Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

SPMI DIKTI di UNDIP. Learning Outcomes

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Surabaya: 7 Maret Ridwan R.

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

BUKU III STANDAR SPMI

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014)

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

SKL: Pasal 5 26/03/2015

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR MUTU

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015: TENTANG SN-DIKTI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS GUNADARMA STATUTA

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

DAFTAR ISI. Standar SPMI

WORKSHOP SPMI PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU PROGRAM STUDI KOPERTIS WILAYAH I. Darwin / Februari 2018 SUMATERA UTARA

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

Pemikiran perhitungan JUMLAH sks PROGRAM PENDIDIKAN dan BESARAN sks MATA KULIAH. Dipresentasikan oleh Endrotomo

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta


PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

Sistem PENDIDIKAN TINGGI

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN

STADAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (SN-DIKTI)

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI WAHYU LILI WARTONO-LELI

Transkripsi:

Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) Berdasarkan Permenristekdikti RI Nomor 44 tahun 2015

UU Nomor12 tahun 2012 Tentang Dikti Pasal 52 ayat(3) } Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

UU Nomor 12 tahun 2012 Pasal 54 } Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: Ø Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional PendidikanTinggi; dan Ø Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional PendidikanTinggi. } Standar Nasional Pendidikan Tinggi merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar Pengabdian kepada masyarakat.

Struktur Permenristekdikti No.44/2015 (1/4) } Bab I Ketentuan Umum } Bab II Standar Nasional Pendidikan } Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan } Standar Kompetensi Lulusan } Standar Isi Pembelajaran } Standar Proses Pembelajaran } Standar Penilaian Pembelajaran } Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan } Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran } Standar Pengelolaan Pembelajaran } Standar Pembiayaan Pembelajaran

Struktur Permenristekdikti No.44/2015 (2/4) } Bab III StandarNasional Penelitian } Ruang Lingkup Standar Nasional Penelitian } Standar Hasil Penelitian } Standar Isi Penelitian } Standar Proses Penelitian } Standar Penilaian Penelitian } Standar Peneliti } Standar Sarana dan Prasarana Penelitian } Standar Pengelolaan Penelitian } Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Struktur Permenristekdikti No.44/2015 (3/4) } Bab IV Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat } Ruang Lingkup Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat } Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat } Bab V KetentuanLain } Bab VI Ketentuan Peralihan } Bab VII Ketentuan Penutup

Struktur Permenristekdikti No.44/2015 (4/4) } Lampiran } Rumusan Sikap } Rumusan Ketrampilan Umum } Diploma 1, 2, 3 } Diploma 4/SarjanaTerapan, Sarjana } Magister, Magister Terapan } Doktor, DoktorTerapan } Profesi, Spesialis, Subspesialis

KetentuanUmum Ø Standar Nasional Pendidikan Tinggi, (SN Dikti) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Ø Standar Nasional Pendidikan, (SNP) adalah kriteria minimal Tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ø Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang Sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ø Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Bab I Ketentuan Umum Bab II Standar Nasional Pendidikan Bab III Standar Nasional PeneliKan Bab IV Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Bab V Ketentun Peralihan Bab VI Ketentuan Penutup DEFINISI KOMPONEN SN DIKTI TUJUAN SN DIKTI RUANG LINGKUP KOMPETENSI LULUSAN ISI RUANG LINGKUP HASIL ISI RUANG LINGKUP HASIL ISI Pendirian PT dan Pembukaan Program Studi Rumusan Pengetahuan & Ketrampilan Khusus yang Belum Dikaji KEWAJIBAN ATAS SN DIKTI PROSES PENILAIAN DOSEN & TENAGA KEPENDIDIKAN PROSES PENILAIAN PENELITI PROSES PENILAIAN PELAKSANA Pengelolaan & Penyelenggaraan PT Permen yang terbit Sebelum Permen Ini SARANA & PRASARANA SARANA & PRASARANA SARANA & PRASARANA PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENGELOLAAN PENDANAAN & PEMBIAYAAN PENGELOLAAN PENDANAAN & PEMBIAYAAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Bertujuan untuk: Ø Menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan; Ø Menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional PendidikanTinggi; dan Ø Mendorong agar perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melampaui kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional PendidikanTinggi secara berkelanjutan.

StandarNasional Pendidikan Tinggi wajib: Ø Dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; Ø Dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian perguruan tinggi dan izin pembukaanprogram studi; Ø Dijadikan dasar penyelenggaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum pada program studi; Ø Dijadikan dasar penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; Ø Dijadikan dasar pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal; Ø Dijadikan dasar penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi.

1. KOMPETENSI LULUSAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 ACUAN MENCAPAI dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen Belmawa ACUAN MENCAPAI ISI DITENDIK PENGELO- LAAN PROSES SARPRAS PEMBIAYA AN PENILAIAN dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat ditambahkan oleh Perguruan Tinggi

8. 7. Standar Standar pembiayaan pengelolaan 3. Standar Proses 6. Standar SarPras 5. Standar Dosen 8 Standar PeneliBan & 8 Standar PPM 2. Standar Isi 4. Standar Penilaian 1. Standar Kompetensi Lulusan KONSEP KURIKULUM Rencana Pembelajaran Semester Dosen Sumber belajar Maha siswa Lulusan memiliki capaian pembelajaran Evaluasi Program Pembelajaran

PROGRAM D-1 D-2 D-3 D-4/S-1 S-2/Sp-1 PROFESI S-3/Sp-2 Mengacu pada CP Lulusan 2. ISI PEMBELAJARAN TINGKAT KEDALAM DAN KELUASAN MATERI PEMBELAJARAN Memanfaatkan hasil penelikan dan hasil pengabdian kepada masyarakat Menguasai konsep umum, pengetahuan dan ketrampilan operasional lengkap Menguasai prinsip dasar pengetahuan & ketrampilan pada bidang keahlian tertentu Menguasai konsep teoriks bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu secara umum Menguasai konsep teoriks bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu secara umum dan konsep teoriks secara khusus dalam bidang pengetahuan dan ketrampilan tersebut secara mendalam Menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu Menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu Menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu Dituangkan dalam BAHAN KAJIAN yang distrukturkan dalam bentuk MATA KULIAH

3. PROSES PEMBELAJARAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN : RPS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INTERAKSI DOSEN-MAHASISWA-SUMBER & LINGKUNGAN BELAJAR BENTUK PEMBELAJARAN KULIAH SEMINAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT RESPONSI DAN TUTORIAL PRAKTIKUM/ PRAKTIK PENELITIAN METODE DISKUSI KELOMPOK, SIMULASI, STUDI KASUS, KOLABORATIF, KOOPERATIF, PROYEK BASED, PROBLEM BASED, DAN LAINNYA KARAKTERISTIK: INTERAKTIF, HOLISTIK, INTEGRATIF, SAINTIFIK, KONTEKSTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF, DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA BEBAN BELAJAR MAHASISWA

PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA) NO. PROGRAM Beban Mengajar Minimum (sks) Masa Studi Paling Lama (tahun) Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar minimum dalam Masa Studi maksimum sbb: 1 D-1 36 2 2 D-2 72 3 3 D-3 108 5 4 D-4/Sarjana 144 7 5 Profesi 24 6 Magister/Magsiter Terapan, dan Sp-1 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 7 S-3, S-3 Terapan dan Sp-2 42 7 Program profesi diselenggarakan sebagai program lanjutan yang terpisah atau Kdak terpisah dari program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan. Perguruan Knggi dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum.

IMPLEMENTASI SKS Merupakan beban belajar mahasiswa Satuan waktu belajar yang dirancang agar mahasiswa memiliki kemampuan tertentu (pengetahuan, ketrampilan, sikap) Beban belajar mahasiswa D2, D3, D4, S1 >24 sks setelah menempuh 2 semester dengan IPS>3,00 + memenuhi ekka akademik. Mahasiswa S2/S2 terapan dapat langsung menjadi mahasiswa S3/S3 terapan sebelum selesai program S2 nya jika IPS>3,50 + memenuhi ekka akademik. Mahasiswa program S2 yang melanjutkan langsung ke program S3 harus menyelesaikan program S2 sebelum menyelesaikan program S3 nya.

PENGERTIAN SATUAN KREDIT SEMESTER (dalam SN DIKTI) Kegiatan tatap muka 50 menit Kegiatan terstruktur 60 menit Kegiatan mandiri 60 menit KULIAH kegiatan tatap muka 100 menit kegiatan mandiri 70 menit RESPONSI/ TUTORIAL/ SEMINAR 170 menit kegiatan di laboratorium/studio/bengkel PRAKTIKUM/ STUDIO/ BENGKEL

Semester Antara Ø Diselenggarakan: selama paling sedikit 8 (delapan) minggu. Ø Beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Ø Tatap muka paling sedikit 16 (enambelas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

4. PENILAIAN PEMBELAJARAN a. Prinsip : Edukatif, Otentik, Objektif, Akuntabel, Transparan, dan Terintegrasi 4. Pemberian nilai akhir 1. Perencanaan Penilaian menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran melaksanakan proses penilaian mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian 3. Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi 2. Pemberian tugas atau soal b. Teknik Penilaian: Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket d.pelaksana Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain. Kategori Nilai: A-E atau 4-0 Kelulusan: 1. Diploma & Sarjana: 2.00 2. Selain itu: 3.00

IPK KELULUSAN PREDIKAT DIPLOMA, SARJANA PROFESI MAGISTER DOKTOR LULUS 2,00 3,00 MEMUASKAN 2,76 3,00 3,01 3,50 SANGAT MEMUASKAN 3,01 3,50 3,51 3,75 PUJIAN 3,51 > 3,75

5. DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM D-1 / D-2 Kompetensi Pendidik Sehat Jasmani dan Rohani Mampu menyelenggarakan pendidikan KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN Paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan D-3 berpengalaman relevan dengan prodi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI D-3 / D-4 Paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI Sarjana Profesi Paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI Paling rendah lulusan magister atau magister yang relevan dengan prodi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, serta dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi, yang berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI

5. DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN Magister Spesialis Doktor Kompetensi Pendidik Sehat Jasmani dan Rohani Mampu menyelenggarakan pendidikan Lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (delapan) KKNI) Lulusan spesialis dua, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun 1. Harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI; 2. Yang menjadi pembimbing utama, harus sudah pernah memublikasikan paling sedikit 2 karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat Jenderal

DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Dosen Tetap: dosen yang bekerja sebagai pendidik tetap di satu PT dan tidak menjadi pegawai tetap di unit kerja lain atau PT lain Jumlah dosen tetap KEGIATAN POKOK : 60% 1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Proses Pembelajaran Pejabat Strukutural: 2. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran Menyesuaikan beban 3. Pembimbingan dan Pelatihan tugas tambahan 4. Penelitian 5. Pengabdian Kepada Masyarakat Pembimbing Utama : Paling banyak 10 KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN Mahasiswa KEGIATAN PENUNJANG

DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN JUMLAH DOSEN TETAP MINIMAL 6 ORANG PER PRODI UNTUK PROGRAM DOKTOR MINIMAL HARUS ADA 2 GURU BESAR Dalam hal sebagai pembimbing utama PROGRAM DOKTOR, DOKTOR TERAPAN, dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir telah menghasilkan paling sedikit: 1. 1 (satu) karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasioal yang bereputasi; 2. 1 (satu) bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan oleh senat perguruan tinggi. (PENYESUAIAN 3 TAHUN) TENAGA KEPENDIDIKAN, 1. Paling rendah lulusan program D-3, kecuali untuk tenaga administrasi, paling rendah SMA atau sederajat 2. Yang memerlukan keahlian khusus, harus memiliki serbfikat kompetensi sesuai bidangnya

6. SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SARANA Sumber daya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi suatu kegiatan Alat peraga, pustaka, alat laboratorium, dll. PRASARANA Sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan suatu kegiatan Lahan, Bangunan, jalan, jaringan, dll HARUS SESUAI DENGAN DENGAN KEBUTUHAN ISI DAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PEMENUHAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM PERATURAN DIRJEN DIKTI

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran } Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan CP lulusan. Permenristekdikti 44 2015 tentangsn DiktiPasal 32

Standar Sarana Pembelajaran } Standar sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: } perabot; } peralatan pendidikan; } media pendidikan; } buku, buku elektronik, dan repositori; } sarana teknologi informasi dan komunikasi; } instrumentasi eksperimen; } sarana olahraga; } sarana berkesenian; } sarana fasilitas umum; } bahan habis pakai; dan } sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.

Standar Prasarana Pembelajaran } Standar Prasarana Pembelajaran paling sedikit terdiri atas: } lahan; } ruang kelas; } perpustakaan; } laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; } tempat berolahraga; } ruang untuk berkesenian; } ruang unit kegiatan mahasiswa; } ruang pimpinan perguruan tinggi; } ruang dosen; } ruang tatausaha; dan } fasilitas umum yang meliputi: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara, dan data Pedoman mengenai kriteria prasarana pembelajaran ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembelajarandan Kemahasiswaan.

Sarana dan Prasarana Bagi Mahasiswa yang Berkebutuhan Khusus antara lain } pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara, } lerengan(ramp) untuk pengguna kursi roda, } Jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus, } peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul, dan } toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

7. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI 1. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah; 2. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan; 3. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik; 4. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan 5. melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI 1. menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepenkngan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran; 2. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan; 3. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi; 4. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 5. memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen; 6. menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi

8. PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN BIAYA PENDIDIKAN TINGGI BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan Knggi 1. untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional Kdak langsung 2. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional DikK 3. Standar Satuan Biaya Operasional Dikti ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan memperkmbangkan: jenis Prodi, Kngkat akreditasi, dan indeks kemahalan wilayah PEMBIAYAAN Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan PENDANAAN:

KETENTUAN PERALIHAN 1. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang belum dikaji dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, perguruan Knggi dapat menggunakan rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang disusun secara mandiri untuk proses penjaminan mutu internal dan proses penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi; 2. 3. 4. Lahan perguruan Knggi yang digunakan melalui perjanjian sewa menyewa paling lama 20 (dua puluh) tahun; Pengelolaan dan penyelenggaraan perguruan Knggi wajib menyesuaikan dengan ketentuan peraturan menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dicabut dan dinyatakan Kdak berlaku.

TERIMA KASIH