9. Diklat 10. Inpasing Attribut Peserta Didik 1. Identitas Peserta didik 2. Identitas, Penghasilan Orang Tua / Wali 3. Longitudinal Peserta Didik 4. Rombongan Belajar 5. NIK
C PENERBITAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN, KETENAGAAN, DAN PESERTA DIDIK
PENERBITAN NPSN
PENGERTIAN NOMOR POKOK SEKOLAH NASIONAL (NPSN) Definisi: Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) adalah kode pengenal satuan pendidikan (Sekolah) yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. NPSN merupakan kode pengenal yang ditetapkan oleh PDSPK dan diberikan kepada satuan pendidikan (Sekolah) berdasarkan pada SK Operasional yang dikeluarkan oleh unit/lembaga yang berwenang, yaitu (kondisi tahun 2016): 1. PAUD Dikmas oleh Kantor Dinas Kabupaten dan Kota 2. Dikdasmen (SD, SMP, SMA, SMK dan SLB) oleh Kantor Dinas Kabupaten Kota 3. Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri 4. Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan melalui Direktorat Jenderal masing masing (sesuai dengan jenjang pendidikan) 5. Sekolah di bawah Kementerian Lain oleh Kementerian yang membawahinya. Tujuan: Penggunaan NPSN dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data satuan pendidikan dan memastikan legalitas (produk hukum) oleh unit berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
SYARAT DAN FORMULA NPSN Syarat-Syarat: Bagi lembaga pendidikan yang akan mengajukan NPSN, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mengisi formulir pengajuan NPSN baru ke Disdik Kabupaten/Kota; 2. Bagi Sekolah Negeri, diajukan oleh Dinas Pendidikan setempat; 3. Bagi Sekolah Swasta, harus melengkapi SK pendirian sekolah; 4. Melengkapi dengan SK ijin operasional/ijin prinsip untuk NPSN sementara; 5. Menyertakan photo: a. lokasi yang memperlihatkan tanda/identitas sekolah b. Tampak bangunan sekolah utuh c. Tampak samping kanan dan kiri 6. Khusus bagi PKBM diperlukan NILM; Formula: NPSN terdiri atas 8 digit secara acak sehingga tidak terkait dengan status, jenjang dan jenis pendidikan, wilayah, dan yang lainnya. NPSN diterbitkan 4 X 24 Jam dengan asumsi seluruh persyaratan lengkap dan dipenuhi oleh pihak pengusul
MEKANISME PENGAJUAN NPSN KEMENDIKBUD
MEKANISME PENGAJUAN NPSN KEMENAG
PENERBITAN NUPTK
PENGERTIAN NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (NUPTK) DEFINISI Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) merupakan Nomor Identitas yang resmi sebagai Nomor Induk bagi seorang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) baik yang berstatus PNS maupun Non-PNS dan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan. KEBERMANFAATAN NUPTK sebagai identitas bagi GTK dalam proses eksekusi pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan maupun peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan pada umumnya. STATUS NUPTK NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat unik dan tetap. NUPTK yang dimiliki seorang GTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar, perubahan riwayat status kepegawaian dan atau terjadi perubahan data lainnya.
FORMULA KODEFIKASI NUPTK Sifat Formula NUPTK: - Numerik - 16 digit - unsur formula (diacak): * tanggal lahir : 2 digit * bulan lahir : 2 digit * tahun lahir : 3 digit * tahun lulus SD : 3 digit * jenis kelamin : 1 digit * kode generator : 1 digit (0,1,2,3, dst) * nomor urutan : 4 digit Kemendikbud: 1 = Laki-Laki dan 2 = Perempuan) Di Luar Kemendikbud: 3 = Laki-Laki dan 4 Perempuan
TEROBOSAN DAN HAMBATAN PENGELOLAAN DATA KETENAGAAN Terobosan Penerbitan NUPTK bagi: 1. Guru Garis Depan (GGD); 2. Guru/Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri; 3. Guru Pembelajar; 4. Guru berprestasi; 5. Guru yang mengikuti program SM3T; 6. Guru yang mengajar di daerah 3 T. 1. Kurangnya Sumber Daya Manusia; 2. Pelaksanaan Bimtek verval tidak bisa serentak di seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota; 3. Belum samanya system penomoran NUPTK Kemdikbud dengan Kemenag; 4. Pemasukan data PAUD dan Dikmas ke dalam sisten yang dibangun belum optimal; 5. Kualitas data ketenagaan yang ada di dalam system masih rendah; 6. Kondisi sarana prasarana pengelolaan data tidak stabil.
MEKANISME PENERBITAN NUPTK GTK KEMENDIKBUD PROV/KAB/KOTA
MEKANISME PENONAKTIFAN NUPTK KEMENDIKBUD PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENONAKTLFAN NUPTK 1. Guru Kemendikbud A. Pemohon mengajukan surat pengnonaktifan NUPTK atas nama sendiri kepada kepala sekolah; B. NUPTK yang diusulkan untuk dinonaktifan bukan atas nama orang lain; C. Pemohon menyampaikan alasan penonaktifan NUPTK; D. Surat pengantar dari Kepala Sekolah; E. Surat Persetujuan dari Disdik.
SYARAT DAN KETENTUAN PENERBITAN NUPTK BAGI GTK KEMENDIKBUD Surat Dirjen GTK Nomor 14652/B.B2/PR/2015, Tanggal 28 Desember 2015 1. Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pada jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, PLB 2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan non formal (KB/TPA/SPS, PKBM/TBM, Kursus dan UPT) 3. Guru PNS/CPNS, Pengawas PNS, dan Guru bukan PNS 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan pendidikan Non Formal PNS/CPNS dan bukan PNS 5. S1/D4 dari LPTK/PTN yang memiliki prodi terakreditasi atau dari LPTK /PTS yang terakreditasi Kopertis setempat bagi guru dan tenaga kependidikan yang diangkat setelah Januari 2006 6. Guru dan tenaga kependidikan yang aktif dalam dapodik Dikdasmen dan Paud-Dikmas dengan ketentuan: I. Belum memiliki NUPTK setelah melalui proses verval GTK oleh PDSPK II. Kandidat guru dan tenaga kependidikan penerirna NUPTK melengkapi persyaratan dengan memindai (mang-upload) dokumen persyaratan melalui aplikasi verval GTK: - Guru dan Tendik PNS --> SK CPNS/PNS + SK Penugasan dari Dinas Pendidikan - Guru dan Tendik Non PNS 1. di sekolah Negeri: SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur 2. di sekolah Swasta: SK Pengangkatan GTY selama 2 tahun secara terusmenerus dihitung sampai dengan bulan Januari 2016 (SK tidak berlaku surut)
PENERBITAN NISN
PENGERTIAN NOMOR INDUK SISWA NASIONAL (NISN) 1. Nomor Induk Siswa Nasional adalah, kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa yang dapat membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri; 2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) diberikan kepada setiap peserta didik yang bersekolah di satuan pendidikan yang memiliki NPSN dan terdaftar di Referensi Kemendikbud. 3. Untuk satuan pendidikan non formal, pemberian NISN diprioritaskan kepada siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional
FORMULA PENOMORAN NISN Terdiri atas 10 digit angka dengan format: xxxyyyyyyy XXX : 3 digit terakhir tahun kelahiran yyyyyyy : 7 digit selanjutnya berupa nomor acak Catatan: Bagi siswa yang telah memiliki NISN tapi 3 digit pertama tidak sesuai dengan tahun kelahiran maka NISN tetap, namun data terkait siswa tersebut bisa diubah.
PERSYARATAN PENERBITAN NISN 1. Peserta Didik tercatat dalam Sekolah/Lembaga penyelenggara pendidikan yang sudah mempunyai NPSN/NILEM dan terdaftar di Referensi Kemendikbud; 2. Peserta Didik mengisi formulir/instrument peserta didik yang telah disediakan oleh Sekolah/Lembaga penyelenggara pendidikan sesuai dengan kondisi sebenarnya dan lengkap; 3. Operator sekolah mengentry data peserta didik ke aplikasi Dapodik 4. Operator sekolah tersebut sudah terdaftar di Jaringan Pengelolaan Data Pendidikan (sdm.data.kemdikbud.go.id) 5. Melalui aplikasi vervalpd operator sekolah melakukan verifikasi dan validasi data peserta didik (Panduan aplikasi vervalpd dapat didownload pada laman sdm.data.kemdikbud.go.id menu Panduan)
ALUR PENGELOLAAN DATA PD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan s.d. Tahun 2016
Pendidikan Islam, Kemenag ALUR PENGELOLAAN DATA PD
Kemendikbud Tahun 2017 MEKANISME PENERBITAN NISN SERVER DAPODIK Integrasi Data Mulai ODS PDSPK Pilah Peserta Didik berdasarkan Tingkat TK Kelompok A, B dan SD Tingkat 1? Ya Penomoran NISN Tidak Mutasi Siswa oleh Sekolah Tidak Siswa Tingkat 7 dan 10 Ya Pilih Sekolah Asal Not Match Verval data oleh Sekolah Match Tidak Siswa Ditemukan Ya Referensi Selesai
Kementerian Agama, Bimas Pendidikan Islam MEKANISME PENERBITAN NISN SERVER EMIS Integrasi data Mulai ODS PDSPK Verifikasi dan Validasi Data PD Tidak RESIDU sesuai Ya Not Match Pencarian data Match Referensi Penomoran NISN Selesai
Kementerian Agama, Bimas Pendidikan Kristen dan Katholik MEKANISME PENERBITAN NISN FORMAT ISIAN TIDAK SESUAI FORM A1 FORM A1 FORM A1 MULAI SATUAN PENDIDIKAN VERIFIKASI OLEH BIMAS KEMENAG DATA SISWA VALID DAN LAMPIRAN LENGKAP VERIFIKASI OLEH PDSPK DATA SISWA TIDAK VALID DAN LAMPIRAN TIDAK LENGKAP FORMAT ISIAN SESUAI SELESAI DOKUMENTASI OLEH BIMAS KEMENAG PROSES PENOMORAN NISN OLEH SISTEM PDSPK Keterangan : Seluruh proses pengajuan NISN dan pengiriman data siswa menggunakan email. Setiap Pengajuan harus melampirkan file formulir A1 dalam format Excel dan PDF. Formulir A1 dalam format PDF harus sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan dilengkapi stempel sekolah yang mengajukan. File hasil penomoran NISN oleh PDSPK dalam format Excel akan dikirim ke Bimas kemenag untuk diteruskan kembali ke sekolah. Email Bimas Kemenag Jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas) : dikdasdbk@gmail.com Email Bimas Kemenag Jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) : dikmendbk@gmail.com Email PDSPK : pdsp@kemdikbud.go.id
FORMULIR A-1,.20 Kepala Sekolah, ( Nama Jelas )
Lulusan Sekolah Dalam Negeri MEKANISME PENERBITAN NISN DATA SISWA TIDAK VALID/ LAMPIRAN TIDAK SESUAI IJAZAH SMA/SMK/MA/ Sederajat DAN IJAZAH SMA/SMK/MA/Sederajat DAN IJAZAH SMA/SMK/MA/ Sederajat MULAI PESERTA DIDIK/ ORANGTUA/SEKOLAH MELAPOR KE DINAS DINAS VERIFIKASI PENDIDIKAN DINAS KAB/KOTA/PROV PENDIDIKAN/KEMENAG MENGISI MENU PENGAJUAN KAB/KOTA NISN MELALUI VERVALPD DATA SISWA VALID DAN LAMPIRAN LENGKAP VERIFIKASI OLEH PDSPK DATA SISWA TIDAK VALID DAN LAMPIRAN TIDAK SESUAI DATA ISIAN DAN LAMPIRAN SESUAI SELESAI DOKUMENTASI OLEH DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA/PROV PROSES PENOMORAN NISN OLEH SISTEM PDSPK Keterangan : Peserta didik/orangtua/sekolah melapor ke dinas pendidikan Kab/Kota/Prov. dengan membawa dokumen asli berupa ijazah SMA/SMK/MA/Sederajat. Operator dinas pendidikan kab/kota/prov setempat mengisi data identitas peserta didik melalui Menu Pengajuan NISN pada aplikasi Vervalpd.. Setiap Pengajuan harus melampirkan hasil scan ijazah asli SMA/SMK/MA/sederajat dalam format pdf. Pengajuan NISN dari operator dinas pendidikan kab/kota/provinsi akan di verifikasi kesesuaian data yang diajukan dengan dokumen terlampir oleh PDSPK. Jika data dan dokumen sesuai maka pengajuan akan disetujui dengan memberikan NISN atas data tersebut. Namun jika data tidak sesuai dengan dokumen maka pengajuan akan ditolak dengan memberikan alasan penolakan.
MEKANISME PENERBITAN NISN Lulusan Sekolah Luar Negeri Pengisian data Penyetaraan Online Integrasi Data Mulai Syarat Peserta Didik harus memiliki surat keterangan penyetaraan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Surat penyetaraan tersebut dikeluarkan dari Ditjen Dikdasmen melalui Sekretariatan, yaitu Bagian Hukum, Tata Laksana, dan Kerja Sama. ODS PDSPK Verifikasi dan Validasi Data PD Penomoran NISN Referensi Selesai
KEBIJAKAN MULAI TAHUN AJARAN 2016-2017 (SE Sesjen No. 31966/A/LL/2016, tertanggal 27 Juni 2016) 1/2 1. Seluruh Data Peserta Didik (PD) yang belum memiliki NISN dan telah mengisikan data ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen pada tahun 2015, akan secara otomatis diberikan NISN; 2. Penerbitan NISN akan dilakukan oleh PDSPK di setiap tahun ajaran baru dengan ketentuan: a. bagi PD tingkat 1 SD, tingkat 7 SMP, dan tingkat 10 SMA/SMK dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen oleh Operator Sekolah; b. bagi PD baru di sekolah TK Kelompok A dan B akan diberikan NISN dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo- PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah; c. bagi PD jenjang kesetaraan Paket A, B, dan C akan diberikan NISN dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo- PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah 3. Waktu pengisian data Peserta Didik baru ke dalam aplikasi Dapodik diatur sebagai berikut: a. untuk Dapo-Dikdasmen dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan September pada tahun ajaran yang sama; b. untuk Dapo-PAUD-Dikmas dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan November pada tahun ajaran yang sama.
KEBIJAKAN MULAI TAHUN AJARAN 2016-2017 2/2 4. Apabila pengisian data peserta didik baru tersebut, belum selesai dalam batas waktu seperti yang dimaksud pada butir 3 di atas, maka penomoran NISN akan diberikan pada tahun ajaran berikutnya; 5. Bagi peserta didik yang belum memiliki NISN dan/atau pindahan setelah waktu yang telah ditetapkan seperti dalam butir 3 dan 4 diatur sebagai berikut: a. berasal dari sekolah di luar Kemendikbud, dapat menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk pengajuan NISN peserta didik yang bersangkutan; b. berasal dari sekolah Luar Negeri, dapat melengkapi dokumen melalui Sekretariat Ditjen Dikdasmen untuk mendapatkan Surat Keterangan Penyetaraan. Selanjutnya diajukan penerbitan NISN oleh Setditjen Dikdasmen dan PDSPK akan menerbitkan NISN bagi peserta didik yang bersangkutan; 6. Hasil pengelolaan data peserta didik dapat dilihat oleh operator sekolah pada aplikasi VervalPD melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.go.id.
TINDAKLANJUT KEBIJAKAN PEMBERIAN NISN Surat Kepala PDSPK PDSPK menegaskan kepada seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota u.p. Ketua Kelompok Kerja Pendataan Pendidikan (KK-Datadik) tentang hal-hal sebagai berikut: 1. aplikasi Dapodik tahun 2015, dimungkinkan akan terjadi: a. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) ganda. Apabila hal ini terjadi, maka operator sekolah agar segera mengajukan perubahan NISN melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.go.id dengan melampirkan bukti dokumen pendukung; b. ditemukan perbedaaan NISN peserta didik yang sudah tertera di dalam ijazah dengan NISN yang ada di laman nisn.data.kemdikbud.go.id, maka operator sekolah agar segera melakukan: 1) pencarian NISN berdasarkan nama, tempat, dan tanggal lahir. Jika ditemukan NISN tersebut atas nama siswa lain, maka NISN dimaksud tidak dapat digunakan oleh siswa yang bersangkutan; 2) berkaitan dengan butir 1.b.1) di atas, pihak sekolah mengeluarkan Surat Keterangan yang menyatakan bahwa NISN siswa tersebut adalah NISN yang terdapat di dalam laman nisn.data.kemdikbud.go.id. 2. persetujuan (approval) perubahan identitas siswa (nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nama ibu kandung) sudah menjadi wewenang operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.go.id; 3. menu residu yang ada di vervalpd jenjang Sekolah Dasar sudah ditiadakan, hal ini dikarenakan pemberian NISN bagi siswa baru sudah dilakukan oleh PDSPK.
D KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH, DAN SATUAN PENDIDIKAN Permendikbud Nomor 79/2015
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI/KABUPATEN DAN KOTA a. Melakukan pengisian dan pengiriman data pengawas sekolah. b. Sosialisasi, bimbingan, dan layanan teknis; c. Melakukan pengelolaan manajemen pendataan; d. Melakukan verifikasi dan validasi tingkat provinsi/kabupaten/kota; dan e. Menginstruksikan kepada semua satuan pendidikan di wilayah kerja masing-masing untuk melakukan pengumpulan dan pengiriman data melalui Dapodik; f. Memanfaatkan data yang dihasilkan dari Dapodik untuk mendukung program pembangunan pendidikan di wilayahnya masing-masing; dan g. Dinas provinsi/kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk mendukung kebutuhan operasional pendataan Dapodik di tingkat satuan pendidikan maupun tingkat daerah; h. Memfasilitasi dan menegur kepada semua satuan pendidikan di wilayah kerja masing-masing yang tidak melakukan pemutakhiran data secara berkala; dan i. Menyediakan dan memelihara infrastuktur pendataan di tingkat dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
SATUAN PENDIDIKAN a. Melakukan pengisian dan pengiriman data melalui Dapodik; b. Melakukan pemutakhiran data secara berkala sekurangkurangnya satu kali dalam satu semester; c. Memeriksa dampak data yang telah diisikan pada aplikasi Dapodik di sejumlah sistem transaksional Kementerian; dan d. Menjamin kelengkapan, kebenaran dan kemutakhiran data yang dikirimkan.
SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA, DENGAN SATU DATA