Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Industri Kecil Menengah

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI...

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Universitas Kristen Maranatha

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

Seminar Nasional IENACO ISSN:

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

Bab 3 Metodologi Penelitian

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM)

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

PENGEMBANGAN PRODUK SPIDER FITTING BERDASARKAN ANALISA KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

ANALISIS KUALITAS LAYANAN BERBASIS SERVQUAL

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

INTEGRASI METODE QFD DAN AHP DALAM PENGEMBANGAN DESAIN KEMEJA BATIK PRIA

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD

Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KIPAS ANGIN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD)

ANALISIS KUALITAS LAYANAN TIM ASSET INTEGRITY DI PERUSAHAAN XYZ KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2, 3) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No. 100 Surabaya 60117 Telp. (031) 5994620 Email : junaidi.hidayat09@gmail.com, lukmandono@gmail.com, putu_hrs@yahoo.com ABSTRAK Salah satu sentra produksi tas wanita yang menjadi ikon di kota Surabaya adalah sentra IKM yang berada di Kampung Unggulan Gadukan, Surabaya. Kampung ini terletak di Jalan Gadukan Baru, kelurahan Morokrembangan, kecamatan Krembangan. Saat ini, dengan meningkatnya persaingan di era pasar bebas membuat sentra IKM pembuat tas wanita harus siap menghadapi berbagai pesaing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan pengembangan produk dengan memberikan pengetahun dan teknik untuk merancang mutu proses pembuatan produk dengan mempertimbangkan kepentingan konsumen, kemampuan internal IKM dan pesaing. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan urutan tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis, dan menentukan target kinerja persyaratan teknis produk tas wanita yang dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari hasil perhitungan penentuan prioritas untuk respon teknis didapatkan bahwa terdapat 11 urutan ranking prioritas yaitu: (1) jenis bahan utama, (2) bentuk bagian utama, (3) kulit syntetic, (4) proses perakitan tas, (5) bahan baku tipis dan ringan, (6) jenis bahan tambahan, (7) bentuk bagian tambahan, (8) terdapat beberapa separasi, (9) warna bagian utama, (10) tali tas kuat dan (11) warna bagian tambahan. Kata kunci : Ranking Technical Response Priority, Respon Teknis, Rumah Kualitas,Tas Wanita 1. Pendahuluan Salah satu sentra produksi tas wanita yang menjadi ikon di kota Surabaya adalah sentra IKM yang berada di Kampung Unggulan Gadukan, Surabaya. Kampung ini terletak di Jalan Gadukan Baru, kelurahan Morokrembangan, kecamatan Krembangan. Menurut salah satu pengrajin IKM, usaha pembuatan tas ini sudah dimulai sejak tahun 1975-an yang awalnya pengrajin tersebut bekerja pada pengusaha, tetapi setelah itu berinisiatif membuka usaha sendiri dan mampu bertahan hinga saat ini. Pada awalnya hanya terdapat 6-7 orang pengrajin, seiring dengan perkembangan jaman dan permintaan pasar jumlah pengrajin saat ini mencapai 60 pengrajin. Kampung ini memiliki kapasitas produksi kurang lebih 11.400 lusin per bulan. Produk tersebut dipasarkan ke Surabaya hingga ke luar pulau. Dalam upaya mengenalkan produk ke masyarakat, IKM tersebut melakukan berbagai cara, diantaranya dengan personal selling dan berpartisipasi melalui pameran. Meningkatnya persaingan di era pasar bebas (MEA) saat ini, maka sentra IKM pembuat tas wanita juga harus siap menghadapi berbagai pesaing. Mengingat kota Surabaya merupakan salah satu pusat bisnis terbesar setelah Jakarta dalam hal mode, kondisi ini akan menjadi sebuah peluang dengan mempertimbangkan ancaman untuk selalu melakukan pengembangan produk agar selalau diminati oleh konsumen. Salah satu permasalahan dalam sentra IKM ini adalah kurangnya desain tas yang mampu menarik minat konsumen sehingga diperlukan upaya dalam hal pengembangan produk dengan memberikan pengetahuan dan teknik kepada sentra IKM untuk merancang mutu proses pembuatan produk dengan mempertimbangkan kepentingan konsumen, kemampuan internal IKM dan pesaing. Teknik yang digunakan untuk merancang mutu diantaranya adalah QFD (quality function deployment). Teknik ini biasa digunakan di berbagai perusahaan manufaktur dan jasa untuk merancang produk, proses, sistem dengan mempertimbangkan suara konsumen (voice of customer) dan kinerja pesaing. Teknik QFD digunakan dengan mengutamakan (Cohen, 1995): 236

(1) pendekatan tim kerja yang terdiri dari berbagai fungsi, (2) penilaian secara rinci & terukur rancangan mutu yang akan dikembangkan dan diimplementasikan, (3) komitmen semua orang baik diberbagai fungsi perusahaan maupun di berbagai level manajemen, dan (4) penekanan pada informasi tuntutan konsumen dan benchmarking kinerja pesaing. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan urutan tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis, dan menentukan target kinerja persyaratan teknis produk tas wanita yang dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara membangun rumah kualitas, menentukan respon teknisnya, dan membuat matriks hubungan antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan respon teknis sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas secara total (Tjiptono, dkk 2008). 2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian tahun kedua sebagai lanjutan dari penelitian sebelumnya. Pada tahap awal (tahun pertama) telah dilakukan proses identifikasi kebutuhan konsumen berdasarkan atas besarnya nilai harapan dan persepsi sebagai bagian dari riset pasar (NLP Hariastuti, 2016). Langkah berikutnya pada penelitian ini adalah membuat matriks perencanaan dengan pendekatan House of Quality (HoQ), mengidentifikasi respon teknis, membuat matriks hubungan antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan respon teknis, hingga membuat rumah kualitas. Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: Hasil Penelitian Tahun Pertama (model awal desain produk berdasarkan keinginan konsumen) Matriks Perencanaan House of Quality (HoQ) Identifikasi Kebutuhan dan Keinginan Konsumen akan Produk yang dihasilkan Identifikasi Respon Teknis Matriks Hubungan antara Kebutuhan dan Keinginan Konsumen dengan Respon Teknis Analisis Rumah Kualitas Gambar 1. Langkah Penelitian Langkah-langkah dalam membuat rumah kualitas adalah sebagai berikut: 1. Membangun data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian pasar tentang kebutuhan dan keinginan konsumen atas produk tas wanita. 2. Menentukan persyaratan teknis untuk produk tas wanita. 3. Melakukan penilaian manajemen mengenai kekuatan hubungan antara elemen-elemen yang ada pada bagian persyaratan teknis terhadap kebutuhan konsumen yang dipengaruhinya. Kekuatan hubungan ditunjukkan dengan menggunakan simbol tertentu. 4. Menunjukkan korelasi antara persyaratan teknis yang satu dengan persyaratan-persyaratan teknis yang lain. 5. Menentukan urutan tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis, dan menentukan target kinerja persyaratan teknis produk tas wanita yang dikembangkan. 237

3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada tahap pertama tentang analisis kepuasan konsumen atas kualitas produk yang diterima melalui hasil kuesioner antara nilai persepsi dan harapan, maka telah terbentuk kriteria kualitas produk yang menjadi prioritas pengembangan. Ada 9 kriteria yang menjadi dasar pengembangan produk tas wanita (NLP Hariastuti, 2016), yaitu: (1) daya tahan produk, (2) multi fungsi, (3) ruangan dalam tas, (4) kualitas tas, (5) warna, (6) bentuk tas/design tas, (7) kenyamanan tas, (8) material tas, dan (9) keawetan produk/tidak mudah rusak. Kesembilan kriteria kualitas tersebut terangkum dalam 6 dimensi kualitas produk yang akan menjadi dasar dalam pengembangan rumah kualitas. Tabel 1. Kriteria Kualitas Tas Wanita Dimensi Kualitas Simbol Kriteria Kualitas Produk Dimensi Features DF 1 Multi fungsi DF 2 Ruang dalam tas Dimensi Kualitas DK1 Kualitas tas Dimensi Estetika DE1 Warna DE2 Bentuk tas Dimensi Durability DD1 Daya tahan tas DD2 Material tas Dimensi Performance DP1 Kenyamanan tas Dimensi Reliability DR1 Keawetan tas Berdasarkan kriteria kualitas yang diinginkan oleh konsumen ini kemudian dilakukan pembobotan keinginan konsumen untuk mengetahui tingkat prioritas yang diinginkan oleh konsumen sebagai dasar pembentukan respon teknis. Pembobotan dilakukan melalui matriks perbandingan berpasangan seluruh kriteria dengan memberikan nilai nol (0) atau satu (1) tergantung pada tingkat kepentingan yang diinginkan oleh konsumen. Matriks pembobotan keinginan konsumen dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Matriks Pembobotan Keinginan Konsumen Keinginan Konsumen Multi Fungsi Ruang dalam tas Kualitas tas Warna Bentuk tas Daya tahan tas Material tas Kenyamanan tas Keawetan tas Keinginan Konsumen Multi fungsi - 1 0 1 0 0 0 0 1 3 10 Ruang dalam tas 0-0 0 1 0 0 0 1 2 6 Kualitas tas 1 1-1 1 0 0 1 1 5 16 Warna 0 1 0-0 0 1 0 0 2 6 Bentuk tas 1 0 0 1-1 1 1 0 4 13 Daya tahan tas 1 1 1 1 0-1 1 0 5 16 Material tas 1 1 1 0 0 0-0 1 3 10 Kenyamanan tas 1 1 0 1 0 0 1-0 3 10 Keawetan tas 0 0 0 1 1 1 0 1-4 13 31 100 Total Bobot 238

Dari matriks diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan bobot kepentingan maka secara urutan prioritas kriteria kebutuhan konsumen akan tas wanita adalah: (1) kualitas tas, (2) daya tahan tas, (3) bentuk tas, (4) keawetan tas, (5) multi fungsi, (6) material tas, (7) kenyamanan tas, (8) ruang dalam tas, dan (9) warna. Setelah kriteria prioritas pengembangan telah terbentuk, langkah berikutnya adalah menentukan respon teknis (technical response) yang terdiri dari karakteristik teknis yang mendeskripsikan desain produk tas wanita yang akan dikembangkan. Karakteristik teknis ini didapatkan dari voice of customer. Proses ini merupakan langkah untuk menjawab dari pertanyaan how (bagaimana) kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Penerjemahan dilakukan melalui proses brainstorming antara peneliti dengan pihak IKM yang telah terbiasa membuat produk tas wanita. Berikut adalah karakteristik teknis dari produk tas wanita. Tabel 3. Respon Teknis Produk Tas Wanita Kebutuhan Konsumen Respon Teknis Kualitas tas Bahan baku tipis dan ringan Tali tas kuat Proses perakitan tas Daya tahan tas Tali tas kuat Bahan baku tipis dan ringan Bentuk tas Jenis bahan utama Jenis bahan tambahan Keawetan tas Jenis bahan utama Jenis bahan tambahan Multi fungsi Bentuk bagian utama Bentuk bagian tambahan Material tas Kulit syntetic Kenyamanan tas Bentuk bagian utama Bentuk bagian tambahan Ruang dalam tas Warna tas Terdapat beberapa separasi Warna bagian utama Warba fitur tambahan Dari hasil respon teknis ini kemudian dilakukan identifikasi hubungan antara kriteria produk tas wanita yang diinginkan konsumen dengan respon teknis. Menurut Cohen (1995), bentuk hubungan (relationship) dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu : 1. Hubungan kuat ( ) dengan nilai perhitungan bobot sebesar 9 2. Hubungan sedang ( ) dengan nilai perhitungan bobot sebesar 3 3. Hubungan lemah dengan ( ) nilai perhitungan bobot sebesar 1 Dalam membangun technical matrix juga mempertimbangkan technical response priorities yang berisi nilai kontribusi yang diperoleh dari hasil kali antara nilai normalized row weight dengan nilai relationship yang kemudian dijumlahkan untuk setiap kolom respon teknisnya. Nilai terbesar akan dipilih untuk dijadikan dasar prioritas dalam proses perbaikan respon teknis. Absolute dan relative importance berguna untuk membantu dalam menentukan respon teknis mana yang akan mendapatkan prioritas untuk dilaksanakan terlebih dahulu. Absolute importance adalah suatu ukuran yang menunjukkan prioritas untuk dilaksanakan dengan melihat hubungan antara technical response, customer requirement dan tingkat kepentingan konsumen. Sedangkan relative importance adalah nilai dari absolute importance yang dinyatakan dengan persen kumulatif. Pengisian dan perhitungan yang diperoleh dari matriksmatriks pada house of quality akan digunakan sebagai pertimbangan utama dalam 239

pengembangan produk tas wanita. Hasil respon teknis akan dipenuhi sebagai bagian dari langkah pengembangan produk (Ulrich, 2012). Kriteria Produk Tas Wanita Karakteristik Teknis Bahan baku tipis dan ringan Tali tas kuat Proses perakitan tas Bentuk bagian utama Bentuk bagian tambahan Jenis bahan utama Jenis bahan tambahan Terdapat beberapa separasi Warna bagian utama Warna fitur tambahan Kulit syntetic Normalized Row Weigth (%) Kualitas tas 16 Daya tahan tas 16 Bentuk tas 13 Keawetan tas 13 Multi fungsi 10 Material tas 10 Kenyamanan tas 10 Ruang dalam tas 6 Warna 6 Absolute Importance (AI) Relative Imprtance (RI) Ranking Technical Responce Priority 2,15 0,42 2,61 2,97 0,99 4,95 1,65 0,54 0,54 0,18 2,71 11% 2% 13% 15% 5% 25% 8% 3% 3% 1% 14% 5 10 4 2 7 1 6 8 9 11 3 Gambar 2. Technical Matrix Produk Tas Wanita Nilai tingkat kepentingan menunjukkan bahwa semakin tinggi nilainya, maka atribut tersebut semakin dirasakan penting eksistensinya oleh konsumen dalam hubungannya dengan perancangan produk tas wanita. Sedangkan tingkat kebutuhan yang ditunjukkan oleh nilai row weight diinterpretasikan sebagai tinggi/rendahnya nilai suatu atribut. Hal ini memberikan indikasi kebutuhan/keinginan untuk dilakukannya prioritas perbaikan terhadap rancangan produk oleh konsumen terutama ditujukan terhadap atribut yang mempunyai nilai row weight tinggi. Dari hasil perhitungan penentuan prioritas untuk respon teknis didapatkan bahwa urutan ranking prioritas adalah jenis bahan utama, bentuk bagian utama, kulit syntetic, proses perakitan tas, bahan baku tipis dan ringan, jenis bahan tambahan, bentuk bagian tambahan, terdapat beberapa separasi, warna bagian utama, tali tas kuat dan warna bagian tambahan. Tabel 4. Prioritas Karakteristik Teknis Produk Tas Wanita No. Respon Teknis Absolute Importance (AI) Relative Importance (RI) Ranking Technical Response Priority 1 Bahan baku tipis dan ringan 2,15 11 % 5 2 Tali tas kuat 0,42 2 % 10 3 Proses perakitan tas 2,61 13 % 4 4 Bentuk bagian utama 2,97 15 % 2 5 Bentuk bagian tambahan 0,99 5 % 7 6 Jenis bahan utama 4,95 25 % 1 7 Jenis bahan tambahan 1,65 8 % 6 8 Terdapat beberapa separasi 0,54 3 % 8 9 Warna bagian utama 0,54 3 % 9 10 Warna bagian tambahan 0,18 1 % 11 11 Kulit Syantetic 2,71 14 % 3 240

Dengan mempertimbangkan nilai relative importance (RI) dan ranking technical response priority yang ada maka desain awal pengembangan tas wanita dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Rancangan Produk Tas Wanita 4. Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk pengembangan produk tas wanita terdapat 6 dimensi kualitas produk, 9 kebutuhan/keinginan konsumen dan 11 respon teknis (jenis bahan utama, bentuk bagian utama, kulit syntetic, proses perakitan tas, bahan baku tipis dan ringan, jenis bahan tambahan, bentuk bagian tambahan, terdapat beberapa separasi, warna bagian utama, tali tas kuat dan warna bagian tambahan). Seluruh respon teknis yang dibangun dijadikan dasar dalam pembuatan konsep awal tas. Acknowledgement Terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) yang telah mendukung dan mendanai paper ini melalui dana hibah Penelitian Produk Terapan (PPT) tahun anggaran 2017. Daftar Pustaka Cohen, Lou. (1995). Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for You, Addison Wesley Publishing Company, Massachucet. NLP Hariastuti, Lukmandono. (2016). Identifikasi Kebutuhan Konsumen akan Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing IKM, Seminar Internasional dan Konferensi Nasional IDEC, Surakarta 3-4 Mei Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2008). Total Quality Management, Edisi Kelima, Penerbit Andi, Yogyakarta Ulrich, Karl T, and Eppinger, Steven D. (2012). Product Design and Development, 5th Edition, Boston: Irwin McGrawhill Co. 241