HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

MATERI DAN METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

Bab III Bahan dan Metode

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

Tujuan : Menentukan suhu pemasakan dan range jumlah dekstrin yang digunakan.

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

3. METODOLOGI PENELITIAN

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

Lampiran 1. Prosedur analisis

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

1 Lampiran 1. Prosedur dan Hasil Percobaan Pendahuluan A. Karakterisasi Nira Tebu Tujuan : Mengetahui sifat fisik dan kimia nira tebu yang digunakan dalam penelitian Prosedur : 1) Pengujian sifat kimia, terdiri dari penentuan nilai ph menggunakan ph meter, penentuan kadar gula pereduksi dengan metode DNS dan penentuan total asam. ) Pengujian sifat fisik, terdiri dari warna, aroma, kekentalan, dan dokumentasi foto menggunakan kamera digital Hasil : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Pengujian a. Sifat Kimia : - ph - Gula Pereduksi - Sukrosa - Total Asam b. Sifat Fisik : - Warna - Aroma - Kekentalan Gambar Nira Tebu Hasil 5,1,75% 19 %,5 mleq Hijau tua keruh Khas nira tebu segar Encer Kesimpulan : Nilai ph nira tebu hasil penggilingan agak asam (ph 5,1) berpotensi untuk cepat mengalami kerusakan sehingga perlu FTIP00160/095

dilakukan upaya sebagai berikut : Penyaringan nira tebu untuk menghilangkan padatan terlarut Penggunaan wadah yang bersih dan bebas mikroba (dilakukan penyemprotan dengan etanol 70%) Penanganan suhu dingin selama transportasi nira tebu dari lokasi penggilingan menuju laboratorium untuk mencegah atau mengurangi kerusakan nira tebu B. Pembuatan dan Karakterisasi Serbuk Akar Kawao [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Tujuan : Menghasilkan serbuk akar kawao dan mengetahui sifat fisik dan kimianya Prosedur : a. Pembuatan serbuk akar kawao Akar kawao disortasi dan dibuang bagian yang tidak digunakan (trimming) kemudian diiris tipis-tipis sehingga menjadi bentuk simplisia. Simplisia akar dikeringkan menggunakan oven blower pada suhu 35 C selama 7- hari. Simplisia kering kemudian digiling menggunakan retsch mill agar menghasilkan serbuk dan dilakukan pengayakan untuk mendapatkan serbuk dengan ukuran halus menggunakan ayakan tyler ukuran 0 mesh. Bahan yang tidak lolos pada ukuran 0 mesh akan digiling menggunakan hammer mill hingga menghasilkan serbuk yang bisa lolos pada ayakan tersebut FTIP00160/096

3 Akar Kawao Sortasi Pencucian Pencucian Pengirisan Tebal = 5-6 mm [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Pengeringan (dalam oven blower) T= 350C, t = 7- hari Penggilingan dengan Retsch mill/ Hammer mill Pengayakan (ayakan tyler ukuran 0 mesh) Serbuk akar kawao b. Karakterisasi serbuk akar kawao Serbuk akar kawao diuji untuk mengetahui sifat fisik dan kimianya. Pengujian sifat fisik terdiri dari pengamatan warna, aroma dan ukuran serbuk yang dihasilkan. Pengujian sifat kimia terdiri dari penentuan kadar air (AOAC, 1990), kadar abu cara kering (AOAC, 1990), kadar protein metode mikro kjeldahl FTIP00160/097

(AOAC, 1990), kadar lemak metode soxhlet (AOAC, 1990), dan kadar karbohidrat metode by deference. Selain itu juga dilakukan pengukuran rendemen dan pengamatan penyimpanan serbuk akar kawao selama 7 hari pada suhu kamar dan suhu dingin. Hasil : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Karakter Sifat Fisik : - Warna - Aroma - Ukuran Sifat Kimia : - Kadar air - Kadar karbohidrat - Kadar lemak - Kadar abu - Kadar nitrogen Rendemen Penyimpanan : - Suhu ruang - Suhu dingin Gambar : - simplisia akar kawao Hasil Pengamatan Coklat muda Khas akar kawao 0 mesh 10,11% 6,37% 1,50%,90% 1,5% 6,7% Bau amoniak menyengat Tidak berbau amoniak - serbuk akar kawao Kesimpulan : Serbuk akar kawao memiliki kadar air cukup rendah. Kadar karbohidrat yang tinggi terdiri dari kandungan serat dan kadar nitrogen diduga menjelaskan kadar alkaloid dalam serbuk akar FTIP00160/09

5 kawao. Untuk menghasilkan serbuk akar kawao diperlukan pengeringan selama hari dan menghasilkan rendemen 6,7%. Penyimpanan serbuk akar kawao yang baik adalah pada suhu dingin agar tidak terjadi degradasi komponen aktif yang ditandai adanya bau amoniak. C. Pembuatan dan karakterisasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol Tujuan : Memperoleh ekstrak akar kawao fraksi larut etanol yang akan digunakan untuk percobaan selanjutnya serta mengetahui sifat fitokimia dan fisiknya. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Prosedur : 1) Ekstraksi akar kawao fraksi larut etanol serbuk akar kawao sejumlah 300 gram ditempatkan dalam beaker glass 1 liter kemudian ditambahkan etanol 95% sebanyak bagian serbuk akar kawao lalu dimaserasi selama jam. Hasil maserasi selanjutnya dipekatkan menggunakan rotavapor selama jam. Pemekatan menggunakan rotavapor menghasilkan larutan sangat kental dan berminyak. Ekstrak tersebut disimpan menggunakan botol gelap dan ditempatkan dalam refrigerator. ) Karakterisasi ekstrak akar kawao, terdiri dari karakterisasi fitokimia dan fisik. Karakterisasi fitokimia terdiri dari flavanoid, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid, steroid, dan fenol (Harbone, 197). Sedangkan karakterisasi fisik terdiri dari warna, FTIP00160/099

6 aroma, kekentalan, dan penampakan keseluruhan (dokumnetasi foto). Hasil : Karakteristik ) Fitokimia : - Flavanoid - Alkaloid - Saponin - Tanin - Triterpenoid - Steroid - Fenol 3) Fisik : - Warna - Aroma - Kekentalan Gambar Hasil Pengamatan ++++ ++++ ++++ ++++ ++ ++++ Cokelat kehitaman Sedikit aroma etanol Sangat kental [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ekstrak akar kawao fraksi larut etanol masih mengandung Komponen fitokimia yang penting yang umumnya bersifat sebagai antimikroba, sehingga dapat digunakan untuk menghambat kerusakan nira tebu D. Penentuan kisaran konsentrasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol Tujuan : Menentukan kisaran konsentrasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol optimum dalam menghambat kerusakan nira tebu yang akan dicobakan dalam penelitian utama Prosedur : 1) Persiapan Nira Tebu FTIP00160/100

7 Nira tebu yang diperoleh dari hasil penggilingan diberikan perlakuan penyaringan, penempatan dalam wadah bersih dan transportasi ke laboratorium dalam kondisi dingin atau menggunakan coolbox yang ditambahkan es batu. ) Penambahan ekstrak akar kawao dalam nira tebu Ekstrak akar kawao diperoleh dari hasil pembuatan ekstrak akar kawao fraksi larut etanol saat percobaan tahap sebelumnya. Ekstrak akar kawao ditambahkan ke dalam nira tebu sesuai perlakuan berikut, yaitu : 0%,,5%, 5%, 7,5%, dan 10% (v/v)/ volume nira tebu untuk setiap perlakuan adalah 50 ml. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe 3) Penyimpanan selama jam Selama penyimpanan dilakukan sampling setiap jam untuk mengukur nilai ph nira tebu. FTIP00160/101

Hasil [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Jam ke 0 6 10 1 1 16 1 0 Ekstak 0% Rataul.1 ul. rata 5.11 5.0 5.16.97 5.09 5.03.5.56.51.01.09.05 3.3 3.90 3.7 3.6 3.65 3.6 3.5 3.5 3.5 3. 3.50 3.9 3.30 3.3 3.31 3.6 3.19 3.3 3.17 3.1 3.16 3.11 3.19 3.15 3.0 3.09 3.07 : Ekstrak,5% Rataul.1 ul. rata 5.66 5.67 5.67 5.9 5.5 5.51 5. 5.3 5.30 5.0 5.1 5.10.9.96.95.70.7.7.55.59.57.30.33.3.6.9..19.0.0.10.1.11.03.05.0 3.91 3.95 3.93 Ekstrak 5% Rataul.1 ul. rata 5.93 5.93 5.93 5.7 5.7 5.73 5.6 5.7 5.7 5.0 5.1 5.1 5.1 5.11 5.1 5.05.9 5.0.5.3..59.5.59.35.3.37..31.7.16.17.17.10.11.11.05.03.0 Ekstrak 7,5% Rataul.1 ul. rata 6.1 6.1 6.1 5.6 5.5 5.6 5.57 5.56 5.57 5.39 5.37 5.3 5.3 5.5 5. 5.11 5.15 5.13.91.99.95.79.75.77.56.67.6...5.31.39.35.5.30..19.1.0 Ekstrak 10% Rataul.1 ul. rata 6.6 6. 6. 5.9 5.9 5.95 5.61 5.7 5.66 5.5 5.6 5.50 5. 5.6 5.5 5.05 5.03 5.0.95.93.9.76.6.7.56.5.57.3.6.69.33.36.5.3.36.3.1.3. Pengaruh Penambahan Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol terhadap Perubahan ph Nira Tebu 7.00 ph 6.00 ekstrak 0% 5.00 ekstrak,5% ekstrak 5%.00 ekstrak 7,5% 3.00 ekstrak 10%.00 1.00 0.00 0 5 10 15 0 5 30 jam ke- FTIP00160/10

9 Kesimpulan : Penambahan ekstrak akar kawao dapat mempertahankan nilai ph nira tebu dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak akar kawao yang ditambahkan maka semakin besar nilai ph nira tebu yang ditunjukan selama penyimpanan jam. Namun pemberian ekstrak akar kawao akan dibatasi maksimal hingga 7,5% saja karena setelah dilakukan uji Duncan, didapatkan hasil bahwa ekstrak akar kawao 7,5% tidak berbeda nyata dengan ekstrak akar kawao 10%. Berdasarkan hasil percobaan ini maka kisaran penambahan ekstrak akar kawao fraksi larut etanol yang akan diuji pada percobaan utama adalah 0%,,5%, 3,75%, 5%, 6,5%, dan [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe 7,5% (v/v). FTIP00160/103

90 Lampiran. Prosedur Analisis Sifat Kimia A. Pengukuran ph Menggunakan ph-meter (Apriyantono et al, 199) Pengukuran ph menggunakan ph-meter adalah dengan cara mencelupkan elektroda ph-meter ke dalam larutan sampel kemudian display phmeter akan membaca nilai ph dari sampel tersebut. Sebelumnya, lakukan kalibrasi dengan cara mencelupkan elektroda ph-meter ke dalam buffer ph 7,0 dan membiarkan skala ph-meter membacanya. Kemudian tekan tombol cfm dan celupkan kembali elektroda ke dalam buffer ph,0 dan setelah buffer ph,0 terbaca, tombol cfm ditekan kembali.. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe B. Analisis Kadar Sukrosa dan Kadar Gula Pereduksi Menggunakan Metode Kolorimetri Dinitrosalisilat (DNS) (Apriyantono et al, 199) a. Prosedur Pembuatan Reagen DNS mencampurkan 10,6 g asam 3,5-dinitrosalisilat dan 19, g NaOH ke dalam 116 ml air. Kemudian menambahkan 306 g Na K-tartat, 7,6 ml fenol (cairkan pada 50 C) dan,3 g Na-metabisulfit ke dalam larutan tersebut, lalu aduk sampai merata. Setelah itu melakukan titrasi menggunakan 3 ml reagen DNS dengan HCl 0,1 N dan indikator fenolftalein. b. Hidrolisis Sukrosa Menjadi Gula Pereduksi Larutan sampel dibagi menjadi bagian. Bagian pertama diuji kadar gula pereduksinya dengan analisis kadar gula pereduksi metode kolorimetri dinitrosalisilat (DNS). Bagian kedua diberikan perlakuan inverse FTIP00160/10

91 menggunakan asam kuat (HCl) kemudian diuji kadar gula pereduksinya dengan analisis kadar gula pereduksi metode kolorimetri dinitrosalisilat (DNS). Kadar sukrosa dinyatakan sebagai selisih kadar gula pereduksi hasil inversi dengan kadar gula pereduksi yang tidak diinversi. c. Pengukuran Kadar Gula Pereduksi menambahkan ml reagen DNS kedalam ml larutan contoh kemudian panaskan dalam waterbath pada suhu 95 C selama 10 menit hingga menghasilkan warna larutan merah kecoklatan. Absorbansi gula pereduksi diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 50 nm. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Nilai absorbansi gula pereduksi dikonversikan menjadi kadar gula pereduksi berdasarkan kurva standar glukosa-fruktosa. Bila larutan contoh menghasilkan warna DNS yang sangat pekat (nilai absorbansi > 0,9) maka dilakukan pengenceran dahulu hingga pembacaan absorbansinya antara 0, 0,9. d. Kurva Standar Stok Fruktosa dan glukosa Fruktosa dan glukosa (ml) Aquades (ml) Konsentrasi (gr/l) No. tabung ABS 0,1 gr/l 7 9 1 1. 1. 1.6 1. 3 1 9..6.. 0.07 0.0 0.09 0.1 0.1 0.1 0.16 0.1 0. A B C D E F G H I 0.15 0.1 0.173 0.57 0.3 0.375 0.50 0.511 0.675 1 gr/l FTIP00160/105

9 KURVA STANDAR konsentrasi (gr/l) 0. 0.7 0.6 0.5 0. 0.3 0. 0.1 0 y =.110x - 0.10 R² = 0.97 0 0.05 0.1 0.15 0. 0.5 absorbansi [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe C. Perhitungan Total Asam (AOAC, 1999) Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu, diantaranya statif, buret, dan larutan NaOH 0,1 M. Setelah itu masukan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret sampai batas yang ditentukan. Ambil 5 ml sampel dan masukan ke dalam beaker glass kemudian tambahkan 5 ml Pb-acetat dan 3 tetes indikator fenolftalein 0,1% ke dalam beaker glass. Setelah semua larutan tercampur, titrasi sampai larutan berwarna bias pink dan catat volume NaOH yang terpakai. FTIP00160/106

93 Lampiran 3. Prosedur Analisis Sifat Mikrobiologi A. Penentuan Total Bakteri Asam Laktat Dengan Metode Cawan (Fardiaz, 199) Memasukan 1 ml sampel yang akan diuji ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml NaCl fisiologis kemudian menghomogenkan dengan menggunakan vortex. Selanjutnya mengencerkan sampel ini sampai 7 kali (10-7). Mengambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-6 dan 10-7 untuk menginokulasikan ke dalam cawan petri steril dan menambahkan media MRS. Putar cawan petri hingga sampel dan medianya homogen kemudian tunggu beberapa menit hingga media MRS membeku. Inkubasi pada suhu 5-300C selama -3 hari setelah itu [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah bakteri yang tumbuh. B. Penentuan Total Khamir Dengan Metode Cawan (Fardiaz,199) Memasukan 1 ml sampel yang akan diuji ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml NaCl fisiologis kemudian menghomogenkan dengan menggunakan vortex. Selanjutnya mengencerkan sampel ini sampai 7 kali (10-7). Mengambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-6 dan 10-7 untuk menginokulasikan ke dalam cawan petri steril dan menambahkan media Potato Dextrose Agar (PDA). Putar cawan petri hingga sampel dan medianya homogen kemudian tunggu beberapa menit hingga media PDA membeku. Inkubasi pada suhu 5300C selama -3 hari setelah itu melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni kapang dan khamir yang tumbuh. FTIP00160/107

9 Lampiran. Analisis Regresi dan Korelasi Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol terhadap Kadar Sukrosa Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dibuat hipotesis sebagai berikut : 1) Hipotesis untuk menguji keberartian model regresi Ho : β = 0 (variabel independen tidak berpengaruh terhadap variable dependen / model regresi tidak berarti) H1 : β 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen / model regresi berarti) ) Hipotesis untuk menguji keberartian koefisien korelasi Ho : korelasi tidak berarti H1 : korelasi berarti Dengan menggunakan α = 5% [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe FTIP00160/10

95 Data kadar sukrosa pada nira tebu dengan penambahan berbagai konsentrasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol selama jam konsentrasi 0%.50% [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe 3.75% jam ke0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 FP ul.1 17.0% 16.6% 16.11% 15.1% 1.63% 13.3% 1.90% 1.51% 10.00% 9.0%.71% 7.6% 7.55% 1.3% 1.3% 17.96% 17.30% 16.67% 16.7% 16.33% 15.9% 13.6% 11.0% 10.39% 9.9% 9.3% 1.30% 1.03% 17.60% 17.50% 16.7% 16.67% 16.% 16.1% 1.1% 1.0% 13.0% 1.36% 11.0% ul. 16.7% 16.5% 15.99% 15.33% 1.65% 13.17% 1.70% 1.19% 9.79% 9.06%.57% 7.7% 7.3% 1.71% 1.0% 17.1% 17.33% 16.1% 16.3% 16.1% 15.7% 13.17% 1.05% 10.1% 9.35% 9.1% 1.35% 17.9% 17.5% 17.7% 16.79% 16.60% 16.33% 16.06% 1.9% 13.95% 1.7% 1.% 11.76% konsentrasi 5% 6.5% 7.50% jam ke0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 FP ul.1 1.57% 1.30% 1.11% 17.9% 17.57% 17.3% 16.% 1.5% 1.6% 1.1% 13.53% 13.6% 1.% 1.76% 1.57% 1.33% 1.06% 17.9% 17.3% 17.5% 15.16% 1.77% 1.51% 1.% 13.56% 1.95% 1.93% 1.76% 1.5% 1.% 1.0% 17.30% 16.9% 16.% 15.% 1.9% 1.65% 1.1% 1.0% ul. 1.5% 1.5% 1.06% 17.7% 17.30% 17.16% 16.70% 1.63% 1.% 1.09% 13.5% 13.07% 1.3% 1.6% 1.50% 1.% 1.3% 17.79% 17.% 17.1% 15.0% 1.55% 1.1% 1.0% 13.% 1.73% 1.1% 1.5% 1.5% 1.5% 1.13% 17.35% 16.77% 16.6% 1.97% 1.7% 1.63% 1.16% 13.9% FTIP00160/109

96 A. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 0% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,00x + 0,1766 ; R = 0,97 ; r = 0,9 Nilai r = 0,9 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,039 0,039 1069,,6 Ho ditolak Residu 0,00063 0,0000 Total 5 regresi 0,0903 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 106, > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 0% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. t hitung = = 0,9 156 1,61 510,65 1 0,976 0,0 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/110

97 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 510,65 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu B. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi,5% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe y = - 0,003x + 0,197; R = 0,919 ; r = 0,959 Nilai r = 0,959 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,066 0,066 75,09,6 Ho ditolak Residu 0,003 0,00009 regresi Total 5 0,09 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 75,09 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. FTIP00160/111

9 Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol,5% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. t hitung = = 0,959 156 11,901 1,761 1 0,919 0,00 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 1,761 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu C. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 3,75% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,00x + 0,1956 ; R = 0,9 ; r = 0,971 Nilai r = 0,971 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/11

99 Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,0117 0,0117 391,101,6 Ho ditolak Residu 0,00070 0,00003 regresi Total 5 0,011 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 391,101 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 3,75% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,971 156 1,09 11,399 1 0,93 0,057 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 11,399 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/113

100 D. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 5% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,007x + 0,19167 ; R = 0,9 ; r = 0,97 Nilai r = 0,97 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,0109 0,0109 36,393,6 Ho ditolak Residu 0,00060 0,0000 regresi Total 5 0,01153 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 36,393 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 5% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. t hitung = = 0,97 156 1,07 37,000 1 0,99 0,051 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/11

101 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 37,000 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu E. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 6,5% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe y = - 0,0067x + 0,1911; R = 0,93 ; r = 0,971 Nilai r = 0,971 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,0103 0,0103 39,70,6 Ho ditolak Residu 0,00063 0,00003 regresi Total 5 0,0110 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 39,70 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. FTIP00160/115

10 Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 6,5% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. t hitung = = 0,971 156 1,09 11,399 1 0,93 0,057 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 11,399 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu F. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 7,5% terhadap Kadar Sukrosa Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,003x + 0,193; R = 0,955 ; r = 0,97 Nilai r = 0,97 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar sukrosa) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/116

103 Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,00767 0,00767 516,3975,6 Ho ditolak Residu 0,00036 0,00001 regresi Total 5 0,0003 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 516,3975 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 7,5% Terhadap Kadar Sukrosa pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,97 156 1,137 75,33 1 0,956 0,0 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 75,33 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar sukrosa dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/117

10 Lampiran 5. Analisis Regresi dan Korelasi Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol terhadap Kadar Gula Pereduksi Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dibuat hipotesis sebagai berikut : 1) Hipotesis untuk menguji keberartian model regresi Ho : β = 0 (variabel independen tidak berpengaruh terhadap variable dependen / model regresi tidak berarti) H1 : β 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen / model regresi berarti) ) Hipotesis untuk menguji keberartian koefisien korelasi Ho : korelasi tidak berarti H1 : korelasi berarti Dengan menggunakan α = 5% [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe FTIP00160/11

105 Data kadar gula pereduksi pada nira tebu dengan penambahan berbagai konsentrasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol selama jam konsentrasi 0%.50% [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe 3.75% jam ke0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 FP 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 ul.1.0%.5%.3%.6%.67%.6%.%.90% 3.07% 3.17% 3.30% 3.3% 3.9%.0%.1%.5%.%.36%.0%.%.59%.7%.5%.93% 3.06% 3.1% 1.9%.00%.06%.1%.15%.0%.9%.53%.60%.63%.7%.1%.93% ul. konsentrasi.1% 5%.0%.3%.9%.6%.73%.5%.% 3.09% 3.1% 3.30% 3.0% 3.5%.06% 6.5%.1%.0%.31%.3%.6%.50%.61%.70%.%.95% 3.07% 3.19% 1.9% 7.50%.01%.06%.1%.16%.%.35%.5%.61%.6%.79%.%.95% jam ke0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 FP 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 ul.1 1.6% 1.6% 1.97%.0%.07%.16%.3%.30%.53%.57%.63%.7%.7% 1.79% 1.% 1.90% 1.9%.05%.1%.0%.9%.%.51%.59%.63%.6% 1.75% 1.3% 1.% 1.95%.0%.09%.17%.0%.0%.7%.51%.57%.6% ul. 1.5% 1.7% 1.95%.06%.1%.1%.5%.33%.50%.59%.65%.69%.76% 1.0% 1.7% 1.91%.00%.0%.17%.%.%.5%.50%.56%.67%.71% 1.77% 1.% 1.9% 1.9%.05%.0%.1%.%.39%.5%.50%.59%.6% FTIP00160/119

106 A. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 0% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi yang dipilih adalah model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = 0,0005x + 0,01 ; R = 0,995 ; r = 0,997 Nilai r = 0,997 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,00050 0,00050 06,69,6 Ho ditolak Residu 0,000003 0,0000001 Total 5 regresi 0,000506 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 06,69 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 0% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. t hitung = = 0,997 156 1,37 065,09 1 0,99 0,006 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/10

107 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 065,09 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu B. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi,5% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = 0,00065x + 0,001; R = 0,95 ; r = 0,993 Nilai r = 0,993 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,000315 0,000315 151,93,6 Ho ditolak Residu 0.000005 0,000000 regresi Total 5 0,000319 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 151,93 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. FTIP00160/11

10 Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol,5% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. t hitung = = 0,993 156 1,33 0,00 1 0,96 0,01 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 0,00 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu C. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 3,75% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = 0,00031x + 0,01 ; R = 0,976 ; r = 0,9 Nilai r = 0,9 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/1

109 Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,00071 0,00071 996,019,6 Ho ditolak Residu 0,000007 0,0000003 regresi Total 5 0,00077 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 996,019 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 3,75% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,9 156 1,61 510,75 1 0,976 0,0 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 510,75 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/13

110 D. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 5% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = 0,0001x + 0,0179 ; R = 0,9 ; r = 0,991 Nilai r = 0,991 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,0007 0,0007 173,51,6 Ho ditolak Residu 0,00000 0,000000 regresi [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Total 5 0,00051 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 173,51 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 5% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. t hitung = = 0,99 156 1,310 769,375 1 0,9 0,016 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/1

111 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 769,375 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu E. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 6,5% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe y = 0,00000x + 0,0176 ; R = 0,99 ; r = 0,995 Nilai r = 0,995 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,0003 0,0003 365,17,6 Ho ditolak Residu 0,00000 0,00000009 regresi Total 5 0,00035 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 365,17 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. FTIP00160/15

11 Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 6,5% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. t hitung = = 0,995 156 1,3 137,9 1 0,990 0,009 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 137,9 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu F. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 7,5% terhadap Kadar Gula Pereduksi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = 0,000377x + 0,017; R = 0,99 ; r = 0,995 Nilai r = 0,995 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (kadar gula pereduksi) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/16

113 Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 0,00007 0,00007 37,715,6 Ho ditolak Residu 0,00000 0,00000009 regresi Total 5 0,00009 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 37,715 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 6,5% Terhadap Kadar Gula Pereduksi pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,995 156 1,3 137,9 1 0,990 0,009 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 137,9 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara kadar gula pereduksi dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/17

FTIP00160/1 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe LAMPIRAN

11 Lampiran 6. Analisis Regresi dan Korelasi Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol terhadap Nilai ph Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dibuat hipotesis sebagai berikut : 1) Hipotesis untuk menguji keberartian model regresi Ho : β = 0 (variabel independen tidak berpengaruh terhadap variable dependen / model regresi tidak berarti) H1 : β 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen / model regresi berarti) ) Hipotesis untuk menguji keberartian koefisien korelasi Ho : korelasi tidak berarti H1 : korelasi berarti Dengan menggunakan α = 5% [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe FTIP00160/19

115 Data nilai ph pada nira tebu dengan penambahan berbagai konsentrasi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol selama jam [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe konsentrasi jam ke0 0% 6 10 1 1 16 1 0 0.50% 6 10 1 1 16 1 0 0 3.75% 6 10 1 1 16 1 0 ul.1 5.11.1.6.3.19.01 3.9 3.7 3.56 3.33 3.5 3.19 3.01 5.5 5.36 5. 5.11.96.1.77..3.31.5.19 3.91 5.65 5.3 5.3 5.1.9.3.79.61..35.3.1.05 ul. 5.1.3.69.3.19.03 3.5 3.63 3.59 3.39 3.7 3.19.9 5.5 5.3 5.6 5.09.97..75.39.31.6.09.1.0 5.6 5.5 5.36 5.11.99..77.63.7.35.5.13.09 konsentrasi 5% 6.5% 7.50% jam ke0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 0 6 10 1 1 16 1 0 ul.1 5. 5.7 5.69 5.53 5.1 5.3 5.1 5.1 5.05..67.5.6 6.1 5.95 5.7 5.76 5.6 5.59 5. 5.1.9.9..1.7 6. 6.16 6.1 5.9 5.76 5.69 5. 5. 5.3 5.1 5.09.9.93 ul. 5.5 5.77 5.65 5.5 5.3 5.35 5.3 5.16.95.79.66.5.7 6.03 5.99 5. 5.79 5.67 5.5 5.3 5.19.97.93.79.. 6.5 6.16 6.09 5.97 5.75 5.67 5. 5.39 5.33 5. 5.11.97. FTIP00160/130

116 A. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 0% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,057x +,907 ; R = 0,91 ; r = 0,991 Nilai r = 0,991 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS versi 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket Regresi 1 10,16 10,16 171,6,6 Ho ditolak Residu 0,1965 0,00191 Total 5 regresi [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe 10,61105 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 171,6 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 0% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. t hitung = = 0,991 156 1,9 63,1 1 0,9 0,01 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/131

117 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 63,1 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu B. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi,5% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe y = - 0,065x + 5,071; R = 0,97 ; r = 0,99 Nilai r = 0,99 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPPS 1 diperoleh : Sumber dk JK KT Fhitung Ftabel Ket,6 Ho ditolak regresi Regresi 1 6,1937 6,1937 Residu 0,1113 0,005 1053,176 Total 5 6,330 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 1503,176 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol,5% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. FTIP00160/13

11 t hitung = = 0,99 156 1,73 560,99 1 0,97 0,0 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 560,99 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe C. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 3,75% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,06519x + 5,56077 ; R = 0,97 ; r = 0,99 Nilai r = 0,99 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/133

119 Tabel Anova berdasarkan MS. Excel diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung 1 6,105 6,105 15,55 0,0009 0,0033 Ftabel Ket,6 Ho ditolak regresi Regresi Residu Total 5 6,61 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 15,55 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 3,75% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,99 156 1,335 1031,009 1 0,99 0,01 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 1031,009 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/13

10 D. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 5% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,060x + 5,917 ; R = 0,9 ; r = 0,99 Nilai r = 0,99 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS 1 diperoleh : Sumber dk JK KT Fhitung Ftabel Ket,6 Ho ditolak regresi [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Regresi Residu 1 5,317 5,317 0,067 0,007 197, Total 5 5,33 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 197, > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 5% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. t hitung = = 0,99 156 1,335 1031,009 1 0,9 0,01 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) FTIP00160/135

11 Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 1031,009 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu E. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 6,5% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe y = - 0,0601x + 6,0973; R = 0,97 ; r = 0,97 Nilai r = 0,97 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. Tabel Anova berdasarkan SPSS 1 diperoleh : Sumber Dk JK KT Fhitung Ftabel Ket,6 Ho ditolak regresi Regresi Residu 1 5,656 5,656 0,133 0,005 913,705 Total 5 5,00 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 913,705 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. FTIP00160/136

1 Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 6,5% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. t hitung = = 0,97 156 1, 7,159 1 0,97 0,06 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 7,159 [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu F. Analisis Regresi dan Korelasi Penambahan Ekstrak Akar Kawao fraksi Larut Etanol dengan Konsentrasi 7,5% terhadap Nilai ph Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 1 diperoleh model regresi linier. Hasil perhitungan diperoleh persamaan : y = - 0,056x + 6,5; R = 0,9 ; r = 0,99 Nilai r = 0,99 menyatakan bahwa terdapat korelasi langsung yang sangat kuat, artinya semakin besar harga X (waktu) pada penyimpanan nira tebu akan menyebabkan harga Y (nilai ph) semakin kecil atau menurun. FTIP00160/137

13 Tabel Anova berdasarkan SPSS 1 diperoleh : Sumber dk JK KT Fhitung 167,0 Ftabel Ket,6 Ho ditolak regresi Regresi Residu 1,99965,99965 0,0179 0,0030 Total 5 5,015 Kriteria uji : Tolak Ho jika F hitung > F tabel, terima dalam hal lainnya. Kesimpulan : F hitung = 167,0 > F tabel =,6; maka Ho ditolak, jadi model regresi tersebut sesuai. Pengujian Keberartian Konsentrasi Ekstrak Akar Kawao Fraksi Larut Etanol 6,5% Terhadap Nilai ph pada Nira Tebu. [] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe t hitung = = 0,99 156 1,310 769,399 1 0,9 0,016 Kaidah pengujian pada α = 0,05 : Jika t 1 1 t hitung t 1 1 maka Ho diterima (tidak signifikan) Jika t 1 1 t hitung atau t 1 1 t hitung maka Ho ditolak (signifikan) Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 dan db = n- = 156- = 15, dari daftar distribusi t untuk uji dua pihak, didapat t 1 1 = 1,96. Sehingga t 1 1 bisa bernilai 1,96 atau 1,96. Ternyata t 1 1 < t hitung atau 1,96 < 769,399 Kesimpulan : Ho ditolak, artinya bahwa adanya keeratan hubungan yang berarti antara nilai ph dan lama penyimpanan nira tebu FTIP00160/13