ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

PERSAMAAN SIMULTAN Latihan Pratikum

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB XI UJI HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Total Fertility Rate (TFR) Provinsi di Indonesia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Bandung, 31 Desember Tim Peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Lampiran 1. Sampel Penelitian

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

KAJIAN TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY MALAYSIA (Suatu pendekatan dengan metode fungsi produksi)

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI, DAN KONSUMSI DI INDONESIA ABSTRACT

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BULAN

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, KONSUMSI DAN TABUNGAN DI SUMATERA BARAT

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada

Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG KONSUMSI DI INDONESIA

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 20 Juli 2017

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

LECTURE NOTES #12 ENDOGENITAS

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

Transkripsi:

(ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI DARUSSALAM BANDA ACEH 2016

Teori dan Model Analisis Perekonomian di suatu negara dapat dilihat dari sisi permintaan atau yang sering disebut dengan agregat demand. Ukuran yang sering dipakai dalam mengkaji perekonomian adalah besarnya pendapatan nasional. Dalam variabel makro, ukuran pendapatan naional adalah PDB atau GNP. Dalam penelitian ini, indikator yang dipakai adalah dari sisi permintaan atau dari sisi pengeluaran dalam bentuk perekonomian tertutup. Y = C + I + G dimana C = f (Y). Ada beberapa point yang dapat disimpulkan dari teori konsumsi dan pendapatan nasional diatas (Paul A.Samuelson,dkk. 1993) : 1. Fungsi konsumsi menghubungkan tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan (income) atau C =f(y). 2. Fungsi tabungan menghubungkan jumlah tabungan dengan jumlah pendapatan. Karena jumlah yang ditabung adalah sama halnya dengan apa yang tidak dikonsumsi, maka tabungan dan konsumsi jika ditotalkan adalah nilai pendapatan disposibel. Atau yd= C +S 3. Dalam literature klasik disebutkan bahwa setiap saving pasti akan diinvestasikan, atau S=I, jadi Yd=C+I. 4. MPC atau marginal propensity to consume adalah kecenderungan mengkonsumsi (tambahan konsumsi akibat tambahan pendapatan). MPC merupakan kemiringan fungsi konsumsi. Lawan dari MPC adalah MPS (marginal propensity to save). Nilai MPC + MPS adalah 1. Hubungan Sebab akibat atau kausalitas dalam literatur ekonomi dapat dianalisis dengan menggunakan model persamaan simultan. Dalam model ini terdapat dua atau lebih persamaan regresi yang saling berhubungan satu sama lain. Jika dalam metode OLS kita mengenal variabel dependen dan independen serta satu persamaan regresi, maka dalam model ini kita mengenal adanya variabel endogen atau 1

endegenous ( variabel yang yang ditentukan oleh model ekonomi) dan yang lainnya adalah variabel eksogen atau exogenous (variabel yang ditentukan dari luar model dan disebut juga predetermined, variabel ini independen dari kesalahan pengganggu atau error term dalam model). Definisi Operasional Variabel Penelitian: Y adalah GDP berdasarkan harga berlaku (current market price, (Rp)). C adalah konsumsi swasta (Private Consumption, (Rp)). G adalah pengeluaran pemerintah (Government Consumption, (Rp)). C t-1 adalah konsumsi tahun sebelumnya (Rp). I adalah Investasi domestik (Rp). Persamaan untuk model Ekonomi Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: (Fungsi Konsumsi)... (1) (Persamaan Income Identity)... (2) Dimana persamaan Persamaan (1) fungsi konsumsi; C adalah konsumsi masyarakat, Yadalah pertumbuhan ekonomi, adalah konsumsi tahun lalu. Persamaan (2) adalah identitas (income identity), dimana; Y adalah PDB, C adalah konsumsi masyarakat, I adalah investasi, G adalah konsumsi pemerintah untuk barang dan jasa. Sehingga dapat diketahui bahwa variabel PDB dan C adalah variabel endogen, dan variabel, I, dan G adalah variabel eksogen. Sebelum ditransformasi kedalam bentuk persamaan reduced form untuk dianalisis kedalam metode 2SLS, perlu diidentifikasi apakah persamaan regresi adalah identified, under identified atau over identified. Untuk mengidentifikasi persamaan tersebut persaman regresi harus disesuaikan dengan perhitungan berikut: (K-k) m-1, 2

Dimana K adalah Jumlah variabel eksogen dalam model keseluruhan, k adalah jumlah variabel eksogen dalam satu persamaan regresi, m adalah jumlah variabel endogen dalam satu persamaan regresi. Jika K-k < m-1 maka model adalah under identified, sedang jika > atau = maka disebut over identified dan identified. Persamaan reduce form hanya dapat dilakukan jika persamaan regresi adalah identified atau over identified. Maka dapat diperoleh: Persamaan (2): 3-1 > 2-1 = 2 > 1 = Over Identified dimana K-k>m-1. Artinya persamaan (2) dapat diestimasi dengan 2SLS. Dalam metode 2SLS, persamaan regresi harus ditransformasi dalam bentuk persamaan reduced form sehingga persamaan memiliki asymptotic taksiran yang benar (independen dari error term) (Iskandar Syarif, 2004). Untuk itu persamaan (2) dimasukkan ke persamaan (1) sehingga diperoleh: ( )... (3) ( ) Sehingga diperoleh reduced form fungsi konsumsi:... (4) Sehingga persamaan (4) dapat ditulis:... (5) Kemudian mencari hasil reduced form untuk persamaan income identity dengan cara memasukkan persamaan (1) ke persamaan (2), maka diperoleh persamaan baru untuk Y yaitu:...(6) 3

( ) Reduced form income identity:...(7) Persamaan (7) dapat ditulis :...(8) λ disebut Reduced Form Parameters. Langkah-langkah estimasi dengan model persamaan simultan: 1. untuk menghindari korelasi antara variabel Y dengan error term (ε), Estimasi persamaan reduce form pada persamaan (8), lalu dapatkan nilai Y hat ( ), dan nilai predicted value ( Casewise). =......(9) Agar dapat dihindari adanya korelasi antara GDP dan error term. Persamaan (8) kini dapat ditulis: = + V 2.......(10) 2. Estimasi persamaan regresi fungsi konsumsi awal yaitu persamaan (1) dengan menggunakan variabel sebagai pengganti variabel Y. Dari cara tersebut akan dapat dilihat bagaimana kausalitas Y terhadap pengeluaran konsumsi di Indonesia. Fungsi Konsumsi kini dapat ditulis : ( )... (11) ( ) 4

... (12) Di mana, 3. Bandingkan dengan menggunakan cara OLS, untuk melihat bagaimana nilai standar error, DW, dan R 2. HASIL ESTIMASI OLS (Ordinary Least Square)... (1) = 34978.751 + 0.089* + 0.943* Se (15497.35) (0.072403) (0.144652) T-hit (2.257080) (14.65529) (6.516014) = 0,999 DW= 1,540 Reduced Form Y = 7968.748 + 1.319*CT_1 + 1.158*G+ 0.691*I Se (30779.02) (0.151419) (1.544576) (0.303214) t-hit (0.258902) (8.708739) (0.750055) (2.278014) = 0,998 DW= 1,661... (8) 2SLS (Two Stage Least Square): Kemudian masukkan nilai Y hat ke persamaan (1) dimana nilai Y=. setelah diperoleh nilai prediksi untuk Y hat (predicted value) dan Vt (calculated residual), maka kemudian diestimasi kembali dengan model OLS untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kausalitas antara konsumsi dan pertumbuhan ekonomi....(12) C01 = 19896.719-0.205*YHAT + 0.439*Vt + 1.528*Ct_1 Se (9769.416) (0.060443) (0.066015) (0.120677) t-hit (2.036633) (-3.393392) (6.648742) (12.66567) = 0,999 DW= 2,140 5

Tabel. 1 Hasil Estimasi 2SLS Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 19896.72 9769.416 2.036633 0.0506 YHAT -0.205106 0.060443-3.393392 0.0020 VT 0.438914 0.066015 6.648742 0.0000 CT_1 1.528458 0.120677 12.66567 0.0000 Sumber: Hasil Olah Data, Eviews 7,2 (2016). Dari hasil estimasi pada Tabel 1 menunjukkan nilai Vt sangat signifikan sebesar 1 persen. Hal ini menunjukkan adanya kausalitas antara konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Bermakna bahwa pertumbuhan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dan konsumsi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pengaruh negatif yang ditunjukkan karena data GDP berdasarkan harga berlaku, artinya ada pengaruh inflasi di dalam variabel GDP. KESIMPULAN Hasil estimasi dengan metode 2SLS, menunjukkan bahwa terdapat kausalitas antara pertumbuhan ekonomi (GDP) dan konsumsi (C) sangat signifikan sebesar 1 persen dengan sebesar 99,9 persen yang artinya sisanya 0,1 persen model ini dijelaskan oleh variabel atau faktor lain. Hubungan kausalitas ini ditegaskan dengan nilai predicted value, dimana nilai koefisien regresi GDPhat adalah 0,205 dengan tingkat signifikansi 5 persen. Artinya jika pertumbuhan ekonomi naik sebesar 1 persen akan menyebabkan konsumsi masyarakat (C) menurun sebesar 0,205 persen. Diduga berpengaruh negatif karena data GDP berdasarkan harga berlaku artinya ada pengaruh inflasi didalamnya. Sehingga diduga bila pertumbuhan ekonomi meningkat maka inflasi juga meningkat oleh karena itu menyebabkan konsumsi masyarakat menurun. Untuk variabel Ct-1 (konsumsi tahun lalu) sangat berpengaruh secara signifikan pada α = 1 persen. Artinya tren konsumsi masyarakat mengikuti pola konsumsi sebelumnya. Direkomendasikan untuk kajian selanjutnya dengan memakai data GDP berdasarkan harga konstan. 6

LAMPIRAN (Dalam Juta Rupiah) TAHUN GDP C Ct-1 I G 1981 58127 32293 27222 22261 6452 1982 62476 37924 32293 23543 7209 1983 77623 47063 37924 27204 8077 1984 89885 54067 47063 29025 9122 1985 96997 57201 54067 35046 10893 1986 102683 63355 57201 43171 11329 1987 124817 71989 63355 58479 11764 1988 149669 89722 71989 64790 12756 1989 179582 100234 89722 80028 15698 1990 210866 124184 100234 91512 18649 1991 249969 145540 124184 97213 20785 1992 282395 157910 145540 118707 24731 1993 329776 192958 157910 145118 29757 1994 382220 228119 192958 163453 31014 1995 454514 279876 228119 195560 35584 1996 532568 332094 279876 183355 40299 1997 627695 388722 332094 214332 42952 1998 955754 681491 388722 243322 48737 1999 1099732 722232 681491 309164 57665 2000 1389769 856798 722232 334221 90780 2001 1684280 980755 856798 389947 102232 2002 1863275 1231965 980755 515470 132219 2003 2045854 1372078 1231965 552292 163701 2004 2303032 1532888 1372078 685310 191056 2005 2784960 1785596 1532888 819635 224981 2006 3338196 2092656 1785596 922332 288080 2007 3950893 2510503 2092656 984574 329760 2008 4948688 2999957 2510503 1376393 416867 2009 5606203 3290996 2999957 1737093 537588 2010 6864133 3786063 3290996 2256935 618178 2011 7831726 4260075 3786063 2583243 709451 2012 8615704 4768745 4260075 3021665 796848 2013 9524736 5352696 4768745 3243110 904996 2014 10542693 5911165 5352696 3653129 1005399 Sumber: Key Indicators Of Developing Asia and Pasific Countries berbagai edisi (2012-2015) 7

LAMPIRAN HASIL ESTIMASI I. Ols (Ordinary Least Square) Dependent Variable: C01 Method: Least Squares Date: 06/07/16 Time: 16:22 Sample: 1981 2014 Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 34978.75 15497.35 2.257080 0.0312 GDP 0.088583 0.072403 1.223470 0.2304 CT_1 0.942557 0.144652 6.516014 0.0000 R-squared 0.998497 Mean dependent var 1368821. Adjusted R-squared 0.998401 S.D. dependent var 1721286. S.E. of regression 68840.57 Akaike info criterion 25.20107 Sum squared resid 1.47E+11 Schwarz criterion 25.33575 Log likelihood -425.4182 Hannan-Quinn criter. 25.24700 F-statistic 10300.26 Durbin-Watson stat 1.540878 Prob(F-statistic) 0.000000 C01 = 34978.7506932 + 0.0885829344503*GDP + 0.942556816073*CT_1 II. REDUCE FORM Dependent Variable: GDP Method: Least Squares Date: 06/07/16 Time: 16:24 Sample: 1981 2014 Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 7968.748 30779.02 0.258902 0.7975 CT_1 1.318671 0.151419 8.708739 0.0000 I 0.690724 0.303214 2.278014 0.0300 G 1.158517 1.544576 0.750055 0.4591 R-squared 0.998675 Mean dependent var 2334161. Adjusted R-squared 0.998542 S.D. dependent var 3070026. S.E. of regression 117225.3 Akaike info criterion 26.29171 Sum squared resid 4.12E+11 Schwarz criterion 26.47129 Log likelihood -442.9591 Hannan-Quinn criter. 26.35295 F-statistic 7534.564 Durbin-Watson stat 1.661270 Prob(F-statistic) 0.000000 GDP = 7968.74849765 + 1.31867125044*CT_1 + 0.690724456942*I + 1.15851686997*G 8

III. MODEL 2SLS Dependent Variable: C01 Method: Least Squares Date: 06/09/16 Time: 07:09 Sample: 1981 2014 Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 19896.72 9769.416 2.036633 0.0506 YHAT -0.205106 0.060443-3.393392 0.0020 VT 0.438914 0.066015 6.648742 0.0000 CT_1 1.528458 0.120677 12.66567 0.0000 R-squared 0.999449 Mean dependent var 1368821. Adjusted R-squared 0.999394 S.D. dependent var 1721286. S.E. of regression 42385.96 Akaike info criterion 24.25715 Sum squared resid 5.39E+10 Schwarz criterion 24.43672 Log likelihood -408.3716 Hannan-Quinn criter. 24.31839 F-statistic 18130.74 Durbin-Watson stat 2.140491 Prob(F-statistic) 0.000000 C01 = 19896.7195018-0.205106089014*YHAT + 0.438914114371*Vt + 1.52845820563*CT_1 9