Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMA NEGERI JUMAPOLO

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

MANAJEMEN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SDN 01 BOTOK KARANGANYAR. Oleh: Singgih Nasori Fadilah A

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BATANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN TESIS

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD N KEMASAN I SURAKARTA

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN SISWA TERHADAP SEKOLAH YANG MENYENANGKAN DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT SURAKARTA

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 1 TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

PERAN PENDIDIK DALAM MEMBIMBING PESERTA DIDIK DYSCALCULIA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SDN PAPRINGAN 02 KALIWUNGU SEMARANG

Oleh: FARIDA RAHMAWATI A PUBLIKASI ILMIAH

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

SKRIPSI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 KALIJAMBE TESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VIII, No. 1, April 2017 ISSN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. CONTOH FORMAT RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH RKAS TRIWULAN URAIAN I II III IV JUMLAH (Rp)

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )


PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SD MI MUHAMMADIYAH PK KARTASURA BERDASARKAN SNP TAHUN AJARAN 2016/2017

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS KOMITE SEKOLAH

PROGRAM PEMBIASAAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH XI MANGKUYUDAN SURAKARTA DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

EFISIENSI APLIKASI TAX AMNESTY SEBUAH PILIHAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan)

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD NEGERI BELAH I KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TESIS

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PENGELOLAAN INSENTIF PEMBELAJARAN Studi Situs di SD Negeri 01 Suruh Tasikmadu Karanganyar TESIS

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017

BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

KARAKTERISTIK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR (Studi Situs di SMP Negeri 2 Sawit Boyolali) TESIS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI TESIS

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN AKUNTANSI (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 KLATEN) TESIS. Diajukan Kepada

PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD N 2 SURODIKRAMAN PONOROGO

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

Destina Sari, Endang Masitoh W. Prodi Akuntansi FE UNIBA Surakarta ABSTRAK

2013, No

DALAM A DASAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

Evaluasi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri 027 Tarakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DI SDN 01 SELOROMO KABUPATEN KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A510130249 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DI SDN 01 SELOROMO KABUPATEN KARANGANYAR PUBLIKASI ILMIAH Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A510130249 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing (Minsih, S.Ag, M.Pd) NIP. 100.1233 i

HALAMAN PENGESAHAN PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DI SDN 01 SELOROMO KABUPATEN KARANGANYAR OLEH ARISTA WIDYANINGSIH A510130249 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari, Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Minsih S.Ag, M.Pd ( ) 2. Drs. Saring Marsudi, M.Pd ( ) 3. Nur Amalia S.S, M.Teach ( ) Dekan, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno NIP. 196504281993031001 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, Penulis, ARISTA WIDYANINGSIH A510130249 iii

PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA DI SDN 01 SELOROMO KABUPATEN KARANGANYAR Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mendeskripsikan peraturan, hambatan dan solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana dan prasarana di SDN 01 Seloromo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Seloromo mulai bulan September 2016 sampai Januari 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, dan pelaporan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Prioritas utama mengacu pada 13 item pembelanjaan. Hambatan yang sering terjadi adalah adanya keterlambatan dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Solusi dalam mengatasi hambatan adalah memanfaatkan sumber dana lain misalnya dana dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dana SSN, koperasi sekolah maupun sumbangan sukarela dari orang tua dan masyarakat. Kata Kunci: penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sarana prasarana Abstract This study aims to determine the use of school operational funds (BOS), describes the rules, constraints and solutions to overcome the principal obstacles in the use of the School Operational Assistance (BOS) in the development of facilities and infrastructure at SDN 01 Seloromo. This study used a qualitative approach with descriptive qualitative research design. This research was conducted at SDN 01 Seloromo from September 2016 to January 2017. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Data analysis included data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the results of this study it is concluded that the use of the School Operational Assistance (BOS) includes planning, implementation, monitoring and evaluation, and reporting of the School Operational Assistance (BOS). The main priority refers to the 13 items of expenditure. Barriers often happens is the delay in the disbursement of School Operational Assistance (BOS). Solutions to overcome obstacles is to make use of other funding sources for example funds from the Central Government, Local Government, SSN funding, school cooperative and voluntary contributions from parents and the community. Keywords: the use of the School Operational Assistance (BOS), infrastructure 1

I. PENDAHULUAN Perwujudan pendidikan dasar tanpa memungut biaya maka Pemerintah memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada setiap sekolah. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak langsung diberikan dananya kepada masing-masing siswa tetapi diberikan dan dikelola sekolah yang bersangkutan. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (2015: 17) menjelaskan bahwa tim dalam pengelolaan manajemen sekolah yaitu kepala sekolah sebagai penanggung jawab, bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS), orang tua siswa yang dipilih kepala sekolah dan komite sekolah. Menurut Sagala (2011: 220) keadaan sekolah yang memadai adalah sekolah yang didukung fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas lainnya yang memadai untuk mengembangkan minat serta bakat siswa dan lokasinya terletak pada daerah yang sangat strategis dan lingkungan yang nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diperoleh informasi bahwa pada umumnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sering mengalami keterlambatan penyaluran dana ke sekolah yang dapat berdampak pada kegiatan operasional sekolah saat dana akan digunakan belum masuk ke rekening sekolah. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti mengambil judul Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Oleh Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Sarana Prasarana Di SDN 01 Seloromo Kabupaten Karanganyar untuk mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mendeskripsikan peraturan, hambatan dan solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam implementasi penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana dan prasarana di SDN 01 Seloromo. Menurut Agung dan Ayu (2015: 6) kepala sekolah dalam menyusun Bantuan Operasional Sekolah (BOS), selalu mengacu pada tujuan dan sasaran yang tepat. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada peningkatan kualitas hasil belajar siswa melalui kegiatan mengembangkan kemampuan profesionalisme guru, 2

memonitor proses pembelajaran, dan mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri. Menurut rumusan Tim Penyusunan Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diketahui bahwa penelitian dari Yesi Ayu Ariani menunjukkan bahwa proses implementasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ialah unsur pelaksanaan ini meliputi beberapa pihak yaitu Tim Manajemen BOS pusat, Tim Manajemen BOS Provinsi, dan Tim Manajemen BOS sekolah. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. penelitian yang menggambarkan secara menyeluruh mengenai apa yang terjadi dalam kegiatan yang diamati. Sehingga dalam penelitian ini akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya mengenai penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana prasarana di SDN 01 Seloromo Kabupaten Karanganyar. Data primer yang yang dibutuhkan peneliti yaitu data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder yang diperoleh antara lain catatan atau dokumentasi pengembangan sarana prasarana, laporan RKAS, data yang diperoleh melalui Permendikbud RI Nomor 80 Tahun 2015. Sumber data yang dibutuhkan peneliti adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diwawancarai yang dicatat melalui catatan tertulis, rekaman, voice recording dan foto, sumber data tambahan yang dapat diperoleh dari sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Sedangkan nara sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekolah dan komite sekolah. 3

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dokumentasi. Dan uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana prasarana meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi, serta Pelaporan. Pembahasannya sebagai berikut: 3.1 Perencanaan RKAS dan Penyusunan RAB Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penyusunan RKAS didasarkan atas kebutuhan dari masing-masing SDM untuk jangka waktu pendek, menengah dan panjang. Penyusunan RKAS diawali dengan melaksanakan rapat secara stake holder. Sumber dana yang diperoleh terdiri dari berbagai macam yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten. Rencana Anggaran Belanja (RAB) dibuat bersama dengan penyusunan RKAS. SDN 01 Seloromo setiap tahun pelajaran selalu melakukan pendataan siswa secara lengkap untuk kepentingan data administrasi. Sekolah juga memiliki daftar siswa berdasarkan tingkat ekonomi keluarga, untuk dilakukan seleksi siswa yang dibebaskan dan/atau dibantu biaya sekolah. 3.2 Penyaluran dan Pengambilan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilakukan secara triwulanan (tiga bulanan) yaitu triwulan 1 (Januari-Maret), triwulan 2 (April-Juni), triwulan 3 (Juli-September), dan triwulan 4 (Oktober- Desember). Besarnya dana yang diterima sekolah adalah Rp 800.000,00/siswa/tahun. Pengambilan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan memberikan giro yang telah ditandatangani. 4

3.3 Penggunaan, Pembelanjaan, dan Pembukuan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak diperuntukkan untuk membangun gedung/ruangan baru. SDN 01 Seloromo membentuk tim manajemen pembelian barang/jasa, tim penerima, dan tim pemeriksa barang/jasa. Pembelian barang/jasa disusun berdasarkan pembukuan. Pembukuan digunakan untuk merekap penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai dari penerimaan sampai pengeluaran. Buku yang digunakan adalah Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. 3.4 Pengembalian dan Perpajakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 01 Seloromo sejauh ini belum pernah kelebihan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pajak yang disetorkan berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21 dan pasal 22). Pembelian lebih dari Rp. 1.000.000,00 wajib menyetor PPN sebesar 10%. 3.5 Pengawasan Dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) Pengawasan internal dilakukan oleh Komite Sekolah dan dinas UPT Kecamatan. Sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat. Pengawasan bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparani penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sehingga mengurangi adanya penyelewengan yang ada di sekolah. 3.6 Evaluasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Evaluasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi terkait dengan LPJ penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikumpulkan oleh pihak sekolah. Hasil evaluasi dari Komite Sekolah yaitu penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bersifat transparan antar warga sekolah dan 5

masyarakat dalam mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang telah direncanakan di sekolah. 3.7 Pelaporan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pelaporan pertanggungjawaban dilakukan kepada dinas terkait yaitu Direktorat Pembinaan SD, Dinas Pendidikan Kabupaten yang berupa laporan ringkas dan dikirim lewat email. Laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di tingkat satuan pendidikan meliputi laporan realisasi penggunaan dana per sumber dana (Formulir BOS-K7 dan BOS-K7a) dan surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS. 3.8 Publikasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Publikasi terhadap rencana dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada seluruh warga sekolah. Sekolah memasang rencana yang tertuang dalam RKAS di papan pengumuman sekolah yang telah ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Peraturan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana prasarana memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a)prioritas utama penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah adalah untuk kegiatan operasional satuan pendidikan, b) bagi satuan pendidikan yang menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk peruntukkan yang sama, c) Biaya transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar kewajiban jam mengajar harus mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, d) Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening satuan pendidikan menjadi milik satuan pendidikan dan digunakan untuk keperluan satuan pendidikan (berdasarkan Surat Edaran Ditjen Perbendaharaan Nomor: S-5969/PB/2010 tanggal 10 Agustus 2010 perihal pemanfaatan Bunga Bank yang berasal dari dana Bantuan 6

Operasional Sekolah (BOS) di rekening satuan pendidikan. (Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 2015: 33-34). Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sering kali mengalami hambatan antara lain adanya keterlambatan dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemendiknas menggunakan mekanisme baru penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak langsung ditransfer dari bendahara negara ke rekening bank, tetapi ditransfer ke kas APBD selanjutnya ke rekening sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah memberikan solusi dalam mengatasi hambatan dengan cara sekolah berkonsultasi dengan tim manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kabupaten maupun musyawarah dengan pihak internal sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan adanya keterlambatan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah memiliki kebijaksanaan dengan menggunakan dana talangan dari sumber dana yang lain yang belum segera dimanfaatkan. Sumber dana lain tersebut yaitu dana dari Pemerintah Pusat, dana dari Pemerintah Daerah, dana SSN, koperasi sekolah maupun sumbangan sukarela dari orang tua siswa dan masyarakat. 4. PENUTUP Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam pengembangan sarana prasarana meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi, serta Pelaporan. Komponen Pelaksanaan difokuskan pada penyusunan RKAS dan penyusunan RAB (Rencana Anggaran Belanja) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 01 Seloromo. Komponen Pelaksanaan difokuskan pada penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengambilan, penggunaan, proses pembelanjaan, proses pembukuan, pengembalian, serta perpajakan. Sedangkan komponen Pengawasan dan Evaluasi difokuskan pada pengawasan dan evaluasi Bantuan Operasional 7

Sekolah (BOS). Serta komponen Pelaporan difokuskan pada pelaporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan publikasi. Hambatan yang ditemui oleh tim manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu adanya keterlambatan dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu, kepala sekolah memberikan solusi dalam upaya mengatasi hambatan dengan cara sekolah berkonsultasi dengan tim manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kabupaten maupun musyawarah dengan pihak internal sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan adanya keterlambatan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah memiliki kebijaksanaan dengan menggunakan dana talangan dari sumber dana yang lain yang belum segera dimanfaatkan. Sumber dana lain tersebut yaitu dana dari Pemerintah Pusat, dana dari Pemerintah Daerah, dana SSN, koperasi sekolah maupun sumbangan sukarela dari orang tua siswa dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Agung, Ayu dan I Made Yudana. 2015. Efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada SMP Negeri Seririt Kabupaten Buleleng. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Administrasi Pendidikan (Vol. 6, No. 1, Tahun 2015) Diakses 16 November 2016 Ayu, Yesi Ariani. 2014. Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada SD Negeri 27 Kecamatan Pontianak Tenggara. Jurnal Universitas Tanjungpura Administrasi Negara (Vol. 3, No. 4, Tahun 2014) Diakses 18 November 2016, dari http://jurmafis.untan.ac.id Kemendiknas. 2011. Buku Kerja Kepala Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. Permendikbud RI. 2015. Petunjuk Teknis Penggunaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendikbud Sagala. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta 8