BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektifitas dan efisien

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

memegang market share terbesar. Kedua produsen ini merupakan produsen yang berasal dari perusahaan yang cukup ternama, yaitu Indofood Grup dan Wings G

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasarkan sebuah produk, perusahaan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan yang bergerak di bidang makanan sangat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang demikian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PADA INDUSTRI MI INSTAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan para pelaku bisnis khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. barang yang berguna untuk dikonsumsi sehari-hari oleh konsumen. Di

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian yang telah di lakukan mengenai kinerja merek-merek mie

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia yang kaya akan kuliner khas dari berbagai provinsi

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK MIE SEDAP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

I. PENDAHULUAN. Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mengubah kondisi persaingan bisnis ke arah kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktivitas pada masa kini di kalangan masyarakat membuat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari gencarnya periklanan yang dilakukan oleh perusahanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara global perubahan ekonomi berubah begitu cepat, perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Kata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP TOP OF MIND DALAM MEMBELI PRODUK MIE INSTAN DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun relatif baru. Perkembangan dunia usaha tersebut telah menyebabkan tuntutan akan produk yang semakin berkembang sesuai dengan meningkatnya populasi yang disertai dengan naiknya kebutuhan baik pokok maupun sekunder. Salah satu kebutuhan terpenting dalam hidup manusia adalah pemenuhan kebutuhan pokok khususnya makanan. Perkembangan makanan banyak dipengaruhi oleh kreativitas manusia yang pada dasarnya selalu ingin mencoba sesuatu yang baru dan memiliki nilai yang lebih menguntungkan bagi dirinya dari sisi kepuasan sampai kepada sisi kesehatan bagi tubuhnya. Konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih dan menentukan jenis makanan yang akan dikonsumsi, maka dari itu peran pemasaran sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk yang berkualitas. Di Indonesia, mie instant seringkali digunakan sebagai makanan pengganti nasi, makanan ini murah dan mengenyangkan, oleh karena itu banyak orang yang mengkonsumsinya. Produsen melihat hal ini sebagai peluang pasar untuk meraih untung sehingga pasar mie instant menarik bagi banyak pemasar. Tercatat 1

2 Indofood, Wingsfood, Olagafood, Nissin dan ABC sebagai pemain di industri ini. Volume penjualan mie instant di Indonesia dalam lima tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan dari 13,93 milyar bungkus di tahun 2009 menjadi 14,90 milyar bungkus tahun 2013 dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1.1 dibawah ini. Sumber : World Instant Noodles Assosiation (WINA) Grafik 1.1 Penjualan Mie Instant di Indonesia Periode 2009-2013 Pasar mie instant sebelumnya dikuasai oleh SuperMi, bahkan SuperMi sempat menjadi merek generik, jika orang ingin membeli mie instant, mereka berkata bahwa mereka ingin membeli supermi. Hal ini sempat berlangsung lama sampai Indofood masuk ke pasar dengan mie gorengnya. Mie instant umumnya berkuah, Indomie mampu memberi wama baru pada mie instant, peminat mie instant banyak yang beralih ke merek Indomie. Pamor SuperMi menurun, hal ini

3 dapat dilihat dari peringkat top brand untuk katagori mie instan khusus untuk SuperMi yang jauh dibawah merek lainnya. Tabel 1.1 Top Brand Mie Instan di Indonesia Tahun 2013 No Merek Indeks 1 Indomie 80,6 2 Mie Sedaap 13,5 3 Supermie 2,1 4 Sarimi 1,2 5 ABC 0,6 6 Gaga 100 0,5 Sumber: www. Top Brand award.com, 2013 Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa mie instant yang paling banyak diingat dan disukai oleh masyarakat Indonesia adalah merek Indomie kemudian disusul oleh merek Mie Sedaap, sementara untuk SuperMi sendiri berada pada urutan ketiga dengan indeks yang jauh lebih rendah dari Indomie dan Sedaap yakni 2,1. Kondisi ini dapat menjadi indikasi bahwa tingkat popularitas SuperMi rendah. Pesaing SuperMi tidak hanya berasal dari mie instant yang dikeluarkan oleh PT.Indofood saja tetapi juga dari produsen lain terutama Wingsfood yang masuk ke pasar mie instant dengan mengusung merek Mie Sedaap. Varian rasa yang ditawarkan adalah Mie Sedaap Goreng, Rasa Soto, Rasa Kari Ayam dan Rasa Ayam Bawang. Mie Sedaap mendapat sambutan baik dari masyarakat Indonesia. Terbukti menurut survei Frontier tahun 2011, Mie Sedaap mampu meraih 30,2% untuk brand yang paling dikenal oleh ibu dan anak, walaupun secara keseluruhan PT. Indofood masih menguasai pasar mie instant Indonesia

4 dengan merek indomienya sementara SuperMi sendiri semakin menurun pangsa pasarnya. Kondisi di atas mencerminkan bahwa Indomie dan Mie Sedaap telah memecah benak konsumen akan mie instant SuperMi, ini dapat berarti pula loyalitas konsumen SuperMi sudah mengalami penurunan. Kepergian konsumen merupakan pertanda yang paling mungkin, bahwa konsumen melihat suatu aliran nilai yang merosot dari suatu produk. Konsumen yang loyal pada suatu produk tertentu akan memberikan prioritas pertama dalam berbelanja pada produk tersebut. Hal ini dapat berlangsung dalam jangka panjang dan berakhir pada saat terjadi ketidak cocokan yang akan memutus ikatan kuat antara konsumen dengan produk. Strategi yang dilakukan oleh PT. Indofood dalam upaya mempertahankan dan meningkatan loyalitas konsumen pada Supermie, selama ini pihak manajemen telah melakukan perbaikan dan evaluasi dari aspek produk yang ditawarkan (product), harga (price) yang relatif terjangkau maupun promosi (promotion) melalui media iklan televisi, surat kabar dan media iklan lainnya. Penggunaan strategi marketing mix yang telah diterapkan tersebut dianggap sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat penjualan supermie tetap ada dalam setiap waktu. Walaupun demikian banyak diantara konsumen yang membeli Supermie akibat dari mie instan yang mereka rencanakan untuk dibeli tidak tersedia dan menjadikan supermie sebagai pilihan bukan karena keunggulan dari mie tersebut. Kondisi ini menjadi indikasi adanya masalah dari kesetiaan konsumen untuk menjadikan super mie sebagai pilihan utama dan mau merekomendasikan pada

5 teman atau pihak lain bahwa super mie memiliki kualitas rasa yang enak. Berkaitan dengan hal tersebut penulis melakukan pra survey pada 30 konsumen yang melakukan pembelian mie instan merek Supermie mengenai sejumlah faktor yang dianggap mempengaruhi loyalitas konsumen. Grafik 1.2 Faktor yang Menentukan Loyalitas Konsumen Sumber : PraSurvei 2014 Gambar 1.2 memperlihatkan bahwa faktor kualitas produk dan citra merek dianggap paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen untuk tetap mengkonsumsi Supermie dibandingkan faktor lainnya. Pada dasarnya konsumen tidak akan merasa puas dalam pemenuhan kebutuhan maupun keinginannya. Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen merasa puas dalam pemakaian suatu barang. Tuntutan konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan perusahaan semakin hari semakin meningkat. Konsumen akan mengharapkan produk yang dibelinya merupakan produk yang dapat memenuhi harapannya, sebagaimana terjadi di Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi.

6 Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Kabupaten Bekasi. Hal ini disebabkan karena desa tersebut merupakan salah satu kawasan industri yang tentunya banyak penduduk migran dari luar daerah yang tinggal menetap atau sementara di desa tersebut. Potensi daerah yang padat tentunya menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memasarkan produknya tak terkecuali mi instant yang merupakan salah satu makanan cepat saji yang praktis khususnya bagi karyawan industri yang banyak tinggal di desa tersebut. Berkaitan dengan pasar mie instant di desa tersebut, sampai saat ini banyak diantara mereka beranggapan bahwa Indomie mempunyai tingkat kekuatan merek yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan merek Supermi. Berikut ini hasil survey awal terhadap 30 pelanggan menyangkut loyalitas pelanggan yang dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Pra Survei Tentang Loyalitas Pelanggan Tanggapan No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah F % F % Responden 1 Apakah anda kalau membeli mie selalu membeli SuperMi 12 40,0 18 60,0 30 2 Apakah anda merekomendasikan 14 46,7 16 53,3 30 kepada orang lain untuk membeli SuperMi 3 Selain SuperMi kemasan biasa, 9 30,0 21 70,0 30 apakah anda juga membeli kemasan lain dari SuperMi 4 Anda sering menolak membeli mi 19 63,3 11 36,7 30 instan sejenis di luar Supermi Rata-rata 45,0 55,0 30 Sumber: Hasil pra survey, Maret, 2014 Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan bahwa pelanggan yang loyal adalah 45,0% sedangkan sisanya sebesar 55,0% masih belum loyal terutama menyangkut aspek rutinitas dalam melakukan pembelian, kemauan untuk merekomendasikan

7 Super Mi pada keluarga, rekan atau pihak lainnya serta kemauan untuk menolak mi instant lainnya di luar SuperMi. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa loyalitas pelanggan SuperMi masih relatif rendah. Kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan suatu produk untuk menampilkan kemampuannya atau melaksanakan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Konsumen akan merasa puas jika produk yang dibelinya mampu memberikan kinerja atau dapat melebihi apa yang diharapkannya. Bila konsumen merasa puas terhadap produk yang di konsumsi, maka akan cenderung timbul suatu keinginan untuk membelikan pembelian secara teratur atau terus-menerus. Keinginan untuk melakukan pembelian ulang merupakan sikap yang paling menentukan konsumen agar terciptanya suatu loyalitas terhadap produk tersebut. Untuk melihat produk SuperMi dari perspektif konsumen terutama menyangkut kualitas produk, peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang konsumen dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Hasil Pra Survei Kualitas Produk SuperMi Tanggapan No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah F % F % Responden 1 Apakah SuperMi memiliki daya 14 46,7 16 53,3 30 tahan yang lebih lama dibandingkan mie instant lainnya 2 Apakah SuperMi memiliki citarasa yang lebih enak dibandingkan mie instant lainnya 11 36,7 19 63,3 30 3 Apakah SuperMi memiliki 13 43,3 17 56,7 30 kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan 4 Apakah SuperMi dibuat dari bahan 19 63,3 11 36,7 30 dengan kualitas baik Rata-rata 47,5 52,5 30 Sumber: Hasil pra survey, Maret, 2014

8 Tabel 1.3 menunjukan bahwa pelanggan yang membeli SuperMi karena lebih tahan lama dibandingkan mie instant lainnya sebesar 46,7% sedangkan yang menyatakan tidak sebanyak 53,3%. Kualitas rasa SuperMi lebih baik dibandingkan merek lain 36,7% menyatakan lebih baik dan 63,3% menyatakan tidak lebih baik kualitasnya. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa SuperMi kualitas dari SuperMi masih lebih rendah kualitasnya. Berkaitan dengan pilihan terhadap suatu produk, yang dipertimbangan oleh konsumen selain kualitasnya, yaitu citra merek (brand image). Perusahaan harus menciptakan merek yang kuat, agar konsumen dapat membedakan antara produk perusahaan dengan produk perusahaan pesaingnya. Suatu merek harus menjadi suatu simbol yang cocok dan juga unik untuk mempresentasikan produk perusahaan tersebut dimata konsumen. Ini disebabkan karena hal pertama yang dilihat oleh calon konsumen dalam menetapkan pilihan adalah merek dari suatu produk. Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang penulis lakukan khususnya di wilayah Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi, saat ini masyarakat lebih banyak memilih mi instan dengan merek lain seperti Indomie walaupun sebenarnya baik Supermi maupun Indomie merupakan hasil produksi yang sama yaitu PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan merek sebuah produk akan sangat mempengaruhi pelanggan dalam mengkonsumsi sebuah produk yang ditawarkan ke pasar. Untuk melihat citra merek SuperMi dari perspektif konsumen, peneliti melakukan pra survei terhadap 30 orang konsumen dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1.4.

9 Tabel 1.4 Hasil Pra Survei Citra Merek SuperMi Tanggapan No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah F % F % Responden 1 Apakah logo dari SuperMi mudah 17 56,7 13 43,3 30 dikenali 2 Apakah anda tertarik pada SuperMi 10 33,3 20 66,7 30 karena sudah terkenal 3 Apakah SuperMi mudah diperoleh 18 60,0 12 40,0 30 4 Anda mengetahui dengan baik setiap 12 40,0 18 60,0 30 rasa dari SuperMi Rata-rata 47,5 52,5 30 Sumber: Hasil pra survey, Maret, 2014 Tabel 1.4 memperlihatkan bahwa 56,7% menyatakan logo dari SuperMi mudah dikenali dan 43,3% tidak mudah dikenali. 33,3% responden menyatakan merek SuperMi sudah terkenal dan 66,7% menyatakan tidak terkenal. Dari data tersebut dapat menunjukan bahwa pelanggan yang memiliki persepsi baik terhadap citra merek SuperMi sebanyak 45,0% dan yang memiliki persepsi kurang baik terhadap citra merek SuperMi adalah sebanyak 55,0%. Kondisi menunjukkan indikasi bahwa citra merek dari SuperMi masih relatif rendah. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mie Instan Supermi (Survey Pada Masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Pada sub bab ini akan dijelaskan pokok permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, sehingga dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti.

10 1.2.1 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang penelitian, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Meningkatnya pelaku usaha yang bergerak dalam mie instan, seperti Indofood, Wingsfood, Olagafood, Nissin dan ABC, sehingga persaingan semakin ketat. 2. Pasar mie instant di Desa Sukadanau masih didominasi oleh Indomie dan Mie Sedap, sampai saat ini banyak diantara masyarakat beranggapan bahwa Indomie dan Mie Sedap lebih baik secara kualitas dibandingkan dengan merek Supermi, akibatnya mereka lebih tertarik untuk membeli kedua merek mie tersebut 3. Hasil pra survey maka dapat dikatakan loyalitas pelanggan SuperMi masih relatif rendah. Hal ini teridentifikasi dari jarangnya konsumen untuk menceritakan SuperMi pada pihak lain, mengajak rekan atau teman untuk membeli produk tersebut serta sulitnya konsumen untuk menolak ajakan berpindah pada mie instan lain. 4. Kualitas produk terutama menyangkut daya tahan produk atau masa kadaluarsa produk SuperMi masih relatif rendah 5. Kualitas produk dilihat dari aspek citra rasa tidak lebih berkualitas dibandingkan merek mie instan lain. 6. Indomie atau Mi Sedaap lebih mudah dikenali dibandingkan SuperMie 7. Popularitas dari SuperMi baik dilihat dari logo maupun popularitas merek masih kurang popular dibandingkan Indomie atau Mi Sedaap

11 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang kualitas produk SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 2. Bagaimana tanggapan pelanggan tentang citra merek SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 3. Bagaimana loyalitas pelanggan SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, mengkaji dan mengetahui: 1. Tanggapan pelanggan tentang kualitas produk SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 2. Tanggapan pelanggan tentang citra merek SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 3. Loyalitas pelanggan SuperMi pada masyarakat Desa Sukadanau Kabupaten Bekasi 4. Besarnya pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan baik secara simultan maupun parsial.

12 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang akan di gunakan di peroleh dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya menjaga kualitas produk dan citra merek agar loyalitas pelanggan dapat dipertahankan. 2. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta gambaran bagi penulis yang menjadi umpan balik yang berkaitan dengan adanya produk yang berkualitas dan citra merek yang baik terhadap loyalitas pelanggan 1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Penelitian ini diharapkan dapat member referensi untuk manajemen pemasaran secara umum dan khususnya tentang pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan 2. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang khususnya ingin meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan selain kualitas produk dan citra merek.