IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

Tabel 1. Produksi Perikanan Di Danau Tondano pada Tahun Jenis Produksi. Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa s

STUDI ISI LAMBUNG IKAN OPUDI (Telmatherina celebensis) DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

IKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

DANAU MOAT. Gambar 1. Peta lokasi Danau Moat di Sulawesi Utara.

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Danau Limboto merupakan danau yang berada di Kabupaten Gorontalo,

I. PENDAHULUAN. tengah dan selatan wilayah Tulang Bawang Provinsi Lampung (BPS Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN UMUM

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN SIDAT DENGAN MENGGUNAKAN BUBU DI DAERAH ALIRAN SUNGAI POSO SULAWESI TENGAH

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN PERTUMBUHAN IKAN BONTI-BONTI (Paratherina striata Aurich, 1935) DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

KAJIAN BIOLOGI IKAN TEMBAKANG (Helostoma temminckii) DI RAWA BAWANG JUYEUW KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN SEBARAN IKAN YANG DILINDUNGI, DILARANG DAN INVASIF DI KAWASAN KONSERVASI RAWADANAU BANTEN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Keragaman ikan di Danau Cala, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

I. PENDAHULUAN. dan 46 jenis diantaranya merupakan ikan endemik (Syandri, 2008). Salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. : Actinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Barbichthys laevis (Froese and Pauly, 2012)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

TEKNIK PENATAAN KOLEKSI IKAN SEBAGAI MEDIA INFORMASI ILMIAH PLASMA NUTFAH IKAN PERAIRAN UMUM

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

Banggai Cardinal Fish (BCF) Ikan hias asli Indonesia

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN IKAN KERALI (Labocheilos falchifer) DI PERAIRAN SUNGAI LEMATANG, SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

3 SEBARAN SPASIAL-TEMPORAL IKAN T. sarasinorum DI DANAU MATANO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

SUNGAI MARO: SALAH SATU SUMBER PLASMA NUTFAH JENIS IKAN ASLI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DANAU YAMUR. Gambar 1. Peta lokasi Danau Yamur. Foto atas kanan: Citra satelit. Gambar bawah: Peta Danau Yamur dari Boeseman (1963)

I. PENDAHULUAN. No.45 tahun 2009 tentang perikanandisebutkan dalam Pasal 1,perikanan

I. PENDAHULUAN. pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas utama dari karakter morfologi

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA ABSTRAK

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reproductive Biology of Mystacoleucus padangensis in Waters Naborsahan River and Toba Lake Tobasa Regency Province North Sumatra.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

Hubungan Panjang Berat,...Mirna Dwirastina dan Makri,...Sainmatika,...Volume 10,...No.2,...Desember 2013,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

Panduan Budidaya Ikan Gabus

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

Sumber daya ikan terubuk (Clupeidae: Tenualosa sp.) di perairan Pantai Pemangkat, Kalimantan Barat

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU

Keanekaragaman sumber daya ikan di Kolong - Bendungan Simpur Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sudah tidak memiliki nilai manfaat lagi, baik itu yang bersifat basah

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Ciri Morfologis Klasifikasi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

LIRENTA MASARI BR HALOHO C SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Ikan layur (Trichiurus lepturus) (Sumber :

3. METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)

oaj STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN

2.1. Ikan Kurau. Klasiflkasi ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) menurut. Saanin (1984) termasuk Phylum chordata, Class Actinopterygii, Genus

DAERAH PENANGKAPAN DAN STATUS ALAT TANGKAP IKAN RONO(Xenopoecilus Oophorus) DI DANAU POSO

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.59/MEN/2011 TENTANG

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

Oleh : Rodo Lasniroha, Yuniarti K. Pumpun, Sri Pratiwi S. Dewi. Surat elektronik :

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

Transkripsi:

Ikan Dui Dui... di Danau Towuti Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN Safran Makmur 1), Husnah 1), dan Samuel 1) 1) Peneliti pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum, Mariana-Palembang ABSTRAK Teregristrasi I tanggal: 19 Juni 2006; Diterima setelah perbaikan tanggal: 21 Desember 2006; Disetujui terbit tanggal: 28 Februari 2007 Danau Towuti yang merupakan danau terbesar di Sulawesi memiliki kekayaan jenis-jenis ikan endemik yang cukup tinggi. Salah satu jenis ikan endemik yang hidup di perairan Danau Towuti adalah ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus). Halfbeak atau ikan dui dui yang mempunyai ukuran maksimal 12 cm ini memiliki keunikan terutama pada bentuk mulutnya, warna (hitam, kuning, dan orange), dan juga cara reproduksi. Ikan ini dieksploitasi dengan alat tangkap bagan, sudah mengkhawatirkan dan membahayakan kelestarian di alam, untuk itu perlu penanganan yang serius agar ikan nan cantik dan eksotis ini dapat tetap lestari. KATAKUNCI: ikan dui dui, endemik, Danau Towuti, Sulawesi Selatan PENDAHULUAN Danau Towuti di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan terletak pada ketinggian ± 293 m dan merupakan danau terbesar ke-2 di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Danau Towuti yang mempunyai bentuk hampir segitiga mempunyai luas mencapai 56.108 ha dengan kedalaman maksimum 203 m. Di sekeliling danau ini terdapat banyak hutan yang lebat dan beberapa desa. Akan tetapi hutan yang lebat tersebut kini sudah mulai banyak yang gundul akibat aktivitas penebangan liar dan kegiatan penambangan nikel. Keanekaragaman hayati, terutama jenis ikan di Danau Towuti sangat beragam. Hasil riset keanekaragaman hayati ikan di perairan Danau Towuti menunjukkan secara umum komposisi ikan di perairan tersebut sudah mulai didominasi oleh jenis-jenis ikan introduksi seperti ikan mujaer (Oreochromis mossambicus), mas (Cyprinus carpio), nila (Oreochromis niloticus), sepat (Trichogaster sp.), gabus (Channa striata), dan betok (Anabas Testudineus). Jenis-jenis ikan endemik yang ditemukan antara lain dari genus Oryzias, Glossogobius, Thelmatherina, Paratherina, dan Dermogenys (Husnah et al., 2006). Populasi jenis ikan-ikan endemik di Danau Towuti saat ini sudah semakin menghawatirkan, hal tersebut dikarenakan eksploitasi ikan-ikan tersebut atau kegiatan penangkapan sangat intensif. Ikan-ikan endemik di perairan Towuti pada umumnya berukuran kecil (<10 cm). Ikan-ikan tersebut pada umumnya ditangkap untuk dijadikan umpan dan dibuat ikan kering atau bahkan dibiarkan mati, karena tidak bernilai ekonomis. Secara fisik, banyak dari ikan-ikan tersebut mempunyai penampilan atau ornamen yang sangat indah dan eksotik, namun sampai dengan saat ini domestikasi ataupun budi daya ikan tersebut belum ada yang berhasil, karena ikan-ikan tersebut jika dipelihara di luar habitat sangat mudah mati. Nelayan di Towuti pada umumnya lebih menyukai jenis ikan introduksi karena lebih bernilai ekonomis. Jenis ikan endemik yang disukai nelayan hanya jenis ikan butini (Glossogobius matanensis), karena ikan butini mempunyai ukuran relatif besar dan mempunyai cita rasa yang lebih enak. Salah satu jenis ikan endemik yang hidup di perairan Danau Towuti adalah ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus). Ikan dui dui hidup di perairan danau yang relatif dangkal dan banyak tanaman air. Ikan dui dui yang hidup bergerombol di pinggir perairan danau ini mempunyai bentuk yang unik serta warna yang indah. Berdasarkan pada pengamatan oleh Team Riset Wallacea 2006, selain mempunyai warna hitam pada bagian sirip, ternyata ditemukan juga ikan yang berwarna kuning dan orange. Populasi ikan yang berwarna kuning tidak sebanyak yang berwarna hitam (hanya sekitar 15%). Bahkan yang berwarna orange lebih sedikit lagi, pada pengamatan hanya diperoleh 2 ekor contoh dari populasi ikan dui dui yang diamati. Riset mengenai perbedaan karakter fenotif warna tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ikan dui dui yang mempunyai warna kuning dan orange tersebut satu jenis dengan ikan dui dui yang berwarna hitam. 177

BAWAL Vol.1 No.5-Agustus 2007: 177-181 Gambar 1. Peta lokasi Danau Towuti. Sumber: Tjahyo et al., 2005 Gambar 2. Danau Towuti dan Pulau Loeha. Klasifikasi dan Morfologi Klasifikasi berdasarkan pada Kottelat et al (1993) adalah: Kelas : Actinopterygii Ordo : Cyprinodontiformes Famili : Hemiramphidae Genus : Dermogenys Species : Dermogenys megarrhamphus Ikan julung-julung (Dermogenys megarrhamphus) atau dengan nama umum Halfbeaks, nama umum untuk ikan julung-julung atau dalam bahasa Towuti disebut dui dui, pada tanggal 1 Agustus 1996 dalam IUCN Red List Status digolongkan ke dalam jenis ikan Lower Risk: near threatened (LR/nt) (Biodiversity information sharing service, 2006; Fishbase, 2006). Ikan dui dui mempunyai keunikan tersendiri antara lain ukuran yang hanya mencapai 12 cm dan bentuk mulut yang khas, yaitu mempunyai rahang bawah yang memanjang. Berdasarkan pada Kottelat et al (1993), panjang rahang bawah yang melampaui rahang atas 4 sampai dengan 5 kali lebih pendek dari panjang standar tubuh. Mempunyai warna hitam pada ujung sirip punggung dan sirip perut. Pada pengamatan di lapangan juga ditemukan warna kuning dan orange pada pangkal sirip punggung dan sirip perut, sedangkan pada ujung tetap berwarna hitam (Husnah et al., 2006). 178

Ikan Dui Dui... di Danau Towuti Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) Dui Dui hitam Dui Dui kuning Dui Dui orange Gambar 3. Ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus) dengan 3 warna. Biologi Ikan dui dui hidup di daerah tropis dan merupakan jenis ikan pelagis atau hidup di permukaan. Menurut Sulistiono et al. (2005), ikan ini merupakan jenis ikan pemakan serangga seperti jenis diptera, coleoptera, dan corexidae. Berdasarkan pada pengamatan ikan dui dui juga memakan ikan-ikan kecil atau anak ikan. Ukuran ikan jantan ke-1 matang gonad 47 mm dan ikan betina 66 mm, yang berarti berdasarkan pada ukuran tersebut ikan dui dui jantan matang gonad terlebih dahulu dibandingkan dengan ikan betina. Puncak pemijahan ikan dui dui di Danau Towuti terjadi pada bulan September dengan fekunditas 4 sampai dengan 9 ekor. Habitat Ikan dui dui di Danau Towuti pada umumnya ditemukan di muara-muara sungai dan pinggiran danau yang mempunyai banyak tanaman air dan pada perairan danau yang tidak terlalu dalam. Hal tersebut, berhubungan dengan kebiasaan makan ikan dui dui yang merupakan jenis ikan karnivora dengan makanan utama berupa serangga air dan ikan-ikan kecil. Tanaman air yang banyak terdapat di pinggir danau dan juga di muara-muara sungai merupakan habitat bagi banyak serangga air dan ikan-ikan kecil. Ikan dui dui yang hidup bergerombol dan merupakan jenis ikan karnivora, dalam rantai makanan berperan sebagai penyeimbang ekologi. Hal tersebut, berarti dalam populasi ikan dui dui berperan dalam menekan pertumbuhan populasi ikan-ikan pemakan tumbuhan dan lain. Penangkapan Di Danau Towuti kegiatan atau aktivitas penangkapan ikan sudah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat, padahal sebelum profesi nelayan di danau tersebut kurang disukai, karena kegiatan atau aktivitas penebangan hutan lebih menguntungkan secara ekonomis. Semakin bertambah jumlah penduduk terutama juga pendatang dan semakin berkurang hutan serta semakin ketat pengawasan terhadap penebangan liar membuat semakin banyak penduduk yang menjadi nelayan penangkap ikan di Towuti. Jenis alat tangkap yang banyak digunakan nelayan di Towuti untuk menangkap ikan dui dui adalah bagan. Alat tangkap bagan yang banyak dipakai di laut ini banyak ditemukan di Towuti, ada bagan udang dan bagan ikan. 179

BAWAL Vol.1 No.5-Agustus 2007: 177-181 Gambar 4. Alat tangkap bagan ikan (bagan bergerak) di Danau Towuti. Alat tangkap bagan hanya beroperasi di Danau Towuti. Jumlah saat ini mencapai lebih dari 30 unit bagan. Hasil tangkapan menunjukkan hubungan dengan upaya yaitu semakin besar upaya semakin besar pula hasil yang diperoleh. Puncak musim penangkapan dengan menggunakan bagan pada bulan Juni, Agustus, dan September. mengkhawatirkan dan membahayakan, sementara kegiatan domestikasi ikan tersebut belum kelihatan hasil, sehingga perlu pengaturan penangkapan di alam terutama penggunaan alat tangkap, untuk itu perlu penanganan yang serius agar ikan nan cantik dan eksotis ini di Danau Towuti dapat tetap lestari. Ikan dui dui hasil tangkapan dengan menggunakan bagan pada umumnya dikeringkan di panas matahari dan dijual dalam bentuk ikan kering. Eksploitasi ikan dui dui yang merupakan jenis ikan endemik di Danau Towuti sudah sangat mengkhawatirkan di satu sisi nelayan menangkap untuk kebutuhan hidup seharihari, namun di sisi lain jika tidak dilakukan pengelolaan secara baik terutama oleh pemerintah setempat, populasi ikan dui dui di perairan Danau Towuti akan punah. PERSANTUNAN PENUTUP Jenis ikan yang berdasarkan pada cites appendix: IUCN RDB status codes tergolong LR/nt (LowerRisk or Near Threatened) dan Endemicity codes N (National endemic) adalah ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus). Ikan endemik yang hidup di perairan Danau Towuti ini mempunyai ukuran maksimal 12 cm dan memiliki keunikan terutama pada bentuk mulut, warna (hitam, kuning, dan orange), dan juga cara reproduksi, sehingga sangat cocok sebagai ikan hias di akuarium. Eksploitasi ikan ini sudah 180 Hasil dari kegiatan riset wallacea T.A. 2005 di Pusat Riset Perikanan Tangkap DAFTAR PUSTAKA Biodiversity information sharing service. 2006. http:// arcbc.org/cgi-in/abiss.exe/spd?tx=pi&spd=509 Fishbase. 2006. Nomorhamphus megarrhamphus (Brembach, 1982). http://fishbase.sinica.edu. tw/summary/ SpeciesSummary.php?id=6270 Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartikasari, & S. Wiroatmodjo. 1993. Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi). Periplus Editions Ltd. Indonesia. Husnah, Samuel, & S. Makmur. 2006. Riset keanekaragaman hayati dan bahan perumusan pengelolaan jenis ik an endemik perairan pedalaman di Sulawesi. Laporan Teknis. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Jakarta.

Ikan Dui Dui... di Danau Towuti Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) Sulistiono, S. Wirjoatmodjo, & R. K. Hediati. 2005. Distribusi dan beberapa aspek biologi jenis ikan endemik di Danau Poso dan kompleks Danau Malili, Sulawesi Selatan. Makalah Disampaikan pada Pertemuan dan Diskusi Status Terkini Keanekaragaman Hayati Sumber Daya Perikanan Perairan Umum di Sulawesi. Jakarta 2 Agustus 2005. Tjahyo, D. W. H., Husnah, D. Oktaviani, A. S. Nastiti, S. E. Purnamaningtyas, & D. Nugroho. 2005. Riset keanekaragaman hayati ikan perairan pedalaman di Sulawesi. Di Presentasikan pada Pertemuan Pakar Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Jakarta. 85 hal. 181