PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS TIM ALOKASI PEMERIKSAAN TINGKAT KANTOR WILAYAH DJP

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-112/PJ1996 Tanggal : 5 Desember ,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAL KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA PPn BM) ( F )

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

DAFTAR BLANKO/FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PSL PPN & PPn BM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

LEMBAR ISIAN HASIL PEMERIKSAAN PROGRAM PENGKAJIAN PENGISIAN SPT WAJIB PAJAK BADAN. 6. Status Badan : (a) Pusat (b) Pusat (c) BUT

Surat Ketetapan Pajak. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

NOTA PEMINDAHAN SPT MASA PPN DARI KELOMPOK A KE KELOMPOK B NOMOR : Nomor : Lampiran : Kepada Yth. Sek. Kas Penagihan dan Verifikasi Ka. UPP *) di-...

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

PENETAPAN DAN KETETAPAN

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Pengertian & Tujuan Pemeriksaan

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Koordinator : Budi Santoso SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KETENTUAN UMUM & TATACARA PERPAJAKAN ( KUP )

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

Lampiran 1 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-13/PJ.51/1998 Tanggal : 22 Juni 1998

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk kesejahteraan rakyat. Pajak merupakan salah satu penerimaan terbesar negara perlu terus

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

SIAPA PEMBAYAR PAJAK: WAJIB PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara

BAB 2 LANDASAN TEORI. undang-undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk menyediakan barang

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN

SEMINAR PERPAJAKAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

NPWP dan Pengukuhan PKP

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK...

Y. PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI FORMULIR TAHUN PAJAK

LEMBAR ISIAN HASIL PEMERIKSAAN PROGRAM PENGKAJIAN PENGISIAN SPT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. N P W P N a m a...

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

KUP KETETAPAN DAN PENAGIHAN PAJAK

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbukti bahwa pada pendapatan negara sebesar Rp Triliun bersumber

Hasudungan Hutasoit, SE, M.Ak FEB UTA45 Jakarta

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

Lampiran 1 Standar Pelayanan Administrasi Perpajakan. Jenis Pelayanan Persyaratan Yang Diperlukan Waktu Penyelesaian.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

NO. Jenis Formulir Kode Formulir Ukuran Rangkap I. PPh Badan/Orang Pribadi F F F

1 dari 4 11/07/ :43

Kertas Kerja Pemeriksaan, Laporan Hasil Pemeriksaan, dan Nota Penghitungan

TINGKAT RISIKO PENGUSAHA KENA PAJAK

PPh Pasal 21. Maksud. Dasar Hukum. Objek Pemotongan Pemotong PPh Pasal 21. Bukan Pemotong PPh Pasal 21. Penerima Penghasilan

PERKEMBANGAN E-COMMERCE

AKUNTANSI PPN & PPnBM

PEMERIKSAAN PAJAK. Pelaksanaan : Pemeriksaan Pajak/Auditor

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahin 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

Transkripsi:

Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN PPn BM I. Pajak Keluaran 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung pajak keluaran dengan rincian sebagai berikut: - Penjualan seluruhnya = a - Potongan penjualan = b - Penyerahan BKP/JKP dan Non BKP/JKP = c = a - b - Penyerahan Non BKP/JKP = d - Penyerahan BKP/JKP = e = c - d - Penjualan ekspor = f - Penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemungut PPN = g - Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, ditanggung pemerintah, dibebaskan dan atau tidak dipungut = h - Retur penjualan = i - Penyerahan BKP/JKP terkena PPN = j = e-f-g-h-i - Penyerahan sebelum masa pajak yang diperiksa yang PPN-nya dipungut pada masa yang diperiksa = k - Penyerahan BKP/JKP yang harus dipungut PPN pada masa yang diperiksa = m = j+k-l - Pemakaian sendiri = n - Pemberian hadiah = o - Pemberian untuk contoh = p - Dasar Pengenaan Pajak = A = m+n+o+p - PPN Keluaran untuk masa yang diperiksa = B = 10% X A 2. Cocokkan penjualan seluruhnya (a), potongan penjualan (b), penyerahan non BKP/JKP (d), penyerahan BKP/JKP (e), penjualan ekspor (f), dan retur penjualan (i) ke masingmasing buku besarnya. 3. Teliti kebenaran jumlah penyerahan bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa yang faktur pajaknya dibuatkan pada masa yang diperiksa. 4. Teliti ketetapan pembuatan Faktur Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Yakinkan kebenaran penyerahan kepada pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPN (g) dan penyerahan yang PPN-nya ditangguhkan dan ditanggung oleh pemerintah (h) dengan memeriksa ke dokumen pendukungnya. 6. Trasir pemakaian sendiri (n), pemberian hadiah (o) dan pemberian untuk contoh (p) ke dokumen pendukungnya dan perhatikan otorisasi dari pejabat yang berwenang. 7. Lakukan penghitungan kembali jumlah penyerahan/penjualan yang terhutang PPN dan jumlah pajak keluarannya. II. Pajak Masukan 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung pajak masukan dengan rincian sebagai berikut: a. Pembelian bruto = a b. Potongan pembelian = b c. Retur Pembelian = c d. Pembelian bersih d = a-b-c

e. Pembelian bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa yang faktur pajaknya diterima pada masa yang diperiksa = e f. Pembelian pada masa yang diperiksa yang faktur pajaknya diterima sesudah masa yang diperiksa = f g. Pembelian yang tidak ada hubungan langsung dengan usaha = g h. Pembelian yang berhubungan langsung dengan usaha C= d+e-f-g i. Pajak masukan yang dapat dikreditkan = D = 10% X C Catatan: Pajak Masukan dari Pengusaha kena Pajak yang telah dicabut NPPKP-nya tidak dapat dikreditkan. 2. Cocokkan pembelian bruto (a), potongan pembelian (b) dan retur pembelian (c) ke Saldo pada buku besar. 3. Cocokkan/bandingkan faktur pembelian bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa dengan faktur pajaknya yang diterima di bulan berikutnya. 4. Trasir retur pembelian ke dokumen pendukungnya. 5. Lakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masuk yang dapat dikreditkan dengan memperhatikan catatan mengenai Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan (perhatikan Pasal 9 ayat (8) huruf i UU Nomor 18 TAHUN 2000). 6. Periksa apakah Pajak Masukan yang dijadikan Kredit Pajak berasal dari pembelian barang yang berhubungan langsung dengan menghasilkan BKP, bila tidak lakukan koreksi atas kredit pajak tersebut. 7. Teliti Pajak Masukan yang dikreditkan untuk Masa Pajak yang tidak sama (perhatikan Pasal 9 ayat (9) UU Nomor 18 TAHUN 2000). 8. Periksa apakah PPN Masukan yang dikreditkan benar-benar dibeli dari PKP dan apakah seluruh penjualan BKP telah dipungut PPN keluarannya. 9. Periksa apakah terdapat PPN masukan yang dibebankan ke harga pokok barangnya. Bila ada periksa apakah retitusi yang diterimanya telah dilaporkan sebagai pendapatan, bila belum lakukan koreksi positif menambah laba kena pajak. 10. Berikan cap "TELAH DIPERHITUNGKAN" pada faktur Pajak Masukan dengan menggunakan cap yang telah ditentukan dan di parap. 11. Dalam hal Masa Pajak yang diperiksa meliputi Masa Pajak bulan ketiga setelah Tahun Buku, yakinkan bahwa Pengusaha Kena Pajak telah melakukan penghitungan kembali Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 643/KMK.04/1994 dan atau Keputusan Menteri Keuangan Nomor 575/KMK.04/2000 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak III. Pajak Penjualan atas Barang Mewah 1. Dapatkan angka-angka dari PKP untuk menghitung Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan rincian sebagai berikut: - Penjualan bruto yang terkena PPnBM = a - Retur penjualan dengan potongan lain = b - Penjualan bersih = c= a-b - Penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemungut PPnBM = d - Penyerahan yang PPnBM-nya ditangguhkan = e - Penyerahan sebelum masa yang diperiksa yang PPnBM-nya dipungut pada masa yang diperiksa = f - Penyerahan pada masa yang diperiksa yang PPnBM-nya dipungut pada masa sesudah masa yang diperiksa = g

- Penjualan bersih kena pajak = h = c-d-e+f-g - PPnBM yang terutang untuk masa yang diperiksa = A = tarif PPnBM X h 2. Cocokkan penyerahan bulan terakhir sebelum masa yanng diperiksa dengan faktur pajaknya yang dibuat dalam masa yang diperiksa. 3. Yakinkan kebenaran penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemunngut PPn BM (d) dan penyerahan yang PPn BM-nya ditangguhkan (e) dengan memeriksa dokumen pendukungnya. 4. Periksa penyetoran PPn BM selama masa yang diperiksa (B) ke surat setoran pajak dan SPT Masa yang bersangkutan. 5. Hitung jumlah PPn BM yang masih harus dibayar = (C) = (A) - (B) 6. Teliti apakah pembayaran dimuka oleh Bapeksta telah dimasukkan oleh Wajib Pajak dalam SPT Masa.

Lampiran 2 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (PEMERIKSAAN SEDERHANA KANTOR/LAPANGAN) Nomor : (I) Tanggal : (II) I. UMUM A. IDENTITAS PENGUSAHA KENA PAJAK 1. Nama : 2. NPWP : 3. Nomor Pengukuhan PKP : Tanggal Pengukuhan PKP : 4. Bentuk Usaha : 5. Alamat dan Telepon ( ) Badan ( ) Orang Pribadi a. Kantor Pusat : b. Lokasi Usaha 6. Klasifikasi Lapangan Usaha : 7. Status Permodalan : ( ) PMA ( ) PMDN ( ) BUMN ( ) Go Publik ( ) Swasta Lainnya 8. Status Badan Usaha : ( ) Pusat ( ) Cabang 9. Penanggung jawab : Nama : Jabatan : Alamat dan Nomor Telepon : 10. Pendirian : a. Tanggal dan Tempat Pendirian Akte Notaris : No. akte : b. Akte Perubahan (terakhir) Tangga : Notaris : Nomor : Perihal/Tentang : 11. Permodalan dan Daftar Pemegang Saham a. Permodalan Modal Statuair : Modal Ditempatkan : Modal Disetor : : ( ) Tunggal ( ) BUT

b. Daftar Pemegang Saham : 12. Pengurus a. Dewan Direksi No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan b. Dewan Komisaris No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan B. PEMBUKAAN WAJIB PAJAK a. Metode Pembukuan : ( ) Kas ( ) Akrual b. Penataan Pembukuan : ( ) Manual ( ) Semi Komputer ( ) Komputer c. Bila Pembukuan Secara Manual : Buku-buku yang digunakan d. Tahun Buku : Mulai...s/d... e. Laporan Keuangan : ( ) Disusun sendiri disusun/diaudit ( ) BPKP ( ) Kantor Akuntan Publik f. Pendapat Pemeriksa mengenai : Pembukuan Wajib Pajak C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TAHUN YANG DIPERIKSA 1. Pelaksanaan Kewajiban : ( ) Dilakukan Sendiri Perpajakan Dilakukan ( ) Konsultan Pajak Nama Konsultan Pajak : No. Surat Izin Kerja : 2. Ketaatan Pemasukan SPT Masa : ( ) Tepat Waktu... bulan PPN/PPn BM ( ) Tidak Tepat Waktu... bulan ( ) Tidak ada Laporan... bulan 3. Ketaatan Pembayaran/Setoran : ( ) Tepat Waktu... bulan Masa PPN/PPn BM ( ) Tidak Tepat Waktu... bulan ( ) Tidak ada Laporan... bulan

4. Tunggakan Pajak No. Nama dan Tanggal SKP dan STP Jumlah Tunggakan Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Surat Keberatan D. PENUGASAN PEMERIKSAAN 1. Surat Panggilan Pemeriksaan Nomor : Tanggal : 2. Tahun Pajak (Masa Pajak) : 3. Tempat Pemeriksaan : ( ) Kantor ( ) Lapangan 4. Kode Unit Kerja Pemeriksaan : 5. Laporan Pemeriksaan Terdahulu a. Nomor LPP : b. Tanggal LPPf : E. GAMBARAN KEGIATAN USAHA KENA PAJAK F. DATA/ INFORMASI YANG TERSEDIA 1. Berkas Data (KP.PDIP.3.17) 2. SPT Masa PPh Pasal 25 No. Bulan/ Masa Tanggal Setor Tanggal Lapor Jumlah Keterangan 3. SPT Masa PPh Pasal 21 No. Bulan/Masa Karyawan Tetap Harian Tanggal Setor Tanggal Lapor Jumlah Keterangan 4. SPT Masa PPN Penjualan Ekspor Penyerahan yang PPN-nya Tidak Dipungut/Ditunda/Ditangguhkan Penyerahan yang PPN-nya Dibebaskan/DTP Penyerahan kepada Pemungut PPN Penyerahan kepada BKP/ JKP Bukan Pemungut eks Keppres 56/1998 Pemakaian Sendiri Retur Penjualan Jumlah Penyerahan Barang Kena Pajak Pajak Keluaran Seluruhnya Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pemungut PPN PPN Retur Penjualan Pajak Keluaran yang harus dipungut Sendiri

PPN yang dapat diperhitungkan Pajak Masukan Impor Pajak Masukan Dalam Negeri Pajak Masukan Tidak Sama a. Impor b. Dalam Negeri Lain-lain (disetor sendiri) Retur Pembelian Jumlah PPN yang dapat diperhitungkan Kompensasi Kelebihan PPN Bulan Lalu PPN Kurang/(Lebih) Bayar Dikompensasikan ke Masa Berikutnya PPN yang Kurang/ (Lebih) Bayar 5. Evaluasi Kepantasan Omzet PPN Dihubungkan dengan Setoran Masa PPh Pasal 25 dan Pasal 21 Masa/ Bulan Penyerahan PPh Pasal 25 PPh Pasal 21 Ratio 1 2 3 2 : 1 3 : 1 Kesimpulan Pemeriksa : G. DAFTAR LAMPIRAN H. KONFIRMASI No. Permintaan Konfirmasi Ditujukan ke Jumlah PPN () Jawaban Konfirmasi Isi Jawaban I. PELAKSANAAN PEMERIKSA A. POS-POS YANG DIPERIKSA

B. PENJELASAN DAN PENILAIAN ATAS POS-POS YANG DIPERIKSA III. HASIL PEMERIKSA A. IKHTISAR KOREKSI No A. Dasar Pengenaan Pajak Uraian 1. Penyerahan yang Terutang PPN a. Ekspor b. Penyerahan yang PPN-nya: - Tdk dipungut/ditunda/ditangguhkan - Dibebaskan/DTP c. Penyerahan Kepada Pemungut PPN d. Penyerahan Kepada Pihak Lain Yang Bukan Pemungut PPN e. Pemakaian Sendiri/Pemberian Cuma- Cuma f. Penyerahan dengan Tarif Efektif g. Dikurangi Retur Penjualan dari Penyerahan yang Terutang PPN Jumlah Penyerahan yang terutang PPN 2. Penyerahan yang Tidak Terutang PPN a. Penyerahan Seluruhnya b. Dikurangi Retur Penjualan atas Penyerahan yang Tidak Terutang PPN Penyerahan yang Tidak Terutang PPN Jumlah Penyerahan B. Pajak Pertambahan Nilai Pajak Keluaran Pajak Masukan Impor Pajak Masukan Dalam Negeri Pajak Masukan dari masa tidak sama: Impor Dalam Negeri PPN atas Retur Pembelian Kompensasi Kelebihan PPN Bulan Lalu PPN yang Kurang/(lebih) Dibayar SPT Menurut Pemeriksa Koreksi

B. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) A. Penyerahan BKP/JKP URAIAN 1. Penyerahan Terutang Pajak a. Ekspor b. Tidak Dipungut/Ditangguhkan/DTP c. Kepada Pembeli Lokal d. Kepada Pemungut PPN (SSP Diterima) e. Pemakaian Sendiri 2. Penyerahan Tidak Terutang Pajak a. Dibebaskan b. Tidak Dikenakan 3. Dikurangkan Retur Penjualan 4. Penyerahan Seluruhnya 5. PPN disetor dimuka dalam masa pajak sama 6. Pajak Keluaran yang dipungut Sendiri B. Kredit Pajak Pertambahan Nilai 1. Pajak Masukan Impor untuk Penyerahan Terutang Pajak 2. Pajak Masukan Lokal untuk Penyerahan Terutang pajak 3. Pajak Masukan dari Masa Pajak tidak sama 4. Kompensasi Kelebihan PPN 5. PPN yang telah disetor 6. Dikurangi a. Retur Pembelian b. Pembayaran Pendahuluan/Pengembalian oleh BAPEKSTA 7. Jumlah Kredit Pajak C. Penghitungan Pajak Terhutang 1. Pajak Keluaran Dipungut Sendiri 2. Pajak masukan (Kredit Pajak) 3. PPN kurang (lebih) dibayar 4. Dikurangi: - Dikompensasikan ke masa pajak berikutnya - Dikembalikan sesuai SKPLB 5. PPN yang kurang (lebih) dibayar 6. Ditambah Sanksi Administrasi - SKPKB : Bunga Pasal 13 (2) KUP - SKPKB : Kenaikan Pasal 13 (3) KUP - STP : Denda Pasal 14 (4) KUP 7. Jumlah Sanksi Administrasi PPN yang masih harus dibayar DPP PPN

2. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah A. Penyerahan BKP/JKP terutang pajak a. Kepada pembeli lokal b. Ekspor c. Kepada Pemungut d. Pemakaian Sendiri Jumlah B. Dikurangi a. Retur Penjualan b. Jumlah PPn BM atas perolehan BKP yang diekspor C. Penghitungan PPn BM terutang a. b. c. PPn BM atas penyerahan BKP terutang pajak Dikurangi PPn BM yang telah disetor PPn BM yang kurang (lebih) dibayar d. Ditambah Sanksi Administrasi - Bunga Pasal 13 (2) KUP - Kenaikan Pasal 13 (3) KUP - Denda Pasal 14 (1) KUP Jumlah Sanksi Administrasi PPn BM yang masih harus (lebih) dibayar IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSA 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN Uraian Pajak Keluaran Eks Keppres 56/1988 Pajak Keluaran Dipungut Sendiri Pajak Masukan Kelebihan Bulan Lalu Kurang (Lebih) dibayar Telah dikompensasikan ke masa berikutnya Kurang (Lebih) dibayar Sanksi Administrasi Kenaikan Pasal 13 (3) KUP Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi PPN yang masih harus (lebih) dibayar

Pajak Masukan yang Seharusnya Dipungut Pajak yang Telah Dipungut Pokok Pajak yang Kurang Dipungut Sanksi Adminstrasi Pasal 13 (2) KUP PPN Pemungut yang Masih Harus Dibayar 2. USUL PEMERIKSA Penelaah Ketua Tim Anggota Tim... NIP... NIP... NIP Menyetujui dan Menetapkan... NIP.