Public Speaking Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat
Public Speaking Komunikasi sebagai Tool Komunikasi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi Nonverbal dan Verbal
Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal 1. Komunikasi NonVerbal I. Pentingnya Komunikasi NonVerbal Komunikasi nonverbal digunakan untuk mengekspresikan mengkomunikasikan pemikiran, perasaan dan emosi, untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan dan juga untuk memengaruhi orang lain.
II. Saluran-saluran Komunikasi Jenis saluran dasar komunikasi meliputi ekspresi wajah, tatapan mata, gerakan badan, bahasa tubuh, dan bentuk vokal, seperti, tinggi rendah suara, kecepatan berbicara dan intonasi.
1. Wajah Wajah merupakan saluran komunikasi yang paling ekspresif, khususnya untuk mengekspresikan emosi. Ekspresi emosi terjadi secara umum melalui perubahan pada mulut, alis, pipi, kerutan mata, pelebaran pupil mata, dan sejumlah serta arah tatapan. 2. Badan Ekspresi badan terjadi melaui gerakan lengan dan tangan, posisi berdiri (bersandar), posisi dari lengan dan kaki, dan posisi tubuh. Studi orientasi dan posisi badan dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan fisik disebut proksemiks.
3. Bahasa Tubuh Bahasa tubuh yang memperjelas atau menggantikan pidato disebut ilustrator. Illustrator ini membantu mengkomunikasikan pesan dengan memberikan penjelasan visual-sebagai contoh, menunjuk sebuah objek.bahasa tubuh yang bisa menggantikan pidato dan mempunya makna verbal secara langsung disebut emblems. 4. Suara Suara, juga disebut saluran paralinguistik, mengekspreikan perasaan dan emosi melalui tinggi rendahnya suara, intonasi, kecepatan, ritme, jarak, dan volume.
Walaupun saluran-saluran ini dijabarkan secara terpisah, informasi dari saluran-saluran ini sangat menyeluruh untuk membentuk dan membuat kesan yang berbeda. Sebagai contoh, senyuman, tatapan langsung, badan yang condong ke depan, dan bunyi suara yang hangat, semuanya akan membuat orang tertarik dan suka. Tetapi tatapan langsung, dan badan yang condong ke depan tanpa sebuah senyuman dan suara yang hangat, keduanyan akan memperlihatkan dominasi dan intimidasi.
III. Kemampuan Nonverbal Kemampuan nonverbal merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan individu untuk menggunakan komunikasi nonverbal secara efektif dan akurat. Kemampuan nonverbal sering diasosiasikan dengan karakteristik yang terdapat pada orang-orang seperti gender, kepribadian dan budaya. Secara umum, kemampuan nonverbal terkonseptualisasi dengan dua istilah turunan lainnya, yaitu : kemampuan encoding dan kemampuan decoding.
IV. Faktor Nonkebahasaan sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara Faktor-faktor yang termasuk faktor nonkebahasaan tersebut adalah: (1) sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku, (2) kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara, (3) kesediaan menghargai pendapat orang lain, (4) gerak-gerik dan mimik yang tepat, (5) kenyaringan suara, (6) kelancaran, (7) relevansi atau penalaran, dan (8) penguasaan topik.
2. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-simbol verbal, baik secara lisan maupun tertulis. Symbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadaruntuk berhubungan dengan orang lain secara verbal.
Komunikasi verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: Disampaikan secara lisan/bicara atau tulisan. Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah. Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi nonverbal.
Faktor-faktor yang memengaruhi kelancaran komunikasi verbal: 1. Faktor Intelegensi 2. Faktor Budaya 3. Faktor Pengetahuan 4. Faktor Kepribadian 5. Faktor Biologis 6. Berbicara tidak jelas (sluring), yang disebabkan bibir (sumbing), rahang, lidah tidak aktif. 7. Faktor Pengalaman
Dalam berbicara atau berkomunikasi dengan pihak lain, diperlukan adanya beberapa hal atau unsur. Beberapa unsur dalam proses berbicara atau proses berkomunikasi tersebut adalah: pembicara lawan bicara (penyimak) lambang (bahasa lisan) pesan, maksud, gagasan, atau ide
Pada dasarnya, berbicara itu memiliki tiga maksud utama, yaitu: 1. Memberitahukan, melaporkan (to inform) 2. Menjamu, menghibur (to intertain) 3. Membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (to persuade)
Faktor Kebahasaan sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara 1. Ketepatan Ucapan (Tata Bunyi) 2. Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi yang Sesuai 3. Pilihan Kata (Diksi) 4. Kalimat Efektif
Terima Kasih Ety Sujanti, M.Ikom.