BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

DANIN MUSLIMAH NIM A54A100125

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Lokasi sekolah berada di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Tempat penelitian dipilih dengan berbagai pertimbangan, antara lain sebagai berikut : a. Terdapat permasalahan berupa rendahnya keterampilan menulis laporan pengamatan pada siswa kelas V SDN 03 Karanganyar. b. Guru masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang konvensional serta sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah KKM pada materi pembelajaran menulis laporan. c. Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa di SD tersebut sehingga mengantisipasi terjadinya penelitian ulang. d. Ada kemudahan akses secara jarak/hubungan kerjasama antara SD dengan peneliti. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015 selama 6 bulan. Pelaksanaan meliputi tahap persiapan penelitian, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan serta ujian skripsi, yakni bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016. Waktu penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 dalam lampiran 1 halaman 102. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2015: 1) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari 38

39 perlakuan tersebut. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang memaparkan proses dan hasil pemberian tindakan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yaitu menggunakan model siklus. Pada setiap siklus PTK berisi empat kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Salah satu model PTK yang digunakan adalah model Kurt Lewin dalam Sanjaya (2014: 154) dijelaskan bahwa pe rencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang berangkat dari suatu ide peneliti, sedangkan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai perencanaan yang sudah dibuat. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas tindakan dan refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan perencanaan baru. Melalui prosedur yang telah disusun ini diharapkan PTK dapat mencapai hasil yang baik dan dapat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran. Subjek penelitian yang dilaksanakan ini adalah siswa dan guru kelas V SDN 03 Karanganyar tahun pelajaran 2015/ 2016. Siswa kelas V berjumlah 25 orang, dengan 12 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa lakilaki. Peneliti sebagai kolabolator penelitian bersama guru bertugas merencanakan, mengumpulkan, menganalisis data, dan membuat kesimpulan penelitian. D. Data dan Sumber Data Menurut Arikunto (201 3: 161) data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data kuantitatif adalah hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrument, sedangkan data kualitatif berupa dokumen pribadi, catatan lapangan, wawancara, dan lain-lain (Sugiyono, 2013: 23). Sumber data adalah subjek tempat data diperoleh (Arikunto, 201 3: 172). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru, siswa, proses

40 pembelajaran menulis, dan dokumen pembelajaran menulis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer a. Hasil observasi peneliti terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V yang dilaksanakan oleh guru kelas V SD Negeri 03 Karanganyar. b. Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V SD Negeri 03 Karanganyar. c. Hasil nilai evaluasi keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar, yaitu nilai prasiklus, nilai siklus I, dan nilai siklus II. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini berupa silabus, RPP, lembar observasi, foto, video dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis laporan yang diperoleh melalui dokumen. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data (Sugiyono, 2013: 308). Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. 1. Observasi Pengamatan atau observasi ( observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2013: 30). Sugiyono (2013: 2 03) mengatakan bahwa observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati guru dalam proses pembelajaran menulis dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menyusun langkahlangkah perbaikan agar efektif dan efisien. Langkah langkah observasi

41 sendiri meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pembahasan balikan. Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam kelas sebelum melaksanakan tindakan dan saat melaksanakan tindakan dari awal hingga akhir. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi pasif yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas sebagai pengajar yang berperan penuh melakukan tindakan. Pedoman observasi yang digunakan: a. Observasi guru kelas V, yaitu dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). b. Observasi terhadap siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar difokuskan pada pengamatan aspek keterampilan menulis. 2. Wawancara Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Arikunto (2013: 30) berpendapat bahwa wawancara atau interviu (interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Hal ini berarti pertanyaan hanya datang dari pihak pewawancara dan jawaban diberikan dari pihak narasumber saja, narasumber tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal hal dari narasumber yang lebih mendalam. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang bertujuan menggali informasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar serta peningkatan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW).

42 Alat pengumpul datanya adalah menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui keterampilan menulis laporan sebelum dan sesudah menggunakan model TTW. Jadi, wawancara terhadap narasumber guru dilakukan sebelum dan sesudah tindakan dengan alasan untuk mengetahui informasi mengenai pendapat guru sebelum dan sesudah penerapan model TTW. 3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013: 193). Tes dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dan mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini, tes dilaksanakan disetiap akhir pertemuan. Hal ini dilakukan untuk mengukur keterampilan menulis laporan yang dikuasai siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes yang diberikan berbentuk tes tertulis berupa menjawab pertanyaan teoritis dan tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja lebih dominan dibandingkan tes menjawab pertanyaan teoritis. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2013: 222). Dokumen -dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Peneliti melakukan dokumentasi dengan mengambil foto dan video pelaksanaan pembelajaran menulis laporan melalui model pembelajaran TTW. Foto dan video difokuskan pada aktivitas pembelajaran yang berkaitan dengan menulis laporan. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data atau dokumen berupa silabus kelas V semester II, buku materi ajar Bahasa Indonesia, dan daftar nilai keterampilan menulis siswa tahun ajaran 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015.

43 F. Uji Validitas Data Data yang diperoleh peneliti harus diuji validitas atau keabsahannya agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga dapat menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan. Sugiyono (2013: 363) berpendapat bahwa validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013: 372). Teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Adapun yang dimaksud dengan kedua hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber atau yang sering disebut triangulasi data merupakan upaya untuk mengarahkan peneliti agar mengumpulkan data menggunakan beragam sumber data yang tersedia (Slamet, 2007: 54). Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013: 373). Dengan demikian data yang diperoleh lebih teruji kebenarannya karena uji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara memperoleh data kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari guru, siswa, serta data hasil observasi dan wawancara sebelum dan sesudah penggunaan model TTW dalam kegiatan pembelajaran menulis laporan kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Hasil perbandingan dari sumber data yang berbeda kemudian disimpulkan. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono 2013: 373). Triangulasi teknik dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan beberapa data yang diperoleh melalui teknik

44 pengumpulan data yang berbeda kemudian dapat ditarik kesimpulan agar diperoleh data yang lebih kuat validitasnya. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan hasil tes keterampilan menulis dengan hasil observasi aktivitas siswa. Kemudian, dibandingkan juga dengan wawancara guru sehingga diperoleh data yang kuat validitasnya mengenai peningkatan keterampilan menulis laporan. G. Teknik Analisis Data Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka yang harus dilakukan adalah mengolah data dan menganalisis data dengan menggunakan model analisa interaktif dari Miles dan Huberman. Menurut Miles and Huberman (200 7: 16) model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu: (1) reduksi data (data reduction); (2) penyajian data (data display); dan (3) penarikan kesimpulan (verification). Miles dan Huberman (200 7: 20) mengemukakan bahwa tiga komponen tersebut sebagai suatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisi. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul. Langkah langkah analisis data dapat dilihat pada gambar 3.2. sebagai berikut: Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3.2 Komponen-komponen Analisis Data (Sumber: Miles & Huberman, 2007: 20)

45 Langkah langkah analisis data di atas selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pengumpulan informasi dari berbagai macam sumber yang dikumpulkan menjadi sekumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan 4 teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Keempat hal tersebut sudah diuraikan pada sub bahasan sebelumnya di bab ini. 2. Reduksi Data Reduksi data berarti merangkum atau pencatatan, memilih hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak diperlukan. Dengan demikian data yang diperoleh akan lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Data tes uji keterampilan menulis dalam penelitian ini tidak ada yang direduksi, tetapi digunakan semuanya karena semua data yang telah diperoleh tersebut penting dan diperlukan dalam proses selanjutnya. Data wawancara dibuang pada bagian informasi yang tidak terkait langsung dengan keterampilan menulis di kelas V SD N 03 Karanganyar. Data pengamatan yang digunakan adalah yang berkaitan dengan kenyataan atau fakta yang berkaitan dengan indikator keterampilan menulis. Kenyataan di luar itu direduksi atau tidak digunakan. Data hasil dokumentasi tidak direduksi karena proses pembelajaran yang diamati dimulai dari awal hingga akhir proses pembelajaran. 3. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberika kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles dan Huberman, 2007: 17). Data yang telah terkumpul dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan permasalahannya agar lebih mudah dilihat dan

46 dimengerti, sehingga mudah dianalisis. Penyajian data dapat ditulis dalam bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi: a. Data kondisi SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. b. Data nilai keterampilan menulis laporan siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. c. Data hasil observasi guru dan peserta didik kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016, d. Data hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW. e. Data hasil wawancara guru sebelum dan sesudah tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW dalam pembelajaran. 4. Penarikan Kesimpulan Simpulan dalam penelitian ini perlu diverifikasi agar lebih mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2013: 345). Penarikan simpulan dilakukan dengan mengecek kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi, disesuaikan dengan tujuan dan rumusan masalah. Sehingga dapat menjawab pertanyaan hipotesis. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri atas empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus bentang. Setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: 1) perencanaan (planning); 2) pelaksanaan tindakan (action); 3) observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation); dan 4) refleksi tindakan (reflecting). Menurut Arikunto, Suhardjono, & Supardi (201 5: 16), prosedur penelitian di atas dapat divisualisasikan pada Gambar 3.3 sebagai berikut:

47 Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Siklus ke-n Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Sumber: Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2015: 16) Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya. Secara rinci, setiap siklus dipaparkan sebagai berikut: 1. Siklus Pertama a. Perencanaan (planning) Tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2015:75). Perencanan siklus I ini terdiri atas beberapa tahap meliputi menentukan pokok bahasan, yaitu menulis laporan, membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran TTW, menyusun lembar observasi guru dan siswa, serta penerapan model pembelajaran TTW, mengembangkan format evaluasi

48 pembelajaran, dan menetapkan indikator ketercapaian yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. b. Tindakan (action) Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas (Arikunto, Suhardjono, & Supardi (201 5:18). Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan selama 2x pertemuan, yakni pertemuan pertama mempelajari pengertian laporan, jenis laporan, dan membuat konsep awal/ draft laporan, kemudian pertemuan kedua mempelajari tahapan menulis laporan dan mengembangkan konsep awal yang sudah dibuat ke dalam format laporan yang sudah ditentukan. c. Pengamatan/Observasi (observation) Suhardjono, Arikunto, & Supardi (2012: 78) mmengungkapkan bahwa tahapan ini berjalan bersamaan pada saat tindakan. Pengamatan dilaksanakan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru, siswa, dan penerapan model pembelajaran TTW. Pengamatan aktivitas peserta didik meliputi pengamatan psikomotor. Selain itu guru juga melakukan pengamatan atau observasi terhadap hasil tes keterampilan menulis siswa di setiap akhir pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan dari guru membuka hingga menutup pembelajaran, artinya dari langkah awal hingga akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer. d. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2015: 80). Refleksi berarti penilaian

49 dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai evaluasi keterampilan menulis laporan siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Proses penilaian pada siklus I dilakukan dengan melihat konsep awal dan laporan akhir siswa dalam format yang sudah ditentukan. Peneliti melakukan refleksi dengan guru pada bagian proses pembelajaran dan tindakan guru yang perlu ditambahkan saat pembelajaran. Hal ini perlu direfleksi supaya pembelajaran pada siklus berikutnya berlangsung lebih baik dan mengalami peningkatan. Hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar melakukan tindakan dalam siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil evaluasi dari yang telah didapatkan. 2. Siklus Kedua a. Perencanaan (planning) Perencanaan pada siklus II ini merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. segala kekurangan dari siklus I diperbaiki pada silus II, meliputi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran TTW, menyusun lembar observasi guru dan siswa, serta penerapan model pembelajaran TTW, mengembangkan format evaluasi pembelejaran, dan menetapkan indikator ketercpaian yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. b. Tindakan (action) Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti memperbaiki tindakan dengan RPP yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model TTW yang telah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada tahap ini guru mengoptimalkan penerapan model pembelajaran TTW untuk memperbaiki kekurangan dan masalah yang muncul pada siklus I. Peneliti memperbaiki tindakan sesuai dengan RPP

50 yaitu pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan menggunakan model TTW yang telah diperbaiki sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tindakan pada siklus II ini dilaksanakan dalam 2x pertemuan. c. Pengamatan/Observasi (observation) Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru, siswa, dan penerapan model pembelajaran TTW. Pengamatan aktivitas peserta didik dipusatkan pada pengamatan psikomotor. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan atau observasi terhadap hasil tes keterampilan menulis siswa di setiap akhir pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin poin dalam pedoman yang disiapkan oleh peneliti. d. Refleksi Dalam siklus II ini dilakukan analisis semua data yang diperoleh melalui evaluasi keterampilan menulis laporan, proses observasi, dan wawancara. Sasaran pada siklus II ini adalah keterampilan menulis laporan siswa, hasil observasi guru dan siswa, serta wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. I. Indikator Capaian Penelitian Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2009: 61). Indikator kinerja memuat acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini aspek yang dikur adalah keterampilan menulis yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

51 Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Keterampilan menulis laporan siswa kelas V SD Negeri 03 Karanganyar Persentase Siswa yang Ditargetkan Tuntas 85% (21 dari 25 siswa) Cara Mengukur Diukur dari hasil evaluasi pada akhir pembelajaran dalam siklus I (pertemuan 1 dan 2) dan siklus II (pertemuan 1 dan 2).