c. Metode Curah Pendapat/Urun Pendapat/Brainstorming

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PEMBELAJARAN Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan, diantaranya: Berdasarkan pemberian informasi:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Belajar Tuntas. Pelaksanaan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. dapai dipakai apabila konsep-konsep aktivitas dan ketentuan-ketentuan serta prinsip-prinsip

Interaksi Edukatif. Kelompok 8 Labiba Zahra K Novita Ening B K Rini Kurniasih K

Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRINSIP-PRINSIP METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARANDILIHAT DARI SASARAN:

Metode Pendidikan Nilai dan Moralitas. menurut Howard Kirschenbaum

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Paket Pelatihan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Teknik Role. Playing Dalam Membangun Sikap Kepemimpinan Anak

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa memahami konsep-konsep yang sulit dalam pemecahan masalah.

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang dipergunakan oleh guru. Pengertian lain ialah sebagai teknik

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

PENDAHULUAN. Manjilala

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan angka angka dan rumus rumus. Dari hal ini muncul. anggapan bahwa kemampuan komunikasi matematika belum dapat dibangun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkembangkan sumber daya manusia guna menyiapkannya untuk. perkembangan zaman yang terus berubah. Perubahan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, maka siswa diharapkan dapat mengusai keterampilan-keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2010:105. Pengertian hasil belajar adalah suatu proses

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMERANAN DRAMA. Kata Kunci : Metode Bermain Peran dan Pemeranan Drama

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN TEKNIK THIK- TALK-WRITE (TTW) Oleh: Usep Kuswari. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dan menerima pembelajaran di sekolah. Secara umum adaptasi merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. seorang karakter di suatu cerita fiksi. Pada metode bermain peranan, titik tekanannya

Siklus Belajar 5/12/2015. Siklus Belajar. Afid Burhanuddin. Mahasiswa dapat memahami siklus belajar. Indikator

Pela%han Narasumber Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

Transkripsi:

Jenis-jenis Metode Pembelajaran a) Metode Ceramah Suatu cara menyajikan informasi atau bahan ajar/materi melalui penuturan. Keunggulannya, metode ini efektif untuk menyampaikan informasi bersifat penjelasan dan dapat digunakan untuk kelas yang siswanya banyak. Kelemahannya, metode ini kurang dapat merangsang/melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. b. Metode Tanya Jawab Suatu proses pembelajaran melalui pengajuan pertanyaan yang mengarahkan anak didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu guru dituntut untuk menguasai berbagai teknis bertanya secara baik dan benar. Keunggulannya, dapat melibatkan anak didik secara aktif. Kelemahannya, dapat mengganggu suasana belajar, bila guru tidak menguasai teknik bertanya dengan baik. c. Metode Curah Pendapat/Urun Pendapat/Brainstorming Adalah metote yang digunakan untuk mencari berbagai alternatif pembelajaran dari suatu masalah. Tujuan utamanya, untuk memperoleh gagasan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat. Curah pendapat biasanya dimulai oleh tutor dengan mengemukakan sebuah pertanyaan atau permasalahan yang nantinya akan direspon oleh peserta didik. Pendapat/ide yang dikemukakan peserta didik di catat oleh guru di papan tulis, sehingga semua peserta didik bisa memperhatikan pendapat-pendapat temannya. Semua pendapat/ide ditulis tanpa memperdulikan kualitas pendapat/ide tersebut, dan tidak boleh ada yang mendebat pendapat tertentu. Pendapat/ide yang dikemukakan hanyalah gambaran umum. Kegiatan ini biasanya dilanjutkan dengan diskusi yang akan membahas masalah lebih detil lagi. d. Metode Diskusi Dapat dilakukan dalam kelompok besar atau kelompok kecil. Kelompok besar merupakan diskusi kelas, sedangkan kelompok kecil bisa terdiri dari tiga atau lima orang. Diskusi merupakan pembahasan dari suatu masalah yang lebih detil. Boleh diawali dengan curah pendapat. Atau dimulai dalam diskusi kelompok kecil, yang kemudian hasilnya dibawa dalam diskusi kelas. Dalam diskusi kelas, kelompok kecil berkontribusi menyampaikan pendapatnya sebagai hasil diskusi kelompok kecil. Dalam diskusi yang harus diperhatikan adalah rencana diskusi yang melibatkan seluruh peserta didik dan guru. Topik pembicaraan dapat dibatasi oleh guru atau peserta didik memilih/mencari topik sendiri. Dalam metode diskusi ini peserta didik harus didorong untuk berkontribusi dan tidak seorangpun dibiarkan mendominasi diskusi. Prinsip Diskusi

Pelaksanaan Diskusi 1. harus ada pemimpin dan anggota diskusi 2. topik harus jelas dan menarik 3. peserta diskusi dapat menerima dan memberi; dan 4. suasana diskusi tanpa tekanan 1. melakukan persiapan diskusi 2. melaksanakan diskusi 3. menuiapkan laporan hasil diskusi; dan 4. menutup diskusi e. Metode Sharing Berpasangan Peserta didik dibagi dalam pasangan untuk mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan oleh guru. Teknis ini bisa dipakai dengan berbagai variasi antara lain : Mendiskusikan pengalaman pribadi dan reaksi terhadap suatu situasi; Berembuk dan berdiskusi menganai kesulitan-kesulitan peserta didik; Mengklarifikasi harapan pribadi; dan Mendukung suatu pemikiran. Kegiatan ini diharapkan bisa lebih merangsang peserta didik secara individual dalam mengemukakan pendapat f. Metode Simulasi Adalah kegiatan semacam bermain peran. Akan tetapi dimulai biasanya tidak melibatkan bermain peran dengan memakai naskah atau dialog, melainkan dengan mengumpamakan peserta didik berada dalam satu situasi tertentu. Guru menjelaskan situasi yang harus disimulasikan. Peserta didik dapat melakukannya secara perorangan, berpasangan atau berkelompok, tergantung kepada bentuk simulasi yang dimainkan. Hasil simulasi didiskusikan antar kelompok atau diskusi kelas. g. Metode Pemecahan Masalah Kelompok peserta yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu masalah, atau mencari salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahan. Langkah pemecahannya tergantung dengan informasi yang dikumpulkan. Kemudian pemecahannya menggunakan metode-metode yang berbeda sesuai dengan informasi yang ada.

h. Metode Menggambar Adalah metode nonverbal, dimana peserta didik diizinkan untuk mengeksplorasikan atau menjelaskan satu situasi tanpa kata-kata. Bekerja secara individu atau kelompok, peserta didik dimintakan untuk menggambar diri mereka sendiri, kelompok mereka, atau satu situasi tertentu seperti yang mereka alami. Mereka dimintakan untuk untuk mempresentasikan ide/pendapat atau situasi tanpa kata-kata, melainkan lewat gambar. Hasil kegiatan ini dipresentasikan dalam kegiatan belajar. Urutan kejadian dapat digambarkan melalui gambar berseri dan/atau gambar kartun (lucu). i. Metode Pemberian Tugas Suatu proses pembelajaran melalui menugasan kepada anak didik untuk melakukan suatu materi/bahan ajar, baik secara individu maupun kelompok, dengan materi/bahan ajar yang sama atau berbeda. Dalam Metode Pemberian Tugas penting diperhatikan hal-hal berikut: j. Metode Percobaan/Eksperimen 1. Tugas harus dapat dikerjakan siswa; 2. Hasil penugasan dikoreksi guru; 3. Ada tindak lanjut hasil penugasan; dan 4. Ditanggapi kelompok lain. Suatu proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk berlatih melakukan suatu percobaan atau eksperimen. Dengan metode ini diharapkan anak didik memiliki keterampilan dan sikap ilmiah yang dapat digunakan untuk memahami suatu konsep. Dalam melaksanakan metode ini, guru membimbing secara bertahap, sehingga anak didik mampu melakukan percobaan/eksperimen secara mandiri. Salah satu bentuk bimbingannya ialah dengan memberikan lembar kerja siswa (LKS), yang berfungsi memberikan tuntunan dalam menemukan sendiri jawaban terhadap kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode ini, antara lain: 1. Bentuk percobaan mampu menumbuhkan keterampilan proses; 2. Persiapan percobaan/eksperimen dilakukan sebaik-baiknya; 3. Keselamatan dan disiplin kerja diutamakan; dan 4. Rencana kerja dan laporan dibuat secara jelas dan rinci. k. Metode Demonstrasi/Peragaan

Metode ini dapat memberikan pengalaman belajar yang hampir setaraf dengan metode percobaan. Bedanya, dalam metode ini percobaan cukup dilakukan dengan satu perangkat alat dan bahan, namun dapat dinikmati/diamati/dilihat oleh seluruh siswa. Penerapan metode ini dapat menghemat waktu belajar siswa. Percobaan ini dilakukan siswa dengan bimbingan ketat dari guru. Siswa secara individu atau berkelompok dibimbing untuk mengamati jalannya percobaan secara tepat dan langsung. Untuk memantapkan jalannya percobaan dan pengamatan siswa terhadap percobaan, di sana sini diselingi dengan tanya jawab dan diskusi seperlunya. Metode ini dipilih jika : a) bahan terbatas; b) alat sulit diperoleh; c) percobaan cukup berbahaya; d) percobaan terlalu kompleks; e) waktu tidak banyak; dan f) ruangan tidak memungkinkan/mengizinkan. m) Metode Karyawisata kelas. Suatu proses pembelajaran dengan membawa siswa langsung ke objek yang dipelajari, di luar l) Metode Karyawisata 1. Melengkapi pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas kelas. Suatu proses pembelajaran dengan membawa siswa langsung ke objek yang dipelajari, di luar Tujuan : 1. melengkapi pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas; 2. melihat, mengamati, menghayati, secara langsung dan nyata objek belajar; dan 3. menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Digunakan : 1. Bila objek tidak dapat dibawa ke kelas karena: a. terlalu besar dan berat;

b. berbahaya; c. berubah bila pindah tempat; d. terdapat di tempat tertentu; 2. Demi pertimbangan kepentingan siswa dan proses belajar (kompensasi variasi). Langkah-langkah dalam metode karyawisata: 1. persiapan dan perencanaan (tujuan/sasaran, waktu, biaya, cara perolehan data, dsb). 2. pelaksanaan (pertemuan dengan pimpinan sasaran, pengamatan, tanya jawab); 3. penyelesaian (pembuatan dan penyerahan laporan). m) Metode Bermain Peran Adalah salah satu bentuk pembelajaran untuk mengungkapkan perasaan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan tujuan untuk menghayati perasaan, pandangan, dan cara berfikir orang lain. Direncanakan tanpa naskah, bersifat efektif dengan strategi pemecahan masalah sehubungan adanya konflik, Jadi bermain peran adalah suatu usaha memperjelas suatu masalah yang pemecahannya dengan meragakan tanpa dipersiapkan (adanya naskah) terlebih dahulu. Yang perlu diperhatikan : 1. topik/materi/bahan ajar yang diperankan; 2. penentuan pelaku/pemeran; 3. lembar kerja; 4. penentuan situasi permasalahan dalam bentuk cerita; dan 5. pelaksanaan kegiatan. n) Metode Sosiodrama Suatu proses pembelajaran dengan mempertunjukkan atau mempertontonkan kepada siswa, materi/bahan ajar yang sudah disusun dalam bentuk skenario Perbedaannya dengan metode Bermain Peran adalah : a. tema lebih luas dan memerlukan skenario secara garis besar; b. pemeran dipersiapkan dan dilengkapi dengan pakaian, rias, assesoris, dan tata ruang; c. waktu yang diperlukan relatif lebih panjang.

Metode ini bertujuan : memberikan gambaran kepada anak didik bagaimana seseorang atau beberapa orang memecahkan suatu masalah, bertindak atau bertingkah laku seperti dalam situasi yang sebenarnya. Manfaat : melatih anak didik berinisiatif dan berkreasi, mengikuti pembicaraan, menganalisis dan mengambil kesimpulan/keputusan dalam waktu singkat, menumbuhkan serta membina kerjasama antar anak didik. Langkah-langkah pelaksanaan : 1. persiapan : merumuskan tujuan skenario, membagi tugas-tugas 2. pelaksanaan : a. penjelasan tujuan; b. menceritakan hubungan antar pelaku; c. bermain drama; d. diskusi dan evaluasi hasil pertunjukan e. menarik kesimpulan 1. penyelesaian : pembuatan dan penyerahan laporan