BAB IV PEMECAHAN MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Perancangan Visual Branding Pasar Festival Nusukan

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. yang sedang memainkan alat musik khas keroncong, yaitu flute, ukulele, dan cello.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET


BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

Jenis media yang akan diproduksi :

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 12. Konsep Logo

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV STRATEGI KREATIF

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Ellen Hirzy dalam Microsoft Encarta Reference Library 2008,

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Identitas Logo

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

BAB 5 METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

BAB III METODE PERANCANGAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB V PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV STATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. QuickTime and a TIFF (LZW) decompressor are needed to see this picture.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Bab 3 Metode dan Perancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet)

BAB V VISUALISASI KARYA

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Untuk merepresentasikan judul event ini, yaitu Jakarta Rock Parade 2009,

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar Logo BL Skin Care

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. promosi event konser Rockestra ini terkandung beberapa aspek, yaitu: penggabungan unsur rock dan orkestra.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Gambar Logo Balada Kopaja 2015

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. diambil tidak terlepas dari ilustrasi logo Ultra Disc, super grafis dari. merupakan sebuah perusahaan video rental.

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB 4 KONSEP. Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. melihat target audien yang menjadi sasaran.

BAB III METODE PERANCANGAN. media promosi untuk membantu menjual jasa yang ditawarkan serta kurang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB V HASIL DAN PEMBAHANSAN DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

Transkripsi:

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1. Konsep Umum 4.1.1. Bentuk Sebuah kampanye promosional dengan aplikasi utama pada livery, yang berorientasi pada peningkatan citra perusahaan. Spesifiknya lagi dengan pesan yang mengangkat nilai historis dan kepemimpinan Garuda. Pada akhirnya akan berujung pada perubahan cara pandang para konsumen, mitra dan staf ke arah yang lebih positif. Dalam kampanye ini ada tiga prinsip utama yakni target dapat mengenal sejarah panjang Garuda Indonesia, mencermati/mempertahankan kondisi terkini dan menanam optimisme untuk masa depan. Caranya adalah dengan mengedukasi berbagai pihak yaitu konsumen dan staf sendiri untuk mengetahui latar belakang dari perjalanan mereka selama ini dengan nada yang optimis. Pesan ini disampaikan melalui aplikasi visual livery dan aplikasi pendukung lainnya. 4.1.2. Tujuan Sebagai maskapai kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia ingin menanamkan rasa memiliki dan rasa cinta terhadap maskapai kepada warga negara Indonesia yang ada di mana saja. Pada akhirnya selain perubahan cara pandang yang lebih positif, diharapkan calon konsumen semakin yakin memilih Garuda Indonesia yang berujung pada peningkatan profit, yang pada akhirnya menguntungkan maskapai dan negara Indonesia sendiri. 4.1.3. Sasaran - Konsumen loyal (anggota Garuda Frequent Flyer) - Konsumen potensial: o Usia: 20 55 o Kelamin: Pria dan wanita 31

o Ekonomi: Menengah ke atas (berpenghasilan per bulan Rp5.000.000,- ke atas) o Status pernikahan: Semua o Domisili: Kota-kota utama Indonesia dan internasional, terutama yang dihubungkan oleh jaringan Garuda Indonesia o Pekerjaan: Pembuat keputusan, eksekutif/pelaksana o Pendidikan: Sarjana 1 ke atas - Psikografis: o Proaktif o Pembuat keputusan o Berpikiran terbuka o Perencana - Sosiokultural: Warga negara Indonesia, baik domisili dalam maupun luar negeri. Memiliki pergaulan yang cukup luas, berkeluarga, mapan. Apresiasi tinggi terhadap keselamatan, kualitas dan tanggungjawab, tidak mempermasalahkan harga jika memang pantas/sesuai dengan layanan yang ditawarkan. Percaya proses dan petuah biar lambat/mahal asal selamat. 4.1.4. Reaksi yang diharapkan Setelah melihat kampanye promosional ini, target diharapkan dapat meningkatkan kecintaan pada maskapai nasional, dalam bentuk: - beranggapan positif terhadap semangat baru yang diusung oleh Garuda Indonesia - mengerti nilai historis dan kepemimpinan Garuda Indonesia - memilih Garuda Indonesia sebagai maskapai kepercayaan bilamana memungkinkan 4.1.5. Pesan Garuda Indonesia adalah maskapai yang sejak masa kemerdekaan sudah berjasa kepada negara dan bangsa dan selalu membuktikan komitmennya. Garuda Indonesia telah mempersatukan bangsa baik itu secara historis, 32

kultural dan geografis, serta menjadi agen pembangunan bangsa dan duta di luar negeri. 4.1.6. Nada Berwawasan, optimis 4.1.7. Strategi dan Perencanaan Media 1. Livery Mengambil dua unit armada sebagai armada ikonik yang membawa livery khusus. Kedua unit armada tersebut bertipe Airbus A330-300, atas pertimbangan armada ini armada besar yang memiliki rute dan jadwal terbang domestik dan internasional paling banyak 8. Selain itu pemilihan satu line armada memungkinkan desain dan eksekusi yang lebih konsisten dan sistematik. 2. Lingkungan Bandara, Awak Kabin dan Interior Pesawat - Lencana/pin untuk pramugara/i - Pameran portabel (dengan panel pop-up dan komputer layar sentuh) - Banner gantung 3. Desain Web Microsite yang dihubungkan melalui situs resmi Garuda Indonesia, berisi sejarah maskapai melalui timeline interaktif. 4. Visualisasi Produk a. Cinderamata Cinderamata diberikan untuk anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) dan dijual di Duty Free. Barang-barang berikut juga dapat diberikan sebagai cinderamata resmi perusahaan. 8 Berdasarkan data rute dan fleet yang diperoleh dari PT. Garuda Indonesia, untuk penjadwalan 2007. 33

T-shirt/Polo shirt Mousepad Magnet kulkas, pin/lencana Tas jinjing Kalender meja Pulpen Payung b. Barang cetak Amplop tiket Boarding pass Poster 4.1.8. Mandatori Eksekusi harus memuat dan/atau tunduk pada sistem identitas visual Garuda Indonesia, baik secara konkrit (secara teknis dan peraturan) maupun tidak (melalui aura, feeling, kesan) yang telah ditetapkan. 4.2. Konsep Khusus 4.2.1. Strategi Verbal 4.2.1.1. Positioning Dalam kampanye ini akan digunakan verbal yang mendukung nada bicara kampanye yakni berwawasan dan optimis. Sudut pandang eksekusi verbal akan berorientasi pada konsumen (afektif posesif). 4.2.1.2. Slogan Satu Garudaku, Satukan Indonesiaku 4.2.1.3. Kata Kunci Bersejarah, Pemersatu, Pemimpin, Tumpuan, Harapan 4.2.2. Strategi Visual Ada beberapa pertimbangan untuk visualisasi. Visualisasi hendaklah mendukung: - nada berwawasan dan optimis 34

- mengkomunikasikan perjalanan perusahaan yang mencerminkan kepemimpinan dan keteladanan, sekaligus menempatkan masyarakat Indonesia sebagai subjek - universalisme dan keterbukaan dalam memaknai representasi keindonesiaan - identitas visual Garuda Indonesia Melengkapi faktor-faktor di atas, eksekusi visual tidak akan menampilkan elemen tradisional dengan mentah atau gamblang. Eksekusi akan menyesuaikan zaman yang serba segar dan modern. Garis besarnya adalah visualisasi kontemporer yang berbaur dengan elemen lokal yang diambil intisarinya. Warna-warna yang digunakan juga akan sesuai dengan spektrum warna masyarakat dan geografis Indonesia, yang sesuai jika disandingkan dengan standar Garuda Indonesia. Livery adalah muara dari seluruh konsep desain. Khusus untuk livery, dua unit armada akan menampilkan dua desain yang berbeda namun dengan sistem yang berhubungan satu sama lain. Desain-desain ini akan menampilkan dua tema besar antara lain: Alam Aplikasi ini akan menampilkan elemen-elemen yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia Manusia dan Budaya Aplikasi ini akan menampilkan elemen-elemen yang berhubungan dengan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia Untuk media aplikasi lain, kecenderungannya akan sama, dan bahkan akan menggunakan ilustrasi yang sama dengan yang ada pada livery, namun tentu disesuaikan dengan sifat dan tujuan dari aplikasi-aplikasi tersebut. Pada intinya, setiap aplikasi akan mengkomunikasikan setidaknya satu dari tiga hal: penyatuan budaya, penyatuan wilayah dan penyatuan historis. 35

4.3. Konsep Media 4.3.1. Proses Kerja Proses kerja dibagi dalam tiga tahap, yakni pengumpulan data, pengolahan data dan visualisasi. Penjelasan per tahap sebagai berikut: Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari sampai Maret akhir, dengan narasumber utama PT. Garuda Indonesia yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Unit-unit yang dikunjungi antara lain Komunikasi Perusahaan, Promosi dan Biro Umum. Dari ketiga biro ini, penulis mendapatkan beragam data primer dan sekunder, seperti antara lain data statistik, materi cetak, foto-foto dan manual visual identitas. Selain itu juga penulis berkesempatan mewawancara beberapa narasumber yang berhubungan dengan komunikasi visual perusahaan. Pengumpulan data selain dilakukan dengan tatap muka juga melalui korespondensi email dengan staf perusahaan, lalu penulis juga melakukan konsultasi dengan pihak luar seperti para pakar dan profil konsumen. Data tentang Garuda Indonesia dan hal-hal yang berkaitan dengan topik (branding, budaya, masyarakat Indonesia, supergrafis) juga didapatkan dari data sekunder yang tersebar di Internet, media massa dan bahan cetak lain yang relevan. Pengolahan Data Setelah terkumpul, data-data tersebut diolah dengan cara mensortir mana yang paling dibutuhkan/penting, terutama berkaitan dengan rancangan livery dan materi-materi yang berhubungan dengan profil dan sejarah Garuda Indonesia, karena topik inilah yang diangkat menjadi visualisasi. Penulisan laporan dimulai terlebih dahulu sebelum masuk dalam visualisasi agar konsepnya kuat dan jelas. Visualisasi Dari hasil sortiran data tersebut, data-data yang berkaitan dengan branding, budaya, Indonesia dan supergrafis digunakan untuk mulai membuat sketsa desain livery yang bertemakan budaya dan alam, seperti tampak dalam sketsa. 36

Setelah desain livery selesai, tahap selanjutnya adalah membuat aplikasi besar lainnya seperti situs web dan pameran, yang lebih banyak menggunakan materi-materi yang berhubungan dengan sejarah perusahaan. Ketika pekerjaan-pekerjaan mayor telah diselesaikan minimal 80 90%, pekerjaan dilanjutkan dengan merancang karya-karya yang sifatnya minor seperti gimik, poster dan lain-lainnya. 37

Seluruh proses melalui beberapa tahap Preview (1, 2 dan 3), yang juga melalui bimbingan oleh pembimbing dan terus mengalami penyempurnaan. Masukan dari pihak-pihak lain juga dipertimbangkan. Ketika Preview 3 yang juga kelayakan untuk Judicium, karya sudah 80 90% terselesaikan dan tinggal mengalami penyempurnaan. 4.3.2. Contoh Hasil Karya Berikut adalah beberapa contoh karya dan penjelasan per media. Visual karya yang lebih lengkap ada dalam CD-ROM yang terlampir. Identitas Logo & Warna 38

Konsep logo ini adalah burung Garuda (yang diadopsi dari logo Garuda Indonesia) yang terbang dan membawa bendera merah putih. Bentuk bendera merah putih yang bentuknya menyerupai sayap burung yang membentang juga dapat diartikan sebagai satunya atau menjiwanya semangat keindonesiaan di burung Garuda tersebut. Arah ke kanan adalah lambang optimisme. Tampilan modern, optimis dan ringkas. Logo dilengkapi dengan logotype Satu Garudaku Satukan Indonesiaku yang dicetak dalam huruf besar. Konfigurasinya ada dua, yakni normal dan memanjang horizontal. Konsep warna yang digunakan adalah turunan dari sistem identitas Garuda Indonesia ditambah warna pelengkap merah dan beberapa gradasi coklat yang diambil dari susunan warna seragam pramugara dan pramugari Garuda Indonesia. Namun dalam aplikasi lainnya, warna-warna lain seperti biru Garuda tetap digunakan sebagai variasi. Tipografi Salah satu jenis huruf yang menjadi bagian identitas visual resmi Garuda Indonesia hari ini adalah Rotis dengan variasi-variasinya. Khusus untuk promosi ini dipilih Rotis Sans Serif. Huruf ini dipilih juga karena sifatnya yang elegan, modern dan sederhana, sesuai dengan jiwa Garuda Indonesia itu sendiri. Sebagai pelengkap, dipilih jenis huruf Snell Roundhand Regular 39

untuk melengkapi aplikasi pada situs web dan pameran portabel, dengan tujuan menyiratkan kesan klasik dan historis. Livery Tema Budaya Tema Alam Ada dua rancangan yakni yang bertema budaya dan bertama alam nusantara. Keduanya memiliki sistem/benang merah dan gaya ilustrasi yang sama, yakni ilustrasi kontemporer berbasis vektor yang mengambil intisari budaya dan alam Indonesia. Warna-warna yang digunakan sama antara dua desain hanya dibedakan dari warna tertentu yang ditonjolkan. Bentuk visualisasi juga mengadopsi identitas kampanye. Khusus untuk tailfin, atau ekor, identitas Garuda Indonesia sengaja dihilangkan untuk memberikan efek yang berbeda dan mengejutkan, selain juga menunjukkan ikon lain dari kampanye ini yakni burung Garuda dalam bentuk wayang. Hal ini tidak 40

bermasalah karena tidak dilarang dalam buku manual identitas visual Garuda Indonesia. Teknis: Cat Situs Web Format situs web sendiri adalah sebuah mikrositus (microsite), yakni situs yang bersarang di dalam situs lain, dalam hal ini dalam situs web Garuda Indonesia yang sudah ada. Pengunjung akan meng-klik sebuah grafis/tombol yang akan membawa mereka ke sebuah jendela pop-up, dengan ukuran yang sudah fixed. Setelah itu akan ditampilkan timeline (kronologis) sejarah Garuda Indonesia yang dinamakan Museum Garuda. Bentuknya memanjang horizontal, pengunjung tinggal meng-klik tombol Geser ke kanan yang sudah disediakan untuk mempelajari sejarah Garuda secara interaktif. Selain itu juga ada menu Download di mana pengunjung dapat memperoleh beberapa benda gratis seperti wallpaper, screensaver dan iklan-iklan Garuda Indonesia. Teknis: Flash, xhtml. Dimensi jendela pop-up 1000px x 500px. 41

Pameran Portabel 42

Tidak jauh berbeda dengan situs web, hanya dengan modifikasi sesuai ukuran dan keperluan. Teknis: Ada dua jenis pameran portabel yakni yang besar (menggunakan tiga buah popup panel dan satu komputer) dan yang kecil (menggunakan satu buah popup panel dan dua komputer). Penggunaannya disesuaikan dengan ukuran space yang tersedia. Ukuran 3,365m x 2,220m. Jenis bahan FlexyFace Frontlit, cetak digital. Poster Eksekusi pada poster, yang sekaligus bisa menjadi iklan cetak di koran atau majalah ini, cenderung fokus pada citra foto untuk memperkuat realitas, mengejar kesan berwibawa dan berwawasan, terus terang dan menghindari kerumitan yang bisa terjadi jika menggunakan ilustrasi lain yang ada. Ada tiga jenis poster yakni yang bertema historis, kepemimpinan dan budaya. Teknis: Ukuran 35cm x 54cm. Jenis kertas art paper, 220 gram, cetak separasi. 43

Boarding Pass Ilustrasi berbasis livery. Teknis: Bahan standar boarding pass. Cetak separasi. Kalender Meja Ilustrasi berbasis livery dan foto-foto dokumentasi sejarah Garuda Indonesia. Teknis: Kertas art paper 220 gram. Cetak Separasi. 44

Amplop Tiket Ilustrasi berbasis livery. Teknis: Matte paper 100 gram. Cetak separasi. Banner Gantung (pelengkap pameran) Ilustrasi berbasis livery dan foto-foto dokumentasi Garuda Indonesia. Teknis: Dimensi 180cm x 90cm, Flexy Frontlit. Digantung menggunakan pemberat pasir. 45

Gimik Ilustrasi berbasis livery dan foto-foto dokumentasi Garuda Indonesia. Teknis: Beragam. 4.3.3. Tabel Karya Tabel Karya dan Skenario Panel Presentasi Sidang No. Karya Panel 1. Sistem Logo A x 1 2 Sistem Warna dan Tipografi B x 1 3. Livery (2D, 3D) A x 4 4 Proyeksi Livery B x 1 4. Situs Web A x 3 5. Pameran Portabel Besar A x 1 6. Pameran Portabel Kecil A x 1 7. Banner Gantung A x 1 8. Poster 1 A x 1 46

9. Poster 2 A x 1 10. Poster 3 A x 1 11. Ticket Holder dan Boarding Pass A x 1 12. Kaos A x 1 13. Kalender A x 1 14. Payung & Tote Bag A x 1 15. Mousepad, Pulpen, Pin dan Lencana A x 1 16. Proses Kerja C x 1 Total 22 panel A 4.3.4. Penjadwalan Promosi Berikut adalah garis besar penjadwalan promosi ini. Rentang waktu adalah sepanjang 12 bulan pada tahun 2009, dimulai pada bulan Januari sesuai hari ulang tahun Garuda Indonesia ke-60. Tugas Akhir ini tidak mencakup kampanye iklan, namun promosi ini tetap akan berjalan bersamaan dengan kampanye iklan. *Livery direncanakan akan terpasang selama 3 tahun, 2 tahun lebih setelah program promosi sebenarnya. 47