ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
|
|
- Yanti Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
2 Lobster Air Tawar (LAT) Crayfish/ crawfish atau yang dikenal sebagai lobster air tawar merupakan salah satu jenis Crustacea yang memiliki ukuran dan bentuk tubuh hampir sama dengan lobster air laut. Lobster ini memiliki keunggulan dibandingkan lobster laut : sudah dapat dibudidayakan dan teknik budidayanya lebih mudah dibanding udang windu dan udang galah. Sudah banyak dikembangkan dalam skala akuarium atau kolam sebagai komoditi ikan hias dan ikan konsumsi. Lobster ini tidak mudah stres dan tidak mudah terserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air dan kebutuhan oksigen terpenuhi dapat tumbuh dan berkembang cepat, sehingga sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Pada umumnya lobster ini dibudidaya untuk makanan, meskipun ada species di Amerika yang dikembangkan untuk pakan ikan dari jenis Orconectes immunis. Biota akuatik ini mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan, terutama terhadap suhu dan salinitas (Henry dan Wheatly, 1988). Hewan ini seperti juga jenis udang-udangan dengan bentuk badan seperti lobster laut yang dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu bagian kepala dada (cephalothorax), bagian badan (abdomen) dan bagian ekor (telson).
3
4
5 Jenis-jenis lobster dapat dikenali dari ukuran dan warna tubuhnya, disamping ciri-ciri yang lain sebagai pembeda : ukuran capit (besar/kecil), bagian rostrum (bergerigi/polos, cembung/cekung pada bagian pangkalnya disebut carina). Meskipun seluruh siklus hidupnya berada di air tawar,hewan tersebut mampu hidup pada lingkungan air tawar maupun air payau dengan kadar garam yang relatif cukup tinggi. Distribusi Geografis Lobster Air Tawar dan Keberadaannya di Dunia Lobster air tawar secara geografis hidup tersebar di beberapa perairan dunia. Lebih dari 500 species lobster air tawar di dunia yang termasuk dalam 3 famili utama yaitu Astacidae, Cambaridae dan Parastacidae (Hobbs, 1988; Hunner dan Lindqvist, 1995). Ketiga famili ini tersebar secara geografis yang dapat dibedakan dalam 2 super famili : Astacoidea yang berada di belahan bumi (hemisfer) Utara dan Parastacoidea di hemisfer Selatan. Secara alami lobster tersebut menyebar di hampir semua benua kecuali Afrika dan Antartika, meskipun di kedua benua tersebut pernah ditemukan fosilnya. Perbedaaan kedua superfamili ini terletak pada tempat pelekatan larva selama perkembangannya (stadium I dan II) pada kaki abdomen (pleopoda) induknya (Susanto, 2000).
6
7
8 Famili Astacidae banyak ditemukan di perairan barat Rocky Mountains di barat laut Amerika Serikat sampai Kolombia, Kanada, dan di Eropa. Famili Cambaridae banyak ditemukan di bagian timur Amerika Serikat (80 % dari jumlah species) dan bagian Selatan Meksiko. Sementara famili Parastacidae ditemukan banyak di perairan Australia, Selandia Baru, Amerika Selatan dan Madagaskar. Menurut Holthuis (1950), di Indonesia terutama di perairan Jayawijaya, Papua, ditemukan beberapa jenis anggota Parastidae, diantaranya Cherax monticola, C. communis, C. lorentzi, dan C. albertisii. Sabar (1975) menjelaskan bahwa ada 14 jenis Cherax sp di Irian, 12 jenis di Irian Barat (sekarang Papua) dan 2 jenis di Papua (Papua New Guinea). Berdasarkan hasil inventarisasi udang Cherax di kabupaten Jayawijaya ada 9 jenis yang dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan habitatnya (Anonim, 2003), namun pemanfaatannya baru terbatas pada penangkapan di alam dan belum dibudidayakan secara tradisional maupun intensif.
9 Domestikasi Species Lobster Air Tawar Dalam Akuakultur Domestikasi merupakan tahap awal dari budidaya sebagai upaya untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan baru. Species lobster yang telah didomestikasi dan dikembangkan oleh beberapa negara dalam akuakultur antara lain : - Famili Astacidae : Astacus astacus, Astacus leptodactylus (Turki, Eropa Tengah), Pacifastacus leniusculus (AS, Swedia, UK) - Famili Cambaridae : Orconectes immunis (AS), Procambarus clarkii (AS, RRC) dan Procambarus zonangulatus (USA) - Familia Parastacidae : Cherax destructor, Cherax quadricarinatus, Cherax tenuimanus (Australia) Budidaya lobster air tawar asal Australia telah dimulai sejak 1991 dan terus dikembangkan oleh para pembudidaya di Indonesia sejak species introduksi ini disetujui oleh Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Ada 3 jenis yang telah dimasukkan ke Indonesia: Cherax tenuimanus (marron), Cherax destructor/ albidus (yabbi) dan Cherax quadricarintus (red claw).
10 Selain lobster air tawar asal Australia juga dikembangkan species yang berasal dari Lousiana, Amerika Serikat yaitu Procambarus sp (red crayfish) pada tahun 1990 (Trubus, 2003). Procambarus clarkii adalah species yang paling banyak dibudidayakan, lebih dari 80% dari lobster dunia kecuali di Australia dan Antartika. Jumlah ini merupakan produksi kumulatif dari hasil buidaya maupun tangkapan liar di alam. Species ini berhasil cepat diintroduksikan di seluruh dunia dan dikembangkan dalam akuakultur secara besar-besaran. Sedangkan di Australia species yang paling banyak dibudidaya adalah Cherax destructor yang meliputi 80 % dari panen tahunan. Hasil budidaya lobster C. tenuimanus di Australia dapat mencapai ukuran berat 2 kg, sedangkan C. quadricarinatus mencapai 0,5 kg dalam waktu singkat. Berdasarkan hasil inventarisasi lobster di kabupaten Jayawijaya, terdapat 9 jenis Cherax yang dibedakan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan habitatnya (Anonim, 2003).
11 Beberapa Keunggulan Lobster Air Tawar Sebagai Biota Akuakultur Lobster air tawar banyak dikembangkan karena mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan, terutama iklim, salinitas dan suhu. Selain itu biota tersebut berperan dalam mengatur rantai makanan yaitu melalui proses penghancuran vegetasi maupun sampahsampah daun sebagai makanannya di perairan. Hal ini akan meningkatkan kandungan nutrien dan bahan-bahan organik yang tentunya akan dimanfaatkan oleh organisme lain. Habitatnya meliputi daerah dari yang beriklim sedang sampai daerah beriklim tropis.
12 Ada beberapa keunggulan lobster air tawar yang menguntungkan sehingga banyak dikembangkan dalam akuakultur modern di banyak negara, termasuk di Indonesia yaitu : a. kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan (iklim, salinitas, suhu, dll) b. bersifat politrofik, artinya memakan segala jenis makanan dari tumbuhan termasuk biji-bijian sampai berbagai jenis hewan yang ada di dalam perairan. Hewan ini mempunyai sistem pencernaan (digestiva) yang sangat sederhana, sehingga dengan makanan yang cukup dapat mempertahankan kehidupannya. c. pertumbuhan yang relatif cepat untuk mencapai ukuran berat tertentu d. fekunditas yang tinggi yang meliputi jumlah individu yang dihasilkan dalam masa reproduksi dan jumlah masa reproduksi dalam periode waktu tertentu. Lobster ini dapat melakukan proses reproduksi sekali atau beberapa kali dalam setahun. e. resisten terhadap penyakit f. permintaan pasar dunia yang terus mengalami peningkatan
13 JENIS-JENIS LOBSTER AIR TAWAR BUDIDAYA 1. Red Claw (Cherax quadricarinatus) - hidup di habitat asli seperti sungai, rawa, atau danau di daerah Queensland, Australia dan disebut capit merah karena ada strip merah di bagian luar capit pejantannya. Badan berwarna kebiru-biruan dengan motif berah seperi batik. - di kepala terdapat rostrum yang mempunyai 4 ruas disebut quadricarinatus
14 2. Yabby (Cherax destructor) - memiliki habitat asli di Australia bagian barat, namun sudah dibudidayakan di bagian lain Australia, dan benua lain Asia dan Amerika. - dibudidayakan di kolam tanah untuk konsumsi - yabby memiliki capit besar digunakan untuk melindungi dirinya dari lawan dan memegang makanan, ukuran tubuh bisa mencapai > 400 gram.
15 3. Red Swamp Crayfish (Procambarus clarkii) - disebut lobster merah karena badannya berwarna merah - habitat asli di Amerika Selatan, tetapi mulai dibudidayakan di beberapa wilayah seperti Eropa, Asia dan Australia. - ukuran lebih kecil dari lobster lain, bobot hanya mencapai 50 gram dengan masa pemeliharaan 3-5 bulan.
16 3. Marron (Cherax tenuimanus) - merupakan lobster air tawar yang berukuran paling besar, dapat mencapai ukuran berat 300 gram dalam waktu 2 tahun - berasal dari sungai yang ada di hutan, terutama bagian barat Australia - hidup pada suhu 12,5-24 C dan akan mati pada suhu 30 C, sehingga tidak mudah dibesarkan di daerah tropis yang panas
17
18 Lobster ukuran konsumsi. Harganya mencapai Rp /kg
19 Pergantian Kulit (Molting)
20 Induk Betina LAT, Cherax sp Induk Jantan LAT, Cherax sp
21 Perbedaan Kelamin Lobster Jantan ( ) dan Betina ( )
22 Anatomi dalam tubuh LAT
23
II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Lobster Air Tawar Menurut Holthuis (1949) dan Riek (1968), klasifikasi lobster air tawar adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili
Lebih terperinciMANAJER UTAMA MANAJER PEMASARAN MANAJER SDM
Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar daratannya berupa perairan. Indonesia dikenal dengan hasil lautnya yang sangat kaya dan bermacam macam. Sebagian besar masyarakat berprofesi
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster Kelompok Macrura Bangsa Udang dan Lobster Bentuk tubuh memanjang Terdiri kepala-dada (cephalothorax) dan abdomen (yang disebut ekor) Kaki beruas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas ikan-ikan air tawar sejak beberapa waktu lalu sedang naik daun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas ikan-ikan air tawar sejak beberapa waktu lalu sedang naik daun karena memiliki daya tarik yang sangat kuat, salah satu jenisnya adalah lobster air tawar (Cherax
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Lobster Air Tawar Capit Merah (Cherax quadricarinatus von Martens)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biologi dan Ekologi Lobster Air Tawar Capit Merah (Cherax quadricarinatus von Martens) Holthuis (1991) dan Merrich (1993) mengklasifikasikan lobster air tawar capit merah ke dalam
Lebih terperinciGambar 1. Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan hewan avertebrata air yang memiliki pelindung tubuh berupa rangka eksoskeleton
Lebih terperinciLOBSTER AIR TAWAR (Parastacidae: Cherax), ASPEK BIOLOGI, HABITAT, PENYEBARAN, DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA
LOBSTER AIR TAWAR (Parastacidae: Cherax), ASPEK BIOLOGI, HABITAT, PENYEBARAN, DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA Titin Kurniasih *) *) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor PENDAHULUAN Lobster air tawar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komoditas ini diminati sebagai lobster hias. Beberapa tahun belakangan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lobster air tawar (LAT) saat ini mulai marak dibudidayakan di Indonesia. Awalnya, komoditas ini diminati sebagai lobster hias. Beberapa tahun belakangan, pembudidaya mulai
Lebih terperinciOleh. Ir. Ernawati, MP STAFF PENGAJAR
MAKALAH IPTEK PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR (LAT) RED CLAW DENGAN SISTEM BOTOL Oleh Ir. Ernawati, MP STAFF PENGAJAR FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)
515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini) KERAGAAN PERTUMBUHAN BENIH Cherax quadricarinatus DARI BERBAGAI LOKASI UNTUK MENCAPAI UKURAN 5 6 INCI ABSTRAK Irin Iriana Kusmini dan Gleni
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Danau Toba Danau Toba merupakan danau vulkanik dengan panjang sekitar 100 km dan lebar 30 km yang terletak pada beberapa kabupaten dalam Propinsi Sumatera Utara. Pada pemekaran
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A
1 ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A14104104 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPERAN KALSIUM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN YUWANA LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW (Cherax quadricarinatus)
795 Peran kalsium pakan terhadap pertumbuhan yuwana... (Rita Rostika) PERAN KALSIUM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN YUWANA LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW (Cherax quadricarinatus) Rita Rostika *), Irsyaphiani Insan
Lebih terperinciKlasifikasi Udang Air Tawar Peranan Udang Air Tawar dalam Ekosistem
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Udang Air Tawar Secara garis besar Crustacea dibagi menjadi enam kelas, yaitu Branchiopoda, Cephalocarida, Malacostraca, Maxillopoda, Ostracoda dan Remipedia (Martin 2001).
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH GI MACRO II
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH GI MACRO II DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN DAN TRANSPORTASI LOBSTER AIR TAWAR
Squalen Vol. 2 No. 2, Desember 2007 TEKNOLOGI PENANGANAN DAN TRANSPORTASI LOBSTER AIR TAWAR ABSTRAK Th. Dwi Suryaningrum, Syamdidi dan Diah Ikasari *) Lobster air tawar yang diperdagangkan dalam keadaan
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) LOBSTER LAUT Salah satu jenis komoditas yang biasa ditemukan di kawasan terumbu karang adalah udang barong atau udang karang (lobster).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Udang windu menurut Mujiman dan Suyanto (2003) tergolong ke. Sub Ordo : Matantia. Famili: Penaedae.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Udang Windu (Penaeus monodon) 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi Udang windu menurut Mujiman dan Suyanto (2003) tergolong ke dalam Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekologi Udang Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang tempat hidupnya adalah di perairan air tawar, air payau dan air asin. Jenis udang sendiri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di seluruh kawasan Nusantara. Salah satu komoditas perikanan yang hidup di perairan pantai khususnya di
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.78/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS UDANG VANAME UNGGUL NUSANTARA I
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.78/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS UDANG VANAME UNGGUL NUSANTARA I MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Cherax quadricarinatus
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Cherax quadricarinatus Menurut Hobbs (1988) dan Horwitz (1995) taksonomi Cherax quadricarinatus (Gambar 2) adalah sebagai berikut: Phylum: Arthropoda Subphylum:
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN KELABAU (OSTEOCHILUS MELANOPLEURUS) HASIL DOMESTIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kepiting bakau (Scylla serrata) dapat dijumpai hampir di seluruh perairan pantai. Kepiting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepiting bakau (Scylla serrata) dapat dijumpai hampir di seluruh perairan pantai. Kepiting hidup di daerah muara sungai dan rawa pasang surut yang banyak ditumbuhi vegetasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Plankton adalah organisme yang hidup melayang layang atau mengambang di
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Plankton Plankton adalah organisme yang hidup melayang layang atau mengambang di atas permukaan air dan hidupnya selalu terbawa oleh arus, plankton digunakan sebagai pakan alami
Lebih terperinciBudidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22
Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan
Lebih terperinciPENGARUH TEMPAT PERLINDUNGAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH (Cherax quadricarinatus)
PENGARUH TEMPAT PERLINDUNGAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH (Cherax quadricarinatus). Sj Djunaidi 1, Eka Indah Raharjo 2, Farida 3 1. Alumni Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebutnya sebagai Red Belly Pacu karena bagian perutnya yang berwarna
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Bawal (Colossoma macropomum) Ikan bawal (Colossoma macropomum) berasal dari negeri Samba, Brazil. Di Negara asalnya ikan ini disebut Tambaqui. Di Amerika dan Inggris
Lebih terperinciBUDI DAYA TERPADU Cherax quadricarinatus DAN C. albertisi DENGAN PADI DALAM KOLAM TANAH
BUDI DAYA TERPADU Cherax quadricarinatus DAN C. albertisi DENGAN PADI DALAM KOLAM TANAH Taufik Ahmad *), Lilis Sofiarsih *), dan Sutrisno *) ABSTRAK Produktivitas usaha budi daya Cherax spp. belum diketahui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan negara lain seperti: Australia, Amerika dan Inggris.
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN DOSIS PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH (Cherax quadricarinatus)
PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH (Cherax quadricarinatus) St. Hadijah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muslim Indonesia,
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 02-6730.2-2002 Standar Nasional Indonesia Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok disusun
Lebih terperinciPenanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan
Standar Nasional Indonesia Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciPERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi
PERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi Definisi Akuakultur Berasal dari bahasa Inggris: aquaculture Aqua: perairan, culture: budidaya Akuakultur : kegiatan untuk memproduksi biota (organisme)
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) Kelompok Macrura (lanjutan) Bangsa Udang Penaeid Pada stadium post larva, anakan udang hidup merayap atau melekat pada benda2 di dasar
Lebih terperinciEkonomi Pertanian di Indonesia
Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di
25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di laboratorium penelitian Biologi Akuatik Gedung MIPA Terpadu Fakultas Matematika
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Clownfish Klasifikasi Clownfish menurut Burges (1990) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Perciformes
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Tapir asia dapat ditemukan dalam habitat alaminya di bagian selatan Burma, Peninsula Melayu, Asia Tenggara dan Sumatra. Berdasarkan Tapir International Studbook, saat ini keberadaan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER NAMA : ARIS SUPRIANTORO NIM : 10.01.2770 D3 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya ilmiah in berjudul
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Polikultur, Penebaran yang Berbeda, Ikan Rainbow Merah, Lobster Air Tawar.
ABSTRAK Lela Komala Sari (Dibimbing Oleh: Iskandar dan Sri Astuty). 2012. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Rainbow Merah (Glossolepis incisus Weber) dan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
Lebih terperinciPEMBIUSAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DENGAN SUHU RENDAH SECARA BERTAHAP DAN CARA PENGEMASANNYA PADA TRANSPORTASI HIDUP SISTEM KERING
PEMBIUSAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DENGAN SUHU RENDAH SECARA BERTAHAP DAN CARA PENGEMASANNYA PADA TRANSPORTASI HIDUP SISTEM KERING GUSTI ADI NIRWANSYAH DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH SIRATU
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH SIRATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NATRIUM LEVOTIROKSIN DALAM PAKAN PELET TERHADAP PERTUMBUHAN, FCR, DAN SINTASAN BENIH LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
PENGARUH PEMBERIAN NATRIUM LEVOTIROKSIN DALAM PAKAN PELET TERHADAP PERTUMBUHAN, FCR, DAN SINTASAN BENIH LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus DIPELIHARA PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 109 114 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 109 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. secara taksonomi termasuk ke dalam kelompok crustacea renik yang
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daphnia sp 2.1.1 Klasifikasi Daphnia sp. Daphnia sp. secara taksonomi termasuk ke dalam kelompok crustacea renik yang hidup secara umum di perairan tawar (Pangkey 2009). Beberapa
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek
II. TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek Puntius Orphoides C.V adalah ikan yang termasuk anggota Familia Cyprinidae, disebut juga dengan ikan mata merah. Ikan brek mempunyai garis rusuk
Lebih terperinciPENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi
PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi MACAM BIOMA Macam macam Bioma : Tundra Taiga Hutan Gugur Hutan Hujan Tropis Gurun Padang Rumput Saparal PETA PERSEBARAN BIOMA DI DUNIA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna lebih
Lebih terperinciMuh Ridho Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret ABSTRAK
Pengaruh Kandungan Kalsium di Perairan Rawa Pening Ambarawa dan Waduk Kedung Ombo Sragen terhadap Morfometri dan Kalsium Karbonat pada Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Muh Ridho Program
Lebih terperinciPENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER
PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M 2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR, Cherax quadricarinatus Erik Sumbaga SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir dan laut di Indonesia memegang peranan penting, karena kawasan ini memiliki nilai strategis berupa potensi sumberdaya alam dan jasajasa lingkungan yang
Lebih terperinciPEMBERIAN 17α -METILTESTOSTERON MELALUI PAKAN MENINGKATKAN PERSENTASE KELAMIN JANTAN LOBSTER AIR TAWAR Cherax quadricarinatus
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1): 25 32 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 25 PEMBERIAN 17α -METILTESTOSTERON MELALUI PAKAN MENINGKATKAN
Lebih terperinciPENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER
PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M 2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR, Cherax quadricarinatus Erik Sumbaga SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan merupakan ekosistem yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Perairan memiliki fungsi baik secara ekologis, ekonomis, estetika, politis, dan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang berasal dari laut. Namun sebenarnya ada juga lobster yang hidup di habitat air tawar
Lebih terperinciSIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK
417 Siklus reproduksi tahunan ikan ringan... (Lili Solichah) SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK ABSTRAK Lili Solichah,
Lebih terperinciEMBRIOGENESIS IKAN SYNODONTIS Synodontis eupterus (Boulenger, 1901) Disusun oleh :
EMBRIOGENESIS IKAN SYNODONTIS Synodontis eupterus (Boulenger, 1901) Disusun oleh : FIRMAN HIKMAWAN C14103067 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen Budidaya Perairan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Udang Kelong (Penaeus indicus)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Udang Kelong (Penaeus indicus) Udang kelong memiliki klasifikasi sebagai berikut, Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Class : Crustaceae Subkelas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Nila 2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan (1991) adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Sub Kingdom : Metazoa
Lebih terperinciMODUL: PEMELIHARAAN INDUK
BDI L/3/3.1 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR LAUT PENGELOLAAN INDUK KERAPU: KERAPU BEBEK MODUL: PEMELIHARAAN INDUK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian mencakup kegiatan usahatani perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan ragam. Dari sakala
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kepiting Pasir
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kepiting Pasir Klasifikasi Emerita emeritus menurut Zipcodezoo (2012) dan Hippa ovalis menurut crust.biota.biodiv.tw (2012) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN TAWES (PUNTIUS JAVANICUS) JOIS
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN TAWES (PUNTIUS JAVANICUS) JOIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Struktur morfologis Cherax sp (dilihat dari arah punggung dan perut ; Masser dan Rouse, 1997)
TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Morfologi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Lobster air tawar umumnya terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala, thorax merupakan bagian yang menunjang kaki jalan dan
Lebih terperinciInduk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciTeknik Budidaya Lobster (Cherax quadricarinatus) Air Tawar di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Tatelu
Teknik Budidaya Lobster (Cherax quadricarinatus) Air Tawar di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Tatelu (Hatchery Technique of Freshwater Lobster (Cherax quadricarinatus) at BBAT Tatelu) Kedis Lengka, Magdalena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan salah satu ikan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan salah satu ikan inroduksi yang telah lebih dulu dikenal masyarakat indonesia. Budidaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan sumber utama untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Kandungan nutrisi yang terdapat pada beras diantaranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sering kita temui di Indonesia, salah satunya di Lampung. Ikan nila termasuk ikan yang
Lebih terperinci2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T
No.714, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Larangan. Pengeluaran. Ikan. Ke Luar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2014 TENTANG LARANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk kedalam negara kepulauan yang memiliki garis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk kedalam negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA TUGAS PENGENALAN KOMPUTER ZURRIYATUN THOYIBAH E1A012065 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinci*) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad **) Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2011: 49-57 ISSN : 2088-3137 KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN RAINBOW MERAH (Glossolepis incisus Weber) DAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus
Lebih terperinciEVALUASI PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN NISBAH KELAMIN HUNA BIRU
EVALUASI PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN NISBAH KELAMIN HUNA BIRU (Cherax albertisii) DAN RED CLAW (Cherax quadricarinatus) DENGAN PEMBERIAN PAKAN ALAMI DAN PAKAN BUATAN 1 (The Evaluation on Growth, Survival
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Tawes 2.1.1 Taksonomi Tawes Menurut Kottelat (1993), klasifikasi ikan tawes adalah sebagai berikut: Phylum : Chordata Classis Ordo Familia Genus Species : Pisces : Ostariophysi
Lebih terperinciTingkat Kelangsungan Hidup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara jumlah organisme yang hidup di akhir pemeliharaan dengan jumlah organisme
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Haliman dan Adijaya (2005), klasifikasi udang vannamei
2.1 Biologi Udang Vannamei 2.1.1 Klasifikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Haliman dan Adijaya (2005), klasifikasi udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai berikut : Kingdom Sub kingdom Filum Sub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan sekitar 18. 110 buah pulau, yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Timur ke Barat sepanjang
Lebih terperinciHABITAT & PENYEBARANNYA
HABITAT & PENYEBARANNYA Lobster Air Tawar atau Freshwater Crayfish adalah salah satu genus yang termasuk dalam kelompok udang (Crustacea) air tawar yang secara alami memiliki ukuran tubuh relatif besar
Lebih terperinciSWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)
Swamp Eels (Synbranchus sp.) Jenis... di Danau Matano Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH
PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH Hidup ikan Dipengaruhi lingkungan suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, zat hara (nutrien)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia akan pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan mengakibatkan kebutuhan permintaan
Lebih terperinci2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya
2. KERABAT DUGONG Dalam klasifikasi hewan, dugong termasuk Class Mammalia yang mempunyai karakterisktik menyusui anaknya. Di bawah Class Mammalia dugong tergolong dalam Ordo Sirenia. Seluruh anggota Ordo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kawasan pesisir yang cukup luas, dan sebagian besar kawasan tersebut ditumbuhi mangrove yang lebarnya dari beberapa
Lebih terperinciIKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN
Ikan Dui Dui... di Danau Towuti Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN Safran Makmur 1), Husnah 1), dan Samuel 1) 1)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Domba
TINJAUAN PUSTAKA Domba Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal-hal tertentu, diantaranya berdasarkan perbandingan banyak daging atau wol, ada tidaknya tanduk atau berdasarkan asal
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA. Genus Scylla mempunyai tiga spesies lain yaitu Scylla serata, S. oseanica dan S.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kepiting Bakau Klasifikasi Scylla paramamosain menurut King (1995) dan Keenan (1999) dalam Pavasovic (2004) adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Subfilum: Crustacea
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem mangrove merupakan ekosistem pesisir yang terdapat di sepanjang pantai tropis dan sub tropis atau muara sungai. Ekosistem ini didominasi oleh berbagai jenis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Lokasi Penelitian Cirebon merupakan daerah yang terletak di tepi pantai utara Jawa Barat tepatnya diperbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang beriklim tropis terluas di dunia dan merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PAKAN IKAN Makanan ikan dibedakan menjadi 2: 1. Makanan alami Pakan alami (Live Food) merupakan salah satu jenis pakan ikan yang digunakan dalam bidang akukultur. Selain pakan
Lebih terperinci