BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUMUMAN KINERJA KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2017 (tidak diaudit)

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012

1. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sepuluh Besar Produsen Batubara Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015

OUTLOOK KRIKIL JASA PERTAMBANGAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. penurunan yang sangat drastis. Krisis global adalah salah satu dilema yang sedang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2015 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2017 Untuk tiga bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

JUL LI ,43. senilai US$ juta. 327,07 ribu. senilai. ton atau. Ekspor. negeri yang. perdagangan luar 16,63

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Cara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu komoditas yang vital. Dari sisi

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, mencapai 6,23%. Meskipun turun dibandingkan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tengah, September 2017

Jauhari Alafi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2015

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

VIII. DAYA SAING EKSPOR KARET ALAM. hanya merujuk pada ketidakmampuan individu dalam menghasilkan setiap barang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara maju, untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MARET 2016

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2015

ANALISIS STOK BATUBARA DALAM RANGKA MENJAMIN KEBUTUHAN ENERGI NASIONAL. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri di India, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Thailand, Vietnam dan juga bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari terjadinya kecenderungan penurunan harga batu bara (Gambar 1.1). Penyebab penurunan harga batu bara diakibatkan oleh berkurangnya permintaan batu bara oleh Tiongkok dan India sebagai negara pengimpor batu bara terbesar di Dunia. Tiongkok menggunakan batu bara untuk bahan bakar pabrik elektronik yang akan diekspor ke Eropa. Adanya krisis global mengakibatkan daya beli masyarakat Eropa akan produk ekspor Tiongkok berkurang, hal ini menyebabkan Tiongkok mengurangi permintaan batu bara, sehingga stock batu bara pun berlebih dan harga menurun. Sumber: Data Internal PT.KPP Gambar 1.1: Index Harga Batu bara NewCastle 1

Melihat trend penurunan harga batu bara yang terjadi sejak tahun 2012 hingga tahun 2015, masih terdapat ketidakpastian harga batu bara pada tahun 2016. Produksi batu bara memerlukan alat berat yang diimport dari Jepang. Untuk menaikkan devisa negara pasca bencana Tsunami, Jepang sebagai produsen alat berat telah menaikkan harga jual alat berat. Hal tersebut mengakibatkan naiknya biaya depresiasi, biaya perawatan, dan biaya perbaikan alat berat. Dampak dari masalah tersebut adalah kenaikan harga material pendukung seperti minyak pelumas, bahan peledak, tyre. Sebagai gambaran, harga jasa pengupasan tanah penutup (overburden) untuk menghasilkan batu bara di Indonesia pada tahun 2003 adalah 1,25 s.d. 1,75 USD/BCM/Km sedangkan untuk tahun 2007 hingga 2011 meningkat hingga 2,25 s.d. 2,75 USD/BCM/Km. Menurut pengamat yang terdiri dari kalangan industri pertambangan, perbankan, akademisi dan jurnalis yang bergabung dalam konferensi coaltrans Asia ke-16 di Bali tahun 2014, bahwa krisis masih akan mempengaruhi industri batu bara dan diperkirakan belum ada kenaikan harga. Sedangkan menurut data world bank commodity price, mereka telah memperkirakan forecasting harga batu bara Australia akan mulai naik di tahun 2016 (Gambar 1.2) 2

Sumber: Data Word Bank Coal Price Gambar 1.2: Forecast Harga Batu bara Australia Adanya fakta dan analisa forecast harga batu bara diatas berakibat pada adanya penurunan aktivitas tambang akibat optimalisasi cost yang dikeluarkan. Menurut Dewanto (2011), dampak negatif yang paling dirasakan adalah pada tambang-tambang dengan nilai kalori yang rendah. Beberapa diantaranya adalah : 1. Pemilik tambang low CV dengan stripping Ratio di atas 5 akan koma. 2. Pemilik tambang high CV dengan stripping ratio di atas 10 akan koma juga. 3. Pemilik tambang yang tidak kuat modal akan menutupi tambangnya. 4. Pasar ekspor terpukul demikian juga domestik lambat laut terkoreksi juga sehingga volumenya berkurang. 3

Pihak pemilik tambang (owner) dalam menghadapi penurunan harga batu bara melalukan upaya dan strategi seperti pada Tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1: Strategi Pemilik Tambang Pada Saat Harga Batu bara Rendah Sumber: Data Internal PT. KPP PT. KPP merupakan kontraktor tambang batu bara, anak perusahaan dari PT. PAMA yang diperuntukan di segment medium (Gambar 1.3) mempunyai ijin usaha kontraktor tambang, pelabuhan, kontruksi jalan 4

tambang. Segmentasi PT. KPP dibandingkan kontraktor tambang batu bara lainnya dapat digambarkan sebagai berikut: Sumber: Data Internal PT. KPP Gambar 1.3: Segmentasi Kontraktor Batu bara Indonesia Segmentasi diatas dibedakan menjadi dua kategori segmen yaitu segmen Broad merupakan kontraktor dengan produksi skala besar dengan pemilik tambang besar seperti PT. Adaro Indonesia, PT. Kideco Jaya Agung, PT. Arutmin, PT. Kaltim Prima Coal (KPC), PT. PTBA, sedangkan kategori narrow merupakan volume produksi skala kecil dan merupakan kontraktor dengan pemilik tambang kecil. PT. KPP sebagai kontraktor tambang batu bara yang berada di segmen narrow sangat merasakan dampak penurunan harga batu bara, seiring harga batu bara turun, pemilik tambang menegosiasi harga jasa kontraktor, sehingga profitabilitas PT. KPP sebagai kontraktor berkurang, untuk menaikan profitabilitas kembali, maka harus dilakukan efisiensi biaya di semua lini dengan cara yang bijak penuh kearifan sosial dan lingkungan. 5

Perusahaan saat ini sudah melakukan optimalisasi operasional yang begitu ketat dan merasa sudah berada pada limit penekanan biaya yang paling rendah (Gambar 1.4). Namun kondisi harga yang stuck pada posisi kisaran bawah ini menyebabkan usaha kontraktor tambang tidaklah cukup dan harus lebih keras lagi menemukan strategi-strategi operasional. Sumber: Data Internal PT.KPP Gambar 1.4: Total Biaya Kontraktor terhadap Pendapatan dan Profit PT. KPP telah melakukan efisiensi dimana biaya penambangan per ton sudah menurun, namun karena adanya negosiasi harga dari pemilik tambang menyebabkan profitabilitas (GPM) juga menurun, Upaya menaikan produksi dengan bernegosiasi dengan pemilik tambang yaitu target produksi di tahun 2015 naik sebesar 150% dari target produksi 2014 diharapkan dapat menurunkan biaya per-ton, namun PT. KPP perlu mewaspadai jika pemilik tambang tidak mampu berjualan dengan harga batu bara yang rendah sehingga terjadi penumpukan stock batu bara di ROM dan beimbas alat KPP tidak bisa diutilisasi secara optimal. Sudah menjadi 6

kewajiban Bisnis Development untuk mencari area baru untuk menutilisasikan kelebihan alat jika target kenaikan produksi di tahun 2015 tidak terealisasi sedangkan alat produksi telah tersedia. PT. KPP menyadari akan kebutuhan pemilik tambang, yaitu pengurangan biaya untuk membayar kontraktor, agar pemilik tambang masih bisa mendapat keuntungan dari harga jual batu bara yang rendah. PT. KPP terbuka untuk negosiasi diskon harga yang diminta oleh pemilik tambang. PT. KPP melakukan berbagai efisiensi dan peningkatan produktivitas agar bisa menggantikan profit yang berkurang karena pemberian diskon tersebut. PT. KPP mempunyai beberapa proyek dengan masing-masing proyek mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, terkait jenis alat, kedalaman dan jarak yang menghasilkan biaya penambangan yang berbeda-beda pula. Selain itu perbedaan biaya dikarenakan oleh adanya nilai Stripping Ratio yang berbeda tergantung kalori batu bara, perlakuan pembersihan batu bara yang berbeda dan biaya sewa lahan yang berbeda-beda, serta jumlah royalty yang berbeda pula terkait kalori batu bara. Perhitungan untuk masing-masing proyek PT. KPP harus dilakukan untuk mengetahui daya tahan masing-masing proyek PT. KPP pada Index Harga berapa akan stop operasi dan berapa besarnya diskon yang masih bisa diberikan oleh PT. KPP. 1.2. RUMUSAN MASALAH Sebagai kontraktor tambang, pada saat harga batu bara turun ikut merasakan dampaknya yaitu pemilik tambang meminta diskon harga jasa 7

penambangan kepada kontraktor yang mengakibatkan profitabilitas PT. KPP sebagai kontraktor menurun (Gambar 1.5). Sumber: Data Internal PT. KPP Gambar 1.5: Pertumbuhan KPP 2003-2014 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengambil perumusan masalahnya adalah pada saat trend harga batu bara turun upaya apa yang bisa dilakukan PT. KPP untuk bisa bertahan, dan sampai harga turun ke Index berapa, masing-masing proyek PT. KPP masih bisa hidup, ataupun akan stop operasi hingga harga batu bara kembali normal. 1.3. PERTANYAAN PENELITIAN Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: 1. Bagaimana ketahanan masing-masing proyek PT. KPP terhadap perubahan harga batu bara, sampai harga batu bara berapa, proyek tersebut tidak akan dihentikan? 2. Bagaimana agar sumber daya yang ada dapat dioptimalkan sehingga dapat menurunkan biaya operasional? 8

3. Bagaimana ketahanan masing-masing proyek PT. KPP terhadap perubahan harga batu bara setelah melaksanakan optimasi sumber daya? 1.4. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ketahanan masing-masing proyek PT. KPP terhadap perubahan harga batu bara, sampai harga batu bara berapa proyek tersebut tidak akan dihentikan. 2. Untuk menentukan rekomendasi agar sumber daya yang ada dapat dioptimalkan sehingga dapat menurunkan biaya operasional. 3. Mengetahui ketahanan masing-masing Proyek PT. KPP terhadap perubahan harga batu bara setelah melaksanakan optimasi sumber daya. 1.5. MANFAAT PENELITIAN Kegunaan akademis dari penelitian ini di harapkan : Mendemostrasikan alat-alat untuk optimasi sumber daya dengan Optimum Fleet Recommendation. Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan : Mengetahui sensitivitas perubahan harga batu bara terhadap alokasi sumber daya yang berdampak pada profitabilitas proyek, implikasi dari analisis ini dapat digunakan untuk seleksi proyek kapan harus terus beroprasi atau dihentikan hingga harga membaik. 9

1.6. BATASAN PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pada tambang terbuka, yang membahas kelayakan bisnis PT. KPP pada saat harga batu bara menurun, Manajemen PT. KPP akan menutup proyek apabila Gross Profit Margin kurang dari 8,00% 1.7. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penelitian ini akan disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Batasan Penelitian dan Sistematika Penulisan BAB 2. LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan pada bab-bab berikutnya. BAB 3. METODOLOGI Bab ini membahas perihal Desain Penelitian, Definisi Istilah, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, dan Metode Analisa Data BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini membahas Data, Pengujian Data dan Pembahasan BAB 5. SIMPULAN, KETERBATASAN, & IMPLIKASI Bab ini membahas Simpulan dan saran penelitian 10