BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. 1 - Universitas Kristen Maranatha

: FAKULTAS : ILMU KOMUNIKASI JURUSAN : PUBLIC RELATION MATA KULIAH : PR ONLINE DOSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Penulis yakin bahwa Wedding Journal merupakan sebuah model bisnis yang

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan dibutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DATA PROYEK

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA NR WEDDING ORGANIZER SURABAYA SKRIPSI

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengadu nasib di daerah lain, ataupun pekerjaan yang dipindah tugaskan ke. ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Andalucia Party Planner and Decoration adalah bisnis yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di Era globalisasi persaingan semakin tinggi dan di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru dalam

Pembuatan Aplikasi untuk kebutuhan Resepsi Pernikahan (studi kasus WEKA Wedding Organizer) Berbasis Web. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bunga merupakan perlambang dari banyak peristiwa di muka bumi ini. Mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persewaan atau leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak dibidang wedding organizer yang berlokasi di

Data Kungjungan Wisatawan Mancanegara

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran

BAB 1 PENDAHULUAN. peluang yang dimiliki tidak akan mampu dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

Kanvas Strategi Awal

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Pernikahan tidak hanya sekedar menyatukan sepasang kekasih, tetapi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berpeluang munculnya usaha dalam bidang jasa. Salah satunya adalah Party

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

Gambar I.1 Persentase mahasiswa yang memesan pernah makanan secara konvensional

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

Lampiran 1 Hasil wawancara dengan pihak PT. Tanamas Megah Jayasakti yang diwakili oleh Bapak Indra Purnomo dan Bapak Adrian Luis

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. mulai dirintis sejak tahun Bidang utama PT Berkah Kulina Nusantara adalah

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat cenderung memilih investasi dalam saham diakibatkan karena tingginya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PERTANYAAN WAWACARA DENGAN PESAING (VEVADE)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adatistiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Masyarakat Indonesia umumnya cenderung ingin menyelenggarakan pesta pernikahannya dengan berjalan lancar. Namun umumnya para calon pengantin yang ingin menikah, baik dari sisi pria maupun wanita tidak memiliki cukup waktu dalam mengatur dan mengorganisir pernikahannya karena sebagian besar mereka sibuk untuk bekerja dan mengurus hal lainnya yang mereka perlukan. Hal ini dibuktikan pada fenomena umum bahwa kebanyakan masyarakat yang tinggal di perkotaan, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengerjakan hal yang lain. Hal ini dapat berdampak pada persiapan yang tidak matang. 1

2 Sehingga dengan adanya wedding organizer sangat membantu calon pengantin dalam merencanakan rangkaian acara pesta dan menjamin pernikahan dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Wedding organizer biasanya sudah memiliki rekanan vendor-vendor yang dapat calon pengantin pilih sesuai selera. Maka wedding organizer digunakan sebagai mediator antara calon dengan vendor-vendor tersebut. Banyak sebagian besar dari para wedding organizer mematok harga yang mahal untuk pelayanan mereka. Oleh karena itu untuk mensiasati harga yang mahal, wedding organizer dapat di bentuk dalam sebuah aplikasi pada mobile atau Smartphone-smartphone yang dapat diunduh pada Google Play atau Apple Store. Sehingga, aplikasi tersebut dapat langsung memilih dan memesan para vendor yang bekerja sama dengan aplikasi ini. Hal ini juga mensiasati para calon yang sulit meluangkan waktunya, ketika bertemu dengan team wedding organizer. Gambar 1.1. Grafik Pernikahan Penduduk DKI Jakarta 2010-2014 (Sumber: www.data.jakarta.go.id, 2015)

3 Wedding Journal merupakan salah satu virtual wedding organizer. Ide ini didapatkan dari inspirasi dalam membantu mengorganisir penyelenggaraan pernikahan. Sedangkan nama Wedding Journal ini didapatkan dari inspirasi kata Jurnal dimana kata tersebut mempunyai arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu buku catatan harian atau majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu, sehingga penulis memutuskan untuk memilih kata Journal yang dirasa dapat mewakili maksud dan tujuan penulis. Sedangkan Wedding Journal diharapkan dapat membantu calon pengantin dalam merencanakan dan mempersiapkan rangkaian acara pesta hingga hari pelaksanaan dan menjamin pernikahan dapat berjalan sesuai yang diimpikan setiap pasangan. 1.2. Pola Permintaan Pasar Menyikapi perkembangan dunia usaha dan perubahan perilaku masyarakat yang begitu cepat, telah mendorong semakin berkembangnya beragam jenis usaha, termasuk jenis usaha jasa pernikahan. Seiring banyakanya permintaan akan layanan jasa pernikahan telah memunculkan banyaknya usaha di bidang ini. Keputusan konsumen memilih atau membeli jasa penikahan sangat tergantung pada bagaimana penyedia jasa pernikahan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang dibayangkan, tetapi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.

4 Pada saat permintaan meningkat sedangkan kapasitas tidak memadai maka penyedia jasa pernikahan akan mengalami kerugian. Sebaliknya pada saat permintaan turun maka ada kapasitas yang tidak digunakan. Oleh karena itu Wedding Journal sebagai penyedia jasa pernikahan dituntut untuk mengelola permintaan dengan baik, seperti memahami calon pelaku bisnis dan mengetahui seberapa peluang yang ada. Hal ini dapat dilihat dari intensitas kebutuhan masyarakat mengenai jasa pernikahan di DKI Jakarta. Gambar 1.2. Grafik Jumlah Pernikahan Penduduk di DKI Jakarta 2012-2014 (per bulan) (Sumber: www.data.jakarta.go.id, 2015) Berdasarkan data periode per bulan pada jumlah pernikahan penduduk DKI Jakarta pada tahun 2012-2014, terlihat bulan Februari hingga bulan Mei adalah

5 bulan-bulan yang sepi akan permintaan jasa untuk acara pernikahan. Sedangkan bulan Juni sampai Desember adalah bulan-bulan yang ramai akan permintaan jasa pernikahan. Puncaknya adalah bulan Juni dan Oktober, sehingga dapat memberi kesempatan pada Wedding Journal untuk mendapatkan peluang lebih di bulan-bulan yang ramai akan pernikahan. Wedding Journal memiliki target permintaan 2 konsumen per minggu atau 96 konsumen per tahun. Untuk meningkatkan pola permintaan jasa pernikahan, maka Wedding Journal menggunakan beberapa strategi dalam mengelola permintaan jasa pernikahan, yaitu: 1. Menawarkan insentif harga Misalnya: Harga paket lebih murah dibanding membeli satuan atau ala carte. 2. Melakukan promosi pada waktu permintaan sepi 3. Mengembangkan atau menawarkan jasa pelengkap lainnya Dengan mengelola permintaan yang baik akan berdampak positif pada kinerja manusia yang bekerja pada Wedding Journal. Dan jika tidak diolah dengan baik maka akan berdampak pada kapasitas dan ketidakstabilan dalam kinerja karyawan dan hasil yang diberikan. Kapasitas yang berlebih tetapi permintaan yang sedikit akan berakibat para karyawan hanya berdiam dan kurang inovatif dalam berkarya, tetapi apabila pola permintaan dapat diseimbangakan maka situasi kerja dan kinerja Wedding Journal akan berjalan baik. 1.3. Rumusan Masalah Menggunakan jasa wedding organizer tidak semata-mata dengan alasan ingin bebas dari segala kesulitan yang akan dihadapi dalam menyiapkan pesta pernikahan.

6 Idealnya, biaya yang dikeluarkan untuk menyewa jasa wedding organizer harus berbanding setimpal atau bahkan lebih memuaskan. Sayangnya tidak semua wedding organizer se-profesional yang masyarakat pikirkan. Selain itu masyarakat Indonesia juga membutuhkan jasa wedding organizer yang cepat dan memadai. Kebanyakan masyarakat Indonesia tidak mempunyai banyak waktu untuk mengurus detail dari pernikahan mereka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sehingga Wedding Journal menjadi media perantara yang dapat membantu masyarakat Indonesia, khusunya kota Jakarta untuk mempermudah pengorganisiran acara pernikahan calon pengantin yang efektif dan efisien dari segi waktu, biaya, dan proses. 1.4. Tujuan 1. Pihak Wedding Journal: a. Menjadi virtual wedding organizer pertama yang dikenal oleh masyarakat Jakarta. b. Menjembatani antara pihak user dengan vendor. c. Membantu merencanakan pernikahan bagi calon pengantin secara efektif dan efisien. d. Menghasilkan acara pernikahan yang sempurna bagi calon pengantin. e. Merancang konsep dan tema terbaik sesuai dengan keinginan pelanggan. f. Merekomendasikan vendor vendor pernikahan sesuai dengan budget pernikahan.

7 2. Pihak vendor: a. Membantu mencarikan pelanggan yang ingin menggunakan jasa. b. Meningkatkan brand image bagi pihak vendor agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. c. Mendapatkan pelanggan baru tanpa harus mengeluarkan biaya promosi. 3. Pihak user: a. Menjembatani calon pengantin yang ingin memesan jasa wedding organizer dengan vendor yang bekerja sama dengan pihak Wedding Journal. b. Mendapatkan informasi secara detail tentang perincian pernikahan yang akan dilaksanakan. c. Mempermudah dalam proses persiapan pernikahan. d. Mendapatkan informasi secara detail tentang paket pernikahan secara lengkap dan akurat. 1.5. Manfaat 1. Pihak Wedding Journal: a. Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari jasa tersebut. b. Membantu pemesanan keperluan pernikahan. c. Mendapatkan citra yang baik dari masyarakat luas. 2. Pihak vendor: a. Mempermudah mendapatkan pelanggan.

8 b. Membantu efisiensi biaya promosi bagi pihak vendor. c. Meminimalisir resiko dalam transaksi pembayaran. d. Membangun kerja sama jangka panjang antara pihak vendor dan user. e. Meningkatkan keefektifan proses bisnis vendor. 3. Pihak user: a. Memberikan informasi berbagai macam vendor atau pelayanan-pelayan yang tepat yang berhubungan dengan acara pernikahan. b. Menekan atau mengecilkan anggaran untuk membayar wedding organizer biasa. c. Mempersiapkan acara pernikahan agar lebih matang. d. Tidak menyita waktu dalam mengatur proses pernikahan dari awal sampai akhir. e. Mengurangi beban dan tidak menguras tenaga. f. Mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam pelaksanaan proses pernikahan. g. Mendapatkan vendor-vendor terbaik yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas. 1.6. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan ide bisnis Wedding Journal: 1. Observasi: berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan

9 hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam perancangan bisnis Wedding Journal, observasi dilakukan terhadap beberapa kompetitor baik direct maupun indirect kompetitor untuk mengetahui cara kerja operasional maupun manajemen yang digunakan oleh kompetitor sehingga didapatkan suatu peluang untuk bersaing dengan kompetitor sejenis yang sudah ada dipasar. 2. Kuesioner: suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang. Dengan bantuan alat survei ini, Wedding Journal mencoba mengetahui kebutuhan dan keinginan dari calon pengantin sehingga Wedding Journal dapat melakukan penetrasi pasar dan mendapatkan pelanggan/merebut pelanggan dari kompetitor. Menurut Levine, Wedding Journal memerlukan metode yang tepat untuk menentukan jumlah sampel kuesioner, yaitu mengunakan cara cluster sampling. Wedding Journal tidak menggunakan simple random sampling dikarenakan cakupan wilayah terlalu luas dan hasil dari kuesioner yang akan diperoleh tidak terlalu valid. Oleh karena itu, cluster sampling digunakan karena rencana awal Wedding Journal untuk merealisasikan ide bisnis ini berada di wilayah Jakarta Pusat, sehingga pengambilan sampel difokuskan kepada wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya. Selain itu, cara untuk menentukan responden berdasarkan cluster sampling adalah dengan memfokuskan kepada satu bagian dari masyarakat, dalam hal ini Wedding Journal memfokuskan kepada para pelanggan kompetitor.

10 Jumlah dari responden yang menjadi sampel untuk kuesioner Wedding Journal tidak dibatasi, karena semakin banyak jumlah responden yang digunakan maka data yang dihasilkan akan semakin valid. Setelah proses penyebaran kuesioner selama 8 hari berturut-turut, didapati 100 responden untuk pihak user. Wedding Journal mendapat feedback yang mendukung data yang dibutuhkan dan sesuai dengan kaidah standar dari distribusi normal yakni minimal 30 responden. 1.7. Ide Bisnis 1. What Ide bisnis yang direncanakan adalah sebuah virtual wedding organizer yang menawarkan jasa kepada para calon pengantin dalam menentukan detail proses pernikahan. Tak hanya itu, Wedding Journal menyediakan beberapa pilihan seperti tempat resepsi, katering, dekorasi, florist, bridal, jas pengantin, hair and make up, kue pengantin, photographer and videographer, undangan pernikahan, suvenir, mobil pengantin, entertainment, serta dance and choreography. Aplikasi Wedding Journal ini juga bertindak sebagai media bagi para vendor untuk mempromosikan diri mereka kepada masyarakat Indonesia, khusunya di daerah Jakarta. 2. Who Target konsumen dari pihak Wedding Journal adalah para calon pengantin yang tidak memiliki waktu untuk mengurus persiapan pernikahan dan menjadi perantara bagi pihak vendor dengan pelanggan. 3. When

11 Studi analisis kelayakan serta perencanaan bisnis Wedding Journal diperkirakan akan membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 bulan dan diharapkan ide bisnis ini dapat direalisasikan pada Januari 2017 mendatang. 4. Where Tempat atau lokasi merupakan faktor utama dalam meningkatkan kepercayaan vendor dan konsumen untuk menggunakan jasa Wedding Journal. Lokasi yang strategis untuk membangun kantor Wedding Journal yaitu berada di daerah Menteng, Jakarta pusat yang dipercaya dapat menjangkau seluruh masyarakat Jakarta. 5. How Pada strategi pengembangan bisnis, Wedding Journal mempertimbangkan untuk kemampuan self-funding apabila total dana investasi awal yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Namun jika total investasi awal besar akan dipertimbangkan mendapatkan eksternal investor yang dapat membantu pembiayaan bisnis selain dari pembiayaan self-funding agar Wedding Journal dapat mengembangkan pelayanan jasa yang lebih besar dan menjangkau konsumen secara luas dan juga meningkatkan keuntungan bagi stakeholder. 1.8. Ruang Lingkup Berdasarkan hasil obervasi cakupan bisnis wedding organizer pada era saat ini, yang menjadi target pasar bisnis ini adalah masyarakat Indonesia yang ingin dan siap melaksanakan pernikahan khususnya para calon pengantin. Business model mencakup tren pada konteks sekarang ini menuntut untuk dapat memberikan kesan serta impresi yang menarik dan juga sangat penting untuk memperhatikan efesiensi

12 waktu yang akan dirasakan konsumen juga didukung dengan pemberian kualitas jasa terbaik. Target pasar yang dituju sebatas pada wilayah DKI Jakarta, karena menurut badan pusat statistik, populasi penduduk kota DKI Jakarta yang melakukan pernikahan menurun pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena biaya pernikahan semakin mahal dan kurangnya informasi dari pihak pelanggan mengenai penyedia jasa pernikahan. Sehingga pihak Wedding Journal tertarik untuk memberikan informasi mengenai kisaran harga sebagai estimasi anggaran biaya pernikahan yang akan dilaksanakan oleh calon pengantin. 1.9. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada laporan tugas akhir ini terdiri dari enam bab dan dilengkapi dengan beberapa lampiran. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing bab: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, permasalahan yang perlu dituntaskan, keuntungan yang diperoleh dengan pembuatan ide bisnis baru serta pembatasan ruang lingkup bisnis yang akan direalisasikan. BAB II LANDASAN TEORI & ANALISA PASAR Bab ini berisikan teori-teori yang dibutuhkan dalam perencanaan ide bisnis, pemecahan masalah yang dihadapi, dan metode-metode yang akan digunakan berkaitan dengan ide bisnis yang direncanakan.

13 BAB III ANALISA MODEL BISNIS Bab ini akan menjelaskan mengenai analisa industri pasar serta perancangan dari bisnis Wedding Journal dengan bantuan tools Business Model Canvas yang digambarkan melalui 9 Building Blocks. BAB IV RENCANA BISNIS Bab ini berisi mengenai analisa perencanaan bisnis dari segi teknis, keuangan, pemasaran, operasional, sumber daya, lokasi, dan prototipe dari virtual aplikasi Wedding Journal berupa interface dan pengaplikasian pemilihan kategori-kategori bagi pelanggan seperti tempat resepsi, katering, dekorasi, florist, bridal, jas pengantin, hair and make up, kue pengantin, photographer and videographer, undangan pernikahan, suvenir, mobil pengantin, entertainment, serta dance and choreography. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan mengenai hasil kesimpulan tugas akhir berdasarkan analisa rencana bisnis dari perspektif pasar, industri, serta keuangan dan juga kelayakan model bisnis kedepannya.