Laboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *

dokumen-dokumen yang mirip
Optimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II)

Optimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) ABSTRAK

ANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI ABSTRAK

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336-CdCl 3

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

PENGARUH ph, ION ASING TERHADAP KINERJA ESI CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS DAN APLIKASINYA

Indo. J. Chem., 2006, 6 (1), 27-31

PEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL (II) BERBASIS S-METHYL- N(METHYLCARBAMOYLOXY) THIOACETIMIDATE. Linda Noviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Majalah kesehatan FKUB volume 1 nomer 2, Juni 2014

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION UNTUK LOGAM TIMBAL(II) (ESI-Pb(II)) MENGGUNAKAN IONOFOR p-t-butilkaliks[4]arena

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

TITRASI POTENSIOMETRI

*Alamat korespondensi, Tel : , Fax : ABSTRAK ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang

Metodologi Penelitian

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN DENGAN PLASTICIZER DIOKTIL SEBAKAT (DOS) ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

Bab III Metodologi Penelitian

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT. Syafira Ayu Deviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

PERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA

PEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Ika Rosemiyani, Qonitah Fardiyah*, Barlah Rumhayati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

SENSOR TIMBAL BERBASIS POTENSIOMETRI UNTUK MENDETEKSI KADAR TIMBAL DALAM DARAH

4 Hasil dan Pembahasan

DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) MENGGUNAKAN SENYAWA p-t-butilkaliks[4]arena SEBAGAI ION CARRIER DAN IMPLEMENTASINYA UNTUK ANALISIS ION Na +

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TIMBAL (II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Laporan Kimia Analitik KI-3121

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

PENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN SEBAGAI ION CARRIER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Bab III Metodologi Penelitian

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

3 Metodologi Penelitian

PENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN ESI Pb +2 MENGGUNAKAN MEMBRAN DARI CAMPURAN PbS, PVC, DAN DBP Agus Kembaren Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

DESAIN DAN KARAKTERISASI ESI-Zn(II) MENGGUNAKAN IONOFOR HTMAB SEBAGAI SENSOR POTENSIOMETRIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PH DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Karakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI) Rodamina B...Kurniati, Atikah, Sulistyarsih

Pemisahan dengan Pengendapan

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Transkripsi:

KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) Pb(II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS D 2 EHPA SERTA APLIKASINYA PADA PENENTUAN KADAR Pb DALAM AIR LAUT PAOTERE Hardianti*, Wahid Wahab, Maming Laboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, 90245 *Email: hardiantikimia2011@yahoo.co.id ABSTRAK Penentuan karakter dasar elektroda selektif ion (ESI) Pb(II) tipe kawat terlapis bermembran D 2 EHPA yang dilakukan meliputi faktor Nernst, rentang konsentrasi linier, batas deteksi dan waktu respon. Elektroda Selektif Ion (ESI) Pb(II) tipe kawat terlapis dibuat menggunakan bahan aktif D 2 EHPA, campuran polivinilklorida (PVC) sebagai bahan pendukung, Dibutylphthalate (DBP) sebagai bahan pemlastis, dengan perbandingan D 2 EHPA : PVC : DBP = 16 : 28 : 56 dalam pelarut tetrahidrofuran (THF) (1:3 b/v). ESI Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA menunjukkan harga faktor Nernst 28,99 mv/dekade konsentrasi Pb(II) pada rentang konsentrasi 1x10-5 1x10-1 M, limit deteksi 0,796 ppm timbal dengan waktu respon 2-32 detik. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan ion asing Co 2+ dan Ni 2+ tidak mempengaruhi kinerja ESI Pb(II). Aplikasi pada penentuan kadar kadmium secara potensiometri menggunakan ESI Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA hasilnya dibandingkan dengan metode standar Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t pengukuran Pb(II) menggunakan metode potensiometri dengan ESI Pb(II)tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA tidak berbeda jauh dengan hasil pengukuran menggunakan metoda SSA sehingga dapat digunakan sebagai metoda alternatif untuk pengukuran kadar kadmium dalam air sungai. Kata kunci: D 2 EHPA, elektroda kawat terlapis, ESI kadmium, Potensiometri 1. Pendahuluan Timbal (Pb) memiliki nomor atom 82 dan berat molekul 207,21 satuan gram/mol. Timbal dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa lain membentuk berbagai senyawa timbal baik senyawa organik seperti timbal oksida (PbO), timbal klorida (PbCl 2 ) dan lain-lain. Timbal dapat masuk didalam tubuh melalui pernapasan dan makanan. Konsumsi timbal dalam jumlah yang banyak secara langsung dapat menyebabkan kerusakan jaringan (Standar Nasional Indonesia, 2009). Beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan metode baru sebagai usaha untuk menyempurnakan teknik analisis timbal dalam air. Salah satu metode yang telah dikembangkan tersebut adalah metode potensiometrik dengan menggukan elektroda selektif ion (ESI), motode ini merupakan perluasan dari teknik elektroanalitik. ESI merupakan salah satu alat ukur dalam metode potensiometrik yang pelaksanaan analisanya cepat, mudah, dan tidak membutuhkan sampel dalam jumlah yang banyak terutama untuk ESI tipe kawat terlapis sehingga sangat cocok untuk analisa di lapangan. Metode ESI memiliki presisi yang cukup tinggi ( 1%) sehingga mampu mendeteksi keberadaan ion dengan cepat dan tepat (Wijanarko dkk., 2013).

2. Metodologi 2.1 Pembuatan Membran berbasis PVC Sejumlah bahan-bahan dicampurkan dengan berbagai perbandingan berat tertentu menurut prosedur Kusrini dkk, (2013) yang terdiri atas PVC, ionofor ligan D 2 EHPA, DBP dengan pelarut THF sebanyak 3 ml diaduk menggunakan pengaduk magnet selama kiri-kira 2 jam. 2.2 Pengamatan Potensial Pengamatan potensial (E, mv) dalam sel dimulai dari konsentrasi larutan standar masing-masing Pb(II) 10-7 M sampai 10-1 M dan hubungan E (mv) dengan -log [Pb (II)] dibuat sesuai persamaan (6) yang diturunkan untuk ion-ion sebagai berikut: E = E o + S log [Cu(II)] Dari persamaan tersebut dapat ditunjukkan bahwa E (mv) adalah potensial yang dihasilkan sel, E o (mv) potensial-standar reduksi ion-ion Pb(II) terhadap ESI-Pb(II), konsentrasi larutan standar Pb(II) dalam -log [Pb(II)] (dekade) dan S (slop) adalah faktor Nernst atau kepekaan ESI-Pb(II) (Tandiayu, 2006). 2.3 Uji Kinerja ESI Pb(II) a. Faktor Nernst dan kisaran konsentrasi pengukuran Faktor Nernst diperoleh melalui pengukuran sederetan larutan standar Pb(II) dengan konsentrasi bervariasi 10-7 -10-1 M. Potensial diukur berturut-turut dari larutan yang paling encer kelarutan yang lebih pekat konsentrasinya. Pengamatan dilakukan sambil diaduk dengan pengaduk magnetik untuk menghilangkan gelembung udara dipermukaan membran. Dari hasil pengukuran, dibuat grafik antara potensial (mv) terhadap -log Pb(II). Pada selang konsentrasi tertentu garis lurus diperoleh dengan kemiringan secara teoritis sebesar -2,303 RT/nF yang merupakan harga faktor Nernst. Untuk menghasilkan harga K, kurva linear diekstrapolasikan ke sumbu y (Kusrini dkk, 2013). b.waktu respon Waktu respon ESI-Pb 2+ ditentukan berdasarkan pada lamanya pengukuran yang diperlukan untuk menghasilkan potensial E(mV) yang konstan (Taufik, 2008). c. Kondisi ph pengukuran Kondisi ph pengukuran larutan ditentukan melalui pengamatan potensial E(mV) berbagai larutan standar antara 10-7 M sampai 10-1 M (Taufik, 2008). d. Koefisien Selektivitas Koefisien selektivitas ditentukan melalui pengukuran potensial E (mv) berbagai larutan standar ion-ion utama Pb(II) antara 10-7 -10-1 M dan larutan standar ion-ion penganggu (M n+ ). Hasil pengukuran dimasukkan dalam kurva kalibrasi (Taufik, 2008). Setiap hasil pengukuran diplotkan dalam kurva hubungan E (mv) dengan log [M n+ ] untuk besaran-besaran kisaran konsentrasi pengukuran, kepekaan (S, mv/dekade), potensial standar reduksi (E o, mv), koefisien korelasi dan koefisien selektivitas ESI-Pb(II). Potensial standar reduksi E o Ni(II) dan E o (M n+ ), diperoleh dari kurva kalibrasi larutan standar ion-ion utama antara 10-7 -10-1 M dan larutan standar ion-ion penganggu Ni 2+ dan Co 2+. dasar pemilihan ion ini adalah karena baik ion Co 2+ maupun Ni 2+ adalah salah satu jenis logam yang sama-sama banyak terdapat di perairan. Sehingga dalam sampel air laut yang dianalisis kandungan tmbal dimungkinkan diganggu oleh keberadaan ion Ni 2+ dan Co 2+. e. Sampling Sampel diperoleh dengan cara memasukkan wadah penampungan kedalam air laut pada tiga titik di pelabuhan Paotere Makassar. Kemudian sampel tersebut dianalisis secara potensiometri dan spektrofotometer serapan atom terhadap kandungan logam berat Pb(II).

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pembuatan Membran berbasis PVC Kawat Cu yang telah disambung dengan kawat Pt kemudian dibersihkan menggunakan tissue. Hal ini dilakukan agar sisa air yang menempel pada kawat benar-benar kering agar membran yang akan dibuat tidak mengalami kerusakan. Membran yang digunakan harus bersifat hidrofilik. Adanya sifat hidrofilik menyebabkan molekul air masuk kedalam membran sehingga membran akan mengembang (swelling). Molekul air tersebut menimbulkan peluruhan senyawa aktif pada membran. Selanjutnya kawat dicelupkan kadalam gel yang telah dibuat hingga kawat Pt tertutup secara merata kemudian keringkan selama 2 jam. Setelah itu, rendam kawat kedalam larutan Pb(NO 3 ) 2 dengan konsentrasi 10-1 sampai 10-7 M. 3.2 Komposisi Optimum Membran Kinerja membran optimum didasarkan pada kemiringan (slope) linier pada kurva antara potensial elektroda (E) dan (-log [Pb 2+ ]) yang mendekati faktor Nernst teoritis, yaitu 29,7 mv/dekade. Perbandingan % berat komposisi membran terhadap Nilai kemiringan (slope) dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan komposisi membran ESI-Pb(II) terhadap nilai faktor Nernst Nomor Komposisi % berat Membran PVC DBP D 2 EHPA S K R 1 30 60 10 6,13 100,93 0,179 2 29 58 13 22.92 17,88 0,9049 3 28 56 16 28,99 66,27 0,9906 Komposisi bahan campuran pembentuk membran sangat mempengaruhi kualitas membran. Data pada Tabel 1 menunjukkan komposisi membran dengan kinerja yang optimum adalah membran PVC 28% : DBP 56% : D 2 EHPA 16%. Nilai kemiringan (S) adalah 28,99 mv/dekade menunjukkan komposisi yang paling baik karena mendekati nilai faktor Nernst teoritis yaitu 29,7 mv/dekade untuk kation divalen. 3.3 Uji Kualitas ESI-Pb(II) Kualitas ESI-Pb 2+ tipe kawat terlapis dengan bahan aktif Di-2-Etil Heksil Fosfat (D 2 EHPA) dapat dilihat dari harga faktor Nernst dan trayek pengukuran, waktu respon (respon time), pengaruh ph dan koefisien selektivitas. 3.3.1 Faktor Nernst dan Trayek Pengukuran Faktor Nernst dan kisaran pengukuran diperoleh melalui pengukuran potensial sederetan larutan standar Pb(II) dengan konsentrasi bervariasi 10-7 -10-1 M, mulai dari larutan yang paling encer sampai larutan yang lebih pekat konsentrasinya. Dari data hasil pengukuran, dibuat grafik antara potensial (mv) terhadap log Pb(II). Untuk nilai faktor Nernst dan kisaran pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Faktor Nernst dan trayek pengukuran ESI-Pb 2+ dengan komposisi PVC 28% : DBP 56% : D 2 EHPA 16%. Konsentrasi Log Pb 2+ (M) Log Pb 2+ E(mV) 10-7 7 220,2 10-6 6 207,1 10-5 5 210,0 10-4 4 180,2 10-3 3 160,8 10-2 2 120,1 10-1 1 95,1 Faktor Nersnt 28,99 mv/dekade K 66,27 R 0,9906 Kisaran Pengukuran 10-5 10-1 M Semakin mendekati nilai faktor nernst secara teoritis semakin baik kualitas suatu ESI. Harga faktor Nernst teoritis untuk ion divalen adalah 29,7 ± 5 mv/dekade konsentrasi. Batas minimal harga faktor Nernst yang diperbolehkan adalah 24,6 mv/dekade konsentrasi dan batas maksimal yang diperbolehkan adalah 34,6 mv/dekade. Harga faktor Nernst antara lain dipengaruhi oleh larutan pembanding dalam, sifat hidrofibisitas bahan elektroaktif dalam membran yang menyebabkan bahan elektroaktif terdistribusi dalam membran (fasa non polar) dan dalam fasa air (polar) (Wahab dan La Nafie, 2014). 3.3.2 Waktu Respon Waktu respon berhubungan dengan kinetika reaksi pertukaran ion. Konsentrasi berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Jadi, semakin besar konsentrasi dari suatu larutan analit, maka semakin cepat reaksi kesetimbangan yang terbentuk. Waktu respon ESI Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Waktu Respon ESI-Pb 2+ terhadap log Pb 2+ dengan komposisi PVC 28% : DBP 56% : D 2 EHPA 16% pada konsentrasi Pb 2+ 10-7 -10-1 M. No. log [Pb 2+ ] (10 -x Molar) Waktu Respon (detik) 1 7 23,00 2 6 12,00 3 5 12,66 4 4 12,00 5 3 8,00 6 2 5,00 7 1 2,00 Berdasarkan data yang didapatkan pada tabel 6 untuk rentang konsentrasi 1x10-1 -1x10-7 M memberikan waktu respon 2-23 detik. Hal ini menunjukkan bahwa ESI yang dibuat cukup baik karena kecepatan asosiasi ion setelah terjadi reaksi pertukaran ion dapat berlangsung cepat.

3.3.3 Pengaruh ph Dalam penelitian ini, ESI- Pb 2+ dalam larutan konsentrasi 10-4 M - 10-1 M diatur phnya pada ph 2-8 menggunakan larutan HNO 3 65 % dan NaOH 2 M. Data hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Faktor Nernst ESI-Pb 2+ terhadap log Pb 2+ dengan komposisi PVC 28% : DBP 56% : D 2 EHPA 16% pada berbagai ph. ph Faktor Nernst (mv/dekade) K (mv) R 2 1,77 266,9 0,0935 3 19,49 223,65 0,6621 4 0,8 241,35 0,0089 5 21,79 177,5 0,9992 6 8,20 209,85 0,9394 7 9,20 214 0,5624 8 10,8 195,9 0,6056 Data dalam Tabel 4 menunjukkan bahwa ph sangat berpengaruh terhadap kinerja ESI-Pb 2+. Pada ph 2-4 memperlihatkan nilai faktor nernst yang masih berbeda jauh dari nilai faktor nernst secara teoritis (29,7 mv/dekade), hal ini diakibatkan karena adanya ion-ion H + yang mempengaruhi kesetimbangan kompleks D 2 EHPA dan ion Pb 2+ bebas dalam fase cairan. Kelebihan ion H + akan mempengaruhi potensial yang ditimbulakan oleh ion Pb 2+ sehingga keaktifannya tidak cocok dalam larutan Pb. Pada ph 5 merupakan kondisi optimun untuk elektroda selektif ion Pb(II) karena memiliki nilai faktor Nernst yang paling mendekati nilai teoritis (29,7 mv/dekade) yaitu sebesar 21,79 mv/dekade dan nilai R 0,9992. Sedangkan pada ph 6-8 menunjukkan faktor Nersnt yang juga jauh berbeda dari nilai teoritis karena adanya kelebihan ion-ion OH - yang mengakibatkan terjadinya hidrolisis ion timbal. ESI Pb 2+ tidak dapat bekerja dengan baik pada ph yang terlalu tinggi dan juga ph yang terlalu rendah (Wijanarko dkk., 2013). 3.3.4 Pengukuran Potensial Pengukuran potensial dilakukan terhadap ion penganggu Co 2+ dan Ni 2+ pada kisaran konsentrasi 10-5 -10-1 M. Jika < 1, maka ion asing dinyatakan tidak mengganggu ion utama dan jika > 1, maka ion asing dinyatakan menganggu ion utama. Tabel 5. Data hasil perhitungan koefisien selektivitas ( ) ion penganggu untuk ESI Pb 2+ dengan komposisi PVC 28% : DBP 56% : D 2 EHPA 16%. -Log [X] Kij Co 2+ Ni 2+ 4 2,486.10-1 1,045.10-1 3 5,346.10-3 2,486.10-2 2 1,6.10-1 5,265.10-1 1 6,7.10-1 1,804.10-1 Dari tabel 5 terlihat bahwa nilai K secara keseluruhan kurang dari satu ( K < 1 ), hal ini berarti bahwa ion pengganggu Co 2+ dan Ni 2+ tidak menganggu kinerja ESI Pb(II). ESI Pb(II) dengan kualitas yang baik adalah ESI yang tidak diganggu oleh ion-ion pengganggu.

3.4 Aplikasi ESI PbII) tipe Kawat Terlapis berbasis D 2 EHPA pada Air Laut Pelabuhan Paotere Makassar Penentuan kandungan ion Pb dalam sampel air laut Pelabuhan Paotere kota Makassar menggunakan ESI Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA ditentukan secara langsung melalui pengukuran potensial sampel kemudian diplotkan pada kurva baku yang telah dibuat sehingga dapat ditentukan kadar Pb 2+ dalam sampel. Hasil pengukuran dibandingkan dengan metode standar spektrofotometer serapan atom (SSA) sehingga dihasilkan data seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Data hasil analisis kandungan ion Pb 2+ pada air laut paotere dengan menggunakan ESI-Pb(II) dan instrument SSA. Sampel Konsentrasi Pb(II) dengan Konsentrasi Pb(II) dengan ESI-Pb 2+ (ppm) SSA(ppm) 1 0,93 1,05 2 0,75 0,685 3 0,63 0,653 Rata-rata 0,77 0,796 Data pada Tabel 6 menunjukkan nilai rata-rata potensial untuk pengukuran ion Pb(II) pada sampel air laut pelabuhan Paotere Makassar dengan menggunakan sensor potensiometri adalah sebesar 0,77 ppm sedangkan dengan menggunakan metode SSA konsentrasi ion Pb(II) dalam sampel yang diperoleh adalah 0,796 ppm, menunjukkan bahwa tidak terdapat selisih yang cukup besar antara kedua metode tersebut. Sehingga metode potensiometri dengan alat ukur ESI-Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk pengukuran kadar Pb 2+ dalam sampel air laut selain metode spektrofotometer serapan atom (SSA). 4. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Komposisi membran yang optimum untuk analisis Pb menggunakan Elektroda Selektif Ion (ESI) berbasis perbandingan PVC : DBP : D 2 EHPA adalah 28 : 56 : 16. Penerapan ESI-Pb 2+ tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA pada analisis sampel air laut pelabuhan Paotere dengan menggunakan ESI-Pb(II) tidak berbeda secara signifikan dengan hasil pengukuran menggunakan SSA. Elektroda selektif ion Pb(II) tipe kawat terlapis berbasis D 2 EHPA dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk pengukuran kadar Pb 2+ dalam sampel air laut selain metode spektrofotometer serapan atom (SSA). 5. Pustaka Kusrini, E, Atikah, Sulistriyarti, H., 2013. Karekterisasi Elektroda Selektif Ion(ESI) Kadmium Tipe Kawat Terlapis bermembran D2EHPA. Kimia student journal.2(2): 560-566. Standar Nasional Indonesia, 2009. Batas Cemaran Logam Berat. Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Tandiayu, R., Optimalisasi Komposisi Membran Berbasis Polivinil Klorida (PVC) dengan Ionofor N,N-dibenzil-1,4,10,13-tetraoksa-7,16-diazasiklooktadekana (DBDA18C6) dalam Pembuatan ESI-Cd(II), Universitas Hasanuddin, Makassar. Taufik, 2008, Optimalisasi Komposisi Membran Berbasis Polivinil Klorida (PVC) dengan Ionofor N,N-dibenzil-1,4,10,13- tetraoksa-7,16-diazasiklo oktadekana

(DBDA18C6) dalam Pembuatan ESI-Ni(II), Universitas Hasanuddin, Makassar. Wahab, A. W., dan La Nafie, N., 2014, Metode Pemisahan dan Pengukuran 2, Universitas Hasanuddin, Makassar. Wijanarko, A., Atikah, dan Fardiyah, Q., 2013, Pengaruh Ion Asing terhadap Kinerja Elektroda Selektif Ion (ESI) Cd(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA serta Aplikasinya pada Penentuan Kadar Kadmium dalam Air Sungai, Kimia Student Journal, 2(2), 546-552.