3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Erwin Tanjaya ABSTRAK

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pukat Cincin

3 METODOLOGI. Tabel 5 Jenis alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Keragaman Unit Penangkapan Ikan Purse seine (1) Alat tangkap

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

BAB III BAHAN DAN METODE

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL. 4.1 Kondisi Perikanan Ikan Layang di Maluku Utara

3 METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1 Contoh spesifikasi kapal purse seine Pekalongan No. Spesifikasi Dimensi

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Kinerja Usaha Perikanan Mini Purse Seine

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

KAPAL IKAN PURSE SEINE

3. METODE PENELITIAN

KAJIAN PERIKANAN PURSE SEINE MINI DI DESA SATHEAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA ERWIN TANJAYA

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

3 METODOLOGI PENELITIAN

1) The Student at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau.

3. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN MATA DAN SHORTENING YANG SESUAI UNTUK JARING INSANG YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN TUAL

3. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

5 EVALUASI TEKNIS PERIKANAN GIOB

PSPK STUDENT JOURNAL, VOL. I NO. 1 pp UNIVERSITAS BRAWIJAYA Recieved 18 January 2013, Accepted 16 May 2013

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT. Oleh : Universitas Bung Hatta Padang

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

Sukses pengoperasian pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pujianto *), Herry Boesono, Dian Wijayanto

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengambilan Data

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN RUMPON DALAM OPERASI PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA BENEDIKTUS JEUJANAN

6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

Lampiran 1. Desain dan spesifikasi alat tangkap gillnet dan trammel net. Gillnet

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

3 METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE 56 GT DI KOTA SIBOLGA SUMATERA UTARA KARTA JAYA HATORANGAN TAMBUNAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

3.3 Pengumpulan Data Primer

STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA. Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Purse Seine Deskripsi dan klasifikasi

VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP. Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

ANALISIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE WARING UNTUK PELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TERI (Stolephorus devisi) DI PERAIRAN WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku

BAB III METODE PENELITIAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

EFISIENSI PENANGKAPAN JARING INSANG LINGKAR DENGAN UKURAN MATA JARING DAN NILAI PENGERUTAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN PESISIR NEGERI WAAI

3. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

4 HASIL. Gambar 8 Kapal saat meninggalkan fishing base.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka )

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

C E =... 8 FPI =... 9 P

Transkripsi:

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai September 2010. Pengambilan data lapangan dilakukan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, sejak 21 Juli 4 September 2010 dengan cara mengikuti langsung kegiatan operasi penangkapan ikan dari armada purse seine mini yang berpangkalan di Desa Sathean. Lokasi penelitian ditunjukkan dalam sebuah peta pada Lampiran 1. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan atau obyek utama penelitian ini adalah 3 unit penangkapan purse seine mini yaitu KM Virus, KM Mujur dan KM Dewo. Unit penangkapan ini dipilih sebagai obyek penelitian karena memiliki spesifikasi dan ukuran berbeda (Tabel 1 dan 2). Tabel 1 Spesifikasi 3 kapal purse seine mini milik kelompok nelayan Desa Sathean Kabupaten Maluku Tenggara yang digunakan dalam penelitian No Spesifikasi Nama kapal KM Virus KM Mujur KM Dewo 1 Kapal utama Bahan utama a. Panjang (L) b. Lebar (B) c. Dalam (D) Volume Tenaga penggerak 17,0 meter 2,75 meter 1,90 meter 15,5 GT 2 buah Yamaha 16,25 meter 2,75 meter 1,90 meter 15,0 GT 2 buah Yamaha 15,0 meter 2,5 meter 1,5 meter 13,0 GT 2 buah Yamaha 2 Kapal Johnson Bahan utama a. Panjang (L) b. Lebar (B) c. Dalam (D) Volume Tenaga penggerak 13,0 meter 1,5 meter 1,25 meter 7,60 GT 1 buah Yamaha 12,5 meter 1,5 meter 1,0 meter 7,0 GT 1 buah Yamaha Fibre glass 5,0 meter 2,5 meter 1,0 meter 5,40 GT 1 buah Yamaha

20 Tabel 2 Spesifikasi purse seine mini milik kelompok nelayan Desa Sathean Kabupaten MalukuTenggara yang digunakan dalam penelitian No Bagian jaring KM Virus KM Mujur KM Dewo 1 Panjang jaring (L) 400 meter 350 meter 300 meter 2 Dalam jaring (D) 90 meter 75 meter 60 meter 3 Kantong PA 210/D 12 mm, mesh size 1,5 inci PA 210/D 12 mm, PA 210/D 12 mm, mesh size 1,25 inci mesh size 1 inci 4 Badan jaring PA 210/D 9 mm, mesh size 1,25 inci PA 210/D 9 mm, mesh size 1 inci PA 210/D 9 mm, mesh size 0,9 inci 5 Bagian sayap PA 210/D 9 mm, mesh size 1,5 inci PA 210/D 9 mm, PA 210/D 9 mm, mesh size 1,25 inci mesh size 1 inci 6 Badan jaring (selvedge) PVA 380/D 15 mm, mesh size 1,5 inci PVA 380/D 15 mm, mesh size 1,25 inci PVA 380/D 15 mm, mesh size 1 inci 7 Tali ris atas (floats) L 480 m/ Ø 14 mm L 420 m/ Ø 14 mm L 360 m/ Ø 14 mm 8 Tali ris bawah L 580 m/ Ø 14 mm L 520 m/ Ø 14 mm L 460 m/ Ø 14 mm (lead line) 9 Pemberat (timah) 2.400 buah 2.300 buah 2.200 buah 10 Pelampung 1.300 buah 1.200 buah 1.100 buah (sintetis rubber) 11 Cincin (kuningan) 70 buah 60 buah 50 buah 12 Purse line L 600 m/ Ø 20 mm L 500 m/ Ø 20 mm L 400 m/ Ø 20 mm (Polyvinyl amide) Alat yang digunakan selama penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) GPS Garmin untuk mengetahui posisi kapal ketika operasi penangkapan ikan dilakukan. (2) Peta perairan Kabupaten Maluku Tenggara untuk memplot posisi kapal ketika operasi penangkapan ikan dilakukan. (3) Timbangan untuk mengukur berat ikan. (4) Penggaris untuk mengukur panjang ikan atau panjang benda-benda lain. (5) Wadah plastik kapasitas 100 liter. (6) Fish measuring board untuk pengukuran panjang tubuh ikan. (7) Kamera digital untuk merekam gambar komponen unit penangkapan ikan dan sebagainya. (8) Stopwatch untuk mengukur waktu. (9) Alat tulis menulis.

21 (10) Buku identifikasi (Saanin, 1984) untuk menentukan jenis ikan yang tertangkap armada pukat cincin. (11) Data sheet untuk mencatat data selama proses pengumpulan data. (12) Kuesioner untuk memandu proses wawancara terhadap informan kunci. 3.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dalam kunjungan lapangan atau survei terhadap obyek penelitian, yaitu unit penangkapan ikan, nelayan di basis operasi penangkapan ikan, yaitu Desa Sathean. Khusus untuk informasi dari nelayan, dilengkapi dengan daftar pertanyaan (kuesioner) sehingga informasi yang diperoleh lebih terarah pada inti permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara mengikuti langsung kegiatan operasi penangkapan ikan untuk mengetahui dan mengklarifikasi data yang berhubungan dengan teknik operasi penangkapan ikan yang diterapkan nelayan. Posisi kapal ikan saat operasi penangkapan ikan dapat diketahui dari GPS dan memplot posisi yang tercatat di dalamnya pada sebuah peta. Selain itu, daerah operasi penangkapan ikan selama musim penangkapan ikan diketahui dari wawancara terhadap nelayan yang diminta untuk menunjukkan posisi-posisi lokasi operasi penangkapan ikan pada sebuah peta yang sudah disiapkan. Pertanyaan yang diajukan kepada nelayan adalah kapan dan dimana operasi penangkapan ikan setiap bulan sepanjang tahun. Data teknis atau spesifikasi purse seine mini dan kapal serta alat bantu (rumpon) diperoleh dari pengukuran langsung terhadap sampel kapal dan alat penangkapan ikan yang digunakannya, sedangkan spesifikasi rumpon melalui wawancara dengan pemilik rumpon. Data ukuran panjang, berat dan lingkar badan ikan dilakukan pengukuran langsung, dengan menggunakan sistem random sampling yang diambil pada saat operasi penangkapan. Data lainnya diperoleh melalui wawancara dengan pemilik kapal, nelayan, dan instansi-instansi terkait yang dianggap perlu untuk memperoleh data menyangkut rantai produksi perikanan, kelembagaan serta informasi lainnya yang berkaitan dengan usaha perikanan tangkap purse seine mini. Data yang dikumpulkan meliputi:

22 1) Jenis ikan yang ditangkap (1) Komposisi dan jenis ikan Data dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel ikan dari masingmasing spesies ikan pada daerah penangkapan ikan atau yang didaratakan oleh kapal purse seine mini kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi (Saanin, 1984). (2) Panjang dan berat ikan Data akan dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel dari masingmasing spesies ikan, kemudian diukur panjang dengan menggunakan penggaris dan menimbang berat dengan menggunakan timbangan. (3) Jumlah hasil tangkapan Data akan dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel dari masingmasing spesies secara random sebanyak satu ember kemudian ditimbang dan dicatat pada masing-masing daerah penangkapan pada setiap trip operasi penangkapan. 2) Kapal penangkapan ikan (1) Ukuran kapal (GT) meliputi panjang, lebar dan dalam Data ukuran kapal diperoleh dari hasil pengukuran panjang, lebar dan dalam kapal, wawancara langsung dengan pemilik kapal dan nelayan di lapangan, dengan mengacu pada surat ukur kapal tersebut. (2) Spesifikasi mesin yang digunakan pada kapal Data dikumpulkan dengan mewawancarai langsung pemilik kapal dan nelayan di lapangan, melihat jenis mesin yang digunakan pada kapal dalam melakukan operasi penangkapan dengan tetap mengacu pada buku pedoman manual mesin tersebut. 3) Alat tangkap (1) Spesifikasi ukuran purse seine mini Data yang dikumpulkan dengan cara mengukur panjang, tinggi dan mesh size. Data lain yang terkait meliputi jenis bahan dan jumlah ukuran perlengkapan purse seine, seperti pelampung, pemberat, cincin dan tali kolor dilakukan melalui wawancara langsung terhadap pemilik purse seine mini dan melihat langsung di lapangan untuk dicocokkan data.

23 (2) Spesifikasi alat bantu penangkapan (rumpon) Data dikumpulkan dengan mewawancarai langsung pemilik rumpon, yaitu meliputi panjang dan lebar rumpon, jenis bahan yang digunakan dan jenis rumpon tersebut. 4) Pola operasi penangkapan ikan (1) Waktu operasi penangkapan ikan Data dikumpulkan dengan cara mengikuti langsung operasi penangkapan ikan. Data yang dikumpulkan meliputi waktu berangkat dari basis menuju daerah penangkapan, waktu penurunan jaring (setting), waktu penarikan jaring (hauling) dan waktu perjalanan dari daerah penangkapan ikan menuju basis penangkapan ikan. (2) Lokasi penangkapan ikan Data yang dikumpulkan meliputi: kondisi oseanografi daerah penangkapan, jenis daerah penangkapan, dan kedalaman laut. (3) Frekuensi penangkapan Data yang dikumpulkan meliputi: jumlah hari penangkapan/trip dan jumlah trip operasi penangkapan ikan setiap bulan. (4) Strategi operasi penangkapan Data yang dikumpulkan pada strategi operasi penangkapan yaitu mengikuti langsung operasi penangkapan di lapangan meliputi metode operasi penangkapan yang digunakan. 5) Penentuan daerah penangkapan ikan (DPI) (1) DPI berdasarkan bertiupnya angin moonsun Data yang dikumpulkan meliputi kapan dan dimana lokasi daerah penangkapan ikan pada waktu angin musim barat, timur, musim peralihan I dan II purse seine mini dioperasikan dengan melakukan wawancara terhadap 8 (delapan) orang nelayan pemilik. (2) DPI berdasarkan musim penangkapan ikan Data yang dikumpulkan meliputi kapan dan dimana lokasi daerah penangkapan ikan pada saat musim puncak ikan, musim sedang dan musim kurang ikan / paceklik dengan melakukan wawancara terhadap 8 (delapan) orang nelayan pemilik.

24 6) Instansi yang terkait dengan pengelolaan perikanan (1) Statistik Perikanan Tangkap Kabupaten Maluku Tenggara. (2) Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Maluku. (3) Data pendaratan ikan pada PPN Tual. (4) Data perencanaan dan tata ruang wilayah pesisir dan laut dari BAPPEDA Kabupaten Maluku Tenggara. Data yang dikumpulkan pada lembaga/instansi terkait yaitu dengan mewawancarai langsung dan melalui kuesioner yang dibagikan. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel 3.4.1 Teknik pengambilan sampel unit purse seine mini Pengambilan contoh sampel unit penangkapan purse seine mini dilakukan pada 3 (tiga) alat tangkap purse seine mini dengan spesifikasi ukuran yang berbeda. Pengambilan sampel ini sudah merupakan keterwakilan dari total jumlah 8 (delapan) unit penangkapan purse seine mini yang beroperasi di Desa Sathean Kabupaten Maluku Tenggara. 3.4.2 Teknik pengambilan sampel ikan Pengambilan sampel ikan dilakukan untuk mengetahui jenis ikan dan ukuran individu ikan yang ditangkap. Sampel tersebut diperoleh dari 42 trip operasi penangkapan ikan dari 3 (tiga) kapal masing-masing 14 trip operasi yang diikuti langsung oleh peneliti. Identifikasi jenis ikan hasil tangkapan dilakukan dengan mengacu pada buku identifikasi (Saanin, 1994). Sampel untuk mengetahui ukuran ikan diperoleh setelah kapal mendarat di fishing base. Pengambilan sampel untuk mengetahui ukuran ini dilakukan sesuai dengan saran pendapat Usman dan Akbar (1998). Jumlah sampel ini ditetapkan minimum 10% dari total hasil tangkapan. Nelayan umumnya mengelompokkan ikan menurut jenis ikan (sortir), Sampel ikan untuk pengukuran panjang dan berat dari satu jenis ikan adalah sebanyak 1 ember ukuran 100 liter. Jumlah keseluruhan sampel ikan yang diidentifikasi dari 3 (tiga) alat tangkap purse seine mini selama penelitian sebanyak 3.053 ekor dimana KM Virus dengan hasil tangkapan sebanyak 1.013 ekor, KM mujur dengan hasil tangkapan 1.021 ekor dan KM

25 Dewo dengan hasil tangkapan 1.019 ekor. Dalam penelitian ini diketahui ada tiga jenis ikan dominan yaitu layang (Decapterus russelli ), tongkol (Auxis thazard), dan selar (Selaroides leptolepsis). 3.5 Pendekatan Studi Produktivitas perikanan purse seine mini di Desa Sathean Kabupaten Maluku Tenggara menghadapi berbagai masalah sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah di depan. Guna mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Maluku Tenggara, dalam penelitian ini dilakukan pendekatan studi bertahap. Tahap awal, mengidentifikasi karakteristik sumberdaya ikan, spesifikasi teknis unit penangkapan, identifikasi pola operasi penangkapan dan penentuan daerah penangkapan ikan berdasarkan musim penangkapan ikan. 3.6 Metode Analisa Data 3.6.1 Komposisi panjang dan berat ikan Data panjang dan berat ikan sampel diolah untuk melihat komposisi panjang dan berat ikan. Komposisi ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi mengikuti Walpole (1995) yaitu: K = 1 + 1.33 log n i = K R Keterangan : K n i R = = = = Jumlah kelas Banyaknya data Interval kelas dan Nilai terbesar nilai terkecil 3.6.2 Hubungan panjang dan berat ikan Hubungan panjang dan berat ikan dipakai untuk melihat faktor tingkat kedekatan dan kondisi ikan dan dianalisis dengan menggunakan rumus menurut (Effendie, 1997) yaitu :

26 W = a L b dimana ; W = Berat L = Panjang a dan b = konstanta Nilai b digunakan sebagai penduga tingkat kedekatan hubungan antara panjang dan berat: - Nilai b = 3, merupakan hubungan yang isometrik (pertambahan berat seimbang dengan pertambahan panjang pangkat tiga) - Nilai b > 3, merupakan hubungan alometrik positif (pertambahan berat lebih besar dari pertambahan panjang pangkat tiga) - Nilai b < 3, merupakan hubungan allometrik negatif (pertambahan berat lebih kecil dari pertambahan panjang pangkat tiga ). 3.7 Data hasil tangkapan per trip dan lama pelingkaran jaring Pengukuran lama setting dilakukan pada 42 trip operasi penangkapan ikan dari 3 (tiga) alat tangkap yang menjadi obyek penelitian. Data hasil tangkapan per trip dan lama pelingkaran jaring kemudian diolah untuk dianalisis sesuai dengan desain penelitian, yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) klasifikasi satu arah atau ANOVA single factor). Faktor atau sumber keragaman dari hasil tangkapan per trip dan lama setting adalah kapal penangkapan ikan. Metode penghitungan dalam analisis dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 16.0. Untuk analisis hasil tangkapan per trip menggunakan analisis sidik ragam satu faktor seperti dijelaskan oleh Walpole (1995) yaitu : Yij = µ + τ + ε i ij dimana i = 1,2,3 dan j = 1,2, 14 Y ij : Hasil tangkapan dari kapal ke - i dan trip ke j µ : Nilai tengah rata-rata hasil tangkapan per trip i : Pengaruh faktor kapal : sisa dari pengaruh kapal ke - i dan trip ke j ij

27 Untuk analisis lama pelingkaran jaring menggunakan analisis sidik ragam satu faktor seperti dijelaskan oleh Walpole (1995) yaitu : Yij = µ + τ + ε i ij x dimana i = 1,2,3 dan j = 1,2.14 Y ij : Lama pelingkaran jaring dari kapal ke - i dan trip ke j µ : Nilai tengah rata-rata lama pelingkaran jaring i : Pengaruh faktor kapal : sisa dari pengaruh kapal ke - i dan trip ke j ij Jika ANOVA menyimpulkan pengaruh faktor - i dan trip ke - j adalah signifikan maka dilakukan uji lanjutan berupa uji beda nyata terkecil (BNT). Rumus perhitungan nilai LSD untuk perlakuan dengan ulangan yang sama (r) adalah: BNT = t (2s 2 /r) ½ Keterangan : Konstanta t merupakan nilai t dari tabel t pada taraf nyata dengan derajat bebas galat. s 2 : nilai kuadrat tengah galat (KTG). r : jumlah ulangan. Jika beda dua nilai tengah perlakuan lebih besar dari nilai LSD, maka kombinasi dua perlakuan tersebut dikatakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf nyata. Sebalikya apabila beda dua nilai tengah perlakuan lebih kecil dari nilai LSD, maka kombinasi dua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata.