BAB I PENDAHULUAN. Spektroskopi Raman merupakan salah satu metode yang menghasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. vibrasi suatu senyawa. Spektrum geseran Raman hampir mirip dengan spektrum

IDENTIFIKASI PARASETAMOL, KLORFENIRAMIN MALEAT DAN FENILPROPANOLAMIN DALAM TABLET DENGAN RAMAN SPEKTROSKOPI

IDENTIFIKASI EFEDRIN HIDROKLORIDA, DEKSTROMETORFAN DAN TRAMADOL HIDROKLORIDA DALAM TABLET DENGAN SPEKTROSKOPI RAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

TESIS IDENTIFIKASI EFEDRIN HIDROKLORIDA, DEKSTROMETORFAN DAN TRAMADOL HIDROKLORIDA DALAM TABLET DENGAN SPEKTROSKOPI RAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul yang memberikan spektrum yang benar benar sama dan intensitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Pola Spektrum

DR. Harrizul Rivai, M.S. Lektor Kepala Kimia Analitik Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 28/03/2013 Harrizul Rivai

Satuan bilangan gelombang. Part per million, satuan konsentrasi dalam bentuk mg/l

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERSEMBAHAN... v. DEKLARASI... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

KATA PENGANTAR. berkat dan rahmat-nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

4 Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks) Larutan Direct Red Teknis

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

PEMBAHASAN. mengoksidasi lignin sehingga dapat larut dalam sistem berair. Ampas tebu dengan berbagai perlakuan disajikan pada Gambar 1.

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

4. Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

4. Hasil dan Pembahasan

Gambar 2.1 Kesetimbangan energi dari interaksi cahaya yang masuk dengan sampel [13]

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. LEMBAR PERSEMBAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

Oleh Ni Kadek Anggi Julianti NIM Menyutujui:

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

Spektrofotometri uv & vis

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa Sesuai sedikit pahit 2 Identifikasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

Gambar 4. Pengaruh kondisi ph medium terhadap ionisasi polimer dan pembentukan kompleks poliion (3).

PEMBUATAN SPEKTRUM INFRA MERAH (IR) TERHADAP NISBAH SINYAL TERHADAP DERAU DAN JUMLAH PAYAR SERTA PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM TEH

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

Spektrofotometer UV /VIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

Bab III Metodologi Penelitian

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Noda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Antimikroba ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN MOTTO...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN DEKLARASI...

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

PENDAHULUAN. 1 (5 September 2006)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan (BSN,

UJI PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DEXTROMETHORPHAN DALAM CAMPURAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS

APLIKASI MIP ( MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER ) DENGAN METANOL SEBAGAI EKSTRAKTAN TEMPLATE DALAM SINTESISNYA UNTUK PENENTUAN KADAR KAFEIN

Sifat fisika kimia - Zat Aktif

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Manado September 2011 LEMBAR JAWABAN. Ujian Praktikum. Bidang Kimia. 13 September 2011.

STUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spektroskopi Raman merupakan salah satu metode yang menghasilkan spektra vibrasi suatu senyawa. Spektrum geseran Raman identik dengan spektrum absorpsi inframerah suatu senyawa. Kedua spektrum ini merupakan spektrum vibrasional dari gugus fungsi kimia penyusun suatu molekul. Spektrum geseran Raman sangat khas dan karakteristik untuk gugus fungsi tersebut (Batrick, 2002b). Oleh sebab itu spektrum geseran Raman ini dapat dimanfaatkan untuk identifikasi suatu molekul. Atas dasar kemanfaatannya spektrum Raman banyak dimanfaatkan dalam forensik sains khususnya dalam identifikasi suatu molekul senyawa kimia berupa senyawa terlarang atau berbahaya (Chalmers et al., 2012). Adapun penerapan identifikasi spektrum Raman dalam dunia forensik kimia/toksikologi adalah untuk identifikasi penyalahgunaan narkotika, bahan peledak, metabolit narkotika, senjata berbahan kimia, racun, rambut serta merunut industri pembuat bahan peledak dan narkotika (Chalmers et al., 2012; Thomson, 2002). Analisis menggunakan spektroskopi Raman membutuhkan waktu yang relatif singkat sehingga memungkinkan diperoleh hasil secepat mungkin dalam melakukan quality control (Kalantri et al., 2010). Keunggulan lainnya pada spektroskopi Raman yaitu spektrum yang dihasilkan spesifik,

7 dapat mengukur sampel secara in situ, tidak destruktif, tidak memerlukan preparasi sampel, dapat menguji sampel langsung dalam wadah kaca, plastik atau medium air, dapat menguji sampel berwarna serta instrumennya hanya menggunakan tenaga listrik tanpa gas pembawa ataupun bahan bakar, dan tidak memerlukan pelarutan serbuk ataupun membentuknya menjadi pellet (Smith and Dent, 2005; Tsuchihashi, et al., 1997; Thomson, 2002). Sampel dalam medium air dapat langsung diukur dengan spektroskopi Raman karena air menghasilkan puncak yang rendah (Tsuchihashi, et al., 1997). Selain itu dengan adanya keunggulan sampel dapat diukur langsung pada wadah sampel dan dapat mengukur sampel yang dilarutkan dalam larutan berwarna membuat pengukuran dengan instrumen ini tidak memerlukan kontak langsung dengan sampel sehingga kemungkinan adanya kontaminasi dapat diminimalisir (Smith and Dent, 2005). Spektroskopi Raman dalam pengukurannya sangat mudah dan praktis namun terdapat beberapa kekurangan dari instrumen ini. Spektrum Raman dari sebuah sampel serbuk atau tablet heterogen tidak dapat menginformasikan komposisi sampel secara keseluruhan (Bell et al., 2004). Selain itu penggunaan spektroskopi Raman seringkali menimbulkan interferensi berupa fluoresensi (Fedchak, S., 2014). Hal ini disebabkan oleh sinyal biasan Raman yang cenderung lebih lemah dibandingkan fluoresensi dan absorpsi UV (Thomson, 2002). Namun hal ini dapat diatasi dengan penggunaan laser yang memiliki panjang gelombang pada daerah infra merah

8 dekat salah satunya dengan laser pada panjang gelombang 1064 nm, namun intensitas yang dihasilkan lebih rendah. Burnet et al. (2010) membuktikan bahwa komponen suatu senyawa dengan konsentrasi 8% b/v dapat diidentifikasi melalui analisis pola puncak (peaks pattern recognition) komponen tersebut. Penelitian tersebut mengenai identifikasi kokain yang diselundupkan dengan melarutkannya dalam alkohol dan rum. Kokain dapat diidentifikasi dan ditetapkan kadarnya menggunakan wadah bervariasi dengan spektroskopi Raman (laser 1064 nm). Identitas kokain yang didapat yaitu berupa pola puncak pada bilangan gelombang 1730 cm -1, 1603 cm -1 dan 1003cm -1 (Burnet et al, 2010). Pengenalan pola puncak juga dimanfaatkan oleh Bell et al. (2004) dalam menganalisis tablet ekstasi. Analisis pengenalan pola puncak ini dimanfaatkan sebagai identitas masing masing komponen dalam campuran tablet ekstasi untuk selanjutnya dimanfaatkan pada kuantifikasi masing masing komponennya. Sampel tablet ekstasi yang digunakan ini mengandung komponen mayor yaitu MDMA, kafein dan laktosa. Adapun pola puncak MDMA diketahui pada bilangan gelombang 808 cm -1 dan eksipiennya yaitu kafein pada 552 cm -1. Melalui penelitian tersebut diketahui bahwa masing masing komponen dalam sampel dapat mempengaruhi probabilitas pengenalan pola puncak yang sesuai dengan komposisi sampel (Bell et al., 2004). Selain kontrol terhadap senyawa senyawa berbahaya seperti narkotika, kesesuaian zat aktif dengan etiket pada sediaan farmasi juga penting untuk

9 dikontrol. Penerapan metode spektroskopi Raman yang cepat dan spesifik tentunya sangat menguntungkan untuk quality control sediaan farmasi. Tablet merupakan salah satu sediaan farmasi yang mengandung berbagai komponen di dalamnya. Jika spektroskopi Raman digunakan untuk quality control tablet flu yang memiliki bobot 700 mg mengandung Parasetamol 500 mg (71,43%), Klorfeniramin Maleat 2 mg (0,28%) dan Fenilpropanolamin 12,5 mg (1,78%), maka seluruh zat aktif pada tablet flu ini harus dapat diidentifikasi. Hal ini bisa menjadi masalah karena spektrum Raman tidak dapat menunjukkan komposisi sampel secara keseluruhan. Penelitian Ryder et al. (2000) menyatakan bahwa kokain dalam bentuk campuran sulit untuk diidentifikasi pada konsentrasi 30% karena ditutupi oleh spektrum kafein yang memiliki komposisi 50% (Ryder et al., 2000). Hal ini juga dapat terjadi pada spektrum Raman tablet flu. Spektrum Parasetamol dengan konsentrasi dominan akan menutupi spektrum Klorfeniramin Maleat dan Fenilpropanolamin dalam tablet flu ini. Berdasarkan kajian di atas, senyawa minor pada tablet flu ini diharapkan dapat diidentifikasi dengan pola puncak spektrum Raman masing masing komponen zat aktifnya. Pola puncak ini dapat diketahui dari analisis pengenalan pola puncak pada spektrum Raman sampel simulasi. Namun sebelumnya perlu dianalisis terlebih dahulu perubahan spektrum akibat perubahan konsentrasi senyawa dalam suatu campuran terhadap spektrum Raman. Pengenalan pola puncak penting ketika identifikasi suatu senyawa dilakukan pada konsentrasi berbeda dengan spektroskopi Raman. Parameter

10 yang digunakan pada analisis pengenalan pola puncak ini adalah kedekatan spektrum terhadap spektrum standar dan bilangan gelombang puncak yang muncul secara spesifik pada masing masing gugus fungsi yang dimiliki zat aktif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut 1.2.1 Bagaimana perubahan pola spektrum Raman Parasetamol, Klorfeniramin Maleat dan Fenilpropanolamin dalam sampel simulasi akibat perubahan konsentrasi? 1.2.2 Bagaimana pola puncak spektrum Raman Parasetamol, Klorfeniramin Maleat dan Fenilpropanolamin yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa ini pada tablet? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui perubahan pola spektrum Raman Parasetamol, Klorfeniramin Maleat dan Fenilpropanolamin dalam sampel simulasi akibat perubahan konsentrasi. 1.3.2 Untuk mengetahui pola puncak spektrum Raman Parasetamol, Klorfeniramin Maleat dan Fenilpropanolamin yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi senyawa ini pada tablet.

11 1.4 Manfaat Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam mengetahui perubahan spektrum Raman suatu senyawa dalam campuran akibat perubahan konsentrasi. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat mengidentifikasi masing masing senyawa dalam campuran dengan analisis pengenalan pola puncak spektrum Raman pada masing masing gugus fungsi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai landasan atau referensi untuk pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya.