KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Profil Perusahaan

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

STUDI PEMUPUKAN KELAPA SAWIT

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Divisi III Teluk Siak Estate

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

MANAJEMEN PEMUPUKAN KELAPA SAWIT DI SUNGAI CEMPAGA ESTATE, PT. WINDU NABATINDO ABADI, BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP, KALIMANTAN TENGAH ADI SUKMO

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT

Lampiran 1 Peta Bangun Koling Estate, PT Windu Nabatindo Abadi

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

PENGELOLAAN PANEN TANAMAN KELAPA SAWIT

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

MANAJEMEN PEMUPUKAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI BANGUN KOLING ESTATE, BUMITAMA GUNAJAYA AGRO, KALIMANTAN TENGAH FITRI YANI NOOR MEDINA

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

MANAJEMEN PANEN DAN TRANSPORTASI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI SUNGAI BAHAUR ESTATE, PT WINDU NABATINDO ABADI, KALIMANTAN TENGAH

MANAJEMEN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI SUNGAI BAHAUR ESTATE PT BUMITAMA GUNAJAYA AGRO KOTAWARINGIN TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

MANAJEMEN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT

PEMANFAATAN DATA AGROKLIMATOLOGI UNTUK MENDUGA PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI BANGUN KOLING ESTATE, KALIMANTAN TENGAH ANNISA

Teknis Penanaman Baru dan Replanting. PT. Bumitama Gunajaya Agro, Februari 2017 Suroso Rahutomo

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

SENSUS POKOK DAN IDENTIFIKASI POKOK

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

PENGELOLAAN LIMBAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI SUNGAI BAHAUR ESTATE, BUMITAMA GUNAJAYA AGRO, KALIMANTAN TENGAH DIAN PRATIWI

BAB II LANDASAN TEORI

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun

KATA PENGANTAR Manajemen Panen dan Pasca Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) PT. Suryabumi Tunggal Perkasa Intan Estate Kalimantan Selatan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan, Riau

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

MANAJEMEN PENUNASAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI SUNGAI BAHAUR ESTATE, PT WINDU NABATINDO ABADI, KALIMANTAN TENGAH

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN. yang tergabung dalam perkebunan sinar mas (PSM) 1 Region Sumatera Utara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

MANAJEMEN PEMANENAN KELAPA SAWIT

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di PT Inti Indosawit Subur. 3 titik. 1 ha

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pelantaran Agro Estate, Kalimantan Tengah

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate

ANALISIS FAKTOR PENENTU PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) TANAMAN KELAPA SAWIT

Analisis Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Perdana Inti Sawit Perkasa I, Riau

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGELOLAAN PEMANENAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) DI PERKEBUNAN UJAN MAS PT CIPTA FUTURA, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN.

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

PENGELOLAAN LIMBAH KELAPA SAWIT

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Peta Kebun PT. Sari Aditya Loka I

MANAJEMEN PENUNASAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI SUNGAI BAHAUR ESTATE, PT WINDU NABATINDO ABADI, KALIMANTAN TENGAH

MEKANISME DAN RUANG LINGKUP KERJA KASIE. Pundu Learning Centre

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

Transkripsi:

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling Estate (BKLE). Untuk masing-masing unit melakukan kegiatan sistem operasional dengan manajemen yang terpisah, namun ketiga unit usaha ini masih berada dalam satu induk perusahaan, yaitu PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA). Ketiga unit usaha tersebut mempunyai satu pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu Selucing Agro Mill (SAGM) yang terletak tidak jauh dari masingmasing estate. Pabrik ini yang mengolah tandan buah segar kelapa sawit menjadi produk Crude Palm Oil (CPO). Sebelumnya kebun ini bernama Tumbang Koling Estate, tetapi karena ada perbedaan arti nama kebun maka pada tahun 2009 berubah nama menjadi Bangun Koling Estate. Letak Geografis dan Administratif Kebun kelapa sawit Bangun Koling Estate (BKLE) adalah salah satu kebun dari unit usaha yang dimiliki oleh PT Windu Nabatindo Abadi (WNA). PT WNA merupakan anak perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Grup di daerah Kalimantan Tengah. Kebun BKLE ini terletak di desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Batas areal BKLE sebelah timur berbatasan dengan Sungai Cempaga Estate (SCME), sebelah barat berbatasan dengan PT TASK Kelapa Sawit, sebelah utara berbatasan dengan PT Nabatindo Karya Utama (NKU), dan sebelah selatan berbatasan dengan PT Sarana Sawit. Kebun BKLE terletak pada koordinat diantara 112.01-113.09 BT dan 1.45-1.85 LS. Peta Kebun BKLE dapat dilihat pada Lampiran 4.

12 Keadaan Iklim dan Tanah Iklim di kebun BKLE menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson termasuk tipe iklim A (sangat basah). Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juli dan bulan September adalah puncak dari musim kemarau sedangkan bulan April dan bulan Oktober puncak dari musim hujan berdasarkan data curah hujan dari tahun 2007-2011. Rata-rata curah hujan selama 5 tahun terakhir adalah 4,099 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan yaitu 145 hari per tahun. Suhu rata-rata harian adalah 27 C dengan kisaran 23-33 C. Rata-rata bulan kering 0.8 bulan/tahun dan rata-rata bulan basah 10.8 bulan/tahun. Keadaan curah hujan di BKLE tahun 2006-2011 dapat dilihat pada Lampiran 5. Secara umum kebun ini memiliki 4 jenis tanah, yaitu tanah entisol, tanah gambut, tanah inceptisol, dan tanah ultisol. Tanah yang dominan pada kebun BKLE adalah tanah inceptisol. Tanah ini berwarna beraneka ragam tergantung jenis bahan induknya. Komposisi jenis tanah disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis Tanah Kebun BKLE Jenis Tanah Luas (ha) Persentase (%) Entisol (Pasir) 982.67 38.85 Histosol (Gambut) 179.84 7.11 Inceptisol (Kaolin) 1,349.14 53.33 Ultisol (Podzolik) 18.67 0.71 Sumber : Data Kebun BKLE (2012) Keadaan topografi lahan ini mayoritas relatif datar dengan tingkat kemiringan 0-8% dan sedikit daerah bergelombang dengan tingkat kemiringan 9-15% serta daerah berbukit dengan kemiringan 15-30%. Untuk lebih jelasnya keadaan topografi lahan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Topografi Lahan Kebun BKLE Topografi Luas (ha) Persentase (%) Datar (0%-8%) 2,484 98.18 Bergelombang (9%-15%) 42 1.69 Berbukit (15%-30%) 4 0.16 Berdasarkan kelas kesesuaian lahan kebun BKLE termasuk dalam lahan kelas S3. Artinya tanah di kebun ini apabila dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dapat

13 dilakukan dengan cara penanaman LCC (Legum Cover Crop), pemupukan yang efektif dan efisien, dan aplikasi bahan organik sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman kelapa sawit. Luas Hak Guna Usaha (HGU) dan Tata Guna Lahan Luas HGU kebun BKLE adalah 3,203 ha, dengan rincian 2,530 ha sudah diusahakan yang terdiri dari 2,087 ha tanaman menghasilkan (TM) dan 443 ha tanaman belum menghasilkan (TBM). Kemudian untuk areal prasarana seluas 140 ha dan areal yang mungkin bisa ditanam yaitu seluas 178 ha. Kebun ini memiliki empat divisi, yaitu Divisi I seluas 813 ha, Divisi II seluas 641 ha, divisi III seluas 876 ha, dan Divisi VI seluas 200 ha. Luas areal dan tata guna lahan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Luas HGU dan Tata Guna Lahan di BKLE Uraian Luas (ha) I. Areal yang diusahakan A. Areal yang ditanam Tanaman Menghasilkan (TM) 2,087 Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 443 TOTAL AREAL DITANAM 2,530 B. Areal Prasarana Emplasemen 67 Jalan dan Jembatan 73 TOTAL AREAL PRASARANA 140 II. Areal mungkin bisa ditanam/perluasan C. Okupasi 178 TOTAL AREAL MUNGKIN BISA DIUSAHAKAN 178 D. Tanah Desa 53 E. Bukit, Sungai, Lembah, Rawa, Tanah Tandus 303 TOTAL AREAL TDK BISA DIUSAHAKAN 356 GRAND TOTAL 3,203 Keadaan Tanaman dan Produksi Kebun BKLE mempunyai sumber tanaman kelapa sawit yang berkualitas. Varietas kelapa sawit yang ditanam pada kebun ini yaitu ASD/Costarica, Marihat V, Socfindo, PNG, Lonsum, Lonsum 2. Bibit yang paling banyak ditanam yaitu

14 varietas Marihat V. Komposisi bibit yang ditanam di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi Bibit Tanaman Kelapa Sawit di BKLE Jenis bibit Luas (ha) Persentase (%) ASD/Costarica 421.79 16.67 Lonsum 2 144.65 5.71 Lonsum 8.07 0.32 PNG 438.06 17.31 Marihat V 1,323.3 52.31 Socfindo 193.8 7.66 Jarak tanam yang digunakan yaitu 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan jarak antar baris 7.97 m dan jarak dalam baris 9.2 m sehingga populasi dalam 1 ha 136 tanaman. Namun fakta di lapangan menunjukan bahwa terdapat jarak tanam yang berbeda-beda pada satu blok dan populasi yang berbeda-beda juga pada setiap satu hektar. Hal ini di akibatkan karena kondisi lahan yang tidak memungkinkan untuk ditanami, adanya lahan rawa, dan serangan hama penyakit tanaman. Jumlah populasi tanaman di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Populasi Tanaman per Tahun Tanam di Kebun BKLE Tahun Tanam Luas Areal (ha) Populasi Satuan Pokok/Ha (pkk/ha) 2006 560.06 76,097 136 2007 1,526.55 204,666 134 2008 261.05 37,727 145 2009 34.63 5,025 145 2010 122.33 16,622 136 2011 25.01 3,401 136 TOTAL 2,529.65 343,535 136 Kebun ini mulai berproduksi pada tahun 2009 karena tahun tanam pertama adalah tahun 2006. Produksi dan produktivitas kelapa sawit di kebun BKLE untuk 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.

15 Tabel 7. Produksi dan Produktivitas TBS Kebun BKLE Tahun 2009-2011 Tahun Luas Lahan (ha) Produksi (ton) Jumlah Janjang (JJR) BJR Produktivitas (ton/ha) 2009 2,264 1,868 470,984 3.97 0.83 2010 2,348 10,441 2,544,210 4.10 4.45 2011 2,348 21,892 4,602,846 4.76 9.33 Dari data diatas terlihat bahwa produksi tandan buah segar meningkat setiap tahunnya. Data menunjukan bahwa kebun BKLE terus mengalami peningkatan produksi dari 1 868 ton TBS pada tahun 2009 menjadi 21 892 ton TBS pada tahun 2011. Hal tersebut karena peningkatan adanya luas areal dan pemeliharaan tanaman yang efektif meliputi kegiatan pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Selain itu juga peningkatan produksi akibat dari bertambahnya areal TM yang ada di kebun BKLE. Fasilitas Kebun Fasilitas yang dimiliki oleh kebun BKLE yaitu kantor kebun, kantor divisi, poliklinik, Tempat Penitipan Anak (TPA), kantor Blok Manufaring System (BMS) dan Blok Spraying System (BSS), beberapa gudang bahan dan alat-alat kebun, masjid, lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulutangkis. Semua fasilitas yang ada di kebun BKLE bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan. Kantor kebun berfungsi untuk pusat administrasi kebun. Kantor divisi sebagai tempat administrasi masingmasing divisi, misalnya sebagai tempat rapat divisi. Divisi kebun dipimpin oleh seorang asisten divisi. Kebun BKLE juga menyediakan perumahan untuk semua karyawannya. Perumahan untuk karyawan staff dan Divisi II terletak di sekitar kantor kebun sedangkan untuk karyawan Divisi I, III, dan IV ada di setiap divisi masing-masing. Pihak kebun menyediakan bus untuk antar jemput putra-putri karyawan yang sekolah. Beberapa fasilitas yang tersedia di kebun BKLE dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

16 a b c d e f g h i Gambar 1. Fasilitas Kebun BKLE (a.tpa; b. Kantor BSS; c. Kantor Traksi; d. Perumahan Karyawan; e. Kantor Divisi II; f. Kantor Kebun; g. Masjid; h. Gudang dan Kantor BMS, i. Polibun) Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT Windu Nabatindo Abadi (WNA) merupakan salah satu unit usaha dari PT Bumitama Gunajaya Agro Grup (BGA Grup). PT WNA dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah yang bertanggung jawab kepada GMP (General Manajer Plantation). Seorang Kepala Wilayah akan dibantu Admin Wilayah untuk melaksanakan kegiatannya, Departemen Support yang terdiri dari staf PAD (Public Affair Departement), staf GIS (Geographic Information System), Chief Keamanan, Estate manager, Mill manager, Kepala Tata Usaha (KTU), dan Kepala Traksi Wilayah. Struktur organisasi PT WNA wilayah IV dapat dilihat pada Lampiran 6. Kebun Bangun Koling Estate dipimpin oleh seorang Estate Manager (EM) yang dibantu oleh Kepala Administrasi (Kasie) dan tiga Asisten Divisi. Asisten Divisi akan dibantu oleh mandor I, kerani divisi, kerani panen, kerani transport,

17 mandor perawatan, mandor panen, mandor chemis (semprot), mandor pupuk, dan mandor mekanik. Bagian kantor yaitu Kasie akan dibantu oleh accounting, kasier, admin, personalia, dan mantri tanaman. Seorang Estate Manager (EM) memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan memimpin kebun dengan baik, menyusun anggaran tahunan dan bulanan yang meliputi produksi, sumber daya manusia, dan biaya yang dibantu oleh asisten divisi dan kepala administrasi. Seorang EM dalam kinerjanya bertanggung jawab langsung dengan Kepala Wilayah. Asisten Divisi memiliki tugas untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis di lapangan di divisi masing-masing, meningkatkan produktivitas melalui pengembangan kompetensi dan karier sumber daya manusia di divisi. Selain itu juga memonitoring semua kegiatan teknis di lapangan dan melaporkan kepada manajer kebun. Asisten divisi bertanggung jawab langsung kepada EM dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh mandor I, mandor dan kerani divisi. Kepala Administrasi yaitu orang yang bertanggung jawab dalam mengelola semua kegiatan administrasi di kebun. Dalam tugasnya dibantu oleh karyawan di kantor kebun. Struktur organisasi kebun Bangun Koling Estate (BKLE) dapat dilihat pada Lampiran 7. Kebun BKLE mempunyai karyawan staf dan karyawan non staf. Karyawan staf yaitu Estate Manager (EM), Asisten Divisi, dan Kepala Administrasi sedangkan karyawan non staf yaitu pekerja langsung di lapangan dan tidak langsung seperti mandor, kerani, dan lain-lain. Pekerja langsung terdiri dari Karyawan Harian Lepas (KHL), Karyawan Harian Tetap (KHT) dan Karyawan Bulanan. Data jumlah karyawan staf dan non staf di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Staf dan Non Staf Kebun BKLE No Status Pegawai Jumlah 1 Staf 5 2 Bulanan 14 3 Karyawan Harian Tetap (KHT) 199 4 Karyawan Harian Lepas (KHL) 180 Indeks Tenaga Kerja (ITK) 0.16

18 Hari kerja setiap minggu adalah enam hari dengan 7 jam kerja, sedangkan hari jumat hanya 5 jam kerja. Indeks tenaga kerja adalah hasil dari pembagian antara jumlah total tenaga kerja dan luas areal kebun. Pada kebun BKLE diperolah hasil HK/ha yaitu 0.16. Menurut Pahan (2010) perkebunan kelapa sawit memerlukan HK/ha atau tenaga kerja sebanyak 0.2 orang setiap ha nya. Sistem pembayaran gaji untuk karyawan berbeda-beda tergantung pada statusnya. Perbedaan terletak pada jumlah gaji dan tunjangan yang didapatkan dari perusahaan. Ketentuan yang berlaku pada kebun BKLE untuk karyawan adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Bulanan: mendapatkan tunjangan beras, mendapat fasilitas rumah dan listrik, gaji per bulan sesuai dengan golongan dan kebijakan kebun, mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dari perusahaan dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit untuk berobat. 2. Karyawan Harian Tetap (KHT): mendapatkan tunjangan beras, mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji per bulan dihitung sesuai dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1,456,000 per bulan, mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit. 3. Karyawan Harian Lepas (KHL): tidak mendapatkan tunjangan beras dan tunjangan JAMSOSTEK, mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji yang didapatkan per bulan yaitu jumlah upah harian sebesar Rp 58,240 per HK dikalikan hari kerja, setelah bekerja tiga bulan KHL dapat diangkat menjadi karyawan KHT.