Ahmad Sofyan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

Ashmore Dana Progresif Nusantara Dec-15

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat pula berinvestasi dalam bentuk deposito. Berbeda dengan jenis simpanan tabungan, Penarikan deposito sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

ANALISIS KINERJA INVESTASI REKSADANA PADA PHILLIP SEKURITAS MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK REKSA DANA SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN BERINVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN TOLOK UKUR INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DAN NILAI SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI). ( STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP Tbk,.) Ahmad Sofyan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009 Abstrak Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produk Reksa Dana pada PT. Bank OCBC NISP Tbk, yaitu: Reksa Dana Reksa Dana Tetap II. Dimana Reksa Dana tersebut diterbitkan oleh PT. NISP Sekuritas, yang dalam perhitungannya memasukkan unsur return dan risiko serta menggunakan tolok ukur yaitu IHSG dan SBI dengan menggunakan metode Sharpe. Pada penulisan ini, pengumpulan data diperoleh dari mengunakan data sekunder seperti dari internet, dan kemudian dilakukan analisis perbandingan antara masing-masing kinerja Reksa Dana. Setelah dilakukan perhitungan dengan cara membandingkan kinerja tolok ukurnya yaitu IHSG penulis menyimpulkan bahwa Reksa Dana Tetap Likuid adalah lebih baik. Karena keuntungan yang diperoleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi.sedangkan dengan menggunakan tolok ukur SBI dengan menggunakan metode Sharpe, Reksa Dana Tetap II lebih baik. Meskipun secara keseluruhan berada di bawah indeks kinerja tolok ukurnya yaitu IHSG dan SBI. Dengan kata lain, Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa dana Tetap II layak untuk sarana berinvestasi. Kata Kunci: Reksa Dana / Investasi PENDAHULUAN Latar Belakang Maraknya kegiatan pasar modal belakang ini merupakan faktor pendorong munculnya alternative produk investasi yang ditawarkan, berkaitan dengan pasar modal. Setelah saham, obligasi atau sekuritas lainnya yang dimiliki olek sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi professional. Produk-produk reksa dana merupakan produk alternative bagi para calon investor yang memiliki dana terbatas dalam berinvestasi dipasar modal, karena dana yang diinvestasikan kedalam reksa dana akan digabungkan dengan dana dari investor investor lainnya untuk menciptakan kekuatan membeli yang jauh lebih besar dari pada melakukan investasi sendiri. Perkembangan reksa dana, tidak lepas dari upaya pemerintah dalam landasan hukum yang kuat dan jelas. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan masyarakat umum dalam berinvestasi di reksa dana. Salah satu upaya dalam memobilisasi dana masyarakat adalah dengan meningkatkan peran investor lokal atau pribadi. Hal ini dimungkinkan karena nilai investasi awal reksa dana relative lebih kecil. Dana yang diinvestsaikan ke suatu reksa dana (mutual fund) akan digabungkan dengan dana dari investor lainnya untuk menciptakan kekuatan membeli yang jauh lebih besar dari pada melakukan investasi sendiri. Banyak diantara kita sadar akan pentingnya menabung, tapi tidak banyak yang mengetahui tujuan menabung. Bahkan, yang lebih parah, masih ada yang belum bisa membedakan arti menabung dengan investasi. Semua kebutuhan anda akan sangat mungkin tercapai apabila anda melakukan perencanaan sejak dini. Sekarang anda tinggal memilih antara kedua acara di atas. Yang pasti, berinvestasi lebih banyak memberikan kita keuntungan dari pada menabung karena dalam berinvestasi ada unsur perencanaan (akan kebutuhan masa depan), sedangkan dalam menabung tidak jelas. Orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan. Tapi sayang, banyak diantara kita yang belum memikirkan kebutuhan akan masa depan. Padahal, semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti semakin bertambah. Selain kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi karena dipicu oleh banyaknya ketidakpastian atau hal yang tidak terduga dalam hidup ini (keterbatasan dana, kondisi kesehatan, musibah, kondisi pasar investasi), dan laju inflasi yang tinggi.

Tingkat bunga perbankan di Indonesia yang cukup tinggi serta resiko yang rendah membuat deposito menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Namun, dengan adanya perbaikan ekonomi, tingkat bunga deposito menurun. Investor sering kali bingung bila ingin melakukan investasi atas dana yang dimiliki ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu juga kita mengetahui alternative investasi lainnya yang bisa memberikan hasil yang lebih tinggi. Apakah ada instrumen investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari deposito? Bila investor ingin menerima resiko yang lebih besar maka instrumen investasi tersebut sudah ada di pasar keuangan yang dikenal dengan Reksa Dana. Peningkatan jumlah Reksa Dana sebagaimana di atas tentu saja akan membuat investor mempunyai lebih banyak alternatif pilihan dalam berinvestasi pada Reksa Dana. Namun demikian, pada sisi lain hal tersebut dapat pula menimbulkan kebingungan ataupun kesulitan bagi para calon investor dalam memilih Reksa Dana karena keterbatasan informasi ataupun pengetahuan yang dimilikinya. Dalam penulisan skripsi ini objek unit penelitian yang akan penulis bahas adalah PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk,. PT. Bank OCBC NISP Tbk merupakan Bank tertua ke empat di Indonesia, didirikan dibandung pada tanggal 14 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengah tahun 1997, yang kemudian diperparah dengan krisis perbankan, mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan program rekapitalisasi semi menyelamatkan sektor perbankan Indonesia. Pada pelaksanaan program rekapitalisasi tersebut, oleh Bank Indonesia, PT. Bank OCBC NISP Tbk digolongkan ke dalam kelompok kategori bank A. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur permodalan Perseroan cukup kuat sehingga tidak perlu mengikuti program rekapitalisasi perbankan, yang pada dasarnya ditujukan untuk memperkuat modal. Saat sebagian besar industri perbankan Indonesia masih berupaya memulihkan kondisi internal mereka di tahun 1999, PT. Bank OCBC NISP Tbk meluncurkan produk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Merdeka yang merupakan repackaging dari produk KPR yang sudah ada. Keunikan produk ini adalah proses persetujuan kredit yang hanya lima hari kerja sejak seluruh data diterima. Produk ini mendapat sambutan masyarakat yang menantikan kucuran kredit perbankan untuk membantu pembiayaan rumah di tengah krisis ekonomi. Dengan dukungan lebih dari 5.300 karyawan, 352 kantor dan lebih dari 20.000 mesin ATM termasuk jaringan ATM Bersama dan ATM BCA yang tersebar diseluruh Indonesia serta ATM OCBC Bank di Singapura dan Bank Card di Malaysia: PT. Bank OCBC NISP Tbk senantiasa tumbuh dan berkembang tanpa melupakan pentingnya kualitas pelayanan kepada para nasabah. Di tingkat Internasional, kepercayaan terhadap PT. Bank OCBC NISP Tbk semakin nyata. OCBC Bank Singapura, salah satu group perbankan terbesar di Asia Tenggara, sudah menjadi pemegang saham NISP sebesar 72,40% di akhir tahun 2007, OCBC Group menjadi pemegang saham institusional terbesar, yang secara aktif mendukung pertumbuhan dan perkembangan PT. Bank OCBC NISP Tbk menjadi Bank berstandar dunia. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana cara memilih produk-produk seperti Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II yang menguntungkan dengan tingkat pengembalian yang tinggi. 2. Untuk mengetahui apakah produk-produk Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II merupakan produk investasi yang berisiko tinggi. 3. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan Indek Kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dibandingkan dengan indeks kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Mengetahui kinerja dari Reksa Dana Reksa Dana Tetap II berdasarkan perhitungan Metode Sharpe dengan memasukan unsur nilai rata-rata SBI sebagai tolok ukurnya. M etode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, pengeolahan data diperoleh dari PT. Bank OCBC NISP Tbk dan ringkasan-ringkasan dari beberapa buku dan mencari data yang diperoleh melalui internet, surat kabar, dan lain sebagainya, setelah itu penulis mengelola bahan setelah data dikumpulkan. Metode ini dilakukan melalui

study perpustakaan guna mengumpulkan melalui masalah yang penyusun bahas. Metode penulisan yang digunakan penulis secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan ( Filed Research ) Peneliti melakukan tinjauan langsung ke obyek dengan mengadakan riset ke bank. Penulis memperoleh informasi dan data yang cukup baik dan akurat, karena dalam mendapatkannya penulis meninjau langsung mengenai produk-produk Reksa Dana yang ditawarkan kepada masyarakat. 2. Penelitian Perpustakaan ( Library Research ) Pengumpulan data dengan mengadakan riset berdasarkan pustaka yang sudah dibukukan, seperti buku-buku, literature, brosur-brosur, serta diktat perkuliahan yang mana setelah dikumpulkan dan dibaca penulis mengadakan perbandingan dari semua sumber tersebut, pada umumnya pengertian dan tujuan yang disampaikan adalah sama, namun penelitian dan kata-katanya yang kadang berbeda. Analisis Deskriptif Penganalisaan masalah dengan cara mengambil data kemudian dideskripsikan melalui tabel 2 variabel, yaitu terdiri dari NAB/unit dan IHSG berdasarkan periode yang sama. serta akan menyertakan grafik line yang akan menggambarkan tabel tersebut. Kemudian dalam menganalisis penulis menggunakan tabel 3 variabel yang terdiri dari Nab/unit, IHSG berdasarkan periode yang sama dan nilai rata-rata SBI berdasarkan periode yang sama, serta akan menyertakan grafik Line yang akan menggambarkan tabel tersebut. Analisis Kuantitatif Dalam perhitungan kinerja return serta resiko yang mungkin terjadi pada Reksa Dana Reksa Dana Tetap II, penulis akan menggunakan perhitungan menurut (Pratomo & Ubaidilah Nugraha : 2005). Hasil dan Pembahasan Tingkat Pengembalian yang Dihasilkan Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009. Hal pertama yang ingin diketahui oleh investor sebelum berinvestasi adalah mengetahui return atau laba yang dihasilkan dalam satu atau dua tahun terakhir. Maka hal pertama yang akan dihitung adalah mencari return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Reksa Dana Reksa Dana Tetap II per periode selama bulan Mei 2008 sampai April 2009. Setelah itu dalam menghitung tingkat pengembalian per tahun, penulis menggunakan Metode Tingkat Pengembalian Tahunan.

Tabel 4.1 Tabel 4.2 NAB Per Unit Reksa Dana Flexigrowth NAB Per Unit Reksa Dana Tetap Likuid Periode per IHSG NAB/Unit Mei 2008 2.444,35 923,64 Juni 2.349,11 910,85 Juli 3.304,51 885,64 Agustus 2.165,94 855,67 September 1.832,51 758,16 Oktober 1.256,70 583,18 November 1.202,07 602,51 Desember 1.336,61 645,65 Januari 2009 1.332,67 648,21 Februari 1.285,48 637,27 Maret 1.434,07 682,73 April 1.722,77 781,58 Total 21.666,79 8.915,09 Sumber : www.kontan.co.id/index.php/reksa dana Periode per IHSG NAB/Unit Mei 2008 2.444,35 1.018,74 Juni 2.349,11 1.024,94 Juli 3.304,51 1.032,11 Agustus 2.165,94 1.036,67 September 1.832,51 1.047,12 Oktober 1.256,70 1.055,94 November 1.202,07 1.059,66 Desember 1.336,61 1.050,24 Januari 2009 1.332,67 1.053,15 Februari 1.285,48 1.055,61 Maret 1.434,07 1.050,09 April 1.722,77 1.056,62 Total 21.666,79 12.540,89 Tabel 4.3 NAB Per Unit Reksa Dana Tetap II Periode Mei 2008 samapai April 2009 Periode per IHSG NAB/Unit Mei 2008 2.444,35 1.048,33 Juni 2.349,11 1.053,88 Juli 3.304,51 1.058,87 Agustus 2.165,94 1.063,16 September 1.832,51 1.060,07 Oktober 1.256,70 1.048,62 November 1.202,07 1.045,28 Desember 1.336,61 1.040,45 Januari 2009 1.332,67 1.044,05 Februari 1.285,48 1.047,08 Maret 1.434,07 1.042,51 April 1.722,77 1.051,61 Total 21.666,79 12.603,91 Sumber : www.kontan.co.id/index.php/reksa dana

Tingkat Pengembalian yang Dihasilkan Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009. Hal pertama yang ingin diketahui oleh investor sebelum berinvestasi adalah mengetahui return atau laba yang dihasilkan dalam satu atau dua tahun terakhir. Maka hal pertama yang akan dihitung adalah mencari return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Reksa Dana Reksa Dana Tetap II per periode selama bulan Mei 2008 sampai April 2009. Setelah itu dalam menghitung tingkat pengembalian per tahun, penulis menggunakan Metode Tingkat Pengembalian Tahunan. Berikut adalah prestasi return yang dihasilkan oleh Reksa Dana pada PT. Bank OCBC NISP Tbk adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.4, 4.5, 4.6. Tabel 4.4 Kinerja Return Per Reksa Dana Flexigrowth Periode per NAB/Unit Kinerja per Dalam (%) Mei 2008 923,64 - Juni 910,85-0,014 Juli 885,64-0,028 Agustus 855,67-0,034 September 758,16-0,114 Oktober 583,18-0,231 November 602,51 0,033 Desember 645,65 0,072 Januari 2009 648,21 0,003 Februari 637,27-0,017 Maret 682,73 0,071 April 781,58 0,145 Dari perhitungan yang penulis sajikan dalam tabel diketahui kinerja return sub-periode adalah sebesar -0,114 % dan pertumbuhan kinerjanya sebesar -0,009 %. Bahkan tingkat pengembaliannya pun diperoleh -0,103 %. Jadi artinya untuk penempatan investasi pada Reksa Dana flexigrowth menghasilkan return atau tingkat pengembalian -0,103 %. Akan tetapi, untuk tingkat pertumbuhan return dari waktu ke waktu selalu berubah (fluktuatif). Total 8.915,09-0,114 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com

Tabel 4.5 Kinerja Return Per Reksa Dana Tetap Likuid Periode per NAB/Unit Kinerja per Dalam (%) Mei 2008 1.018,74 - Juni 1.024,94 0,006 Juli 1.032,11 0,007 Agustus 1.036,67 0,004 September 1.047,12 0,010 Oktober 1.055,94 0,008 November 1.059,66 0,003 Desember 1.050,24-0,009 Januari 2009 1.053,15 0,003 Februari 1.055,61 0,002 Maret 1.050,09-0,005 April 1.056,62 0,006 Total 12.540,89 0,035 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada bulan Mei 2008 sampai dengan April 2009 pada Reksa Dana Tetap Likuid dapat mencapai kinerja return sebesar 0,035 % dalam setahunnya. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan kinerja mencapai 0,003 %. Serta tingkat pengembalian tahunan sebesar 0,040 %. Artinya, Reksa Dana Tetap Likuid dapat menghasilkan keuntungan rata-rata 0,040 % per tahun. Titik tertinggi Reksa Dana Tetap Likuid mencapai 0,010 % sementara titik terendahnya -0,009 %. Meski hasil perhitungan menunjukkan tingkat bunga yang lebih kecil daripada deposito yang berkisar 5 %. Tapi angka-angka diatas tidak bisa dipastikan tiap tahunnya seperti deposito yang pasti menghasilkan laba dan tidak akan rugi.

Tabel 4.6 Kinerja Return Per Reksa Dana Tetap II Periode per NAB/Unit Kinerja per Dalam (%) Mei 2008 1.048,33 - Juni 1.053,88 0,005 Juli 1.058,87 0,005 Agustus 1.063,16 0,004 September 1.060,07-0,003 Oktober 1.048,62-0,011 November 1.045,28-0,003 Desember 1.040,45-0,005 Januari 2009 1.044,05 0,003 Februari 1.047,08 0,003 Maret 1.042,51-0,004 April 1.051,61 0,009 Total 12.603,91 0,003 Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 Reksa Dana Tetap II dapat mencapai kinerja rata-rata per tahun sebesar 0,003 % dan return sebesar 0,002 % serta dengan tingkat pertumbuhan kinerja sebesar 0,0002 %. Pada Reksa Dana Tetap II ini denominasinya bukan merupakan valuta asing yaitu Dollar Amerika Serikat (DAS) melainkan Rupiah. Selain itu, dengan NAB/unit yang denomimasinya Rupiah. Jika harga Dollar Amerika Serikat sedang menguat dan didukung dengan tingkat pengembalian yang tinggi maka akan menghasilkan laba yang sangat besar. Akan tetapi, Dollar Amerika Serikat selalu fluktuatif dari waktu ke waktu. Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.kontan.co.id/index.php/reksa dana Mencari Tingkat Risiko pada Reksa Dana Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 Risiko, merupakan kemungkinan harapan yang kita miliki dari sebuah hasil yang tidak bisa terjadi. Dalam bahasa statistik, risiko dinamakan sebagai standar deviasi, yang merupakan perhitungan matematis untuk menjelaskan kemungkinan potensi keuntungan Reksa Dana menjadi lebih atau kurang. Menghitung besarnya risiko sama seperti mencari Standar Deviasi, maka penulis akan menggunakan rumus yang sama untuk mencari Standar Deviasi. Tingkat Risiko Per Reksa Dana Flexigrowth Periode per NAB/Unit Kinerja per dalam (%) ( x x ) 2 Mei 2008 923,64 - - Juni 910,85-0,014 0,01 Juli 885,64-0,028 0,007 Agustus 855,67-0,034 0,006 September 758,16-0,114 0 Oktober 583,18-0,231 0,014 November 602,51 0,033 0,021 Desember 645,65 0,072 0,034 Januari 2009 648,21 0,003 0,014 Februari 637,27-0,017 0,009 Maret 682,73 0,071 0,034 April 781,58 0,145 0,067 Total 8.915,09-0,114 0,216

Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut: Standar Deviasi = 0,216 12-1 = 0,140 % Standar Deviasi atau penyimpangan yang terjadi dalam setahun pada Reksa Dana Flexigrowth diperoleh sebesar 0,140%. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Flexigrowth sebagian besar berkisar antara -0,13 (0,01 % - 0,140 %) sampai 0,15 (0,01 % + 0,140 %). Berarti Reksa Dana Flexigrowth memiliki penyimpangan. Hal ini disebabkan oleh NAB/unit yang berubah (fluktuatif) dari waktu ke waktu. Tabel 4.8 Tingkat Risiko Per Reksa Dana Tetap Likuid Periode per NAB/Unit Kinerja per dalam (%) Mei 2008 1.018,74 - ( x x ) 2 Juni 1.024,94 0,006 0,0008 Juli 1.032,11 0,007 0,0007 Agustus 1.036,67 0,004 0,0009 September 1.047,12 0,010 0,0006 Oktober 1.055,94 0,008 0,0007 November 1.059,66 0,003 0,001 Desember 1.050,24-0,009 0,002 Januari 2009 1.053,15 0,003 0,001 Februari 1.055,61 0,002 0,001 Maret 1.050,09-0,005 0,002 April 1.056,62 0,006 0,0008 Total 12.540,89 0,035 0,0115 Sumber Diolah berdasarkan data dari : www.kontan.co.id/index.php/reksa Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut: - Standar Deviasi = 0,0115 12-1 = 0,032 % Dengan memasukkan data return Reksa Tetap Likuid selama setahun akan diperoleh standar deviasi atau penyimpangan sebesar 0,032 %. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Tetap Likuid sebagian besar berkisar antara -0,031 (0,0008 % - 0,032 %) sampai 0,033 (0,0008 % + 0,032 %) Artinya, dalam setahun risiko yang mungkin terjadi apabila investor berinvestasi pada Reksa Dana Tetap Likuid adalah 0,032 % dari uang yang diinvestasikannya. Namun faktanya Reksa Dana Tetap Likuid tidak selalu menyimpang sebesar 0,032 % per tahun. Seringkali lebih, sering kali kurang. Namun seringkali strategi ini tak berjalan seperti yang investor inginkan. Misalkan investor hanya mampu menanggung risiko turunnya investasi sampai 5 %, maka investor bisa membuat strategi keluar (redeem). Tabel 4.9 Tingkat Risiko Per Reksa Dana Tetap II Periode per NAB/Unit Kinerja per dalam (%) ( x x ) 2 Mei 2008 1.048,33 - - Juni 1.053,88 0,005 0,000004 Juli 1.058,87 0,005 0,000004 Agustus 1.063,16 0,004 0,00001 September 1.060,07-0,003 0,00004 Oktober 1.048,62-0,011 0,0002 November 1.045,28-0,003 0,00004 Desember 1.040,45-0,005 0,00006 Januari 2009 1.044,05 0,003 0 Februari 1.047,08 0,003 0 Maret 1.042,51-0,004 0,00005 April 1.051,61 0,009 0,00004 Total 12.603,91 0,003 0,000448 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com

Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut: Standar Deviasi = 0,000448 12-1 = 0,006 % Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada periode bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 pada Reksa Dana Tetap II dapat mengakibatkan penyimpangan mencapai 0,006 % per tahunnya. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Tetap II sebagian besar berkisar antara -0,006 (0,000004 % - 0,006 %) sampai 0,006 (0,000004 % + 0,006 %).. Pada Reksa Dana Tetap II ini dipengaruhi oleh valuta asing yaitu Dollar Amerika Serikat (DAS). Apabila Dollar Amerika Serikat sedang menguat, dapat menutupi penyimpangan yang terjadi, dan sebaliknya. Apabila Rupiah menguat dan terjadi penyimpangan yang sangat besar, maka investor harus menanggung risiko yang terjadi pada Reksa Dana Tetap II ini. Hasil perhitungan di atas menunjukkan Standar Deviasi Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II sehingga dapat dilihat bahwa Reksa Dana tidak hanya dapat menghasilkan return yang besar, tetapi juga dapat mengakibatkan risiko yang besar pula. Pengukuran Kinerja Reksa Dana Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 dengan IHSG Sebagai Tolok Ukur atau Perbandingannya. Untuk dapat membandingkan indeks kinerja Reksa Dana dengan IHSG, pertama penulis akan menghitung indeks kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II serta indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Penggunaan indeks dimaksudkan untuk kebutuhan presentasi kinerja dalam bentuk grafik dan perbandingan dengan suatu tolok ukur. Indeks umumnya dimulai dengan indeks awal yaitu 100. Indeks 100 akan dimulai bersamaan dengan dilakukannya penawaran umum Reksa Dana, jadi apabila saat NAB/unit Reksa Dana awal dimulai dari Rp 1.000,- akan ekuivalen dengan indeks 100. Selanjutnya perubahan (naik-turunnya) indeks akan sesuai dengan perubahan (naik-turunnya) kinerja Reksa Dana. Disini indeks awal 100 dimulai pada Mei 2008, kemudian menghitung indeks kinerja per bulan sampai April 2009. Sehingga penulis mendapatkan perubahan indeks dari Reksa Dana Reksa Dana Tetap II dan IHSG yang selanjutnya akan menggambarkan dalam bentuk grafik. : Tabel 4.10 Tingkat Kinerja Per Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode per IHSG Kinerja per dalam (%) Mei 2008 2.444,35 - Juni 2.349,11-0, 039 Juli 3.304,51 0,406 Agustus 2.165,94-0, 344 September 1.832,51-0, 154 Oktober 1.256,70-0, 314 November 1.202,07-0, 043 Desember 1.336,61 0,112 Januari 2009 1.332,67-0, 003 Februari 1.285,48-0, 035 Maret 1.434,07 0,116 April 1.722,77 0,201 Total 21. 666,79-0, 097 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.yahoofinance.com Indeks Kinerja = Indeks Awal + Kinerja Indeks / (%) = 100 + (- 0,039)% = 99,961% Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.11

Dari grafik diatas kita dapat melihat jelas bahwa garis grafik Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II sebagian besar berfluktuatif dengan tolok ukurnya (IHSG). Walaupun terdapat beberapa bulan yang berada di atas tolok ukurnya, namun tidak secara keseluruhan. Pada bulan Juli 2008 Indeks IHSG berada diatas Reksa Dana Reksa Dana Tetap II, akan tetapi dari bulan Mei hingga April 2009 IHSG bergerak cukup fluktuatif. Pada bulan Agustus 2008 IHSG mengalami penurunan hingga 99,656 di bawah semua Reksa Dana. Setelah bulan September 2008 IHSG mengalami peningkatan kembali. Dan pada bulan April 2009 ditutup dengan peningkatan IHSG. Pada Reksa Dana Flexigrowth pertumbuhan tingkat pengembalian mencapai titik maksimum100,145 dan titik minumumnya 99,769 dari waktu ke waktu. Sedangkan pada Reksa Dana Tetap Likuid mencapai titik maksimal pada 100,010 dan minimum pada titik 99,991 maka untuk indeks kinerjanya pun mengalami perubahan dari waktu ke waktu bahkan hingga diatas tolok ukurnya (IHSG). Kemudian untuk Reksa Dana Tetap II pencapaian titik maksimal 100,009 sementara titik minumumnya berada pada 99,989.. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja Reksa Dana Tetap Likuid lebih BAIK karena secara keseluruhan indeks kinerja Reksa Dana Tetap Likuid berada lebih unggul dari Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap II, meskipun hampir secara keseluruhan berada di atas indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Jika dibandingkan dengan Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap II, keuntungan yang diperoleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi. Meskipun untuk kriteria sebuah Reksa Dana yang baik, indeks kinerja Reksa Dana harus berada di bawah indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Pengukuran Kinerja Reksa Dana Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sebagai Tolok Ukur atau Perbandingannya Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya bahwa perhitungan kinerja dengan metode Sharpe didasarkan atas apa yang disebut premium atas risiko atau risk premium. Risk premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh Reksa Dana dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko (risk free asset). Dalam pembahasan ini, investasi tanpa risiko diasumsikan merupakan tingkat bunga rata-rata dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sebelum penulis menampilkan hasil perhitungan selama 1 tahun dalam bentuk tabel, maka akan diuraikan terlebih dahulu perhitungan kinerja Reksa Dana Flexigrowth perperiode dan Indeks kinerja Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai Tolok ukurnya yang terjadi pada bulan Juni 2008 : S rd = kinerja rd kinerja rf σ S rd = -0,014 0,050 0,140 = -0,457 Tabel 4.12 Tingkat Kinerja Per Indeks Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Periode Per SBI Kinerja SBI Per (%) Indeks kinerja SBI Mei 2008 8,31-100 Juni 8,73 0,050 100,050 Juli 9,23 0,057 100,057 Agustus 9,28-0, 005 99, 995 September 9,71 0,046 100,046 Oktober 10,98 0,131 100,131 November 11,24 0,024 100,024 Desember 10,83-0, 036 99, 964 Januari 2009 9,77-0, 098 99, 902 Februari 8,74-0, 105 99, 895 Maret 8,21-0, 061 99, 939 April 7,64-0, 069 99, 931 Total 112,67-0, 066 1. 199,934 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.bi.co.id Indeks Kinerja = Indeks Awal + Kinerja Indeks / (%) = 100 + 0,050 % = 100,050 % Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.13 :

Dari hasil perhitungan yang digambarkan pada grafik diatas kita dapat melihat jelas bahwa garis grafik Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan menggunkan metode Sharpe, diperoleh nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar - 0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. nilai Reksa Dana Tetap II menunjukan kinerja yang baik. Sedangkan dari grafik diatas kita dapat melihat dengan jelas bahwa garis grafik reksa dana Tetap II secara umum berfluktuatif dengan garis tolok ukurnya (SBI). Walaupun beberapa bulan mengalami penurunan berada dibawah indeks tolok ukurnya, tepatnya pada bulan Mei hingga November. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Reksa Dana Tetap II lebih BAIK dan dapat mengalahkan kinerja tolok ukurnya (SBI). Pada bab ini, penulis telah melakukan pengukuran kinerja reksa dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan dua metode yang berbeda yaitu dengan tolok ukur IHSG serta SBI. Sebagai Reksa Dana Saham, Reksa Dana Tetap Likuid telah berhasil mengalahkan kinerja IHSG yang hakikatnya sebagai rata-rata gabungan seluruh nilai saham seluruh Indonesia. Selanjutnya, pengukuran dilakukan menggunakan metode Sharpe yang memasukan nilai SBI sebagai tolok ukurnya. Hal ini karena nilai rasio Sharpe dihasilkan dari selisih antara rata-rata kinerja Reksa Dana dengan rata-rata kinerja bebas risiko (SBI) dibagi standar deviasi. Pada penulisan ini, dihasilkan nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar -0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. Dengan kata lain, kinerja Reksa Dana Tetap II dengan menggunakan metode Sharpe lebih baik dari kinerja Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap Likuid. Kedua perhitungan diatas dapat dijadikan oleh investor sebagai acuan sebelum berinvestasi. Keduanya memiliki kriteria yang berbeda, tolok ukur IHSG hanya dapat digunakan untuk mengukur Reksa Dana saham saja, sedangkan Metode Sharpe dapat digunakan untuk semua Reksa Dana. Pada dasarnya kedua perhitungan tersebut baik sehingga keduanya dapat digunakan sebagai alat pengukuran kinerja Reksa Dana. Kesimpulan Dan Saran K esimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka disini penulis membuat kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pada periode Mei 2008 hingga April 2009 kinerja rata-rata, pertumbuhan return dan tingkat pengembalian tahunan masing- rata-rata masing Reksa Dana PT. Bank OCBC NISP, Tbk. adalah sebagai berikut: A. Dengan NAB/Unit dari Reksa Dana Flexigrowth yang dari waktu ke waktu selalu berubah maka kinerja per tahun sebesar -0,114 %, pertumbuhan kinerjanya sebesar -0,009 %, dan tingkat pengembalian tahunannya mencapai -0,103 %. B. Reksa Dana Tetap Likuid mempunyai NAB/unit yang hamper signifikan maka kinerja rata-rata per tahun dapat mencapai 0,035 %, dan pertumbuhan kinerjanya mencapai 0,003 %, sehingga menghasilkan tingkat pengembalian tahunan mencapai 0,040 %. C. Pada Reksa Dana Tetap II, penulis memperoleh kinerja rata-rata per tahun dapat mencapai 0,003 %, dan pertumbuhan kinerjanya mencapai 0,0002 %, sehingga menghasilkan tingkat pengembalian sebesar 0,002 %. 2. Suatu Reksa Dana tidak saja menghasilkan ting kat pengembalian, akan tetapi dapat juga mengakibatkan risiko atau penyimpangan dalam berinvestasi. Jadi, rata-rata risiko atau penyimpangan yang dapat terjadi pada periode bulan Mei 2008 hingga periode bulan April 2009 adalah sebagai berikut: A. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Flexigrowth adalah sebesar 0,140 %. B. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Tetap Likuid adalah sebesar 0,032 %. C. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Tetap II adalah sebesar 0,006 %. 3. Setelah dibandingkan antara indeks kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan Indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG), Reksa Dana Tetap Likuid menunjukan bahwa

4. kinerjanya lebih baik dan dapat mengalahkan kinerja tolok ukurnya (IHSG) secara berfluktuatif. Perhitungan kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan menggunkan metode Sharpe, diperoleh nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar -0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. nilai reksa dana Tetap II menunjukan kinerja yang baik. Sehingga dari keempat uraian diatas menunjukkan bahwa Reksa Dana Tetap Likuid memiliki tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang cukup rendah. Dengan kata lain, keuntungan yang mungkin didapat oleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi. Meskipun secara keseluruhan indeks kinerja Reksa Dana Tetap Likuid berada di bawah tolok ukurnya (IHSG). Maka dalam penulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Kesimpulan dari seluruh perhitungan diatas menunjukan bahwa kinerja Reksa dana Tetap Likuid dikatakan BAIK apab ila di tolok ukur dengan IHSG sedangkan apabila menggunakan Metode Sharpe dengan tolok ukur SBI Reksa Dana Tetap II lebih BAIK, sehingga investor layak berinvestasi pada Reksa Dana Tetap Likuid atau Reksa Dana Tetap II Saran 1. Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa Dana Tetap II layak untuk dijadikan alternatif investor, bagi investor yang menginginkan hasil investasi yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa Dana Tetap II adalah Reksa Dana yang ada pada PT. Bank OCBC NISP Tbk yang dikategorikan berkinerja BAIK. 2. Setelah memilih di Reksa Dana mana investor akan berinvestasi, sebaiknya investor membandingkan kinerja dari beberapa Reksa Dana yang menjadi pertimbangan investor. Dengan menggunakan alat analisis yang sama seperti dalam penulisan ini. Sehingga setelah membaca penulisan ini, diharapkan calon investor tidak bingung lagi dalam menentukan kelayakan investasi di suatu Reksa Dana. DAFTAR PUSTAKA Adler Haymans Manurung, 2007, Reksa Dana Investasiku, Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Bambang Kustituanto & Rudy Badrudin, 2000, Statistik I (Deskriptif), Jakarta: Universitas Gunadarma. Bank Indonesia, 2009, Nilai Sertifikat Bank Indonesia Periode bulan mei Tahun 2008 sampai dengan april Tahun 2009. www.bi.co.id Bursa Efek Indonesia, 2009, Nilai Indeks Harga Saham Gabungan Periode bulan mei Tahun 2008 sampai dengan april Tahun 2009, www.yahoofinance.com Eko P. Pratomo, 2007, Berwisata ke Dunia Reksa Dana, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Eko P. Pratomo & U. Nugraha, 2005, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, Jakarta: Gramedia Puataka Utama. Halimatus Sa'diah, 2007, Analisis Kinerja Reksa Dana Panin Dana Maksimi Berdasarkan perubahan NAB per unit Menggunakan Tolok Ukur IHSG dan SBI, Universitas Gunadarma, Jakarta Jono, 2006, Tinjauan Yuridis Reksa Dana yang Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagai Bentuk Trust, Jakarta : Jurnal Hukum Bisnis YPHB Vol 25 (1). Nofie Iman, 2008, Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi Reksa Dana, Jakarta : Elek Media Komputindo Pusat Reksa Dana 2009, Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Periode bulan mei 2008 sampai dengan april Tahun 2009, www.kontan.co.id./index.php/reksadana Sumantri dan farid Addy, 2002, PeluangPerkembangan Reksa Dana dalam Menghadapi Pertumbuhan Reksa Dana, Jakarta : Jurnal Sekolah Tinggi Paramitha (Perdana).