BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada

BAB I PENDAHULUAN. berbeda memiliki jenis histopatologi berbeda dan karsinoma sel skuamosa paling

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

HUBUNGAN EKSPRESI HER-2/NEU DAN HORMONAL RESEPTOR DENGAN GRADING HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab

Keywords: Expression, ER, HER2, PR

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3, September 2016

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

marker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

KARAKTERISTIK PEMERIKSAAN IMUNOHISTOKIMIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP SANGLAH PERIODE

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN UKURAN TUMOR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN STATUS LIMFONODI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal. dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. angka kejadian paling tinggi di dunia. Berdasarkan data dari GLOBOCAN di

BAB I PENDAHULUAN. dan mortalitas nomor satu pada wanita. Di Indonesia, insidensi kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di Indonesia, diantara berbagai jenis kanker, karsinoma paru

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling umum terjadi dan paling banyak menyebabkan. kematian pada perempuan setelah karsinoma paru-paru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh ini juga akan mengeluarkan air susu pada saat wanita melahirkan dan sudah menjadi kewajibannya untuk menyusui anaknya sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,. Begitu besarnya makna dan manfaat payudara bagi seorang wanita sehingga mereka juga rela melakukan berbagai upaya untuk merawat dan menjaganya. Mereka akan merasa sangat cemas ketika mengalami gangguan kesehatan di payudaranya, salah satunya adalah penyakit kanker payudara. 1

2 Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu: (1) Indeks massa tubuh tinggi, (2) Kurang konsumsi buah dan sayur, (3) Kurang aktivitas fisik, (4) Penggunaan rokok, dan (5) Konsumsi alkohol berlebihan (RI, 2015). Menurut data GLOBACAN (IARC), bahwa perkiraan kasus baru kanker payudara 1,7 juta di tahun 2012 dan 6,3 juta wanita hidup telah didiagnosis dengan kanker payudara pada lima tahun sebelumnya, dan sekarang merupakan penyebab paling umum kematian kanker pada wanita (522.000 kematian). Sejak tahun 2008 perkiraan insidensi kanker payudara meningkat lebih dari 20%, sedangkan angka kematian telah meningkat sebesar 14% (Globocan, 2012). Di Indonesia, pada tahun 2013, pravelensi tertinggi kanker payudara terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4% (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2013). Didapatkan di tiga rumah sakit di Yogyakarta (RSUP Sardjito, RS Panti Rapih, dan RS Patmasuri) selama 10 tahun dari 1993-2003 penderita kanker payudara berjumlah 245. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita usia kurang dari 50 tahun (52,6%), terbanyak pada usia 40-49 tahun, datang sudah pada stadium IIA (klinis 47,2%, patologis 25,3%), metastasis kelenjar lime positif (62,4%) dan

3 ukuran tumor lebih dari 2 cm (81,4%). Dari data tersebut terlihat bahwa populasi kanker payudara di Yogyakarta menunjukkan tendensi prevalensi kearah umur yang lebih muda, dengan fenotipe dan genotype yang agresif, kanker payudara usia muda memiliki gambaran lebih agresif dibanding usia tua yang ditunjukkan dengan lebih banyak kelenjar positif, ukuran tumor lebih dari 2 cm, lebih banyak tumor dengan kecepatan tumbuh tinggi, ekspresi HER-2/neu dan gen supresor tumor p53 yang tinggi pula (Aryandono, 2006). Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa kita era biologi molekuler sebagai era baru dalam usaha memperdalam pengertian proses-proses kehidupan tingkat seluler termasuk proses keganasan. Pada kanker payudara, salah satu gen yang banyak diteliti adalah HER-2/neu yang amplifikasinya meningkat pada sebagian kasus kanker payudara (Carpenter, 2005). Kanker payudara memiliki perilaku biologik yang sangat heterogen, sehingga diperlukan banyak parameter untuk penentuan prognosis dan terapi yang akurat. Sebelumnya, parameter yang dipakai dalam penentuan prognosis dan terapi adalah gambaran histopatologi tumor, ukuran tumor, angka mitosis, usia penderita, adanya metastase ke kelenjar getah bening dan status hormonal. Namun dengan berkembangnya penelitian semakin banyak gen yang terlibat dalam karsinogenesis kanker payudara seperti p53, Ki67, cathepsin D dan HER-2/neu yang dikategorikan sebagai aktor prognostik dan terapi (Wahid, Miskad, & Djimahit, 2008).

4 Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah sebagai berikut : Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya Sesuai dengan hadist tersebut yang mengatakaan bahwa semua penyakit pasti ada obatnya, maka kanker payudara juga pasti ada obatnya. Sehingga kita harus terus berusaha untuk mencari terapi yang tepat pada pasien kanker payudara. Salah satu cara untuk mendapatkan terapi yang baik adalah dengan menentukan faktor-faktor yang dapat menunjang prognosis pasien kanker payudara. Ukuran tumor dan ekspresi HER-2 merupakan faktor prediktor prognosis dan terapi yang baik. Gen HER-2/neu bertanggung jawab untuk membuat protein HER- 2/neu yang bekerja mengatur proses pertumbuhan dan pembelahan sel, terutama sel epitel. Ketika HER-2/neu mengalami amplifikasi, dapat berubah menjadi onkogen sehingga menyebabkan kanker. Para ahli berpendapat onkogen ini mempunyai relasi dengan faktor pertumbuhan tumor. Selain itu, juga terjadi ketika terjadi mutasi p53 dan overekspresi HER-2/neu yang berhubungan dengan amplifikasi gen 17q21. Amplifikasi e-erb B2 (HER- 2/neu) dijumpai pada 20-30% kanker payudara (Kamarlis, 2009).

5 Saat ini baku emas cara pendeteksian amplifikasi HER-2/neu adalah dengan berbagai metode berbasis imunohistokimia yang akan memberi nilai semi kuantitatif terhadap amplifikasi gen ini (DiLeo., 2002) Berdasarkan hal-hal di atas, dengan mengetahui status HER-2/neu, kita dapat memperkirakan prognosis penderita, terapi yang tepat untuk melihat penderita, dan menghubungkan antara ekspresi HER-2/neu dengan grading serta ukuran tumor kanker payudara pada wanita. Atas dasar tingginya prevalensi kanker payudara di Provinsi D.I. Yogyakarta dan dapat menghubungkan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran histopatologi kanker payudara, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada pasien kanker payudara. B. Perumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara overekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada penderita kanker payudara? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perilaku biologi kanker payudara terkait dengan ekspresi HER-2/neu dan ukuran tumor. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui overekspresi HER-2/neu pada pasien kanker payudara. b. Mengetahui berbagai ukuran tumor pada pasien kanker payudara.

6 c. Mengetahui hubungan antara overekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada pasien kanker payudara. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Masyarakat Umum: Dapat mengetahui informasi terkait hubungan HER- 2/neu pada jaringan kanker payudara. 2. Pemberi layanan kesehatan: Menjadikan pedoman dan memprediksikan prognosis bagi penderita kanker payudara berdasarkan overekspresi HER-2/neu. 3. Pembaca/peneliti: Dapat digunakan sebagai data dasar acuan untuk penelitian selanjutnya.

7 E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Perbedaan 1. Mahir et al., 2016 2. Ayadi et al., 2008 Correlation of ER, PR and HER-2 With Clinicopathological Parameters In Infiltrating Ductal Carcinoma of Breast In Morocco Correlation of HER-2 Overexpression With Clinicopathological Parameters In Tunisian Breast Carcinoma Pada penelitian ini membutuhkan 78 sampel pasien dengan duktal karsinoma kanker payudara dari 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2013. Klasifikasi ukuran tumor yang digunakan 2 cm dan >2 cm. Uji chi square digunakan untuk menguji variabel kategori dan hubungan antara HER-2 / neu status dan variabel klinikopatologikal lainnya. Didapatkan hasil tidak signifikan pada ukuran tumor kanker payudara (p=0,603). Pada penelitian ini menggunakan 178 sampel wanita kanker payudara dan yang memenuhi data secara lengkap sebanyak 155 sampel. Pengambilan data dilakukan dari Januari 2000 sampai Desember 2004. Klasfikasi yang digunakan 5 cm dan >5 cm. Dari hasil penelitian didapatkan hasil yang tidak signifikan antara HER-2/neu dengan ukuran tumor payudara (p=0,104). Pada penelitian ini dilakukan hanya pada duktal karsinoma kanker payudara dan dilakukan di Institusi Onkologi Vojvodina, Sremska Kamenica. Sedangkan peneliti melakukan sampel ke semua pasien kanker payudara dan di Semarang. Pada penelitian ini berbeda tempat dan berbeda jumlah sampel yang digunakan.

8 No Peneliti Judul Penelitian Hasil Perbedaan 3. Bouchbika et al., 2008 Association between Overexpression of HER-2 and Other Clinicopatholo gical Prognostic Factors In Breast Cancer In Morocco Penelitian ini membutuhkan 1508 kasus dengan diagnosis Invasif kanker payudara yang telah dilakukan pengobatan di radioterapi onkologi. Penelitian ini dilakukan dari Januari 2008 sampai Desember 2010 Klasifikasi ukuran tumor yang digunakan 5 cm dan >5 cm. Berdasarkan uji Univariate (Chi 2 Test and Student s Test) and Multivariate (Logistic Regression) didapatkan hasil yang signifikan terhadap ukuran tumor payudara (p=0,005) Penelitian ini berbeda untuk kriteria inklusi, tempat dan jumlah sampel pasien. 4. Curigliano et al,. 2015 Clinical Relevance of HER-2 Overexpression /Amplification in Patients With Small Tumor Size and Node-Negatif Breast Cancer Penelitian ini menggunakan metode cohort dilakukan Januari 1999-Desember 2006. Penelitian ini menggunakan sampel hanya 150. Penelitian menggunakan klasifikasi 5 cm dan >5 cm. Dari hasil penelitian ini, didapatkan antara HER-2/neu dengan ukuran tumor kanker payudara mengalami hasil yang signifikan (p=0,001) Penelitian ini berbeda pada jumlah sampel, metode penelitian, dan tempat penelitian. 5. Farzami et al.,2007 Association Between The Expression of Hormone Receptors, HER-2/neu Overexpression and Tumor Characteristics In Women With Primary Breast Cancer Penelitian ini membutuhkan sampel sebanyak 226 dengan kanker payudara primer. Penelitian ini menggunakan klasifikasi ukuran tumor 2 cm dan >2 cm. Didapatkan hasil antara HER-2/neu terhadap ukuran tumor tidak signifikan (p=0,497). Perbedaan diagnosis, tempat dan jumlah sampel yang digunakan

9 Berdasarkan hasil penelitian Curigliano (2015) dijelaskan ada hubungan yang signifikant secara statistika terlihat antara overekspresi HER- 2/neu dengan ukuran tumor. Sedangkan pada penelitian Ayadi (2008) dijelaskan tidak terdapat hubungan signifikan antara overekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor. Dari perbedaan tersebut, terlihat ada perbedaan dalam hasil penelitian. Selain itu, penelitian tentang membandingkan overekspresi HER-2 dengan histopatologi jaringan kanker payudara sedang marak dilakukan di luar negeri baru-baru ini, untuk di Yogyakarta sendiri masih sangat jarang, sehingga penelitian ini sangat diperlukan untuk dilakukan.